TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang di satukan oleh ikatanikatan kebersamaan, ikatan emosional dan yang mengidentifikasi diri
mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 1998).
BKKBN (1999) dalam sudiharto (2007) mengatakan, keluarga adalah
dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang
sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dalam materil yang
layak,bertakwa kepada tuhan, memiliki hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkunganya.
2. Ciri-Ciri Keluarga
ciri-ciri keluarga di Indonesia Menurut Ali (2012) :
a. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi oleh
semangat gotong royong.
b. Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
c. Umunya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan
secara musyawarah.
d. Berbentuk monogram.
e. Bertanggung jawab.
f. Mempunyai semangat gotong royong.
3. Tipe Keluarga
Friedman (1998) tipe keluarga dibagi menjadi dua tipe yaitu keluarga
tradisional dan nontradisional.
a. Tipe keluarga tradisional
1) Nuclear family atau keluarga inti adalah suatu rumah tangga yang
terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau anak adopsi.
jika dapat menjadi pendengar yang baik, memberi umpan balik dan dapat
memvalidasi pesan yang diterima.
b. Struktur peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi
sosial yang diberikan baik peran formal maupun informal.
c. Struktur kekuatan adalah kemampuan individu untuk mengontrol dan
mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain yang terdiri dari
legitimate power (hak), referen power (ditiru), expert power (keahlian),
reward power (hadiah), coercive power (paksaan) dan affektif power.
d. Nilai keluarga dan norma adalah sistem ide-ide, sikap dan keyakinan
yang mengikat anggota keluarga dalam budaya tertentu sedangkan norma
adalah pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu.
5. Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat
dan kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu didasari dalam keluarga dan kelompok
masyarakat. Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai
berikut :
a. Peran ayah : sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya,
berperan dari pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman
sebagai kepala keluarga, anggota dari kelompok sosial serta dari anggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Peran ibu : sebagai istri dan ibu dari anak-anak. Ibu mempunyai peran
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu ibu juga
dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
komunikasi
terbuka,
melepaskan
anak
dan
mendapatkan menantu.
g. Keluarga usia pertengahan, yaitu dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun.
B. Konsep Dasar Keluarga Usia Dewasa
1. Pengertian
Masa ini sering disebut adult, masa dewasa, masa dimana usia sudah
berkisar ke angka di atas 21 tahun. Masa dewasa merupakan periode yang
penuh tantangan, penghargaan dan krisis. Selain itu masa dimana
mempersiapkan masa depan, penentu karier dan masa usia memasuki dunia
pekerjaan dan masa dunia perkarieran, masa mempersiapkan punya
keturunan dan masa usia matang, masa penentuan kehidupan, dan prestasi
kerja di masyarakat, masa merasa kuat dalam hal fisik, masa energik, masa
2.
yang seimbang, tidur yang adekuat dan melakukan hygiene yang baik.
Fase dewasa akhir
Fase dewasa akhir (41-50/55tahun) ditandai karya produktif, suksessukses berprestasi dan puncak dalam karier.Sebagai patokan, pada masa
ini dapat dicapai kalau status pekerjaan dan sosial seseorang sudah
3.
mantap.
Tugas perkembangan usia dewasa
a. mereka mendapat pengawasan dari orang tua
b. mereka mulai mengembangkan persahabatan yang akrab dan
hubungan yang intim di luar.
c. mereka membentuk seperangkat nilai pribadi
d. mereka mengembangkan rasa identitas pribadi
e. mereka mempersiapkan untuk kehidupan kerja
Gambar 1.1.
Sistem respirasi dibedakan menjadi dua saluran yaitu, saluran nafas bagian
atas dan saluran nafas bagian bawah. Saluran nafas bagian atas terdiri dari: rongga
hidung, faring dan laring. Saluran nafas bagias bawah terdiri dari trakea, bronkus,
bronkiolus, dan paru-paru.
Gamabr 2.2.
1) Trachea atau Batang tenggorok. Merupakan tabung fleksibel dengan
panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm. trachea berjalan dari
1) Alergen (exstrinsik)
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis,yaitu: ( Price &
wilson,2007)
a) Inhalan, yang masuk melalui saluran pernafasan seperti debu,bulu
binatang,serbuk bunga,spora jamur,bakteri dan polusi.
b) Ingestan, yang masuk melalui mulut yaitu makanan( seperti buahbuahan dan anggur yang mengandung sodium metabisulfide) seta
obat-obatan seperti aspirin, epinefrin,ACE-inhibitor,kromolin).
c) Kontaktan, yang masuk melalui kulit. Pada obeberapa orang yang
menderita asma respon terhadap ig E jelas merupakan alergen utama
yang berasal dari debu.
2). Olahraga
Penderita asma biasanya akan mendapat serangan apabila melakukan
aktivitas jasmani atau olahraga yang berata. Asma dapat diinduksi oleh
adanya kegiatan fisik atau latihan yang disebut sebagai Exercise Induced
Asthma (EIA) yang biasanya terjadi beberapa pada setelah latiahan,
seperti: jogging,aerobic,berjalan cepat, dan dikarakteristikkan oleh
adanya bronkospasme, nafas pendek,batuk dan whezing. Penderita harus
melakukan pemanasan selama 2-3 menit sebelum latihan.
3). Infeksi bakteri pada saluran napas.
4). Stres
Stres atau gangguan emosi dapat menjadi pencetus seranagn asma, selain
itu juga bisa memeperberat seranagan asma yang sudah ada. Penderita
diberikan motivasi untuk mengatasi pribadinya, karena jika stresnya
belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
5). Gangguan pada sinus
Sekitar 30% pada penderita asma dapat disebabkan oleh gangguan pada
sinus, seperti rhinitis alergik dan polip pada hidung. Kedua gangguan ini
menyebabkan inflamasi membran mukus.
3. Klasifikasi
Klasifikasi Berdasarkan Berat Penyakit ( Heru, 2007)
Klasifikasi asma yaitu:
1). Asma ekstrinsik
Asma ekstrinsik adalah bentuk asma paling umum yang disebabkan
karena reaksi alergi penderita terhadap allergen dan tidak membawa
pengaruh apa-apa terhadap orang yang sehat.
2). Asma intrinsik
Asma intrinsik adalah asma yang tidak responsif terhadap pemicu yang
berasal dari allergen. Asma ini disebabkan oleh stres, infeksi dan kodisi
lingkungan yang buruk seperti klembaban, suhu, polusi udara dan
aktivitas olahraga yang berlebihan. Pedoman pelayanan medik dalam
konsensus nasional membagi asma anak menjadi tiga tingkatan
berdasarkan kriteria dalam.
4. Manifestasi Klinis
a. Gejala asma paling umum adalah batuk ( dengan atau tanpa disertai
produksi mukus), dan mengi.
b. Serangan asma paling sering terjadi pada malam hari atau pagi hari.
c. Sesak dada dan dispneu
d. Gejala tambahan seperti diafpresis, takikardi dan pelebaran tekanan nadi
mungkin dijumpai pada pasien asma.
e. Reaksi yang parah dan berlangsung terus-menerus, yakni status
asmatikus, bisa saja terjadi. Kondisi ini dapat mengancam kehidupan
( Brunner & Suddarths, 2016).
5. Patofisiologi
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang
menyebabkan
sukar
bernafas.
Penyebab
yang
umum
adalah
yang timbul pada asma tipe alergik diduga terjadi dengan cara, seorang
yang alergi mempunyai kecendrungan untuk membentuk sejumlah
antibody Ig E abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan
reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya.
Pada asma,antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada
interstisial paru yang berhubungan erat dengan bronkhiolus dan bronkus
kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebut
akan meningkat. Alergen akan beraksi dengan antibody yang telah terlekat
pada selt Mast dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai
macam zat,diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat
dengan faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.
Efek dari semua faktor ini akan menghasilkaan edema lokak pada dinding
bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran nafas menjadi sangat
meningkat.
6. Komplikasi
Berbagai komplikasi yang mungkin timbul adalah (Brunner & Suddart,
2002):
1) Status asmatikus adalah setiap serangan asma berat atau yang kemudian
menjadi berat dan tidak memberikan respon (refrakter) adrenalin dan
atau aminofilin suntikan dapat digolongkan pada status asmatikus.
Penderita harus dirawat dengan terapi yang intensif.
2) Atelektasis adalah pengerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat
penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus) atau akibat
pernafasan yang sangat dangkal.
3) Hipoksemia adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat kekurangan
oksigen secara sistemik akibat inadekuatnya intake oksigen ke paru
oleh serangan asma.
(Bricanyl),
dan
salmeterol
secara
cepat
mengatasi
mencetuskan
pembengkakan
serangan
prednison(prednisone),
dan
asma.
peradangan
Contoh
yang
obatnya:
prednisolon(prednisolone),
metilprednisolon, Dexamethasone.
e). Alat-alat hirup
MDI ( metered dose inhaler) disebut juga inhaler atau puffer
adalah alat yang paling banyak digunakan untuk menghantar
obat-obatan ke saluran pernapasan atau paru-paru pemakainya
(Sundaru, 2009).
2). Penatalaksaan keperawatan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan pada penderita asma
adalah sebagai berikut: memeberikan penkes( pendidikan kesehatan),
pemberian cairan, fisiotherapy,dn beri O2 bisa diperlukan.
D. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian
kapan
saja
keluarga
pergi
bersama-sama
untuk
anggota
pelayanan kesehatan.
keluarga,
pencegahan
penyakit,
tipe
rumah,
jumlah
ruangan,
jumlah
jendela,
tetangga
dan
komunitas setempat.
g) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
h) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh
mana keluarga berinteraksi dengan masyarakat.
i) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah
anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki
keluarga untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup
fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari anggota
keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat
setempat.
3) Struktur keluarga
a) Pola komunikasi
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga.
b) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan
anggota
keluarga
mengendalikan
dan
rumah
Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan
Konflik personal dalam keluarga
Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit
Sikap dan pandangan hidup
Ketidakkompakan keluarga, karena sifat mementingkan diri sendiri,
tidak ada kesepakatan, acuh terhadap anggota keluarga yang
mempunyai masalah
e. Ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan sumber di masyarakat
guna memelihara kesehatan, disebabkan karena :
1) Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada
2) Tidak memahami keuntungan yang diperoleh
3) Kurang percaya terhadap petugas kesehatan atau lembaga kesehatan
4) Pengalaman yang kurang baik dari petugas
5) Rasa takut pada akibat tindakan
6) Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan
7) Rasa asing dan tidak ada dukungan dari masyaraka
Penilaian (skoring) diagnosis keperawatan menurut Padila (2012).
Tabel 2.2 Skoring
No
1
Kriteria
Skor
Bobot
Potensial
Resiko
Aktual
Kemungkinan untuk diubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
Segera ditangani
Sifat Masalah
ditangani
Masalah tidak dirasakan
2.