1 | Page
dalam
satu
spesies
(keanekaragaman
gen).
Contohnya
adalah
2 | Page
Ekosistem hutan berdaun jarum: di dominasi pohon berdaun jarum dan terletak di
daerah pegunungan.
Ekosistem hutan hujan tropis: terletak di daerah tropis dengan ciri ditumbuhi
berbagai macam pohon terutama tumbuhan epifit.
Ekosistem pantai: di dominasi oleh pes caprae dan formasi barringtonnia yang
berbentuk pohon atau perdu.
Di muka bumi ini Biodiversitas atau keanekaragaman hayati, diperkirakan mencapai lebih
dari 1,7-2 milyar spesies.
3 | Page
Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi. Bila melihat berdasarkan
Garis Latitudinal, Wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya. Di daerah
tropis lebih banyak ditemukan spesies hewan dan tumbuhan. Jumlah keanekaragaman hayati terus
menurun jika semakin jauh dari ekuator.
Warna coklat di dalam gambar menunjukan bahwa di wilayah tersebut biodiversitasnya lebih
tinggi.
Sedangkan menurut Altitidinal gradien, atau berdasarkan ketinggian tempat, biodiversitas
pada tempat yang ketinggiannya rendah dan ketinggiannya tinggi dari permukaaan bumi, lebih
rendah biodiversitasnya. Dibandingkan dengan tempat yang ketinggiannya sedang.
4 | Page
Dari gambar ditunjukan bahwa pada ketinggian yang rendah dari permukaan tanah,
tanaman yang tumbuh tidak beraneka ragam seperti tanaman yang tumbuh pada ketinggian
sedang. Begitu juga pada tanaman yang tumbuh di ketinggian yang tinggi di atas
permukaan tanah. Hanya jenis tanaman tertentu saja yang ditemukan.
Di dalam keanekaragaman hayati atau biodiversitas, terkadang ditemukan adanya
spesiasi atau yang disebut dengan proses suatu spesies berdivergen menjadi dua atau lebih
spesies. Ada 4 macam mekanisme spesiasi, yaitu:
1. Speciasi Allopatrik :
o Speciasi yang terjadi pada populasi yang awalnya terisolasi secara
geografis,
o Barier geografis ini memungkinkan populasi terpengaruh oleh faktor
lingkungan sperti makanan dll
o Maka terjadi fragmentasi habitat atau migrasi.
o Seleksi di bawah kondisi demikian dapat menghasilkan perubahan yang
sangat cepat pada penampilan dan perilaku organisme.
o Karena seleksi dan hanyutan bekerja secara bebas pada populasi yang
terisolasi
o Hal yang tegas terlihat ketika ini berjalan dalam waktu yang lama maka
akan terjadi variasi yang mutasinya semakin besar , menyebabkan
terjadinya isolasi intrinsik yang akan mengarah ke isolasi reproduksi
sehingga akan menghalangi percampuran gen ,
o Pemisahan pada akhirnya akan menghasilkan organisme yang tidak akan
dapat berkawin campur maka terbentuklah speciasi
o Contoh Xylocopa nobilis ( kumbang kayu) di Menado
2. Speciasi Peripatrik
o Speciasi yang terjadi ketika sebagaian kecil populasi organisme menjadi
terisolasi dalam sebuah lingkungan yang baru.
o Ini berbeda dengan spesiasi alopatrik dalam hal ukuran populasi yang lebih
kecil dari populasi tetua.
5 | Page
o Dalam hal ini, adalah hilangnya variasi genetik yang terjadi ketika suatu
populasi baru didirikan oleh sejumlah individu yang sangat kecil.
o Akibat dari hilangnya variasi genetik, populasi baru dapat berubah, baik
secara genotipe ataupun fenotif dari populasi asalnya.
o Dalam kasus ekstrem ini menyebabkan speciasi yang nantinya mengarah ke
terbentuknya evolusi
o Hilangnya variasi genetik ini, menyebabkan spesiasi cepat
o Karena melalui hanyutan genetika yang cepat dan seleksi terhadap gen yang
kecil .segeralah terjadi speciasi
3. Speciasi Parapatrik
o Speciasi ini mirip dengan spesiasi peripatrik dalam hal ukuran populasi
kecil yang masuk ke habitat yang baru,
o Namun berbeda dalam hal tidak adanya pemisahan secara fisik antara dua
populasi.
o Spesiasi ini dihasilkan dari evolusi mekanisme yang mengurangi aliran
genetika antara dua populasi.
o Secara umum, ini terjadi ketika terdapat perubahan drastis pada lingkungan
habitat tetua spesies.
o Salah satu contohnya adalah rumput Anthoxanthum odoratum , yang dapat
mengalami spesiasi parapatrik sebagai respon terhadap polusi logam
terlokalisasi yang berasal dari pertambangan.
o Pada kasus ini, tanaman berevolusi menjadi resistan terhadap kadar logam
yang tinggi dalam tanah.
o Seleksi keluar terhadap kawin campur dengan populasi tetua menghasilkan
perubahan pada waktu pembungaan, menyebabkan isolasi reproduksi.
o Seleksi keluar terhadap hibrid antar dua populasi dapat menyebabkan
"penguatan", yang merupakan evolusi sifat yang mempromosikan
perkawinan dalam spesies,
o serta peralihan karakter yang terjadi ketika dua spesies menjadi lebih
berbeda pada penampilannya.
4. Speciasi Simpatrik
o Mekanisme spesiasi adalah spesies yang bebrbeda menghuni tempat yang
sama berdivergen tanpa adanya isolasi geografis atau perubahan pada
habitat.
o Mekanisme ini cukup langka karena hanya dengan aliran gen yang sedikit
akan meng hilangkan perbedaan genetika antara satu bagian populasi
dengan bagian populasi lainnya.
o Secara umum, spesiasi simpatrik pada hewan memerlukan evolusi
perbedaan genetika dan terjadinya perkawinan acak
6 | Page
o Contoh bebek dengan Mentok yang berada pada habitat yang sama
o Dampak dari mekanisme ini akan membawa isolasi reproduksi
o Salah satu jenis spesiasi simpatrik melibatkan perkawinan silang dua
spesies yang berkerabat, menghasilkan spesies hibrid.
o Hal ini tidaklah umum terjadi pada hewan karena hewan hibrid bisanya
mandul. Sebaliknya, perkawinan silang umumnya terjadi pada tanaman,
karena tanaman sering menggandakan jumlah kromosomnya, membentuk
poliploid
o Ini membuat kromosom dari tiap spesies tetua membentuk pasangan yang
sepadan selama meiosis.
o Salah satu contoh Speciaisi dengan mekanisme simpatrik adalah kketika
tanaman Arabidopsis thaliana dan Arabidopsis arenosa
o dari Perkawinan menghasilkan spesies baru Arabidopsis suecica.
o Hal ini terjadi sekitar 20.000 tahun yang lalu, dan proses spesiasi ini telah
diulang dalam laboratorium, mengijinkan kajian mekanisme genetika yang
terlibat dalam proses ini.
o Sebenarnya, penggandaan kromoson dalam spesies merupakan sebab utama
isolasi reproduksi, karena setengah dari kromoson yang berganda akan tidak
sepadan ketika kawin dengan organisme yang kromosomnya tidak
berganda.
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas memiliki sejumlah manfaat bagi
kehidupan manusia antara lain:
1. Sebagai Sumber Pangan, Perumahan, dan Kesehatan
Kehidupan manusia yang bergantung pada keanekaragaman hayati. Hewan dan
tumbuhan yang kita manfaatkan saat ini (misalnya ayam, kambing, padi, jagung)
pada zaman dahulu juga merupakan hewan dan tumbuhan liar, yang kemudian
dibudidayakan. Hewan dan tumbuhan liar itu dibudidayakan karena memiliki sifatsifat unggul yang diharapkan manusia. Sebagai contoh, ayam dibudidayakan karena
menghasilkan telur dan daging. Padi dibudidayakan karena menghasilkan beras.
Beberapa contoh tumbuhan dan hewan yang memiliki peranan penting untuk
memenuhi kebutuhan pangan, perumahan, dan kesehatan, misalnya:
Pangan: berbagai biji-bijian (padi, jagung, kedelai, kacang), berbagai umbiumbian (ketela, singkong, suwek, garut, kentang), berbagai buah-buahan
(pisang, nangka, mangga, jeruk, rambutan), berbagai hewan ternak (ayam,
kambing, sapi).
Perumahan: kayu jati, sonokeling, meranti, kamfer.
7 | Page
8 | Page
Tumbuhan merupakan penghasil zat organik dan oksigen, yang dibutuhkan oleh
organisme lain. Selain itu, tumbuh-tumbuhan dapat membentuk humus, menyimpan
air tanah, dan mencegah erosi. Keanekaragaman yang tinggi memperkokoh
ekosistem. Ekosistem dengan keanekaragaman yang rendah merupakan ekosistem
yang tidak stabil. Bagi manusia, keanekaragaman yang tinggi merupakan gudang
sifat-sifat unggul (plasma nutfah) untuk dimanfaatkan di kemudian hari.
5. Manfaat Keilmuan
Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu
yang sangat berguna untuk kehidupan manusia.
6. Manfaat Keindahan
Keindahan alam tidak terletak pada keseragaman tetapi pada keanekaragaman.
Bayangkan bila halaman rumah kita hanya ditanami satu jenis tanaman saja, apakah
indah? Tentu saja akan lebih indah apabila ditanami berbagai tanaman seperti mawar,
melati, anggrek, rumput, palem.
Kini kita sadari bahwa begitu banyak manfaat keanekaragaman hayati dalam
hidup kita. Pemanfaatannya yang begitu banyak dan beragam tentu saja dapat
mengancam kelestariannya. Untuk itu kita harus bijaksana dalam memanfaatkan
keanekaragaman hayati, dengan mempertimbangkan aspek manfaat dan aspek
kelestariannya.
9 | Page
adalah pelopor sistem binomial nomenklature atau sistem tata nama ganda. Linnaeus
meneruskan kerja dalam sistem klasifikasi serta memperluas pula pada Kerajaan
(Regnum) Hewan dan Kerajaan Mineral.
Sumbangan utama Linnaeus bagi ilmu taksonomi ialah pembuatan konvensi
penamaan organisme hidup yang diterima secara universal dalam dunia ilmiah.
Karya Linnaeus tersebut menjadi titik awal tatanama biologi. Selain itu, Linnaeus
mengembangkan, selama pengembangan besar pengetahuan sejarah alam pada abad
ke-18, hal yang sekarang disebut sebagai taksonomi Linnaeus, yaitu sistem
klasifikasi ilmiah yang kini digunakan secara luas dalam biologi. Sistem Linnaeus
mengklasifikasikan alam dalam hirarki atau tingkatan-tingkatan, dimulai dengan
dua"kerajaan"atau kingdom yaitu Animalia dan Plantae. Kerajaan dibagi ke dalam
Kelas dan masing-masing Kelas terbagi dalam Ordo, yang dibagi dalam Genera
(bentuk tunggal: genus), yang dibagi dalam Spesies. Di bawah tingkatan
spesies,Linnaeus kadang menyebutkan takson yang tidak diberinya nama (untuk
tumbuhan, halini sekarang dinamai "varietas").
Linnaeus menamai taksa dengan sesuatu yang mengena pada ciri khusus taksa
tersebut. Sebagai contoh, manusia adalah Homo sapiens, tetapi ia juga menyatakan
bahwa ada species manusia kedua, Homo troglotydes (bermakna "orang goa", yang
ia maksudkan untuk simpansedan sekarang ditempatkan dalam genus berbeda
(bukanHomo) melainkan Pan troglotydes. Kelompok mamalia dinamai berdasarkan
kelenja susu (mammae) karena salah satu definisi karakteristik mamalia adalah
bahwa mereka merawat bayinya. (Dari beberapa perbedaan antara mamalia dan
hewan lain, Linnaeus lebih memilih hal ini karena pandangannya pada pentingnya
keberadaan induk betina). Hanya sistem pengelompokan hewan oleh Linnaeus yang
masih tetap digunakan hingga kini, dan pengelompokan itu sendiri sudah banyak
berubah sejak dicetuskan oleh Linnaeus sebagaimana prinsip-prinsip yang melandasi
pengelompokan itu juga banyak berubah.
Namun demikian, Linnaeus tetap dianggap berjasa mengembangkan gagasan
struktur hirarki klasifikasi yang didasari oleh sifat-sifat teramati. Rincian dasar
tentang hal yang dapat dianggap sah secara ilmiah untuk disebut 'sifat teramati' itu
sendiri telah berubah seiring bertambahnya pengetahuan (contohnya, DNA yang
pada masa hidup Linnaeus tidak dikenal telah terbukti bermanfaat dalam
mengklasifikasikan dan menentukan hubungan organisme hidup satu dengan
lainnya), namun prinsip- prinsip dasarnya tetap masuk akal.
11 | P a g e
Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang
sederhana dan fleksibel sehingga suatu organism baru tetap dapat dimasukkan dalam
sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi
Linnaeus ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah
bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.
Adapun tujuan Klasifikasi makhluk hidup adalah :
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
2. Mengetahui ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan
makhluk hidup dari jenis lain
3. Mengetahui hubungan kekerabatan makhluk hidup
4. memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum
memiliki nama
Selain memiliki tujuan, klasifikasi memiliki manfaat bagi manusia, antara lain :
1. Klasifikasi memudahkan kita dalam mmpelajari makhluk hidup yang sangat
beraneka ragam
2. Klasifikasi membuat kita mengetahui hubungan kekerabatan antarjenis makhluk
hidup
3. Klasifikasi memudahkan komunikasi
Para biologiawan masih menggunakan buku Linnaeus yang berjudul Systema
Naturae (sistem Alam) yang diterbitkan tahun 1758 sebagai dasar untuk klasifikasi ilmiah.
Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.
1. Pencandraan (identifikasi), Pencandraan adalah proses mengidentifikasi atau
mendeskripsi ciri-ciri suatu makhluk hidup yang akan diklasifikasi.
13 | P a g e
15 | P a g e