PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahkan tugas dalam suatu jabatan pemerintahan. ASN diharapkan
memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh
dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral serta bermental baik,
profesional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan publik serta mampu menjadi
perekat dan pemersatu bangsa. Kompetensi tersebut dapat dibentuk melalui penerapan
nilai nilai dasar antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA pada setiap langkah
langkahnya dalam melaksanakan kewajiban sebagai ASN.
Kondisi tersebut ternyata masih belum dapat terwujud dengan baik hingga saat
ini. Hal ini terlihat dari masih banyaknya perilaku - perilaku ASN yang negatif, yang
menimbulkan citra ASN yang terkesan kurang baik di masyarakat. Setelah disahkannya
peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara
implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar
merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan
publik. Praktik penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal
yang didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah untuk
membentuk nilai nilai dasar khususnya pada profesi PNS, terutama proses
internalisasi pada diri masing-masing peserta. Berdasakan pertimbangan akan hal
tersebut maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang
memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi
PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat
tugas / tempat magang, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung.
Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya.
Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang
profesional dan berintegritas, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola
segala prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada, sehingga dapat
mempercepat peningkatan daya saing bangsa.
Pelayanan kesehatan yang merupakan salah satu aspek pelayanan publik yang
mencakup kepentingan masyarakat luas, saat ini sering mendapat sorotan masyarakat
terutama dari sisi pelayanannya. Hal ini tidak terlepas dari sumber daya pegawai yang
memberi pelayanan tersebut. Untuk itu diperlukan pegawai ASN terutama yang
bertugas di bagian pelayanan kesehatan yang memiliki semangat kerja yang tinggi
sebagai pelayan publik. Puskesmas merupakan pos terdepan, pusat pengembangan,
pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Aspek kesehatan yang diberikan harus dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat yang akan dilayani sesuai standar profesi, efisien, efektif, aman,
memuaskan sesuai dengan norma etika hukum dan sosial budaya dengan
memperhatikan keterbatasan dan kemampuan Pemerintah dan Masyarakat sebagai
Konsumen.
UPT Kesmas Tegallalang II sendiri merupakan salah satu unit kerja
pemerintahan yang melayani pelayanan publik di bidang kesehatan. Untuk itu penulis
yang merupakan bagian dari ASN ini merasa perlu untuk mengaktualisasikan nilai nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam kegiatan yang menjadi tugas pokok jabatan
sebagai Bidan di Puskesmas, dimana penulis sebagai pemberi pelayanan kepada
masyarakat dapat terus menerapkannya sehingga terwujud pelayanan publik yang
profesional, jujur, bertanggung jawab dan berkualitas, serta diharapkan memberikan
contoh pada staf yang lain, sehingga terwujud pelayanan masyarakat yang optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan bertujuan untuk membentuk PNS yang
profesional yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai - nilai dasar profesi PNS,
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Mampu mengaktualisasikan nilai dasar akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas
jabatan bidan di UPT Kesmas Tegallalang II.
b. Mampu mengaktualisasikan nilai dasar nasionalisme dalam pelaksanaan tugas
jabatan bidan di UPT Kesmas Tegallalang II.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DAN DESKRIPSI PUSKESMAS
A. Nilai nilai dasar profesi ASN
Berdasarkan dari kelima nilainilai dasar ANEKA, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang harus ditanamkan
kepada setiap ASN maka perlu diketahui indikator-indikator dari kelima nilai-nilai
tersebut yaitu:
1. Akuntabilitas
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Aspek-aspek
akuntabilitas mencakup beberapa hal yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan,
akuntabilitas menghasilkan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas juga memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas
individu,
akuntabilitas
kelompok,
akuntabilitas
organisasi
dan
akuntabilitas stakeholder.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Setiap pegawai ASN harus
memiliki
nasionalisme
dan
wawasan
kebangsaan
yang
kuat
dan
mampu
3. Etika Publik
Kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti kebiasaan atau watak,
jadi etika berarti pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh
lingkungan pergaulan seseorang atau sesuatu organisasi tertentu. Dalam kaitannya
dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Sedangkan kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Pada prinsipnya terdapat 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu dimensi tujuan,
tindakan dan modalitas. Dimensi tujuan merujuk pada pelayanan publik yang relevan
dan berkualitas, dimensi tindakan merujuk pada integritas publik dan dimensi
modalitas terdiri dari unsur-unsur akuntabilitas, transparansi dan netralitas.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang dipersepsikan oleh
individu terhadap nilai suatu produk atau jasa. Kinerja aparatur dalam memberikan
layanan publik yang bermutu harus berlandaskan prinsip efektivitas, efisiensi dan
inovasi. Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010:8) mendefinisikan efektivitas
organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau
berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakan. Efektivitas organisasi berarti
memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan. Sedangkan efisiensi
organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasional. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang
dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi
dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
barang atau jasa.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio yang berarti kerusakan, kebobrokan
dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan yang luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar
biasa menyebabkan kerusakan yang tidak hanya terjadi dalam kurun waktu pendek,
namun dapat berdampak secara jangka panjang. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, korupsi berarti penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
(perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai - nilai dasar
anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak sembilan nilai anti korupsi sebagai berikut : 1)
jujur, 2) peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7) sederhana,
8) berani, 9) adil.
B. Deskripsi Tempat Tugas
1. Gambaran Umum Puskesmas
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Jenis pelayan kesehatan
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib
yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan
pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan
puskesmas.
2. Deskripsi Tempat Tugas
UPT Kesmas Tegallalang II merupakan tempat penulis bertugas saat ini. UPT
Kesmas Tegallalang II adalah merupakan salah satu UPT Kesmas yang ada diwilayah
kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar yang mempunyai batas-batas wilayah
sebagai berikut:
Sebelah Utara
Sebelah Timur
: Kecamatan Tampaksiring
Sebelah Selatan
NamaDesa
Sebatu
4.198
4.396
8.594
Taro
4.866
5.354
10.220
14
Pupuan
3.444
3.330
6.774
25.588
30
Jumlah
12.494
13.080
Jumlah Banjar
b Misi
Motto
Sebagai pedoman untuk memberi semangat kerja untuk mencapai etos kerja
yang maksimal maka UPT Kesmas Tegallalang II memilih Motto
PERMATA yaitu :
PROFESIONAL:
Memberi pelayanan sesuai pada peraturan dan bidang yang dilayani.
EMPATI :
Mampu ikut merasakan apa yang dirasakan oleh klien.
RESPONSIBILITAS :
Tanggap dan bertanggung jawab.
MUTU :
Mampu
menjaga
dan
meningkatkan
kwalitas
pelayanan
sesuai
memungkinkan untuk datang ke unit pelayanan yang berada di wilayah kerja UPT
Kesmas Tegallalang II.
dr. I WayanPutuParwata
KEPALA SUBAG TATA USAHA
I Made Suardika, SH
Mengacu kepada :
Permenkes RI No 75
Tahun 2014
Peraturan Bupati
Gianyar No 65
SISTEM INFORMASI
JABATAN FUNGSIONAL
KEPEGAWAIAN
LOGISTIK/ASET
KEUANGAN
I WayanMurdana, A.Md.Kep
PENANGGUNGJAWAB UKM
ESENSIAL
PELAYANAN PROMKES TERMASUK UKS
dr. DewaAyuKadeYadnyaningsih
Ns. I Made Sudarsana,S.Kep
Ida BagusNyomanSubali
PENANGGUNGJAWAB UKP
PENANGGUNGJAWAB JARINGAN
PELAYANAN IKESEHATAN
TRADISIONAL
Made Sujana,
A. Md. KOMPLEMENTER
Kep
dr. Ida
BagusHari
Wijaya
PUSKESMAS
PEMBANTU
DesakMade Wiandan
Ni Made
sari,
A. Md. Keb.
Ni Wayan
Cameng
Citrawati,
A.Md. Gizi
PELAYANAN KEFARMASIAN
I Made Budiarsa
Ni Made Wardani
PUSKESMAS PEMBANTU TARO I
Ni WayanSuratni
PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT UKMI
Mahmud, A.Md.Kep
Ni PutuPadmawati
NgakanKetutRaiBawa
NgakanKetutRaiBawa
PELAYANAN KESEHATAN REMAJA
PUSKESMAS KELILING
dr. Ida BagusHariWijaya
PELAYANAN PERSALINAN
PELAYANAN LABORATORIUM
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
Ni Made Adnyani, A. Md
4)
kebidanan
Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis tanpa
5)
masalah
Melaksanakan
6)
kegawatdaruratan kebidanan
Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan
7)
8)
darah
Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus
9)
10)
11)
masalah
Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis
12)
kegawatdaruratan kebidanan
Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus fisiologis tanpa
13)
masalah
Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis
14)
kegawatdaruratan kebidanan
Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan
15)
16)
17)
18)
kebidanan
Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa
19)
pemeriksaan
fisik
klien/pasien
pada
kasus
patologis
20)
21)
22)
23)
24)
pada
klien/pasien
kasus
fisiologis
25)
pada
klien/pasien
kasus
fisiologis
26)
pada
klien/pasien
kasus
fisiologis
27)
pada
klien/pasien
kasus
fisiologis
bermasalah pada ibu hamil, ibu nifas, bayi baru lahir, KB sederhana, hormonal
28)
29)
30)
31)
32)
33)
bedah/operasi
Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawat
34)
35)
daruratan kebidanan
Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus fisiologis
36)
tanpa masalah
Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis
37)
38)
masalah
Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawat
daruratan kebidanan
39)
40)
41)
42)
43)
44)
6.
a
1)
2)
Melaksanakan
tugas
sebagai
pengelola
di
puskesmas
sebagai
dilakukan.
Menyelenggarakan dan memonitor cold chain untuk Imunisasi.
Melaksanakan Imunisasai dan Sweeping Imunisasi.
Membuat PWS Imunisasi
Membuat pencatatan dan pelaporan berkala dan laporan tahunan kegiatan
Imunisasi
10) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektoral yang berhubungan
dengan program imunisasi
11) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
b
1)
2)
3)
PMI, dsb)
4) Membuat uraian tugas, RKHP, RUK dan RPK
7. Kendala dan Pemecahan Masalah Yang Mungkin Timbul Dalam Aktualisasi
a.
Kegiatan
Kendala
Sulitnya menentukan jadwal yang pasti untuk kegiatan yang tergantung dengan
b.
tidak bisa dilakukan di hari pertama bisa dilakukan pada hari berikutnya.
Mengusahakan mencari hari selain hari raya atau hari yang berkaitan dengan
adanya upacara agama, untuk mengurangi kemungkinan adanya kesibukan
warga masyarakat
Melakukan kordinasi dengan aparat desa/banjar serta kader untuk menentukan
hari
Meminta bantuan aparat desa/banjar serta kader untuk melakukan sosialisasi
kepada warga sebelum kegiatan