Anda di halaman 1dari 132

PROFIL KEJAHATAN NARKOBA

 Kejahatan narkoba bersifat lintas negara (Trans-


National Crime), kejahatan terorganisir (Organized
Crime), dan kejahatan serius (Serious Crime), menimpa
segenap lapisan masyarakat, menimbulkan kerugian
yang sangat besar terutama dari segi kesehatan, sosial-
ekonomi, dan keamanan, serta ancaman hilangnya
suatu generasi bangsa (lost generation) di masa depan

 Data UNODC 2012: Sekitar 210 juta orang menjadi


pengguna narkoba dan sekitar 200.000 orang
meninggal setiap tahun karena narkoba.
 Di Indonesia setiap hari 50 orang meninggal karena
narkoba, termasuk yang meninggal karena terkena
AIDS/HIV, Hepatitis karena menggunakan narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian
 BNN menyadari penanganan permasalahan narkoba
tidak dapat ditangani oleh satu lembaga sendiri, perlu
melibatkan seluruh komponen masyarakat, bangsa dan
negara demi tercapainya cita-cita mewujudkan
“Indonesia Negeri Bebas Narkoba”, yang telah
dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 26 Juni
2011

www.indonesiabergegas.com
KASUS NARKOBA TAHUN 2008 – 2012

Sumber : Dit TPN Bareskrim Polri & BNN, Januari 2013 7


KASUS NARKOBA
BERDASARKAN JENIS NARKOBA
TAHUN 2008 – 2012
LAIN-
TAHUN GANJA HEROIN HASHISH KOKAIN EKSTASI SHABU
LAIN
2008 8.459 1.534 5 7 2.094 6.522 10.743

2009 8.722 797 3 2 1.404 7.652 12.303

2010 7.096 661 9 5 856 9.270 8.781

2011 5.913 603 3 3 782 11.819 10.653

2012 6.019 440 6 7 785 10.363 8.838

JUMLAH 36.209 4.035 26 24 5.921 45.626 51.318

Sumber : Dit TPN Bareskrim Polri & BNN, Januari 2013 8


TERSANGKA NARKOBA
BERDASARKAN KELOMPOK USIA
TAHUN 2008 – 2012

KELOMPOK USIA
NO TAHUN JUMLAH
< 16 16-19 20-24 25-29 > 30

1 2008 133 2.001 6.441 10.136 26.000 44.711

2 2009 113 1.731 5.430 9.757 21.374 38.405

3 2010 88 1.515 4.993 8.939 17.962 33.497

4 2011 117 1.774 5.377 11.718 17.746 36.732

5 2012 114 1.944 5.057 9.439 16.189 32.743

JUMLAH 565 8.965 27.298 49.989 99.271 186.088

% 0,30% 4,82% 14,67% 26,86% 53,35% 100%

Sumber : Dit TPN Bareskrim Polri & BNN, Januari 2013 9


TERSANGKA NARKOBA BERDASARKAN
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
TAHUN 2008 – 2012

PENDIDIKAN
NO TAHUN JUMLAH
SD SMP SMA PT

1 2008 4.404 10.827 28.479 1.001 44.711

2 2009 4.763 8.322 24.328 992 38.405

3 2010 4.012 8.262 20.280 943 33.497

4 2011 5.092 10.013 20.503 1.124 36.732

5 2012 4.624 8.806 18.314 999 32.743

JUMLAH 22.895 46.230 111.904 5.059 186.088

% 12,30% 24,84% 60,13% 2,72% 100%

Sumber : Dit TPN Bareskrim Polri & BNN, Januari 2013 10


TERSANGKA NARKOBA
BERDASARKAN PEKERJAAN
TAHUN 2008 – 2012

PEKERJAAN
NO TAHUN POL/ SWST
PNS WSWT TANI BRH MHS PLJR PNG
TNI A
1 2008 210 273 17.588 14.631 639 3.580 647 654 6.489
2 2009 250 307 14.550 11.258 780 3.598 653 635 6.374
3 2010 250 227 13.943 7.480 902 3.944 518 531 5.701
4 2011 337 294 17.444 7.730 1.079 3.525 611 605 5.107
5 2012 291 264 14.855 6.964 1.245 3.674 648 617 4.185

JUMLAH 1.338 1.365 78.380 48.063 4.645 18.321 3.077 3.042 27.856

% 0,72% 0,73% 42,12% 25,83% 2,50% 9,85% 1,65% 1,63% 14,97%

Sumber : Dit TPN Bareskrim Polri & BNN, Januari 2013 11


Jumlah Penyalahguna Narkotika Tahun 2011 Provinsi Kalimantan Timur

Provinsi Coba Pakai Teratur Pakai Pecandu Suntik Pecandu Bukan Total
Suntik

Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max

Kalimantan 19.144 23.621 35.512 46.468 1.122 1.372 19.758 26.437 75.536 97.898
Timur

Sumber : Penelitian BNN dan Puslitkes UI Tahun 2011

Kebutuhan Narkotika Tahun 2011 Provinsi Kalimantan Timur


No Jenis Narkoba Kebutuhan Tahun 2011 Satuan
1 Daun Ganja 7.043.155 Gram
2 Kokain 323 Gram
3 Hashish 10.406 Gram
4 XTC 2.510.501 Tablet
5 Shabu 788.217 Gram
Sumber : Jurnal Data P4GN Tahun 2011 Edisi Tahun 2012

Kebutuhan Narkotika Perhari Sepanjang Tahun 2011 Provinsi Kalimantan Timur


Kebutuhan Per Hari Tahun
No 3,1 % x 3.553.143 Jiwa = 110.147
Jenis Narkoba 2011 Satuan
1 Daun Ganja 19.564,32 Gram
Hasil Penelitian Jmlh = 97.898
2 Kokain 0,90 Gram Sisa 11,1 % x 110.147 = 12.249
3 Hashish 28,91 Gram Ket : 11,1% kelompok di bawah
4 XTC 6.973,61 Tablet umur 10 thn.
5 Shabu
Sumber 2.189,49
: Jurnal Data P4GN Tahun 2011 Edisi Tahun 2012 Gram
Tabel 6. Jumlah Penyalahguna Narkoba Menurut Jenis Penyalahgunaan dan Provinsi, 2011
PECANDU BUKAN
COBA PAKAI TERATUR PAKAI PECANDU SUNTIK
SUNTIK % PRE-VA-
PROVINSI
LENCE
MINIMAL MAKSIMAL MINIMAL MAKSIMAL MINIMAL MAKSIMAL MINIMAL MAKSIMAL

DKI Jakarta 140.923 171.925 221.590 269.405 9.541 11,.34 131.808 165.689 7,0
Jawa Barat (6) 204.941 250.816 336.721 430.869 12.001 14.813 199.187 264.437 2,5
Banten 37.561 47.915 67.133 91.192 2.125 2.646 41.956 59.711 2,1
Jawa Tengah (9) 119.531 145.068 200.177 256.847 6.963 8.298 118.386 158.837 1,9
DI Yogyakarta (5) 21.843 27.414 31.670 40.384 1.414 1.717 18.638 24.822 2,8
Jawa Timur (8) 140.485 174.247 252.096 325.186 9.076 11.144 142.468 187.085 2,0
Aceh (8) 19.624 24.583 25.400 31.839 1.016 1.235 15.303 19.918 2,0
Sumatera Utara (4) 80.430 97.961 119.140 148.727 4.937 6.084 65.133 83.679 3,0
Sumatera Barat 14.548 18.442 20.465 26.465 891 1.069 12.189 16.472 1,4
Riau (7) 19.989 24.809 33.344 44.573 1.396 1.631 21.854 30.164 2,1
Kepulauan Riau 11.854 15.080 20.716 28.406 810 972 14.092 19.847 4,3
Jambi 8.726 11.134 14.022 19.302 501 592 8.832 12.593 1,5
Sumatera Selatan 22.457 27.241 35.775 44.724 1.422 1.674 21.964 28.141 1,5
Bangka Belitung 3.301 4.407 5.792 8.334 213 263 3.919 5.780 1,6
Bengkulu 4.787 6.028 6.962 9.289 300 358 4.270 5.919 1,4
Lampung 13.952 16.772 21.890 27.430 921 1.092 12.733 16.422 0,9
Kalimantan Barat 14.725 17.898 23.061 29.983 892 1.044 13.983 18.847 1,7
Kalimantan Tengah(10) 7.375 8.887 11.870 15.329 487 561 7.302 9.766 1,8
Kalimantan Selatan 11.125 13.872 18.420 24.579 673 799 11.054 15.353 1,7
Kalimantan Timur 19.144 23.621 35.512 46.468 1.122 1.372 19.758 26.437 3,1
Sulawesi Utara (7) 10.363 12.863 15.333 19.380 635 804 8.189 10.473 2,1
Gorontalo 2.999 3.650 4.385 5.351 194 234 2.446 3.035 1,4
Sulawesi Tengah (10) 9.846 12.251 15.008 19.227 548 682 7.785 9.786 1,8
Sulawesi Selatan (9) 35.371 43.430 49.679 60.331 1.875 2.324 25.405 30.473 1,9
Sulawesi Barat (10) 4.025 5.158 6.248 8.237 275 379 3.199 4.126 1,8
Sulawesi Tenggara 5.598 6.921 7.678 9.686 378 482 4.054 5.030 1,2
Maluku 6.036 7.203 8.249 9.931 365 431 4.706 5.808 1,9
Maluku Utara 3.418 4.172 4.906 6.335 183 217 2.284 3.777 1,7
Bali 14.430 17.678 22.503 28.331 840 994 12.780 16.731 1,8
Nusa Tenggara Barat 12.288 13.997 16.908 21.148 442 522 9.693 12.554 1,2
Nusa Tenggara Timur 12.492 14.955 17.342 20.754 385 459 8.520 10.018 1,2
Papua 4.795 5.856 6.914 8.567 248 301 3.789 4.657 0,8
Papua Barat 2.289 2.746 3.194 3.877 124 146 1.827 2.282 1,4
Total 1.040.267 1.279.030 1.680.105 2.140.484 63.190 76.872 980.047 1.288.668 2,2
2011
JUMLAH BARANG BUKTI
Tahun JML. JML.
SATWIL
KASUS TSK SHABU GANJA HEROIN EKSTASI LL

No 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Dit Reskoba 27 35 41,41 8.512,30 7.99 1.000 53.312
2 Tabes Samarinda 183 339 1439,68 0.50 0.28 72 219.691
3 Res Balikpapan 87 106 108,79 61.30 - - 67.743
4 Res Tarakan 60 100 83,69 - - - 2.526
5 Res Berau 38 76 52,69 - - - 3.960
6 Res Kukar 75 111 150,83 - - - 32.100
7 Res Paser 19 22 30,75 - - - 960
8 Res Bontang 35 48 73,19 0.30 - - 2.412
9 Res Bulungan 5 7 7,08 - - - 1.103
10 Res Kutim 33 59 79,82 - - - 7.998
11 Res Nunukan 48 69 5.688,81 - - - -
12 Res Malinau 15 20 46,44 - - - -
13 Res Kubar 16 22 41,80 - - - 1.158
14 Res PPU 17 21 5.71 1.00 - - 1.093

Total 658 1035 7.850,69 8.575,40 8,27 1.072 394.056


(dlm gram) (dlm gram) (dlm gram) (dlm butir) (dlm butir)
REKAP DATA KASUS NARKOBA PER-WILAYAH
DI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2012

Tahun JML. JML. JUMLAH BARANG BUKTI


SATWIL
KASUS TSK SHABU GANJA HEROIN EKSTASI LL
No 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Dit Reskoba 35 44 168,24 8512,30 7.99 1.000 53.312
2 Tabes Samarinda 157 290 1.526,15 - 0.28 72,5 180.691
3 Res Balikpapan 76 91 62,79 55,5 - - 54.477
4 Res Tarakan 54 88 79,61 - - - 2.964
5 Res Berau 29 46 45,11 - - - 4.223
6 Res Kukar 66 99 82,44 - - 2,5 28.596
7 Res Paser 11 14 35,25 - 0,4 - 960
8 Res Bontang 30 45 48,95 0.30 - - 2.172
9 Res Bulungan 8 12 7,61 - - - -
10 Res Kutim 20 39 16,42 - - - 2.689
11 Res Nunukan 40 52 3.357 - 1.350 6 -
12 Res Malinau 10 11 45,39 - - - -
13 Res Kubar 9 11 20,37 - - - 52.242
14 Res PPU 12 16 13,1 1,2 - - 875

Total 557 861 5.559 8.569,3 1.358,67 1.081 394.056


(dlm gram) (dlm gram) (dlm gram) (dlm butir) (dlm butir)
REKAP DATA KASUS NARKOBA PER-WILAYAH
DI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2013

Tahun JML. JML. JUMLAH BARANG BUKTI


SATWIL
KASUS TSK SHABU GANJA HEROIN EKSTASI LL
No 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Dit Reskoba 41 60 10.367 Gr - - 12 Btr 55.742 Btr
2 Tabes Samarinda 228 440 1.723 Gr 81,10 Gr - 1.0878,8 Btr 86.379 Btr
3 Res Balikpapan 173 217 4.525 Gr 2.985,77 Gr - 683 Btr 306.402 Btr
4 Res Tarakan 82 157 1.113,30 Gr - - - -
5 Res Berau 35 84 101,986 Gr - - - 26.117 Btr
6 Res Kukar 114 147 343,60 Gr - - 17 Btr 8.783 Btr
7 Res Paser 23 47 221 Gr - - 10 Btr 3.108 Btr
8 Res Bontang 34 38 93 Gr 4 Gr - - -
9 Res Bulungan 25 31 28 Gr - - - -
10 Res Kutim 58 97 225,2 Gr - - - 31.353 Btr
11 Res Nunukan 41 55 7.592 Gr - - 716 Gr -
12 Res Malinau 10 25 21 Gr - - 1 Btr -
13 Res Kubar 13 22 74 Gr - - 6 Btr 470 Btr
14 Res PPU 12 17 3 Gr - - - -

Total 889 1.437 25.732 Gr 2.340 Gr - 2.041 Btr 458.649 Btr


REKAP DATA KASUS NARKOBA PER-WILAYAH
BERDASARKAN PEKERJAAN DI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2011

Pekerjaan
No Satwil
Mhs/Pljr PNS/Plri Sws Wswst Tani/Pdgg Buruh Png
1 Dit Reskoba - 1 27 4 1 7 8
2 Resta Smd 10 8 245 1 - 19 56
3 Res Bpn - - 52 3 - 20 31
4 Res Tarakan 3 2 48 2 2 24 15
5 Res Berau - 1 49 1 - - 7
6 Res Kukar 6 2 71 1 - 5 27
7 Res Paser 1 - 14 - - - 7
8 Res Bontang - 5 37 - - 4 4
9 Res Bulungan - - 12 - - - 1
10 Res Kutim - 2 38 - - - 17
11 Res Nunukan - 1 47 - - 8 7
12 Res Malinau 2 - 11 - - 2 -
13 Res Kubar 1 - 17 - - - -
14 Res PPU - 1 14 - - 1 2

JUMLAH 23 23 682 17 3 90 182


17
REKAP DATA KASUS NARKOBA PER-WILAYAH
BERDASARKAN PEKERJAAN DI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2012

Pekerjaan
No Satwil
Mhs/Pljr PNS/Plri Sws Wswst Tani/Pdgg Buruh Png
1 Dit Reskoba 2 4 44 2 - 2 8
2 Resta Smd 5 7 276 5 1 18 36
3 Res Bpn 2 3 92 11 - 23 52
4 Res Tarakan 1 2 48 5 - 5 16
5 Res Berau - 2 69 2 - - 4
6 Res Kukar 1 3 59 2 - 3 16
7 Res Paser - - 13 2 - - 1
8 Res Bontang 1 1 22 1 - - 8
9 Res Bulungan - - 16 - - 2 1
10 Res Kutim 2 - 75 6 1 - 6
11 Res Nunukan 1 1 38 2 - 1 2
12 Res Malinau - 3 6 - - - 2
13 Res Kubar - - 11 - - - -
14 Res PPU - - 11 3 - - -

JUMLAH 15 26 784 41 2 54 152


18
REKAP DATA KASUS NARKOBA PER-WILAYAH
BERDASARKAN PEKERJAAN DI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2013

Pekerjaan
No Satwil
Mhs/Pljr PNS/Plri Sws Wswst Tani/Pdgg Buruh Png
1 Dit Reskoba - - 36 1 1 2 20
2 Resta Smd 9 10 290 26 25 80
3 Res Bpn 1 2 85 29 3 40 57
4 Res Tarakan 3 78 21 6 21 28
5 Res Berau 1 1 54 15 - 1 12
6 Res Kukar 2 4 102 12 8 19
7 Res Paser - 1 37 2 1 6
8 Res Bontang 1 30 2 1 4
9 Res Bulungan - 3 24 1 - 1 2
10 Res Kutim 4 61 9 10 13
11 Res Nunukan - 2 30 8 - 4 7
12 Res Malinau - - 20 2 1 - 2
13 Res Kubar 1 1 18 3 - -
14 Res PPU - 1 14 - - 2 -

JUMLAH 17 28 889 126 12 115 253


19
REKAP DATA KASUS NARKOBA PER-WILAYAH
BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2011 - 2013

2011 2012 2013


No Satwil
L P L P L P
1 Dit Reskoba 39 9 52 8 51 9
2 Resta Smd 298 41 302 46 400 40
3 Res Bpn 95 11 159 24 194 23
4 Res Tarakan 80 16 73 4 143 14
5 Res Berau 57 1 69 8 80 4
6 Res Kukar 104 8 75 9 136 11
7 Res Paser 22 - 15 1 38 9
8 Res Bontang 45 5 29 4 36 2
9 Res Bulungan 12 1 22 - 25 30
10 Res Kutim 49 10 85 5 87 10
11 Res Nunukan 51 11 44 1 50 5
12 Res Malinau 15 - 10 2 18 7
13 Res Kubar 16 2 10 1 21 1
14 Res PPU 20 1 16 - 17 -
JUMLAH 903 116 960 113 1.301 136 20
PREVALENSI PENYALAHGUNA NARKOBA SETAHUN TERAKHIR
MENURUT PROPINSI & JENIS KELAMIN PADA
SURVEI NARKOBA PEKERJA TAHUN 2012

NO.  PROPINSI LAKI - LAKI PEREMPUAN


1. Sumatra Utara 9,7 2,7
2. Sumatra Barat 3,8 4,5
3. Sumatra Selatan 3,7 3,2
4. Aceh 3,8 6,6
5. Riau 1,9 0,4
6. Kepulauan Riau 7,0 4,5
7. Kep. Bangka Belitung 3,6 2,1
8. Jambi 9,7 3,7
9. Lampung 7,5 5,7
10. Bengkulu 6,4 2,7
11. Banten 6,4 1,0
12. DKI. Jakarta 6,4 2,0
13. D.I. Yogyakarta 2,7 1,3
14. Jawa Barat 5,2 2,6
15. Jawa Tengah 2,0 2,9
16. Jawa Timur 3,2 3,4
Lanjutan
NO.  PROPINSI LAKI - LAKI PEREMPUAN
17. Bali 8,1 2,7
18. Kalimantan Barat 6,1 4,3
19. Kalimantan Tengah 3,2 3,6
20. Kalimantan Timur 7,9 7,7
21. Kalimantan Selatan 7,4 2,1
22. Sulawesi Utara 4,4 2,6
23. Gorontalo 4,0 1,3
24. Sulawesi Barat 5,4 9,4
25. Sulawesi Tengah 4,2 8,8
26. Sulawesi Tenggara 6,3 1,7
27. Sulawesi Selatan 7,0 7,3
28. Nusa Tenggara Barat 4,9 2,8
29. Nusa Tenggara Timur 4,3 4,2
30. Maluku 8,0 1,5
31. Maluku Utara 4,7 2,0
32. Papua 3,8 3,0
33. Papua Barat 4,0 2,6
Total 33 Propinsi 5,9 4,0
Kalimantan Timur memiliki luas wilayah ± 21 Juta ha
atau 1,5 luas Pulau Jawa dengan jumlah penduduk ±
3.553.143 jiwa

2011 2012 2013 2014 2015


KALTIM 2,19 % 2,27 % 2,35% 2,44 % 2,52 %
3,1 %
1. Narkotika adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau
bukan dari tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan yang dibedakan
kedalam golongan-golongan.
2. Prekursor Narkotika adalah zat
atau bahan pemula atau bahan
kimia yang dapat digunakan
dalam pembuatan narkotika.
PENGGOLONGAN NARKOTIKA
BERDASARKAN BAHAN PEMBUATANNYA
1. NARKOTIKA ALAMI
NARKOTIKA ALAMI ADALAH ZAT DAN OBAT YANG LANGSUNG
DIPAKAI SEBAGAI NARKOTIKA TANPA PERLU ADANYA PROSES
FERMENTASI, ISOLASI DAN PROSES LAINNYA TERLEBIH DAHULU.
CONTOH; GANJA, OPIUM, KOKA.

2. NARKOTIKA SEMI SINTETIS;


NARKOTIKA SEMI SINTESIS ADALAH NARKOTIKA YANG DIAMBIL ZAT
AKTIFNYA ( INTISARINYA ) AGAR MEMILIKI KHASIAT YANG LEBIH
KUAT SEHINGGA DAPAT DIMANFAATKAN UTK DUNIA KEDOKTERAN.
CONTOH; MORFIN, HEROIN, KODEIN DAN KOKAIN

3. NARKOTIKA SINTETIS;
NARKOTIKA SINTETIS ADALAH NARKOTIKA PALSU YANG DIBUAT DARI
BAHAN KIMIA.DIGUNAKAN UTK PEMBIUSAN & PENGOBATAN BAGI
ORANG YG MENDERITA KETERGANTUNGAN OBAT
CONTOH; PETHIDINE, METHADON DAN NALTREXON
Jenis-Jenis Narkotika
Berasal Dari Alami (Golongan I)
Proses Tanaman Alami (Papaver somniferrum) menjadi Heroin

Heroin tumbuh di beberapa


negara Asia Tenggara
(Golden Triangle/ Segitiga
Emas yaitu Thailand, Laos,
Poppy for opium Myanmar) dan di kawasan
Afganistan, Iran, Pakistan
dan penggunanya terdapat
Heroin
di seluruh dunia termasuk
beberapa daerah di
Indonesia
Morfin
Proses Tanaman Alami Jenis Kokain (Erythroxylon
coca)
Kokain tumbuh atau berasal
dari Amerika bagian selatan
seperti Peru, Bolivia,
Kolumbia dan penggunaannya
terdapat di seluruh dunia
coca leaves dengan modus dengan cara
menyelundupkan ke beberapa
Negara termasuk Indonesia.

Cocain base
Tanaman Cannabis sativa (Ganja)
Tanaman ganja termasuk
golongan I dalam UU No. 35
Tahun 2009. Tanaman ganja
banyak ditemukan ditanam
secara ilegal di daerah Aceh,
daerah Sumatra Utara di
Ganj Mandailing Natal dan
a beberapa daerah Provinsi
Riau dan tanaman ganja ini
diperdagangkan sampai di
seluruh wilayah Indonesia
Hashish / Minyak Sari Biji
Ganja
 
Berasal dari Sintesis
Narkotika Sintetis Berasal Dari Prekursor Menjadi
Ekstasi/ MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine)
Narkotika jenis ekstasi dibuat dari
bahan dasar prekursor. Prekursor
adalah zat atau bahan pengguna
atau bahan kimia yang dapat
digunakan dalam pembuatan
Narkotika. Bahan precursor dapat
ditemukan di beberapa farmasi
Bahan Prekursor maupun apotik yang diatur dan
diawasi penggunaannya oleh
pemerintah. Dalam memproduksi
jenis ekstasi prakteknya telah dapat
dibuat atau diproduksi dalam
produksi rumahan (home industri)

Ekstasi
 
Narkotika Sintetis dari Bahan Efedrin
(Ephedrine),
Prekursor Menjadi Shabu (Metamfetamin)
Narkotika jenis shabu dibuat
dari bahan dasar pemula jenis
prekursor yang dapat
ditemukan di beberapa
Efedrin farmasi atau apotik diatur
  dan diawasi penggunaannya
oleh pemerintah namun
banyak disalahgunakan
peruntukannya termasuk
untuk pembuatan Narkotika
jenis shabu
Shabu (metamfetamin)
 
Daftar Narkotika Golongan I (65 Jenis)
 Tanaman Papaver Somniferum L dan semua bagian-bagiannya termasuk buah dan jeraminya,
kecuali bijinya.
 Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh dari buah tanaman Papaver
Somniferum L yang hanya mengalami pengolahan sekedar untuk pembungkus dan pengangkutan
tanpa memperhatikan kadar morfinnya.
 Opium masak terdiri dari : a. candu, hasil yang diperoleh dari opium mentah melalui suatu
rentetan pengolahan khususnya dengan pelarutan, pemanasan dan peragian dengan atau tanpa
penambahan bahan-bahan lain, dengan maksud mengubahnya menjadi suatu ekstrak yang cocok
untuk pemadatan. b. jicing, sisa-sisa dari candu setelah dihisap, tanpa memperhatikan apakah
candu itu dicampur dengan daun atau bahan lain. c. jicingko, hasil yang diperoleh dari
pengolahan jicing.
 Tanaman koka, tanaman dari semua genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae
termasuk buah dan bijinya.
 Daun koka, daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk serbuk dari semua
tanaman genus Erythroxylon dari keluarga Erythroxylaceae yang menghasilkan kokain secara
langsung atau melalui perubahan kimia.
 Kokain mentah, semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun koka yang dapat diolah secara
langsung untuk mendapatkan kokaina.
 Kokaina, metil ester-1-bensoil ekgonina.
 Tanaman ganja, semua tanaman genus genus cannabis dan semua bagian dari
tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan tanaman ganja atau bagian
tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis.
 Tetrahydrocannabinol , dan semua isomer serta semua bentuk stereo kimianya.
 Delta 9 tetrahydrocannabinol, dan semua bentuk stereo kimianya.
 Asetorfina: 3-0-acetiltetrahidro-7α-(1-hidroksi-1-metilbutil)-6, 14-endoeteno-oripavina
 Acetil – alfa – metil fentanil : N-[1-(α-metilfenetil)-4-piperidil] asetanilida
 Alfa-metilfentanil : N-[1 (α-metilfenetil)-4-piperidil] propionanilida
 Alfa-metiltiofentanil : N-[1-] 1-metil-2-(2-tienil) etil]-4-iperidil] priopionanilida 15.
Beta-hidroksifentanil : N-[1-(beta-hidroksifenetil)-4-piperidil] propionanilida
 Beta-hidroksi-3-metil-fentanil: N-[1-(beta-hidroksifenetil)-3-metil-4 piperidil] propio-
nanilida. 17. Desmorfina : Dihidrodeoksimorfina
 Etorfina: tetrahidro-7α-(1-hidroksi-1-metilbutil)-6, 14- endoeteno-oripavina
 Heroina : Diacetilmorfina
 Ketobemidona : 4-meta-hidroksifenil-1-metil-4- propionilpiperidina
 3-metilfentanil : N-(3-metil-1-fenetil-4-piperidil) propionanilida
 3-metiltiofentanil : N-[3-metil-1-[2-(2-tienil) etil]-4-piperidil] propionanilida
 MPPP : 1-metil-4-fenil-4-piperidinol propianat (ester)
 Para-fluorofentanil : 4‘-fluoro-N-(1-fenetil-4-piperidil) propionanilida
 PEPAP : 1-fenetil-4-fenil-4-piperidinolasetat (ester)
 Tiofentanil : N-[1-[2-(2-tienil)etil]-4-piperidil] propionanilida
 BROLAMFETAMINA, nama lain DOB : (±)-4-bromo-2,5-dimetoksi- α -
metilfenetilamina
 DET : 3-[2-( dietilamino )etil] indol
 DMA : ( + )-2,5-dimetoksi- α -metilfenetilamina
 DMHP : 3-(1 ,2-dimetilheptil)-7 ,8,9, 10-tetrahidro- 6,6,9-trimetil-6H- dibenzo[b, d]piran-
1-ol
 DMT : 3-[2-( dimetilamino )etil] indol
 DOET : (±)-4-etil-2,5-dimetoksi- α -metilfenetilamina
 ETISIKLIDINA, nama lain PCE : N-etil-1-fenilsikloheksilamina
 ETRIPTAMINA : 3-(2aminobutil) indole
KATINONA : (-)-(S)- 2-aminopropiofenon
 LISERGIDA, nama lain LSD, LSD-25 : 9,10-didehidro-N, N-dietil-6-metilergolina-8 β –
karboksamida
 MDMA : (±)-N, α -dimetil-3,4- (metilendioksi)fenetilamina
 meskalina : 3,4,5-trimetoksifenetilamina
 METKATINONA : 2-(metilamino )-1- fenilpropan-1-on
 4- metilaminoreks : (±)-sis- 2-amino-4-metil- 5- fenil- 2-oksazolina
 MMDA : 5-metoksi- α -metil-3,4- (metilendioksi)fenetilamina
 N-etil MDA : (±)-N-etil- α -metil-3,4-(metilendioksi)fenetilamin
 N-hidroksi MDA : (±)-N-[ α -metil-3,4- (metilendioksi)fenetil]hidroksilamina
 paraheksil : 3-heksil-7,8,9, 10-tetrahidro-6,6, 9-trimetil-6H- dibenzo [b,d] piran-1-ol
 PMA : p-metoksi- α -metilfenetilamina
 psilosina, psilotsin : 3-[2-( dimetilamino )etil]indol-4-ol
 PSILOSIBINA : 3-[2-(dimetilamino)etil]indol-4-il dihidrogen fosfat
 ROLISIKLIDINA, nama lain PHP,PCPY : 1-( 1- fenilsikloheksil)pirolidina
 STP, DOM : 2,5-dimetoksi- α ,4-dimetilfenetilamina
 TENAMFETAMINA, nama lain MDA: α -metil-3,4-(metilendioksi)fenetilamina
 TENOSIKLIDINA, nama lain TCP : 1- [1-(2-tienil) sikloheksil]piperidina
 TMA : (±)-3,4,5-trimetoksi- α -metilfenetilamina
 AMFETAMINA : (±)- α –metilfenetilamina
 DEKSAMFETAMINA : (+)- α –metilfenetilamina
 FENETILINA : 7-[2-[(α -metilfenetil)amino]etil]teofilina
 FENMETRAZINA : 3- metil- 2 fenilmorfolin
 FENSIKLIDINA, nama lain PCP : 1-( 1- fenilsikloheksil)piperidina
 LEVAMFETAMINA, nama lain levamfetamina : (-)-(R)- α -
metilfenetilamina
 levometamfetamina : (-)- N, α -dimetilfenetilamina
 MEKLOKUALON : 3-( o-klorofenil)- 2-metil-4(3H)- kuinazolinon
 METAMFETAMINA : (+ )-(S)-N, α –dimetilfenetilamina
 METAKUALON : 2- metil- 3-o-to lil-4(3H)- kuinazolinon
 ZIPEPPROL : α - (α metoksibenzil)-4-(β-metoksifenetil)-1-
piperazinetano
 Opium Obat
 Campuran atau sediaan opium obat dengan bahan lain bukan narkotika
Narkotika
Narkotika jenisGolongan
golongan II II
(86 Jenis) penggunaannya diatur dengan
peraturan menteri Pasal 37 UU No.35/2009 dengan ketergantungan
tinggi. Adapun jenis yang termasuk golongan II antara lain
Alfasetilmetadol, Alfameprodina, Alfametadol, Alfaprodina,
Alfentanil, Allilprodina, Anileridina, Asetilmetadol, Benzetidin,
Benzilmorfina, Betametadol, Betaprodina, Betasetilmetadol,
Bezitramida, Dekstromoramida, Diampromida, Dietiltiambutena,
Difenoksilat, Difenoksin, Dihidromorfina, Dimefheptanol,
Dimenoksadol, Dimetiltiambutena, Dioksafetil Butirat, Drotebanol,
Ekgonina, termasuk ester dan derivatnya yang setara dengan
ekgonina dan kokaina, Etilmetiltiambutena, Etokseridina,
Etonitazena, Furetidina, Hidrokodona, Hidroksipetidina,
Hidromorfinol, Hidromorfona, Isometadona, Fenadoksona,
Fenampromida, Fenazosina, Fenomorfan, Fenoperidina,
Fentanil, Klonitazena, Kodoksima, Levofenasilmorfan,
Levomoramida, Levometorfan, Levorfanol, Metadona,
Metadona Intermediate, Metazosina, Metildesorfina,
Metildihidromorfina, Metopon, Mirofina, Moramida
intermediate, Morferidina, Morfina-N-oksida, Morfin
metobromida dan turunan morfina nitrogen pentafalent
lainnya termasuk bagian turunan morfina-N-oksida, salah
satunya kodeina-N-oksida, Morfina, Nikomorfina,
Norasimetadol, Norlevorfanol, Petidina intermediat,
Petidina intermediat, Petidina, Piritramida, Proheptasina,
Properidina, Rasemetorfan, Rasemoramida, Rasemorfan,
Sufentanil, Tebaina, Tebakon, Tilidina, Trimeperidina, dan
Garam-garam dari Narkotika dalam golongan tersebut di
atas.
Narkotika Golongan III
Narkotika jenis golongan III (14 jenis) penggunaannya
diatur dengan peraturan menteri Pasal 37 UU No.
35/2009 dengan) ketergantungan rendah. Adapun jenis
yang termasuk golongan III antara lain
Asetildihidrokodeina, Dekstropropoksifena,
Dihidrokodeina, Etilmorfina, Kodeina, Nikodikodina,
Nikokodina, Norkodeina, Polkodina, Propiram,
Buprenorfina, dan Garam-garam dari Narkotika dalam
golongan tersebut di atas, Campuran atau sediaan
difenoksin dengan bahan lain bukan narkotika,
campuran atau sedian difenoksilat dengan bahan lain
bukan narkotika.
POHON KHAT MERAH
Ciri-ciri tanaman Khat Merah adalah ranting/batang tanaman berwarna
agak kemerahan
POHON KHAT HIJAU
Ciri-ciri tanaman Khat hijau adalah ranting/batang tanaman
berwarna hijau normal
PSIKOTROPIKA
UU NO.35 TAHUN 2009

ADALAH ZAT ATAU OBAT BAIK ALAMIAH ATAUPUN


SINTETIS YANG BUKAN NARKOTIKA, YANG BERKHASIAT
PSIKOAKTIF YANG MEMPENGARUHI SISTEM SUSUNAN
SYARAF PUSAT YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
KHAS PADA AKTIFITAS MENTAL DAN PERILAKU.
PSIKOTROPIKA DIBAGI 4 GOLONGAN :

• PSIKOTROPIKA GOLONGAN I : PSIKOTROPIKA YANG HANYA DAPAT


DIGUNAKAN UTK TUJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TIDAK DIGUNAKAN
DALAM TERAPI,SERTA MEMPUNYAI POTENSI SANGAT KUAT MENGAKIBATKAN
KETERGANTUNGAN
CONTOH : MDMA/EXTACY, LSD/LISERGID. DIETILAMIDA, PSILOSIBIN DLL

• PSIKOTROPIKA GOLONGAN II : YG DIGUNAKAN DLM PENGOBATAN DAN DPT


DIGUNAKAN DLM TERAPI, MEMP POTENSI KUAT MENGAKIBATKAN
KETERGANTUNGAN
CONTOH : AMFETAMIN, MET AMFETAMIN /SHABU-SHABU

• PSIKOTROPIKA GOLONGAN III : YG BANYAK DIGUNAKAN DLM PENGOBATAN


DAN TERAPI ,MEMP POTENSI SEDANG MENGAKIBATKAN KETERGANTUNGAN
CONTOH : AMOBARBITAL

• PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV : YG SANGAT LUAS DIGUNAKAN DLM


PENGOBATAN DAN TERAPI, MEMP POTENSI RINGAN MENGAKIBATKAN
KETERGANTUNGAN
CONTOH : DIAZEPAM, FENOBARBITAL.
EXTACY / MDMA

SHABU/
Lexsotan / L12 Double L / LL
Zat atau Bahan Pemula atau Bahan Kimia yang
dapat di gunakan dalam pembuatan
Psikotropika dan Narkotika

* Bahan Pemula = Bahan Utama yang


harus ada

* Bahan kimia = Bahan sebagai


Pereaksi atau Pelarut
Penyalahgunaan PREKURSOR :
TABEL 1 : Bahan- Bahan Kimia yang digunakan BAHAN
UTAMA/FORMULA untuk membuat
Narkotika atau Psikotropika
Misal : Efedrin, P2P, Safrol, dsb
(14 Item Bahan Kimia)

TABEL 2 : Bahan-Bahan kimia yang digunakan sebagai


PEREAKSI atau PELARUT, Untuk membuat
Narkotika atau Psikotropika.
Misal : Aseton, Methil Ethil Keton
(MEK) H²SO4 dsb (9 Item Bahan Kimia)
TABEL I: TABEL II

1.ACETIC ANHYDRIDE 1.ACETONE


2.N-ACETYLANTHRANILIC ACID 2.ANTHRANILIC ACID
3.EPHEDRINE 3.ETHYL ETHER
4.ERGOMETRINE 4.HYDROCHLORIC ACID
5.ERGOTAMINE 5.METHYL ETHYL KETONE
6.ESOSAFROLE 6.PHENYLACETIC ACID
7.LYSERGIC ACID 7.PIPERIDINE
8.3,4 – METHYLENEDIOXYPHENYL 8.SULPHURIC ACID
– 2- PROPANONE 9.TOLUENE.
9.NOREHEDRINE
10.1- PHENYL-2-PROPANONE
11.PIPERONAL
12.POTASSIUM PERMANGANAT
13.PSEUDOEPHEDRINE
14.SAFROLE.
BAHAN ADIKTIF ADALAH BAHAN-BAHAN ATAU OBAT
YANG DALAM ORGANISME HIDUP MENIMBULKAN KERJA
BIOLOGI, JIKA DISALAHGUNAKAN DAPAT MENIMBULKAN
KETERGANTUNGAN ( ADIKSI ) YAKNI UNTUK
MENGGUNAKAN KEMBALI SECARA TERUS MENERUS.
JENIS-JENIS BAHAN ADIKTIF
1.INHALEN; SEJENIS ZAT YG TERDAPAT PADA LEM DAN PENGENCER CAT /
ZAT YANG MUDAH MENGUAP; LEM AICA AIBON, THINNER, BENSIN
& SPIRTUS
2. ALKOHOL; MINUMAN YG MENGANDUNG ETHANOL YG DIPROSES
DARI
BAHAN HASIL PERTANIAN YANG MENGANDUNG KARBOHIDRAT
DENGAN
CARA FERMENTASI ATAU DESTILASI, BAIK MELALUI PERLAKUAN
SEBELUMNYA, MENAMBAH BAHAN LAIN, MENCAMPUR
KONSENTRAT DENGAN
ETHANOL, ATAUPUN DENGAN PROSES PENGENCERAN MINUMAN
YANG MENGANDUNG ETHANOL.(ada 3 ; Gol A: kadar ethanol 1 – 5%; bir,Gol B:
ethanol 5 – 20%; anggur Malaga dll, dan Gol C: ethanol 20 – 50%; brandy, wisky,
Jenever dll)
3.TEMBAKAU/ROKOK
4.OBAT PENENANG; OBAT TIDUR, PIL KOPLO, BK, NIPAM, VALIUM,
LEXOTAN. DLL
5.ZAT YANG MENIMBULKAN HALUSINASI; JAMUR KOTORAN SAPI/KERBAU,
CONTOH BAHAN ADIKTIF
INHALANTS
Dampak :
-Kerusakan permanen pada otak,
hati dan ginjal.
-Cenderung mengalami pendarahan
pada hidung / mimisan
-Kehilangan ingatan,sulit belajar
dan melihat sesuatu dg jelas
-Kehilangan kendali tubuh
-Kram , nyeri & batuk parah
Gejala : Pusing ,gemetar,
mudah marah & sulit tidur
KOMPROMI USER ( COBA – COBA )

HABITUASI ( KEBIASAAN ) TOLERANSI

ADICT ( KETERGANTUNGAN ) INTOKSIFIKASI

MENINGGAL
Dampak Narkotika
1. STIMULAN
JENIS NARKOTIKA YANG MEMACU KERJA OTAK & MENINGKATKAN
AKTIFITAS TUBUH. ORANG MENJADI GEMBIRA & AKTIFITAS
MENINGKAT
Cara kerja: merangsang otak dengan cara meningkatkan kadar “dopamin”
( secara tidak langsung) sehingga berkibat:
- Keadaan segar yg terus menerus
- Denyut jantung meningkat
- Tekanan darah meningkat
- frekwensi nafas meningkat
- Kadar gula darah meningkat
- Produksi keringat meningkat
Contoh : Coccaine (snow, coke, toot, crack, rock, base),
Amphetamines (benzedrine, crosstops), Methamphetamine
(crank, meth, crystal, shabu-shabu), caffeine, nicotine
STIMULANTS
STIMULANTS
STIMULANTS
Dampak Narkotika
2. DEPRESAN
JENIS NARKOTIKA YANG MENGHAMBAT KERJA OTAK DAN
MEMPERLAMBAT AKTIFITAS TUBUH. ORANG MENJADI
MENGANTUK, TENANG, RASA NYERI & STRES MENGHILANG.
Cara kerja : Memblokade reseptor nyeri di otak & sel-sel
syaraf timbul rasa nyaman, hilang rasa lapar, hilang
dorongan seksual anggota tubuh terasa berat, frekwensi
nafas melambat, kesadaran menurun

Contoh : Alkohol, obat tidur (red devils,yellow jackets,dll), obat


penenang, Opium, codeine, morphine, heroine, vicodin,
percodan, darvon, demerol, putaw
DEPRESANTS

benzodiazepine / penenang
HEROIN
( White , Smack ,Junk ,Serbuk putih , Medicine , Ubat )
Dampak :
-Detak jantung lemah &
sesak napas.
-Kerusakan paru-paru,hati
dan ginjal.
-Sulit buang air besar.
-Sulit konsentrasi.

Gejala :
-Sulit tidur.
-Mata dan hidung berair
-Mudah marah & gelisah
-Tremor & kram tubuh
-Menggigil & berkeringat
Overdosis bisa menyebabkan kematian -Diare & muntah
karena pusat pernafasan di otak tertekan
dan lumpuh.
CANDU
Berbagai bentuk fisik OPIAT
(PT,ETEP,PUTAW,EM,O)
Dampak Narkotika
3. HALUSINOGEN
a) Jenis Narkotika yang membuat halusinasi, dapat
mengubah & menyebabkan distorsi persepsi, pikiran &
lingkungan.
b) Mengakibatkan rasa teror hebat dan kekacauan indera
(seperti “mendengar” suara atau “melihat” warna),
paranoid (seperti dikejar-kejar orang). Meningkatkan
resiko gangguan mental.
Contoh : Ganja, Marijuana, Hashish dll
Dampak :

-Motivasi rendah &


susah dikendalikan
-Depresi & Paranoid
-Gangguan persepsi
dan berpikir
-Gangguan keseim_
bangan tubuh
-Sulit konsentrasi
-Gerakan lambat

Gejala : Murung ,Tegang ,Mudah marah ,Rasa cemas berlebihan


EFEK MEDIS DARI PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
A. Bahaya yang bersifat pribadi
1. Kerusakan Otak Secara
Permanen

Saat pecandu
mengkonsumsi
bahan-bahan
berbahaya
tersebut, maka otak
akan mulai rusak
dan sifatnya adalah
permanen.
2. Kerusakan seluruh tubuh

Kerusakan yang
ditimbulkan pada bagian ini
adalah kerusakan
terhadap bagian tubuh
seperti rusaknya
pendengaran, penglihatan,
keseimbangan tubuh dan
rusaknya hati. Seluruh
pembuluh darah dan otot-
otot akan rusak.
DAMPAK DARI PENYALAGUNAAN NARKOBA
Gambar Hati (Hepar)

Normal Abnormal
B. Bahaya yang bersifat keluarga
1. Tidak lagi segan untuk mencuri uang dan bahkan
menjual barang barang dirumah untuk mendapatkan
uang secara cepat.
2. Tidak lagi menjaga sopan santun dirumah bahkan
melawan kepada orang tua.
3. Kurang menghargai harta milik yang ada seperti
mengendarai kendaraan tanpa perhitungan rusak atau
menjadi hancur sama sekali.
4. Mencemarkan nama keluarga
C. Bahaya yang bersifat sosial
1. Berbuat yang tidak senonoh ( cabul/mesum ) secara
bebas, berakibat buruk dan mendapat hukuman
masyarakat.
2. Mencuri milik orang lain demi memperoleh uang.
3. Mengganggu ketertiban umum, seperti ngebut di
jalanan dll.
4. Menimbulkan bahaya bagi ketentraman dan
keselamatan umum antara lain karena kurangnya rasa
sosial manakala berbuat kesalahan.
5. Timbulnya keresahan masyarakat karena gangguan
keamanan dan penyakit kelamin lain yang
ditimbulkan oleh sex bebas.
Penyitaan Narkotika
Oleh BNN
www.indonesiabergegas.com
TELAN DALAM PERUT, DIMASUKAN MELALUI ANUS DAN ALAT VITAL

20 20 & 54 14 24-20 & 22


50

28 71 106 400 Gr 84
Ms. Megambe 82 Kapsul ,
3 Sept 2011
Nama : Mr. CKY
WN : Taiwan
BB Shabu : 1.044 KOPER / TRAVEL BAG / DINDING TAS
Gram
Tanggal : 25 Feb
Nama 2011
: Mr. ERU
WN : Portugis
BB Shabu : 4.500
Gram
Tanggal : 03 Apr
Nama : 2011
Mr. WCM
WN :
China/Taiwan
BB Shabu : 1.150 Gram
Tanggal : 22 Apr 2011
Nama : Mr. MH
WN : Malaysia
BB Shabu : 2.100 Gram
Tanggal : 22 Apr 2011

Nama : Mr. OR, E


WN : Swedia
BB Shabu : 3.260 Gram
Tanggal : 27 Agt 2011

Nama : Ms. NP
WN : Thailand
BB Shabu : 3.370 Gram
Tanggal : 27 Agt 2011

Nama : Ms. FH
WN : German
BB Shabu : 2.400 Gram
Tanggal : 22 Sept 2011
KEMASAN MAKANAN
Nama : Mr. STH
WN : Malaysia
BB Shabu : 3.000
Gram
Tanggal : 24 Mei
2011

Nama : Mr. KLS


WN : Malaysia
BB Shabu : 6.000
Gram
Tanggal : 24 Mei
2011

Nama : Mr. PSH


WN : Malaysia
BB Shabu : 6.000 Gram
Tanggal : 24 Mei 2011

Nama : Mr. CF
WN : China
BB Shabu : 2.000 Gram
Tanggal : 17 Jun 2011

Nama : Mr. LCC


WN : Taiwan
BB Shabu : 2.000 Gram
Tanggal : 28 Agt
2011
DALAM KANTUNG CELANA DAN CELANA DALAM/BODY STRAPPING

Nama : Mr. AS
WN : Iran
BB Shabu : 1.582 Gram
Tanggal : 23 Jan 2010

Nama : Mr. BGT


WN : Malaysia
BB Shabu : 2.169 Gram
Tanggal : 23 Jan 2010

Nama : Mr. AS
WN : Iran Nama : Ms. NNC
BB Shabu : 1.130 Gram WN : Afrika
Tanggal : 06 Mar 2011 BB Shabu : 1.050 Gram
Tanggal : 3 Sept 2011

Nama : Mr. AF
WN : Iran
BB Shabu : 1.130 Gram
Tanggal : 06 Mar 2011
DALAM PANCI ES KRIM

Nama : JFBH Nama : BM


WN : WN :
Malaysia Indi
a

Nama :BM
WN
:Indonesi
a
06 Mei 2011
BB 26 Kg Kethamine
DIMASUKAN KE DALAM BUKU TEBAL

Penerima :S
Alamat : Kp. Walahir Desa
Nambo Bogor
HAWB No. : EMS No. EG 45036174 5
IN
Asal : INDIA
Tanggal : 05 September 2011
Lokasi : Kantor Pos Soekarno
Hatta
KEMASAN PARFUM DAN SHAMPO

Nama : Mr. JV
WN : Iran
BB Shabu : 6 Botol
Cair
Tanggal : 20 Okt
2009

Nama : Mr. NM
WN : Iran
BB Shabu : 13
Botol
Tanggal : 2010
DIMASUKAN KE DALAM PAKET SPARE-PART KENDARAAN
Penerima : Mr. A
Alamat : Jalan Bukit besar 1 RT 01/02
N.29 kel. Bukit Besar Pangkal
AWB No. : 8755 2634 6633
Asal : Togo-Afrika
Tanggal : 29 Juli 2011
Lokasi : FEDEX

8 Paket / 900 Gram Shabu


DIMASUKAN KE DALAM SEPATU

Penerima : JMM
Alamat : Perumahan Indah Buncit
Jl. Mimosa Raya Block E-1
No.1 Mampang-Buncit -Jakarta
EMS No. : EE 941109642MY
Asal : Malaysia
Tanggal : 24 Mei 2011
Lokasi : Kantor Tukar Pos Udara

Happy five (Nimetazepam) 30 (tiga puluh)


tablet

BB 322 Gram
Shabu

Nama : Mr. MZ
WN : Indonesia
BB Shabu : 322 Gram
Tanggal : 2010
DIMASUKAN DI KAKI PALSU

Nama : Mr. X
WN : Iran
BB Shabu : 1.000 Gram
Tanggal : 22 Jun 2010

Nama : Mr. MV
WN : Iran
BB Shabu : 1.660 Gram
Tanggal : 09 Nov 2009
DIMASUKAN DI DALAM TABUNG OKSIGEN

Nama : Mr. RS
WN : Iran
BB Shabu : 9.000 Gram
Tanggal : 21 Sept 2011
DIRENDAM KE DALAM HANDUK BASAH
DIMASUKAN KE DALAM BATU NISAN
DIMASUKAN KE DALAM KANCING PAKAIAN
Dimasukkan Kedalam Kerajinan Kayu
Pengiriman Kargo Dengan Heroin
Disembunyikan Di Dalam Tabung Televisi
Heroin Disembunyikan Dalam Batu
Disembunyikan Di Dalam Mobil

DAUN GANJA DALAM PLAVON MOBIL


Dimasukkan Kedalam Lukisan
20 KG KOKAINE DALAM
PAPAN SELANCAR
HEROIN DISISIPKAN DALAM LAPISAN TAS
DISISIPKAN DALAM DOMPET
L.N.

HEROIN DISISIPKAN DALAM BUKU TEBAL


NARKOBA DISAMARKAN DALAM BUAH KELAPA
NARKOBA DISAMARKAN DALAM KARPET
600 GR HEROIN DITEMPEL PADA TUBUH
21000 Butir XTC dalam BODY WRAPPING
NARKO ALAMI NARKO SINTETIS

HEROIN GANJA - MDMA


- AMPHETAMINE

“PUTAW” “MARIJUANA” KOKAIN (ECSTACY, XTC)


- METHAMPHETAMINE
(SHABU, ICE)

ORGANIZER : ORGANIZER : ORGANIZER :


ORGANIZER : WNI / WNA BANDAR
BANDAR BANDAR BANDAR
- WN. AFRIKA - WNI - WNA
- WN. AFRIKA - WNI
BARAT DAYA. BARAT DAYA
- WN. PAKISTAN.
DISTRIBUTOR DISTRIBUTOR
- WN. NEPAL.
PENGEDAR : PENGEDAR : DISTRIBUTOR
- WNI PENGEDAR :
DISTRIBUTOR - WN. INDONESIA
- WNI
PENGEDAR :
- WN. NEPAL
- WN. INDONESIA
1. Setiap orang (tersebar dalam pasal-pasal)
2. Badan Hukum (psl 130 ayat 2 UU no 35/2009)

1. Orang tua / wali dari pecandu yang belum cukup umur


sengaja tidak melapor diancam pidana kurungan paling lama
6 bulan.
2. Pecandu Narkotika yang belum cukup umur telah dilaporkan
oleh orang tua / wali tidak dituntut pidana.
3. Pecandu Narkotika yang telah cukup umur sedang menjalani
Rehabilitasi Medis 2 kali masa perawatan tidak dituntut
pidana.
UNDANG – UNDANG NARKOTIKA BERTUJUAN UNTUK :

1.MENJAMIN KETERSEDIAAN NARKOTIKA UTK KEPENTINGAN


PELAYANAN KESEHATAN DAN ATAU PENGEMBANGAN IPTEK.
2.MENCEGAH, MELINDUNGI, DAN MENYELAMATKAN BANGSA
INDONESIA DARI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA.
3.MEMBERANTAS PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN
PREKURSOR NARKOTIKA; DAN
4.MENJAMIN PENGATURAN UPAYA REHABILITASI MEDIS DAN
SOSIAL BAGI PENYALAHGUNA DAN PECANDU NARKOTIKA.
Dalam rangka melakukan penyidikan, Penyidik
BNN berwenang melakukan tes urine, tes darah,
tes rambut, tes DNA, dan atau tes bagian tubuh
lainnya
Unsur – Unsur Pasal 100
Saksi, pelapor, penyidik, penuntut umum dan hakim
yg memeriksa perkara tindak pidana Narkotika dan
prekursor narkotika beserta keluarganya WAJIB
diberi perlindungan oleh negara dr ancaman yg
membahayakan diri,jiwa dan/atau hartanya baik
sebelum, selama maupun sesudah proses
pemeriksaan perkara
Masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas –
luasnya untuk berperan serta membantu pencegahan
dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkotika dan prekursor narkotika
Hak masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika
diwujudkan dalam bentuk:
a. mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan
telah terjadi tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;
b. memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan memberikan
informasi tentang adanya dugaan telah terjadi tindak pidana Narkotika
dan Prekursor Narkotika kepada penegak hukum atau BNN yang
menangani perkara tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika;
c. menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada
penegak hukum atau BNN yang menangani perkara tindak pidana
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
d. memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang
diberikan kepada penegak hukum atau BNN;
e. memperoleh perlindungan hukum pada saat yang bersangkutan
melaksanakan haknya atau diminta hadir dalam proses peradilan.
Tindak Pidana Thdp Pemilik, Pengedar,
Pengekspor, Pabrik, Import
Unsur – Unsur Pasal 111
1. Setiap orang tanpa hak atau mlwan hkm tanam, pelihara, miliki,
simpan, kuasai, atau menyediakan Gol 1 bentuk tanaman di hukum (4-
12) thn.
2. Dengan unsur yang samasebagaimana yang dimaksud (1) melebihi 1 kg
atau melebihi 5 batang pohon dihukum (5-20) thn.

Unsur – Unsur Pasal 112


1. Setiap orang tanpa hak atau mlwan hkm pelihara, miliki,
simpan, kuasai, atau menyediakan Gol 1 bukan
tanaman di hukum (4-12) thn.
2. Dengan yang sama melebihi 5 Gram dihukum penjara
seumur hidup atau pidana paling singkat (5-20).
Unsur – Unsur Pasal 113
1. Setiap
orang tanpa hak atau mlwan hkm
memproduksi, mengimpor , mengekspor atau
menyalurkan Narkotika Gol 1 di hukum (5-15) thn.

2. Dengan yang sama dalam bentuk tanaman melebihi


1 Gram atau melebihi 5 batang pohon atau dalam
bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 gr pelaku
dipidana dengan pidana mati, penjara seumur hidup
atau paling singkat 5 tahun.
Unsur – Unsur Pasal 114
1. Setiap orang tanpa hak atau mlwan hkm menawarkan
untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi
perantara, menukar Narkotika Gol 1 di hukum (5-20) thn

2. Dengan yang sama dalam bentuk menawarkan untuk


dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara,
menukarkan dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1
Kilogram atau melebihi 5 batang pohon atau dalam
bentuk bukan tanaman 5 Gram dihukum pidana mati,
seumur hidup atau paling singkat 6 tahun.
Unsur – Unsur Pasal 115
1. Setiap orang tanpa hak atau mlwan hkm
membawa, mengirim, mengangkut atau
mentransito Narkotika Gol 1 di hukum (4-12) thn

2. Dengan yang sama dalam bentuk membawa,


mengirim, mengangkut, mentransitokan dalam
bentuk tanaman beratnya melebihi 1 Kg atau
melebihi 5 batang pohon melebihi 5 gram
dihukum seumur hidup atau paling singkat (5-
20) thn.
Unsur – Unsur Pasal 117
1. Setiap orang tanpa hak atau mlwan hkm
memiliki, menyimpan, menguasai atau
menyediakan Narkotika Gol 2 di hukum (3-10)
thn penjara.

2. Dengan yang sama dalam perbuatan memiliki,


menyimpan, menguasai atau menyediakan
Narkotika Gol 2 sebagaimana dimaksud ayat 1
melebihi 5 gram dihukum paling singkat (5-15)
thn penjara.
Unsur – Unsur Pasal 122
1. Setiap orang tanpa hak atau mlwan hkm
memiliki, menyimpan, menguasai atau
menyediakan Narkotika Gol 3 di hukum (2-7) thn
penjara.

2. Dengan yang sama dalam hal perbuatan


memiliki, menyimpan, menguasai atau
menyediakan Narkotika Gol 3 sebagai mana
dimaksud ayat 1 melebihi 5 gram dihukum paling
singkat (3-10) thn penjara.
Pasal 127
1) Setiap Penyalah Guna:

a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun;
b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun;dan
c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun.

2) Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hakim wajib
memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55, dan Pasal 103.

(3) Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan atau
terbukti sebagai korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah Guna tersebut wajib
menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
Rehabilitasi
Pasal 54
Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
Pasal 55
Orang tua atau wali dari Pecandu Narkotika yang belum cukup umur wajib
melaporkan kepada pusat kesehatan masy.arakat, rumah sakit, dan/atau lembaga
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk
mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial

Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur wajib melaporkan diri atau dilaporkan
oleh keluarganya kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau
lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah
untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial (Dalam Penjelasan Umur dimaksud 18 Tahun).
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 25 TAHUN 2011
KETENTUAN WAJIB LAPOR
1. Wajib Lapor dilakukan oleh:
a. orang tua atau wali Pecandu Narkotika yang belum cukup umur; dan
b. Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur atau keluarganya.
2. Bagian Kedua Institusi Penerima Wajib Lapor:
a. Wajib Lapor Pecandu Narkotika dilakukan di Institusi Penerima Wajib Lapor.
b. Pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis
sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor ditetapkan oleh Menteri.
c. Lembaga rehabilitasi sosial sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor ditetapkan ole
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial.
3. Persyaratan Institusi Penerima Wajib Lapor :
a. ketenagaan yang memiliki keahlian dan kewenangan di bidang
ketergantungan Narkotika; dan
b. sarana yang sesuai dengan standar rehabilitasi medis atau standar
rehabilitasi sosial.
INSTITUSI PENERIMA WAJIB LAPOR ( IPWL )
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2011
No Nama IPWL Alamat No.Telepon

1 R.S. ATMA HUSADA MAHAKAM JL. KAKAP NO.23 SAMARINDA 0541-734364

2 RSUD A.WAHAB SYAHRANIE JL. DR.SUTOMO SAMARINDA 0541-738118

RSUD DR.KANUJOSO JL. MT.HARYONO NO.655


3 0542-873901
DJATIWIBOWO BALIKPAPAN

UNITRA BUTTERFLY ( UPTD DKK JL. JEND.SUDIRMAN


4 0542-739595
BALIKPAPAN ) BALIKPAPAN

JL. PULAU IRIAN NO.01


5 RSUD TARAKAN 0551-23108
TARAKAN

6 RSUD BONTANG JL. S. PARMAN BONTANG 0548-21256

JL. IMAM BONJOL


7 RS.PARIKESIT 0541-661923
TENGGARONG
BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Narkoba mengakibatkan
ketergantungan fisik dan
psikis, depresi yang
hebat, dan rusaknya
organ-organ tubuh,
seperti otak, jantung,
ginjal, hati, bahkan
mengakibatkan
KEMATIAN !!!
TOKOH AGAMA / ORANG TUA
dan MASYARAKAT
dalam rangka
MENANGGULANGI LAHGUN

NARKOBA
PERAN MASY DLM MEMBERANTAS
LAHGUNA NARKOBA

1. HINDARI LAHGUN NARKOBA SEJAK DINI (HAMIL)


2. PERERAT KASIH SAYANG & KOM PADA ANAK SEJAK BALITA
3. BERI INFO PD ANAK TTG BAHAYA NARKOBA
4. HINDARKAN ANAK BELANJA SEMBARANGAN LINGK.
5. KETAHUI TEMAN/KAWAN PERGAULAN ANAK
6. HINDARI MENYEKOLAHKAN ANAK PD SEK RAWAN NARKOBA
KELUARGA
7. KONSUL PD DOKTER/AHLI BILA ADA GEJALA KURANG WAJAR
8. BEROBAT SEJAK DINI BILA TAHU PASTI ADA LAHGUN NARK.

1. BERI GIAT POSITIF BG ANAK YG ADA DI SEKITAR TEMPAT TINGGAL


2. KERJASAMA DG RT/RW UTK LUH TTG BAHAYA BARKOBA LINGK.
3. INFO SEJAK DINI KPD BNNP POLRI BILA DICURIGAI ADANYA TEMPAT
PENGGUNA /PENGEDAR NARKOBA
4. INFO KPD MASY AGAR TDK MAIN HAKIM SENDIRI THDP PELAKU
TINGGAL
5. PELOPORI PEMBENTUKAN POK ANTI NARKOBA DI LINK. MASINGS
6. BANTU KORBAN DGN BERI INFO TEMPAT HARUS BEROBAT

1. SBG PELOPOR ANTI NARKOBA DI LINK. KERJA


2. INFOKAN KPD REKAN SEKERJA TTG BAHAYA NARKOBA LINGK. KERJA
3. MINTA KPD INSTANSI YG BERWENANG UTK BERI LUHPEN
4. KPD KARYAWAN/WATI TTG BAHAYA LAHGUNA NARKOBA
PERAN MASY dan TOKOH AGAMA DALAM
RANGKA GUL LAHGUN NARKOBA
Pandangan Agama ISLAM Tentang Penyalahgunaan dan
Pengedaran Gelap Narkoba

Firman Allah SWT dalam surat Al-Maidah ayat 90-91 sbb:


“ Yaa ayyuhal ladziina aamanuu innamal khamru wal maisiru wal
anshaabu wal azlaamu rijsun min amalisy syaitani
fajtanibuuhu la’allakum tuflihuuna , innama yuriidusy
syaihaani ayyuuqi’a bainakumul ‘adaawata wal bagdhaa –afil
khamri wal maisiri “
Artinya : “Hai orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi,
berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan, sesungguhnya setan itu hendak
menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran
meminum khamar dan berjudi itu.............”(Q.S Al-Maidah 90-91).
PERAN MASY dan TOKOH AGAMA DALAM
RANGKA GUL LAHGUN NARKOBA
Pandangan Agama ISLAM Tentang Penyalahgunaan
dan Pengedaran Gelap Narkoba

Firman Allah SWT dalam :

QS. Al-Baqarah ayat 195 :


“…dan janganlah kamu menjerumuskan dirimu dengan tanganmu
sendiri ke dalam kebinasaan”

QS. Annisa Ayat 29 :


“…dan janganlah kamu membunuh dirimu ( jangan berbuat sesuatu
Yang membahayakan).Karena sesungguhnya Allah Maha Sayang ke-
padamu “
Sabda Rasullulah SAW yang berbunyi :
“Ijtanibul khomruu fainnahu miftaahu kulli syarrin”
artinya
“Jauhilah olehmu minuman keras/narkoba karena ia
awal dari kejahatan” (H.R Al-Hakim)

Dalam Hadis lain Rasullulah SAW menyatakan dalam


sabdanya :
“Kullu muskirin khomrun wa kullu khomrin haraamun”.
Artinya :
“Setiap zat bahan atau minuman yang dapat memabukan dan
melemahkan adalah khamar dan setiap khamar adalah
haram” (H.R Abdullah Ibnu Umar)
Upaya Penanggulangan
1. Upaya pre-emtif
Merupakan upaya pencegahan tidak
langsung agar mendorong
timbulnya kesadaran, kepedulian,
kewaspadaan, dan daya tangkal
terhadap narkoba melalui kegiatan
bimbingan dan penyuluhan terhadap
masyarakat ( pelajar, mahasiswa,
pekerja ) akan bahaya narkoba.
2. Upaya preventif
Merupakan bentuk kegiatan pencegahan :
- Pencegahan Primer
Penyuluhan ditujukan kepada masyarakat
(anak-anak, remaja dan dewasa ) yang
belum menyalahgunakan narkoba.
- Pencegahan Sekunder
Ditujukan kepada masyarakat ( anak-anak,
remaja dan dewasa ) yang mulai coba-coba
pakai dengan bimbingan dan tes urine.
- Pencegahan Tersier
Pencegahan yang dilakukan untuk
membantu korban Narkoba ( Teratur
Pakai, Pecandu ) dengan konseling dan
rehabilitasi agar kembali ke masyarakat.
3. Tindakan Hukum
Merupakan kegiatan penindakan aparat
penegak hukum terhadap jaringan dan
penyalahgunaan narkotika, Pengawasan
yang ketat terhadap Prekursor dan
masuknya bahan narkotika melalui
perbatasan darat, laut dan udara.
Melayani Informasi dan Rehabilitasi...
CALL CENTER BNNP Kaltim : 0811595005
Facebook : Bnnp Kaltim
Twitter : @BNNPKALTIM
PIN BB : 2B363175
Email :
bnnp.kalimantantimur@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai