Anda di halaman 1dari 11

RENSTRA (RENCANA STRATEGIS)

SMA NAHDLATUL WATHAN PANCOR 2014-2018


BAB I
MUKADDIMAH

1. KONDISI OBJEKTIV
A. Latar Belakang
Sebagai salah satu satuan pendidikan yang telah berdiri lama, SMA NW
Pancor tentu memiliki sejarah pengalaman yang luar biasa. Ratusan bahkan ribuan
alas bangsa telah dididik. Dan kini mereka menjadi alumnus SMA NW Pancor yang
kembali berada di tengah masyarakat dengan profesi masing-masing. Di antara
mereka ada yang berprofesi sebagai dosen, guru, TNI, Polisi, pejabat public, petani,
pengusaha, buruh, dan profesi lain yang semuanya memiliki kontribusi dalam
pembangunan bangsa Indonesia.

Fakta empiris ini bukan hal sederhana, melainkan sisi strategis yang harus
diapresiasi. Bahwa fakta empiris ini menunjukkan SMA NW Pancor eksis dan
survive dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga pendidikan. Lain dari itu,
fakta empiris ini pun merupakan bukti sejarah yang mengukuhkan bahwa SMA NW
Pancor pernah melewati suatu masa keemasan. Sebagai suatu contoh, dalam satu
sampai dua decade sebelumnya, SMA NW Pancor menjadi salah satu satuan
pendidikan yang sangat diminati not only di lingkungan YPH PPD NW pancor but
also di Lombok Timur, bahkan NTB. Setiap tahun ajaran baru, SMA NW Pancor
paling sedikit memperoleh 200 hingga 300 peserta didik baru. Its amazing , dan
tentu kondisi objektiv ini menjadi parameter bahwa SMA NW Pancor pernah
menjadi competitor yang yang sangat kuat.
Seiring perubahan dan perkembangan, pelbagai challenge kemudian
mendera setiap satuan pendidikan pada setiap jenjang. Tergulingnya rezim Orde
Baru menjadi awal yang menantang bagi satuan pendidikan, khususnya yang
diselenggarakan oleh masyarakat, termasuk SMA NW Pancor. Pasca tumbangnya
ORBA dan berdaulatnya Orde Reformasi, dunia pendidikan mengalami perubahan
yang progresiv. Salah satu gesture yang popular dalam dunia pendidikan pada Orde
reformasi adalah kemudahan pendirian satuan pendidikan yang didorong oleh
semangat otonomi pendidikan yang kans digulirkan. Bermunculannya satuan

pendidikan baru memberi pilihan yang banyak bagi konsumen pendidikan. Lebih
lagi ketika Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memberi solusi alternative bagi
masyarakat dalam mengantar putera-puterinya mendapatkan pendidikan dan
pengajaran yang berorientasi karir. Variabel ini kemudian meniscayakan setiap
satuan pendidikan untuk menjadi filkhair dan fastabiqul-khairat. SMA NW Pancor
tidak bisa mengelak dari tuntutan kompetisi tersebut. Challenge berikutnya
menambah beban kerja SMA NW Pancor mempertahankan eksistensinya. Masalah
internal YPH PPD NW Pancor dan Organisasi NW pada tahun 1998 hingga 2004
merupakan variable yang berkontribusi secara positip dan signifikan terhadap
konsistensi SMA NW Pancor dalam memelihara eksistensinya.
Pemberlakuan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 2004 pun
turut andil mempertontonkan kemampuan satuan pendidikan dalam penciptaan
atsmosfer pendidikan dan pengajaran. Sementara itu dalam jeda waktu yang relative
pendek dalam sebuah pembinan kurikulum, pada tahun 2006 KTSP (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan) dihadirkan menggantikan KBK atau kurikulum 2004.
Hal ini semakin memberi ruang seluas-luasnya bagi setiap satuan pendidikan untuk
berkreatifitas dan pada sisi lain menjadi sebuah challenge, utamanya ketika
dikorelasikan dengan kesiapan SDM (Sumber Daya Manusia). SMA NW Pancor
dalam konteks ini mengalami beberapa keterbatasan penyesuain sebagaimana rerata
satuaan pendidikan yang lain.
Terhadap fakta-fakta empiris ini, masyarakat konsumen pendidikan yang
semakin cerdas melihat dengan cermat cinema pendidikan dan pengajaran di
lingkungan SMA NW Pancor. Pelbagai informasi yang mereka serap
melalui cinema tersebut kemudian mengkonstruksi pemikiran dan sikap termasuk
penentuan pilihan arah studi lanjut bagi putera-puteri mereka. SMA NW Pancor
boleh jadi tereliminasi dalam penentuan pilihan itu.
Belum lepas dari masalah tersebut, satuan pendidikan pada setiap jenjang
dituntut pula menyesuaikan diri dengan pemberlakuan kurikulum 2013. Setiap
satuan pendidikan dituntut untuk melakukan penyesuaian pada 4 SNP ( Standar
Nasional Pendidikan) dari 8 SNP yang menjadi elemen perubahan pada kurikulum
2013. Adapun 4 SNP tersebut, yaitu : (1). SKL (Standar Kompetensi Kelulusan, (2).
Standar Isi, (3). Standar Proses, dan (4). Standar Penilaian.
Pada Standar Kompetensi Lulusan, kurikulum 2013 menitik-beratkan materi
yang berbasis kompetensi. Selain itu, dalam kurikulum ini telah diadakan
penyesuaian materi pembelajaran dengan memasukkan parameter bertaraf
international, seperti : (1). TIMMS (International Trends In International
Mathematics and Science Study), (2). PISA ( Program For International Student
Assesement).
SMA NW Pancor dalam kondisinya saat ini, tentu harus bekerja keras, penuh
perhitungan, dan niscaya memiliki konsep yang jelas untuk melakukan adaftabilitas
terhadap semua tuntutan dan challenge yang ia hadapi. Jika tidak, SMA NW Pancor
akan masuk dalam shame area. Untuk tidak terjebak masuk dalam zona
yang memalukan itu, maka sangat penting dan mendesak bagi SMA NW
Pancor untuk merumuskan RENSTRA TAHUN 2014-2018.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang terdahulu teridentifikasi beberapa masalah
dilingkungan SMA NW Pancor, antara lain (1). Menurunnya Trust/Down Syindrom
(menurunnya minat masyarakat membelajarkan anaknya di SMA NW Pancor), (2).
Ketidakseimbangan Anggaran, (3). Perlunya penguatan tata kelola dan pamong, (4).
Pentingnya Peningkatan dan penguatan SDM, dan (5). Perlunya peninjauan mutu
lulusan.

C.

Ruang Lingkup
Mencermati beberapa masalah yang teridentifikasi maka ruang lingkup
Rentra SMA NW Pancor tahun 2014-2018 meliputi :
a.
Penguatan Program Bidang Kesiswaan
b. Pengaturan Standar Pembiayaan
c.
Penguatan Standar Pengelolaan
d. Penguatan SDM dan
e.
Diversifikasi effort peningkatan mutu out-put.
2. TUJUAN PENYUSUNAN RENSTRA SMA NW PANCOR 2014-2018
Penyusunan Renstra SMA NW Pancor Tahun 2014-2018 bertujuan untuk :
A. Penetapan pedoman dan strategi pencapaian peningkatan dan penguatan Bidang
Kesiswaan;
B.
Penetapan pedoman dan strategi pencapaian peningkatan dan penguatan Standar
Pembiayaan;
C.
Penetapan pedoman dan strategi pencapaian peningkatan dan penguatan Standar
Pengelolaan;
D. Penetapan pedoman dan strategi pencapaian peningkatan dan penguatan SDM/
Tenaga Pendidik dan kependidikan;
E.
Penetapan pedoman dan strategi pencapaian peningkatan dan penguatan mutu
lulusan;
3. MANFAAT PENYUSUNAN RENSTRA SMA NW PANCOR 2014-2018
A. MANFAAT DALAM TINJAUAN TEORITIS
a. Renstra SMA NW Pancor Tahun 2014-2018 diharapkan dapat dijadikan refrence
oleh keluarga besar SMA NW Pancor dalam menambah wawasan memahami
pentingnya perencanaan dan penetapan strategi pencapaian sebuah tujuan atau
sasaran;
b.
Renstra SMA NW Pancor Tahun 2014-2018 diharapkan dapat menjawab secara
konseptual permasalahan pendidikan dan pengajaran, khususnya di lingkungan
SMA NW Pancor;
B. MANFAAT DALAM TINJAUAN PRAKTIS
a. Renstra SMA NW Pancor Tahun 2014-2018 diharapkan dapat bermanfaat bagi
YPHPPD NW Pancor selaku penyelenggara pendidikan dalam melaksanakan
pembinaan dan monitoring perkembangan di lingkungan SMA NW Pancor;
b. Renstra SMA NW Pancor Tahun 2014-2018 diharapkan dapat bermanfaat bagi Kepala
SMA NW Pancor selaku pimpinan tertinggi dalam melaksanakan fasilitasi, mediasi,
dan tugas pimpinan lainya, serta monitoring perkembangan di lingkungan SMA NW
Pancor;
c. Renstra SMA NW Pancor Tahun 2014-2018 diharapkan dapat bermanfaat bagi Wakil
Kepala Sekolah, Wali Kelas, Para Pembina OSIS dan Unit Kegiatan, Dewan Guru,
Kepala TU, serta Karyawan dilingkungan SMA NW Pancor dalam melaksanakan
tugas masing-masing;
d. Renstra SMA NW Pancor Tahun 2014-2018 diharapkan dapat bermanfaat bagi Komite
Sekolah, Wali Murid, dan peserta didik dalam melaksanakan Hak dan Kewajiban
mereka dalam rangka supporting bagi usaha pengembangan SMA NW Pancor;
e. Renstra SMA NW Pancor Tahun 2014-2018 diharapkan dapat bermanfaat bagi YPH PPD NW Pancor dalam
melaksanakan pembinaan dan pengawasan dalam rangka supporting bagi usaha pengembangan SMA NW
Pancor;
BAB II
ANALISA SWOT SMA NW PANCOR
Satuan pendidikan berada di tengah-tengah lingkungan konsumen yang senantiasa memberi raport, baik yang
angkanya merah ataupun biru. Namun demikian, rerata konsumen dan atau masyarakat masih cenderung
memberikan penilaian dengan pendekatan aple to aple atau dalam dunia pendidikan disebut dengan PAN
(Penilaian Acuan Normatif). Metodologi penilaian ini tentu memiliki sisi baik dan kelemahan. Yang dimaksud

sebagai sisi baiknya adalah ketika norma-norma sebagai rujukan bersifat equivalen. Suatu contoh SMA NW
Pancor dibandingkan dengan SMA Muhammadiyah Selong atau SMA N 1 Selong dengan SMA N 2 Selong, dan
seterusnya. Sedangkan sisi lemahnya bila tidak ada aspek equivalensial objek yang dibandingkan dengan
pembandingnya. Misalnya saja SMA NW Pancor dibandingkan dengan SMA N 1 Selong. Selain metodologi di
atas, stakeholder atau konsumen satuan pendidikan banyak juga yang menggunakan PAK (Penilaian Acuan
Kriteria) dalam memberikan status. Metodologi dengan pendekatan PAK ini focus pada standarisasi yang
bersifat ajeg, valid, dan reliable, serta objektiv. Dengan PAK ini maka penentuan status akan lebih efektif dan
terukur.

Selain penilaian oleh konsumen dan atau stakeholder, SMA NW Pancor untuk kepentingan peningkatan mutu
institusi dan pelayanan sangat penting melakukan usaha yang popular disebut dengan Evaluasi Diri. Setidaktidaknya, Evaluasi Diri akan memberikan informasi tentang kondisi objektiv yang meliputi : (1). Ketercapaian
Visi Misi, (2). Efektivitas dan Efisiensi Tata Pamong, (3). Perkembangan Peserta Didik dan Alumni, (4).
Pemberdayaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan, (5). Pengembangan dan Pembinaan Kurikulum, (6).
Ketersediaan sarana prasarana, dan (7). Penguatan hubungan dan kerjasama dengan masyarakat, stakeholder,
dan sekolah umpan serta perguruan tinggi.
Dalam kaitan dengan kepentingan peningkatan mutu institusi dan pelayanan tersebut maka SMA NW Pancor
secara berkala melakukan Evaluasi Diri. Pada Tahun 2014-2015 SMA NW Pancor juga melakukan evaluasi diri
dan menghasilkan data atau informasi tentang 7 aspek sebagaimana diuraikan terdahulu. Adapun data atau
informasi yang diperoleh melalui evaluasi diri tersebut kemudian dideskrepsi dalam SWOT (Strengt, Weakenees,
Oportunity, and Treatment).
SWOT SMA NW Pancor berdasarkan evaluasi diri tahun 2014-2015 menunjukkan :

BAB III
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM SMA NW PANCOR
PERIODE 2014-2018
Program pengembangan institusi ataupun satuan pendidikan, tidak terkecuali SMA NW Pancor
harus dideskrepsikan secara jelas dan rinci. Kejelasan dan spesifikasi program akan sangat
berkontribusi secara positip dan signifikan terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaannya.
Dalam hubungan dengan hal tersebut, maka SMA NW Pancor bermaksud merumuskan Garis-Garis
Besar Program berbasis Standar Pendidikan Indonesia. SMA NW Pancor meyakini bahwa
metodologi perumusan Garis-Garis Besar Program berbasis SNP ini mampu mewujudkan model
program yang terukur, baik dalam persfektif subtansi maupun times line (tahapan-tahapan
pencapaiannya).
Garis-Garis Besar Program berbasis Standar Pendidikan Indonesia yang akan diaplikasi di
lingkungan SMA NW Pancor meliputi (1). Program Bidang Standar Isi, (2). Program Bidang Standar
Kelulusan, (3). Program Bidang Standar Proses, (4). Program Bidang Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, (5). Program Bidang Standar Pengelolaan, (6). Program Bidang Standar
Pembiayaan, (7). Program Bidang Standar Sarana dan Prasarana, dan (8).Program Bidang Evaluasi
dan Penilian Pendidikan.
1. Program Bidang Standar Isi
A. Pengertian
Program Bidang Standar Isi merupakan program yang meliputi perubahan dan pembinaan kurikulum
yang berorientasi pada perundang-undangan yang terkait dan local wishdom, serta kebutuhan
stakeholder, utamanya pasar out-put suatu satuan pendidikan, termasuk SMA NW Pancor;.
B. Ruang Lingkup Program
Program Bidang Standar Isi ini antara lain :
a.
Penguatan kompetensi pemahaman kurikulum 2013;
b.
Penguatan penguasaan penggunaan buku ajar
c.
Peningkatan kapasitas penyusunan perangkat pembelajaran;
d.
Penyusunan kurikulum local, seperti Ke-NW-an dan Talim;
Jenis kegiatan dalam Program Bidang Standar Isi, antara lain:
a.
Workshop Kurikulum
b.
Seminar
c.
Inservistraining
d.
Diklat
e.
Forum Group Discusion (FGD), dll.
2. Program Bidang Standar Kelulusan (SKL)
A. Pengertian

Program Bidang Standar Kelulusan merupakan program yang meliputi kegiatan mengidentifikasi,
menganalisa, dan melakukan pengembangan materi yang menjadi subtansi ujian pada US/UN;
B. Ruang Lingkup Kegiatan
a.
Breakdown permendiknas tentang SKL;
b.
Analisa Permendiknas tentang SKL
c.
Pembuatan butir soal
d.
Pembetukan Timses US/UN berbasis Kompetensi pilihan;
Jenis Kegiatan Program Bidang Standar Kelulusan (SKL)
a.
Forum Group Discusion (FGD)
b.
Try out
c.
Evaluasi proses dan hasil;
3.
Program Bidang Standar Proses
A. Pengertian
Program Bidang Standar Proses merupakan rencana kegiatan yang berkenaan dengan operasionalisasi
dan transformasi ilmu pengetahuan melalui kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada
subtansi program bidang standar isi.
B. Ruang Lingkup Kegiatan
a.
Pembelajaran Dalam Kelas
b.
Praktek Laboratorium
c.
Karyawisata
d.
Tugas Mandiri
Janis Kegiatan
a.
Transformasi Standar Kompetensi
b.
Transformasi Standar Kelulusan
c.
Tranformasi peminatan
d.
Transformasi local genius
4.
Program Bidang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
A. Pengertian
Program Bidang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan merupakan kegiatan yang berkenaan
dengan rekruitmen, penempatan, pembinaan dan pengembangan potensi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.
B. Ruang Lingkup Kegiatan
a.
Rekruitmen
b.
Penempatan
c.
Pembinaan
d.
Pengembangan
Jenis kegiatan
a.
Tes seleksi guru dan pegawai
b.
Penugasan atau pembagian tugas mengajar
c.
Pemberian tugas tambahan
d.
Workshop
e.
Seminar
f.
Up grade
g.
Inservistraining
h.
Tugas belajar
i.
Studi banding
j.
Induksi dll
5.
Program Bidang Standar Pengelolaan
A. Pengertian
Program Bidang Standar Pengelolaan, khususnya pada jenjang pendidikan menengah, seperti SMA NW
Pancor merupakan penerapan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
B. Ruang Lingkup Kegiatan
a.
Peningkatan kualitas tata pamong
b.
Akreditasi dan atau reakreditasi BAS/ISO
c.
Pengembangan Kerjasama
d.
Kerjasama dan pengabdian pada masyarakat
e.
Penciptaan suasana open manajement
f.
Pelaporan
g.
Penyempurnaan struktur organisasi
h.
Perumusan kode etik
Jenis kegiatan
a.
Penyegaran dan pelaksanaan MKLT ( Mekanisme Kepemimpinan Lima Tahunan)

b.
Pembentukan system administrasi dan pengelolaan institusi SMA NW Pancor
c.
Melakukan Evaluasi Diri internal
d.
Melakukan Evaluasi Diri Eksternal
e.
Pembuatan MOU dengan beberapa sekolah umpan
f.
Pembuatan MOU dengan Bank Mitra
g.
Pembentukan Unit PPDB
h.
Pembentukan Timses UN
i.
Penguatan Kode Etik SMA NW Pancor
j.
Penertiban Jurnal pertanggungjawaban setiap kegiatan
6.
Program Bidang Standar Pembiayaan
A. Pengertian
Program bidang standar pembiayaan adalah rencana kegiatan yang meliputi investasi, beaya operasi
dan beaya personal.
B. Ruang Lingkup Kegiatan
a.
Beaya investasi penyediaan sarana dan prasarana
b.
Beaya investasi pengembangan sumberdaya manusia
c.
Beaya investasi modal kerja tetap
d.
Beaya personal SPP
e.
Beaya Personal Pembangunan
f.
Beaya operasi honor guru dan pegawai
g.
Beaya operasi bahan/peralatan habis pakai
h.
Beaya operasi pendidikan tak langsung
Jenis kegiatan
a.
Penyediaan investasi melalui sentra bisnis;
b.
Penyediaan investasi melalui tabungan;
c.
Penarikan SPP
d.
Penarikan uang pembangunan
e.
Penarikan uang penguatan program
f.
Pemberian honor pendidik/tenaga kependidikn
g.
Belanjan ATK/ bahan habis pakai
h.
Bayar daya listrik
i.
Bayar air
j.
Bayar Telkom
k.
Pemeliharaan sarana/prasarana
l.
Penyediaan uang lembur
m. Beaya transfortasi
n.
Beaya Konsumsi
o.
Pajak
p.
Asurnsi dan lain-lain.
7.
Program Bidang Standar Sarana dan Prasarana
A. Pengertian
Program Bidang Standar Sarana dan Prasarana merupakan rencana yang terkait dengan pengadaan
dan pemeliharaan imprastruktur sekolah dan peralatan pendidikan.
B. Ruang Lingkup Kegiatan
a.
Pembangunan gedung
b.
Perawatan gedung
c.
Pengadaan perabot
d.
Pengadaan peralatan pendidikan
e.
Pengadaan media pendidikan
f.
Pengadaan buku perpustakaan
g.
Pengadaan buku murid
h.
Pengadaan buku pegangan guru
i.
Pengadaan bahan habis pakai
j.
Pengadaan bahan penunjang pembelajaran
Jenis Kegiatan
a.
Penyediaan ruang pimpinan
b.
Penyediaan ruang guru
c.
Penyediaan ruang TU/pelayanan
d.
Penyediaan ruang perpustakaan dan lab
e.
Pengadaan perabot rumah tangga sekolah
f.
Penyediaan media elektrik ( Komputer, printer, scanner, LCD, dan jaringan internet yang memadai
g.
Pengadaan buku perpustakaan
h.
Pengadaan buku murid

i.
j.
k.

Pengadaan buku pegangan guru


Pengadaan bahan habis pakai
Pengadaan bahan penunjang pembelajaran
8.
Program Bidang Evaluasi dan Penilaian
A. Pengertian
Evaluasi adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap
berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk
pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Sementara itu, penilaian adalah proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik.
B. Ruang Lingkup Kegiatan
a.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikn
c.
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
Jenis Kegiatan
a.
Ulangan harian
b.
Ulangan Tengah Semester
c.
Ulangan Semester Gasal
d.
Ulangan Semester Genap ( kenaikan kelas )
e.
Ulangan/Ujian Sekolah
f. Ujian Nasional

Anda mungkin juga menyukai