Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

1. Dosis, sediaan, lama kerja, metabolisme, efek samping suksinilkolin?


Dosis: 1 mg/kgBB IV.
Sediaan: vial 20 mg/ml, 50 mg/ml, 100 mg/ml.
Lama Kerja: obat ini memiliki onset yang cepat (30-60 detik) dan duration of action yang
pendek (kurang dari 10 menit).
Metabolisme: Ketika suksinilkolin memasuki sirkulasi, sebagian besar dimetabolisme oleh
pseudokolinesterase menjadi suksinilmonokolin. Proses ini sangat efisien, sehingga hanya fraksi
kecil dari dosis yang dinjeksikan yang mencapai neuromuscular junction.
Efek Samping: Karena risiko hiperkalemia, rabdomiolisis dan cardiac arrest pada anak dengan
miopati tak terdiagnosis, suksinilkolin masih dikontraindikasikan pada penanganan rutin anak
dan remaja. Efek samping dari suksinilkolin adalah : Nyeri otot pasca pemberian, Peningkatan
tekanan intraocular, Peningkatan tekakana intracranial, Peningkatan tekakanan intragastrik,
Peningkatan kadar kalium plasma, Aritmia jantung, Salivasi, Alergi dan anafilaksis.
2. Dosis Bupivakain pada anastesi spinal
Dosis dewasa dan anak>12 tahun: anastesi lokal infiltrasi 0,25% maksimum 175 mg, blok saraf
perifer: 5 ml larutan 0,25 - 0,5 %; maksimum 400 mg/hari. Blok kaudal (tanpa pengawet) : 15-30
mL larutan 0,25-0,5%. Blok saraf simpatik 20-50mL larutan 0,25%.
3. Teknik anastesi Epidural:
a.

Loss of resistence tehnik.

Tehnik ini adalah cara yang umum dipakai untuk identifikasi ruang epidural. Cara ini dengan
mengarahkan jarum melewati kulit masuk kedalam ligamentum interspinosus, dimana
dibuktikan oleh adanya tahanan. Pada saat ini intraduser dikeluarkan dan jarum dihubungkan
dengan spoit yang diisi dengan udara atau Nacl 0,9 %, kemudian tusukan dilanjutkan sampai
keruang epidural.
Ada dua cara mengendalikan kemajuan penempatan jarum. Pertama menempatkan dua jari
menggenggam spoit dan jarum dengan tekanan tetap pada pangkalnya sehingga jarum begerak
kedepan sampai jarum masuk kedalam ruang epidural. Pendekatan lain dengan menempatkan
jarum beberapa millimeter dan saat itu dihentikan dan kendalikan dengan hati-hati. Dorsum
tangan non dominan menyokong belakang pasien dengan ibu jari dan jari tengah memegang
poros jarum. Tangan non dominan mengontrol masuknya jarum epidural dan setelah itu ibu jari
tangan dominan menekan fluger dari spoit. Ketika ujung jarum berada dalam ligamentum fluger
tidak bisa ditekan dan dipantulkan kembali, tetapi ketika jarum masuk ruang epidural terasa

kehilangan tahanan dan fluger mudah ditekan dan tidak dipantulkan kembali. Cara yang kedua
lebih cepat dan lebih praktis tetapi memerlukan pengalaman sebelumnya untuk menghindari
penempatan jarum epidural pada lokasi yang salah.
Apakah suntikan dengan Nacl 0,9 % atau udara yang dipakai pada loss of resistens tehnik
tergantung pada pilihan praktisi. Ada beberapa laporan gelembung udara menyebabkan
inkomplet atau blok tidak sempurna; betapapun ini terjadi hanya dengan udara dalam jumlah
yang banyak.
b. Hanging Drop Technic
Dengan tehnik ini jarum ditempatkan pada ligamentum intrspinosus , pangkal jarum diisi
dengan cairan Nacl 0,9 % sampai tetesan menggantung dari pangkal jarum. Selama jarum
melewati struktur ligamen tetesan tidak bergerak; akan tetapi waktu ujung jarum melewati
ligamentum flavum dan masuk dalam ruang epidural, tetesan cairan ini terisap masuk oleh
karena adanya tekanan negatif dari ruang epidural. Jika jarum menjadi tersumbat, atau tetesan
cairan tidak akan terisap masuk maka jarum telah melewati ruang epidural yang ditandai dengan
cairan serebrospinal pada pungsi dural. Sebagai konsekuensi tehnik hanging drop biasanya
digunakan hanya oleh praktisi yang berpengalaman .

4. Keuntungan dan kekurangan penggunaan isofluran pada anstesi inhalasi


Keuntungan:
Keuntungan
Kerugian
1. efek terhadap depresi jantung dan curah 1. Harga yang lebih mahal
jantung minimal. Banyak digunakan pada
pasien dengan gangguan coroner.
2. menurunkan laju metabolism otak, tapi
meninggikan aliran darah oak dan tekanan
intracranial. Ini dapat dikendalikan dengan
teknik anastesi hipoventilasi sehingga banyak
digunakan untuk bedah otak
3. induksi dan pemulihan cepat
4. tidak iritasi
5. tekanan darah stabil
6. indikasi pada pasien dengan kondisi buruk.

Anda mungkin juga menyukai