Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KEKUATAN GENGGAMAN TANGAN DAN SISTEM KERJA PADA

PENGANGKATAN KARDUS AIR MINERAL DENGAN MENGGUNAKAN


PENDEKATAN BIOMEKNIKA
PENGANGKATAN KARDUS AIR MINERAL
GRIP STRENGTH ANALYSIS AND LIFTING MINERAL WATER BOX IN WORK
SYSTEM WITH BIOMECHANIC APPROACH
MINERAL WATERS BOX LIFTING
Fajar Dwi Prasetyo, M. Ismail, Nadia Ratna Afifah, Nana Yuliana
Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya
Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: fajar.pro19@gmail.com, ismailagil.muhammad@gmail.com,
nadeynadia@gmail.com, nanayuliana22@gmail.com
ABSTRAK
Aktivitas yang dilakukan manusia sangat banyak, dari sekian banyak aktivitas yang dilakukan pasti
berdampak pada mekanis tubuh manusia. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja di masa sekarang
ini masih dominan dalam melakukan aktivitas manual material handling. Penelitian ini dilakukan untuk
mengamati faktor-faktor fisik tubuh untuk mengetahui besarnya grip strength yang dihasilkan dan pengaruh
lingkungan kerja terhadap aspek manual material handling. Didalam studi kasus ini kami mengidentifikasi
ada tidaknya permasalahan dalam pengangkatan kardus air minum pada operator dengan menggunakan
Biomekanika dan konsep perhitungan dari Manual Material Handling. Evaluasi dilakukan terhadap nilai
multi task lifting job yang dihasilkan. Hasil yang didapat dari kedua pengamatan tersebut menunjukkan
bahwa faktor-faktor fisik tubuh seperti tinggi badan, rentang telapak tangan dan jenis kelamin berpengaruh
signifikan terhadap grip strength yang dihasilkan dan hasil pengolahan data manual material handling pada
operator. Nilai CLI yang dihasilkan sebesar 1,5406. Hal ini cukup perlu diperhatikan mengingat nilai
maksimum CLI yang ditetapkan oleh NIOSH harus < 1, dan sebagai perbaikan maka aspek jarak horizontal
dan vertikal pada lingkungan kerja harus dilakuakan evaluasi dan perbaikan serta jam kerja yang harus
dilihat ulang agar memenuhi aspek-aspek kesehatan dan keselamatan kerja
Kata Kunci: Manual material handling, Biomekanika, CLI, NIOSH lifting index

1. Pendahuluan
2.
Dalam
kegiatan
sehari-hari kita sering melakukan
pengangkatan barang-barang yang
memiliki beban relatif berat. Apabila
pengangkatan ini dilakukan dengan
cara yang salah dan secara terus
menerus, maka hal ini dapat
menimbulkan cedera yang relatif
parah. Sebagai
contoh kasus
pengangkatan beban berupa kardus
air mineral 240 ml seberat 11,5 kg di
toko grosir air mineral Jl. Mastrip,
Kabupaten Tulungagung. Risiko
cedera akibat pengangkatan beban ini
biasanya terjadi pada tulang belakang
yang dapat dianalisa menggunakan
NIOSH Lifting Index.
3.
Tujuan
dari
praktikum
ini
adalah
untuk

mengetahui peran dari biomekanika


dalam ilmu ergonomi dan bisa
mengidentifikasi permasalahan yang
timbul akibat melakukan aktivitas
tanpa mempertimbangkan faktor
biomekanika. Selain itu dapat
mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi grip stregth antara
lain jenis kelamin, tinggi badan,
berat badan, rentang telapak tangan
dan BMI. Sedangkan pengamatan
manual material handling bertujuan
untuk mengetahui adanya risiko
cedera tulang belakang yang
mungkin terjadi pada saat melakukan
aktivitas
pengangkatan
secara
manual.
4.
Dengan
biomekanika
dapat
diketahui
kekuatan serta beban yang bisa

diangkat oleh seseorang dan dapat


mengantisispasi
kemungkian
terjadinya cedera yang diakibatkan
oleh pengangkatan beban yang tidak
benar. Pengamatan yang dilakukan
memiliki batasan tertentu yang sesuai
dengan permasalahan agar ruang
lingkup pembahasan tidak terlalu
luas.
5.
6. Landasan Teori
7.
Berikut
ini
merupakan
penjelasan
tentang
biomekanika, grip strength dan
manual material handling.
8.
8.1 Biomekanika
9.
Biomekanika
merupakan kombinasi antara disiplin
ilmu mekanika terapan dan ilmuilmu biologi dan fisiologi. Menurut
Chaffin, Andreson, dan Martin
(1999),
biomekanika
kerja
adalahilmu yang berkaitan dengan
perilaku mekanis dari rangka otot
dan jaringan tubuh manusia ketika
melakukan pekerjaan fisik.
10.
Selain
itu
biomekanika juga berperan untuk
mempelajari dan menganalisis kerja
serta masalah pada tubuh manusia
(terutama sistem rangka-otot) saat
pemindahan beban secara manual.
11.
11.1.1 Grip Strength
12.
Dalam biomekanika
juga terdapat kekuatan genggam
(grip strength) yang merupakan
suatu kombinasi aksi dari sejumlah
otot tangan dan lengan bawah, dan
aksi ini sangat penting untuk banyak
aktivitas
sehari-hari.
Kekuatan
genggam tangan merupakan salah
satu metode umum yang digunakan
dalam
pengukuran
kekuatan
ekstremitas atas, yang juga dapat
dipengaruhi dari aspek biomekanika
genggaman tangan pada posisi relatif
tubuh atau otot-otot yang terlibat.
Alat yang digunakan dalam uji
kekuatan genggam adalah grip
strength dynamometer atau hand
dynamometer, dengan satuan ukur
kilogram (kg) atau pounds.
13.

13.1.1 Manual Material Handling


14.
Pengertian
pemindahan bahan secara manual
(MMH), menurut American Material
Handling Society bahwa material
handling dinyatakan sebagai seni dan
ilmu yang meliputi penanganan
(handling), pemindahan (moving),
pengepakan
(packaging),
penyimpanan
(storage),
dan
pengawasan
(controlling),
dari
material dengan segala bentuknya
(Wignjosoebroto, 1996).
15.
Manual
Material
Handling dibagi menjadi 2 yaitu
Single Task Lifting Job dan Multi
Task Lifting Job. Multi Task Lifting
Job
merupakan
aktivitas
pengangkatan
beban
dengan
pengangkatan berikutnya berbeda
signifikan sehingga harus dianalisa
secara terpisah. Persamaan yang
digunakan dalam metode multi task
lifting job adalah sebagai berikut:
a. FIRWL
(Frequency
Independent
Recommended Weight Limit) adalah
frekuensi
pengangkatan
yang
direkomendasikan dalam sekali tugas.
16.FIRWL = LC HM VM DM
AM CM
(pers. 1)
b. STRWL (Single Task Recommended
Weight Limit) adalah beban yang
direkomendasikan dalam sekali tugas
pengangkatan.
17.
STRWL = FIRWL FM
(pers. 2)
c. FILI (Frequency Independent Lifting
Index) adalah frekuensi ketegangan
otot pada setiap pengangkatan beban
18.
FILI = L / FIRWL
(pers. 3)
d. STLI (Single Task Lifting Index)
adalah nilai relatif ketegangan otot
pada satu kali pengangkatan.
19.
STLI=L/STRWL
(pers. 4)
20. Sumber: Waters (1994:42)

21.
22. Pembahasan
23.
Berikut ini adalah
pembahasan mengenai penelitian
Biomekanika meliputi permasalahan
umum,
metode
penelitian,
pengolahan data, dan analisa hasil.
24.

24.1 Permasalahan Umum


25.
Permasalahan yang
diangkat dalam studi kasus MMH
(Manual Material Handling), yaitu
mengenai pengangkatan kardus air
minum 240 mL dengan berat 11,5 kg.
Pengangkatan tersebut dilakukan
secara terus-menerus yang tentu saja
dapat mengakibatkan terjadinya
cedera tulang belakang. Hal ini
disebabkan karena pekerja tidak
memperhatikan posisi pada saat
pengangkatan
kardus.
Adapun
batasan yang digunakan pengamatan
kali ini, yaitu variabel jenis kelamin,
tinggi badan, berat badan, BMI
(body mass index), hand spand serta
grip strength dan pengamatan terkait
manual material handling yaitu
kegiatan
pengangkatan
karduskardus air minum secara manual.
26.
26.1 Metode Penelitian
27.
Metode
penelitian
yang digunakan adalah metode
primer. Pada studi kasus MMH
(Manual Material Handling), data
diperoleh dari penelitian langsung
ketika
pekerja
melakukan
pengangkatan barang, sedangkan
untuk data Grip Strength, data
diperoleh dari hasil pengukuran pada
saat praktikum.
28.
28.1.1 Pengambilan Data Grip Strength
29.
Peralatan yang digunakan

dalam pengambilan data grip strength,


yaitu:
1. Hand dynamometer
2. Stopwatch
3. Lembar pengamatan grip strength
4. Alat tulis
30.
Adapun langkahlangkah yang dilakukan dalam
melakukan pengukuran grip
strength menggunakan hand
dynamometer adalah sebagai
berikut.
1. Memilih 2 anggota kelompok yang
terdiri dari laki-laki dan perempuan
untuk
melakukan
pengukuran
kekuatan
genggam
tangan
menggunakan
hand
grip

dynamometer.
2. Sebelum melakukan pengukuran
grip strength, objek melakukan
pengukuran tinggi badan, tinggi
badan, BMI, dan rentang tangan
terlebih dahulu.
3. Pengukuran grip strength dilakukan
dengan 2 posisi yang berbeda, yaitu
posisi duduk dan posisi berdiri.
4. Pengukuran dilakukan dengan 3
diameter genggaman yang berbeda,
yaitu dengan diameter 4,5 cm, 5,5
cm, dan 7 cm dimana setiap
diameter genggaman, dilakukan
replikasi sebanyak 3 kali baik untuk
posisi duduk maupun berdiri.
5. Mencatat hasil penelitian pada
lembar peengamatan.
6. Analisis mengenai pengaruh jenis
kelamin, tinggi badan, berat badan,
Body Mass Index (BMI), dan
rentang telapak tangan terhadap
grip strength menggunakan SPSS.
31.
31.1.1 Pengambilan Data Manual Material
Handling
32.
Pengamatan aktvitas
manual material handling dilakukan
di grosir air minum yang ada di Jl.
Mastrip, Kabupaten Tulungagung
dengan
mengamati
aktivitas
pengangkatan kardus air mineral 240
ml
dengan
berat
11,5
kg.
Pengangkatan dilakukan dengan
memindahkan kardus-kardus air dari
gudang ke mobil pengangkut.
Aktivitas pemindahan yang diamati
sebanyak 3 kali replikasi (3 task).
33.
Berikut merupakan
gambar
dari
3
aktivitas
pengangkatan.
34.

Tabel 1. Foto Aktivitas Pengangkatan


Kardus Air Mineral
35.
36. Origin
37. Destinatio
T
n

39.

berdiri dan duduk seperti tabel 2


berikut.
51.

40.
52.

38.
1

42.

Tabel 2. Rata-rata Grip Strength Putra


saat Posisi Duduk dan Berdiri
53. Posisi Duduk
55.
56.
57.

54. Posisi Berdiri


58.
59.
60.

61.
2

64.
2

62.
2

63.
3

65.
3

66.
2

67.
Data rata-rata grip
strength putra selanjutnya disajikan
dalam grafik sebagaimana ditunjukan
dalam Gambar 1.

43.

68.
Grafik Rata-rata Grip Strength Putra
41.
2

Berdiri

45.

Duduk

69. Gambar 1. Grafik Rata-rata Grip


Strength Putra Saat Posisi Duduk dan
Berdiri

46.

70.
Berikut merupakan
hasil rata-rata nilai grip strength
putri.
44.

47.
47.1 Pengolahan Data
48.
Berikut merupakan
pengolahan data grip strength dan
data pengamatan manual material
handling dari pengangkatan karduskardus air mineral.
49.
3.3.1 Pengolahan Data Biomekanika
50.
Hasil
pengamatan
mengenai
biomekanika
dengan
pengujian
penarikan
hand
dynamometer telah memberikan hasil
rata-rata baik dalam posisi penarikan

71.

Tabel 3. Rata-rata Grip Strength Putri


saat Posisi Duduk dan Berdiri
72. Posisi Duduk
74.
75.
76.

73. Posisi Berdiri


77.
78.
79.

80.
1

83.
1

81.
1

82.
1

84.
1

85.
1

86.
Data rata-rata nilai
grip strength putri pada posisi duduk
dan berdiri disajikan dalam Gambar
2.
87.
Grafik Rata-rata Grip Strength Putra

Berdiri

Duduk

88. Gambar 2. Grafik Rata-rata Grip

Strength Putri Saat Posisi Duduk dan


Berdiri

89.
Selanjutnya
merupakan data perbandingan ratarata grip strength putra dan putri
pada posisi duduk dan berdiri.
90.

Tabel 4. Perbandingan Rata-rata Grip


Strength Putra dan Putri
91. Posisi
92. Posisi
Duduk
Berdiri
93. P
94. P
95. P
96. P
u
u
u
u
t
t
t
t
r
r
r
r
a
i
a
i
97. 2
98. 1
99. 2
100.1
8
7
8
7
,
,
,
,
5
6
3
2

101.
Grafik
yang
menunjukkan perbandingan rata-rata
grip strength putra dan putri
disajikan seperti Gambar 3.
102.

115.

117.
H

118.
Pe
arson
Correlatio
n
121.
Si
g. (2tailed)
124.

126.
W

Grafik Perbandingan Grip Strength Putra dan Putri

Putri

144.
H
103.Gambar 3. Grafik Perbandingan Ratarata Grip Strength Putra dan Putri

104.
Dari
semua
pengamatan yang telah dilakukan,
keseluruhan
hasil
pengujian
dihimpun menjadi satu kemudian
diolah untuk mengetahui korelasi
dari variabel-variabel yang ada
terhadap grip strength, sebagaimana
ditunjukan pada Tabel 5.
105.Tabel 5. Analisis Korelasi
107.
106.
Grip
St
re
ng
th
108.
109.
Pe
G
arson
110.
Correlatio
-,620**
n
112.
Si
113.
g. (2,000
tailed)

136.
Pe
arson
Correlatio
n
139.
Si
g. (2tailed)
142.

Putra

127.
Pe
arson
Correlatio
n
130.
Si
g. (2tailed)
133.

135.
B

145.
Pe
arson
Correlatio
n
148.
Si
g. (2tailed)

116.
48
119.
,571**
122.
,000
125.
48
128.
,518**
131.
,000
134.
48
137.
,298*
140.
,040
143.
48
146.
,468**
149.
,001

152.
48
153.**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed)
151.

154.
3.3.2 Pengolahan Data Manual Material
Handling
155.
Pada praktikum ini,
dilakukan
pengukuran
MMH
(Manual Material Handling) pada
aktivitas pengangkatan kardus Aqua
Gelas 240 ml dengan berat 11,5 kg
yang berada di sebuah distributor
Aqua di Tulungagung, Jawa Timur.
Pemindahan
dilakukan
dengan
memindahkan kardus dari gudang ke
mobil
pengangkut.
Aktivitas
pemindahan
tersebut
dilakukan
sebanyak 3 kali replikasi.
156.
Berikut
ini
merupakan pengolahan data manual

material handling dari aktivitas


pengangkatan kardus-kardus air
mineral seperti pada Tabel 6, 7, dan

8.
157.
158.

159.Tabel 6. Rekap Data Lifting Task


162.Hand
163.
164.Asy
Location
Ve
me
(CM)
try
An
gle

160.
Tas
k
No.

161.
Obje
ct
Weig
ht
(Kg)

190. 191.
1
11,5
202. 203.
2
11,5
214. 215.
3
11,5

166.
Du

167.C
o
u
p
l
i
n
g

173.
Origi
n

174.
De
st

165.F
r
e
q
u
e
n
c
y
R
a
t
e
(
L
if
t/
m
i
n
s
)

180. 181. 182. 183.


H
V
H
V

185.
A

188.

189.C

192. 193. 194. 195. 196.


35 90 55 60
30

197.
0o

186.
187. F
A
198.
199. 1
0
,2

170. O
rigin

171. D
est.

200.
201. F
<1
air
jam
212.
213.
<
Fair

205.
209. 210.
204.
206. 207. 208.
211. 1
10
0
0
50
55 80
25
,6
5
219.
221. 222.
224.
216. 217. 218.
220.
223. 1
10
0
0
<
35 68 55
32
,2
0
226.Tabel 7. Perhitungan Data MMH (Manual Material Handling)

225.
Fair

227. 228.
T
L

229.
H

230.
V

231.
D

232.
A

233.
C

234.
F

235.
FI

236.
ST

237.
F

238.
S

239.
NE

240.
F

241. 242.
1
2

243.
0

244.
0

245.
0

246.
1

247.
0

248.
0

249.
9,1

250.
8,8

251.
1

252.
1

253.
1

254.
1,

255. 256.
2
2

257.
0

258.
0

259.
1

260.
1

261.
1

262.
0

263.
10,

264.
9,4

265.
1

266.
1

267.
2

268.
1,

269. 270.
3
2

271.
0

272.
0

273.
0

274.
1

275.
1

276.
0

277.
8,8

278.
8,2

279.
1

280.
1

281.
3

282.
1,

283.Tabel 8. Perhitungan Nilai CLI


284.C
285.STLI1
+
FILI2
+
FILI3
L
I 288.
289.
FILI2(1/FM1,2
290.
FILI3(1/FM1,2,3 1/FM2)
STLI1
1/FM1)
=
293.
1
294.1,25(1/0,886 1/0,934) 295.
1,118(1/0,84 1/0,886)
,399
298.
1
300.
0,0691
299.
0,075
,399

286.T
o
t
a
l
296.1
,
5
4

0
6

302.
302.1Anaslisa Hasil
302.2
Berikut merupakan
analisa hasil pengolahan data grip
strength dan manual material
handling.
302.3
302.3.1 Analisa Hasil Grip Strength
302.4
Rata-rata
grip
strength putra pada posisi duduk
yaitu 28,5 sedangkan pada posisi
berdiri rata-rata grip strength yaitu
28,3. Dari gambar grafik 1 dapat
dilihat bahwa pada posisi berdiri
kekuatan genggam cenderung lebih
kuat daripada pada posisi duduk.
Namun dapat dilihat saat diameter 7
cm pada posisi berdiri kekuatan
genggamnya
menurun
bisa
disebabkan karena faktor kelelahan
atau posisi tangan operator saat
menggenggam hand dynamometer
yang tidak konstan.
302.5
Dari gambar grafik 1
dapat dilihat bahwa kekuatan
genggam putri pada posisi duduk
maupun berdiri tidak terdapat
perbedaan yang cukup signifikan.
Nilai rata-rata grip strength pada
posisi duduk yaitu 17,5 sedangkan
pada posisi berdiri yaitu 17,2. Dari
nilai rata-rata grip strength putri
dapat disimpulkan bahwa kekuatan
genggam putri cenderung lebih tinggi
pada posisi duduk.
302.6
Hal
ini
bisa
dikarenakan saat duduk tubuh
bertumpu pada kursi sehingga energi
yang digunakan untuk menggenggam
bisa lebih optimal. Berbeda dengan
posisi berdiri, tubuh bertumpu pada
kaki yang tentunya membutuhkan
energi yang lebih sehingga energi
yang digunakan untuk menggenggam
relatif lebih rendah.
302.7
Pada
pengujian
korelasi terdapat hipotesis yaitu H0 :
terdapat pengaruh signifikan antara
variabel terhadap nilai grip strength,
dan sebaliknya untuk H1. Dikatakan
variabel
memiliki
pengaruh
signifikan jika nilai Sig. < 0,01. Dari
tabel 5 dapat dilihat bahwa variabel

gender, weight, height, dan hand


span memiliki nilai Sig. < 0,01
sehingga dapat disimpulkan bahwa
variabel tersebut sangat berpengaruh
signifikan terhadap grip strength
yang dihasilkan. Sedangkan untuk
variabel BMI memiliki nilai Sig.
0,04 > 0,01 sehingga variabel BMI
tidak berpengaruh terhadap nilai grip
strength.
302.8
302.8.1 Analisa Hasil Manual Material
Handling
302.9
Berdasarkan
studi
kasus MMH (Manual Material
Handling)
pada
aktivitas
pengangkatan kardus air minum
gelas, diperoleh nilai STRWL dari
setiap task. Nilai STRWL dari
masing-masing task adalah sebesar
8,58 kg, 9,48 kg, dan, 8,22 kg,
sedangkan beban yang diangkat pada
studi kasus ini pada tumpukan ke 1,
2, 3 adalah sebesar 11,5 kg. Dari
uraian di atas, dapat diketahui bahwa
beban yang diangkat oleh operator
tidak layak karena nilai STRWL
lebih kecil dari massa beban
sebenarnya, yaitu 11,5 kg. Apabila
nilai CLI > 1, maka dapat dikatakan
bahwa pengangkatan beban yang
dilakukan dapat menyebabkan cedera
pada tulang belakang. Nilai CLI yang
diperoleh dari hasil perhitungan
sebesar 1,5406 sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
aktivitas
pengangkatan kardus air minum 240
mL yang diamati ternyata memiliki
risiko cedera tulang belakang. Maka
dari itu diperlukan rekomendasi
perbaikan agar risiko cedera dapat
diminimalkan. Salah satu contohnya
yaitu dengan menggunakan alat
bantu berupa trolley.
302.10
303. Kesimpulan
303.1
Dari praktikum yang
telah dilakukan dapat diketahui peran
dari biomekanika. Selain itu, juga
dapat mengidentifikasi permasalahan
yang terjadi akibat kesalahan dalam
pengaplikasian
biomekanika.

Aplikasi
biomekanika
yang
digunakan pada praktikum ini adalah
analisis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi grip strength dan
analisis risiko cidera tulang belakang
pada pengangkatan beban.
303.2
Berdasarkan
hasil
pembahasan mengenai grip strength,
didapatkan hasil bahwa variabel yang
mempengaruhi kekuatan genggam
tangan adalah jenis kelamin, hand
span, berat badan, dan tinggi badan.
Pengukuran grip strength pada saat
menggunakan diameter 7 cm lebih
besar
daripada
menggunakan
diameter 4,5 cm dan 5,5 cm. Hal ini
dikarenakan
saat
menggunakan
diameter yang lebih besar, tangan
memiliki ruang lebih, sehingga
kekuatan yang dikeluarkan juga lebih
optimal. Lain halnya dengan putra
yang mengalami penurunan kekuatan
saat menggunakan diameter 7 cm.
Hal ini disebabkan karena adanya
kelelahan saat menggunakan alat
karena selang waktu untuk istirahat
tidak
mencukupi
untuk
mengembalikan kekuatan menjadi
optimal lagi.
303.3
Pada
pembahasan
studi kasus manual material
handling didapatkan hasil CLI > 1
sehingga pekerjaan yang dilakukan
berpotensi menimbulkan cedera.
Adapun rekomendasi perbaikan yang
diperlukan untuk meminimalisir
terjadinya resiko cedera tulang
belakang pada saat pengangkatan
beban adalah dengan memperpendek
jarak, maka nilai STRWL akan
menurun
sehingga
frekuensi
ketegangan otot yang terjadi tenaga
yang
dikeluarkan
untuk
pengangkatan beban juga semakin
berkurang. Selain itu, nilai CLI juga
semakin kecil sehingga resiko
terjadinya cedera tulang belakang
juga
semakin
kecil.
Dengan
menggunakan
trolley,
resiko
terjadinya cedera pada tulang
303.39
303.40
.
303.41

belakang akan semakin kecil. Hal ini


disebabkan
karena
dengan
menggunakan trolley, operator dapat
menghemat pergerakan dan tenaga
yang dikeluarkan.
303.4
303.5
Daftar Pustaka
303.6 Chaffn, D., Andersson, G., & Martin,
B. (1999). Occupational Biomechanics
(3rd Ed.). New Yok: Wiley.
303.7
303.8 Waters, T.R., Anderson, V.P., Garg,
A.. (1994). Application Manual for The
Revised NIOSH Lifting Equation. US
Department of Health and Human
Service.
303.9
303.10 Wignjosoebroto, Sritomo. (1996).
Tata Letak Pabrik dan Pemindahan
Bahan. Institut Teknologi Sepuluh
November.
303.11
303.12
303.13
303.14
303.15
303.16
303.17
303.18
303.19
303.20
303.21
303.22
303.23
303.24
303.25
303.26
303.27
303.28
303.29
303.30
303.31
303.32
303.33
303.34
303.35
303.36
303.37
303.38

303.42

Anda mungkin juga menyukai