Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
pegawai pemerintahan dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahkan tugas dalam suatu jabatan pemerintahan. ASN diharapkan
memiliki kompetensi yang diindikasikan dari sikap dan perilakunya yang penuh
dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral serta bermental baik,
profesional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan publik serta mampu menjadi
perekat dan pemersatu bangsa. Kompetensi tersebut dapat dibentuk melalui penerapan
nilai nilai dasar antara lain Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi yang diakronimkan menjadi ANEKA pada setiap langkah
langkahnya dalam melaksanakan kewajiban sebagai ASN.
Kondisi tersebut ternyata masih belum dapat terwujud dengan baik hingga saat
ini. Hal ini terlihat dari masih banyaknya perilaku - perilaku ASN yang negatif, yang
menimbulkan citra ASN yang terkesan kurang baik di masyarakat. Setelah disahkannya
peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara
implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar
merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan
publik. Praktik penyelenggaraan Diklat Prajabatan dengan pola pembelajaran klasikal
yang didominasi dengan metode ceramah, menunjukkan bahwa tidak mudah untuk
membentuk nilai nilai dasar khususnya pada profesi PNS, terutama proses
internalisasi pada diri masing-masing peserta. Berdasakan pertimbangan akan hal
tersebut maka dilakukan inovasi dalam penyelenggaraan Diklat Prajabatan yang
memungkinkan peserta untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi
PNS dengan cara mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat
tugas / tempat magang, sehingga peserta merasakan manfaatnya secara langsung.
Dengan demikian nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut terpatri kuat dalam dirinya.
Melalui pembaharuan Diklat Prajabatan ini diharapkan dapat menghasilkan PNS yang
profesional dan berintegritas, yang dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mengelola
segala prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada, sehingga dapat
mempercepat peningkatan daya saing bangsa.

Pelayanan kesehatan yang merupakan salah satu aspek pelayanan publik yang
mencakup kepentingan masyarakat luas, saat ini sering mendapat sorotan masyarakat
terutama dari sisi pelayanannya. Hal ini tidak terlepas dari sumber daya pegawai yang
memberi pelayanan tersebut. Untuk itu diperlukan pegawai ASN terutama yang
bertugas di bagian pelayanan kesehatan yang memiliki semangat kerja yang tinggi
sebagai pelayan publik. Puskesmas merupakan pos terdepan, pusat pengembangan,
pembinaan dan pelayanan kesehatan masyarakat dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Aspek kesehatan yang diberikan harus dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat yang akan dilayani sesuai standar profesi, efisien, efektif, aman,
memuaskan sesuai dengan norma etika hukum dan sosial budaya dengan
memperhatikan keterbatasan dan kemampuan Pemerintah dan Masyarakat sebagai
Konsumen.
UPT Kesmas Tegallalang II sendiri merupakan salah satu unit kerja
pemerintahan yang melayani pelayanan publik di bidang kesehatan. Untuk itu penulis
yang merupakan bagian dari ASN ini merasa perlu untuk mengaktualisasikan nilai nilai dasar profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) dalam kegiatan yang menjadi tugas pokok jabatan
sebagai Bidan di Puskesmas, dimana penulis sebagai pemberi pelayanan kepada
masyarakat dapat terus menerapkannya sehingga terwujud pelayanan publik yang
profesional, jujur, bertanggung jawab dan berkualitas, serta diharapkan memberikan
contoh pada staf yang lain, sehingga terwujud pelayanan masyarakat yang optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan bertujuan untuk membentuk PNS yang
profesional yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh nilai - nilai dasar profesi PNS,
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat.
2. Tujuan khusus
a. Mampu mengaktualisasikan nilai dasar akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas
jabatan bidan di UPT Kesmas Tegallalang II.
b. Mampu mengaktualisasikan nilai dasar nasionalisme dalam pelaksanaan tugas
jabatan bidan di UPT Kesmas Tegallalang II.

c. Mampu mengaktualisasikan nilai dasar etika publik dalam pelaksanaan tugas


jabatan bidan di UPT Kesmas Tegallalang II.
d. Mampu mengaktualisasikan tindakan yang menghargai efektivitas, efisiensi,
mengandung inovasi sebagai penerapan nilai dasar komitmen mutu dalam
pelaksanaan tugas jabatan bidan di UPT Kesmas Tegallalang II.
e. Mampu membentuk sikap dan perilaku yang amanah, jujur dan mampu mencegah
terjadinya korupsi dilingkungannya.
f. Mewujudkan pelayanan publik di bidang kesehatan yang lebih baik demi
tercapainya masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
C. Manfaat
1. Manfaat untuk diri sendiri
Manfaat dari diklat prajabatan untuk diri sendiri yaitu terciptanya
kemampuan mewujudkan akuntabilitas, mengedepankan kepentingan nasional,
menjunjung tinggi standar etika publik, berinovasi untuk peningkatan mutu
layanan, dan kemampuan untuk menanamkan sikap anti korupsi dalam
melaksanakan tugas jabatan sebagai bidan di UPT Kesmas Tegallalang II
2. Manfaat untuk Masyarakat wilayah kerja UPT Kesmas Tegallalang II
Inovasi dalam aktualisasi diklat prajabatan ini di tempat bekerja yakni UPT
Kesmas Tegallalang II diharapkan membantu meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, berorientasi pada kepuasaan dan kesembuhan pasien,
sehingga mewujudkan masyarakat sehat seutuhnya dimulai dari kegiatan yang
diaktualisasikan.
3. Manfaat untuk UPT Kesmas Tegallalang II
Membantu tercapainya visi UPT Kesmas Tegallalang II yaitu sebagai pusat
pelayanan kesehatan berkualitas demi terwujudnya kesehatan masyarakat mandiri
di wilayah Tegallalang II tahun 2020.
D. Lokus Kegiatan
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di UPT Kesmas Tegallalang II mulai
tanggal 1 Agustus 2016 sampai 16 Agustus 2016, yang merupakan tempat penulis
bertugas sebagai bidan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DAN DESKRIPSI PUSKESMAS
A. Nilai nilai dasar profesi ASN
Berdasarkan dari kelima nilainilai dasar ANEKA, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang harus ditanamkan
kepada setiap ASN maka perlu diketahui indikator-indikator dari kelima nilai-nilai
tersebut yaitu:
1. Akuntabilitas
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Aspek-aspek
akuntabilitas mencakup beberapa hal yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan,
akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan,
akuntabilitas menghasilkan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas juga memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal,
akuntabilitas

individu,

akuntabilitas

kelompok,

akuntabilitas

organisasi

dan

akuntabilitas stakeholder.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Setiap pegawai ASN harus
memiliki

nasionalisme

dan

wawasan

kebangsaan

yang

kuat

dan

mampu

mengaktualisasikannya dalam fungsi dan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik,


pelayan publik dan pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Adapun indikator nasionalisme yang harus dimiliki pegawai ASN adalah
a. Memahami peranan Pancasila dalam menumbuhkan nasionalisme ASN
b. Memahami fungsi dan peran ASN sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan
public
c. Memahami peran ASN sebagai pelayan public
d. Memahami fungsi ASN sebagai pemersatu bangsa

3. Etika Publik
Kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti kebiasaan atau watak,
jadi etika berarti pola perilaku atau kebiasaan yang baik dan dapat diterima oleh
lingkungan pergaulan seseorang atau sesuatu organisasi tertentu. Dalam kaitannya
dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik. Sedangkan kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Pada prinsipnya terdapat 3 (tiga) dimensi etika publik yaitu dimensi tujuan,
tindakan dan modalitas. Dimensi tujuan merujuk pada pelayanan publik yang relevan
dan berkualitas, dimensi tindakan merujuk pada integritas publik dan dimensi
modalitas terdiri dari unsur-unsur akuntabilitas, transparansi dan netralitas.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu mengacu kepada ukuran baik buruk yang dipersepsikan oleh
individu terhadap nilai suatu produk atau jasa. Kinerja aparatur dalam memberikan
layanan publik yang bermutu harus berlandaskan prinsip efektivitas, efisiensi dan
inovasi. Richard L. Daft dalam Tita Maria Kanita (2010:8) mendefinisikan efektivitas
organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan, atau
berhasil mencapai apapun yang coba dikerjakan. Efektivitas organisasi berarti
memberikan barang atau jasa yang dihargai oleh pelanggan. Sedangkan efisiensi
organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasional. Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang
dan manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu. Efisiensi
dapat dihitung sebagai jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
barang atau jasa.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio yang berarti kerusakan, kebobrokan
dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan yang luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar
biasa menyebabkan kerusakan yang tidak hanya terjadi dalam kurun waktu pendek,

namun dapat berdampak secara jangka panjang. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, korupsi berarti penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara
(perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai - nilai dasar
anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak sembilan nilai anti korupsi sebagai berikut : 1)
jujur, 2) peduli, 3) mandiri, 4) disiplin, 5) tanggung jawab, 6) kerja keras, 7) sederhana,
8) berani, 9) adil.
B. Deskripsi Tempat Tugas
1. Gambaran Umum Puskesmas
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung
memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah
kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Jenis pelayan kesehatan
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib
yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan
pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan
puskesmas.
2. Deskripsi Tempat Tugas
UPT Kesmas Tegallalang II merupakan tempat penulis bertugas saat ini. UPT
Kesmas Tegallalang II adalah merupakan salah satu UPT Kesmas yang ada diwilayah
kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar yang mempunyai batas-batas wilayah
sebagai berikut:
Sebelah Utara

: Kecamatan Kintamani ( Bangli )

Sebelah Timur

: Kecamatan Tampaksiring

Sebelah Selatan

: Wilayah Kerja UPT Kesmas Tegallalang

Sebelah Barat : Kecamatan Payangan


Secara umum wilayah kerja UPT Kesmas Tegallalang II adalah 3 Desa yaitu
Sebatu, Taro dan Pupuan dengan jumlah total 30 banjar/dusun. Luas wilayah kerja
sekitar 25.5 Km2. UPT Kesmas Tegallalang II mempunyai 4 Puskesmas Pembantu
(Pustu) yaitu : Pustu Sebatu, Pustu Taro I, Pustu Taro II dan Pustu Pupuan serta
memiliki 2 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yaitu Poskesdes Puakan dan Poskesdes
Tegalsuci. Waktu tempuh dari masin masing Puskemas Pembantu dan Pos Kesehatan
Desa ke UPT Kesmas Tegallalang II antara 10 sampai 30 menit

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk


N0

NamaDesa

Sebatu

4.198

4.396

8.594

Taro

4.866

5.354

10.220

14

Pupuan

3.444

3.330

6.774

25.588

30

Jumlah

Jumlah Penduduk ( Jiwa )


L
P
JML

12.494

13.080

Jumlah Banjar

3. Visi dan Misi


Adapun visi, misi dan motto yang dimiliki UPT Kesmas Tegallalang II yaitu :
a

Visi : Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan Berkualitas Demi Terwujudnya


Kesehatan Masyarakat Mandiri di Wilayah Tegallalang II Tahun 2020.

b Misi

Memberikan pelayanan kesehatan melalui kegiatan Promotif, Preventif,


Kuratif dan Rehabilitatif yang Paripurna ;

Menggerakkan dan mengembangkan upaya kemandirian masyarakat


dalam bidang kesehatan ;

Meningkatkan kwalitas pelayanan kesehatan sesuai standar mutu ;

Meningkatkan penyelenggaraan internal manajemen tenaga kesehatan


professional.

Motto
Sebagai pedoman untuk memberi semangat kerja untuk mencapai etos kerja
yang maksimal maka UPT Kesmas Tegallalang II memilih Motto
PERMATA yaitu :
PROFESIONAL:
Memberi pelayanan sesuai pada peraturan dan bidang yang dilayani.
EMPATI :
Mampu ikut merasakan apa yang dirasakan oleh klien.
RESPONSIBILITAS :
Tanggap dan bertanggung jawab.
MUTU :

Mampu

menjaga

dan

meningkatkan

kwalitas

pelayanan

sesuai

perkembangan teknologi dan informasi.


AKUNTABILITAS :
Dapat dipertanggungjawabkan.
TRANSPARAN :
Terbuka.
ASPIRATIF :
Mampu menampung semua keluhan dan pengaduan terhadap pelayanan.
4. Tujuan dan Sasaran
Tujuan, sasaran dan kegiatan yang ada di UPT Kesmas Tegallalang II adalah
sebagai berikut:
a. Tujuan umum
Tujuan umum dari program/kegiatan UPT Kesmas Tegallalang II adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPT Kesmas Tegallalang
II pada khususnya dan masyarakat kabupaten Gianyar pada umumnya serta masyarakat
dari luar wilayah (domestik maupun mancanegara) melalui pelayanan kesehatan dasar
yang berkualitas.
b. Tujuan khususnya adalah :
Melaksanakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat Tegallalang,

Gianyar, Bali dan mancanegara.


Melaksanakan pelayanan rawat jalan, rawat darurat (UGD) dalam tingkat

pelayanan kesehatan dasar.


Melaksanakana pelayanan rawat darurat yang dilengkapi dengan ambulance.
Melaksanakan pelayanan adminsitrasi kesehatan terpadu melalui system

informasi kesehatan (SIK).


Melaksanakan pelayanan informasi yang ramah, cepat dan tepat.
Meningkatkan kesejahteraan pegawai di UPT Kesmas Tegallalang II.
c. Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran dari program / kegiatan pelayanan kesehatan di UPT
Kesmas Tegallalang II, baik upaya - upaya promotif, preventif dan kuratif adalah
seluruh masyarakat yang ada diwilayah kerja UPT Kesmas Tegallalang II, ataupun
masyarakat umum yang

berada diluar wilayah kerja yang secara geografis lebih

memungkinkan untuk datang ke unit pelayanan yang berada di wilayah kerja UPT
Kesmas Tegallalang II.

KEPALA UPT KESMAS

Struktur Organisasi UPT Kesmas Tegallalang II

dr. I WayanPutuParwata
KEPALA SUBAG TATA USAHA
I Made Suardika, SH

Mengacu kepada :
Permenkes RI No 75
Tahun 2014
Peraturan Bupati
Gianyar No 65

SISTEM INFORMASI

JABATAN FUNGSIONAL

KEPEGAWAIAN

LOGISTIK/ASET

KEUANGAN

I Made Sutama,A.Md KepA.Md.KepGusti Ayu Purnami,S.Si

I Made Wartana, S.Si

I WayanMurdana, A.Md.Kep
PENANGGUNGJAWAB UKM

PENANGGUNGJAWAB UKM PENGEMBANGAN

ESENSIAL
PELAYANAN PROMKES TERMASUK UKS

dr. DewaAyuKadeYadnyaningsih
Ns. I Made Sudarsana,S.Kep

PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Ida BagusNyomanSubali

PENANGGUNGJAWAB UKP

PENANGGUNGJAWAB JARINGAN

KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM

DAN JEJARING PELAYANAN

drg. Ida AyuNyomanSurtikanti


PELAYANAN KESEHATAN JIWA

PELAYANAN IKESEHATAN
TRADISIONAL
Made Sujana,
A. Md. KOMPLEMENTER
Kep

Mahmud, A.Md. Kep

dr. Made Darmayanti

PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM

dr. Kadek Novi Rina

dr. Ida
BagusHari
Wijaya
PUSKESMAS
PEMBANTU

PUSKESMAS PEMBANTU SEBATU

DesakMade Wiandan

PELAYANAN KIA / KB YANG BERSIFAT UKP

Ni Made Sari,A.Md Keb


PUSKESMAS PEMBANTU PUPUAN

PELAYANAN KIA/KB YANG BERSIFAT UKM

Ni Made Sari, A.Md.Keb

PELAYANAN KESEHATAN INDERA

PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT UKP

I Made Sujana, A.Md. Kep

Ni Made
sari,
A. Md. Keb.
Ni Wayan
Cameng
Citrawati,
A.Md. Gizi

PELAYANAN KESEHATAN KERJA

PELAYANAN KEFARMASIAN

Ngakan Ketut Rai Bawa

I Made Budiarsa

Ni Made Wardani
PUSKESMAS PEMBANTU TARO I

Ni WayanSuratni
PELAYANAN GIZI YANG BERSIFAT UKMI

Ni Wayan Cameng Citrawati, A.Md.Gizi

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

PELAYANAN VCT TERINTEGRASI DAN TUBERCULOSIS

NS. I Nyoman Wijaya, S.Kep

Mahmud, A.Md.Kep

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

PELAYANAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH

I Made Sutama, A.Md.Kep

Ni PutuPadmawati

drg. Ni wayanNia Mas Saraswati

PELAYANAN GAWAT DARURAT

PELAYANAN KESEHATAN OLAHRAGA

NgakanKetutRaiBawa

dr. Komang Ayu Liliawati

NgakanKetutRaiBawa
PELAYANAN KESEHATAN REMAJA

Mahmud, A.Md. Kep

PUSKESMAS KELILING
dr. Ida BagusHariWijaya

POS KESEHATAN DESA

PELAYANAN PERSALINAN

POS KESEHATAN DESA TEGAL SUCI

Ni Made Sari, A.Md.Keb.

Ni Nyoman Sukarmiyani, A.Md.Keb

PELAYANAN LABORATORIUM
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

PUSKESMAS PEMBANTU TARO II

Ni NyomanWariyanti, S.ST, Keb

Ni Made Adnyani, A. Md

POS KESEHATAN DESA PUAKAN

Ni LuhSuwijayanti, A.Md. Keb

5. Tugas Pokok dan Fungsi Bidan


Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik
Indonesia Nomor: 01/PER/M.PAN/1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan dan
Angka Kreditnya, dalam BAB V tentang Rincian Kegiatan dan Unsur yang Dinilai
pada Pasal 9, menyebutkan rincian kegiatan Bidan Pelaksana adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)

Mempersiapkan pelayanan kebidanan


Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis tanpa masalah
Melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus patologis kegawatdaruratan

4)

kebidanan
Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus fisiologis tanpa

5)

masalah
Melaksanakan

6)

kegawatdaruratan kebidanan
Pengambilan/penyediaan bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan

7)

sediaan/bahan laboratorium dengan melakukan pengambilan darah tepi


Pemeriksaan laboratorium sederhana dengan melakukan pemeriksaan HB

8)

darah
Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus

9)

fisiologis tanpa masalah


Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian pada kasus

10)

patologis kegawatdaruratan kebidanan


Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus fisiologis tanpa

11)

masalah
Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus patologis

12)

kegawatdaruratan kebidanan
Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus fisiologis tanpa

13)

masalah
Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus patologis

14)

kegawatdaruratan kebidanan
Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan

15)

kasus fisiologis tanpa masalah


Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada klien/pasien dengan

16)
17)

kasus patologis kegawat daruratan kebidanan


Mempersiapkan alat dan obat pada kasus fisiologis tanpa masalah
Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis kegawat daruratan

18)

kebidanan
Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa

19)

masalah pada persalinan kala I


Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa

pemeriksaan

masalah pada persalinan kala II

fisik

klien/pasien

pada

kasus

patologis

20)

Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa

21)

masalah pada persalinan kala III


Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis tanpa

22)

masalah pada persalinan kala IV


Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis kesehatan

23)

reproduksi remaja dan menopouse, klimakterium, bayi, anak, dan KB AKDR


Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus fisiologis

24)

bermasalah pada persalinan kala I


Melaksanakan asuhan kebidanan

pada

klien/pasien

kasus

fisiologis

25)

bermasalah pada persalinan kala II


Melaksanakan asuhan kebidanan

pada

klien/pasien

kasus

fisiologis

26)

bermasalah pada persalinan kala III


Melaksanakan asuhan kebidanan

pada

klien/pasien

kasus

fisiologis

27)

bermasalah pada persalinan kala IV


Melaksanakan asuhan kebidanan

pada

klien/pasien

kasus

fisiologis

bermasalah pada ibu hamil, ibu nifas, bayi baru lahir, KB sederhana, hormonal
28)

oral dan suntik


Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada kasus patologis

29)

kegawat daruratan kebidanan


Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat melaksanakan

30)

tugas dikamar bedah kebidanan sebagai instrumentator tindakan bedah/operasi


Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat melaksanakan

31)

tugas dikamar bedah kebidanan sebagai asisten tindakan bedah/operasi


Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat melaksanakan

32)

tugas dikamar bedah kebidanan sebagai on loop tindakan bedah/operasi


Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada saat melaksanakan
tugas dikamar bedah kebidanan sebagai asisten dokter dalam tindakan

33)

bedah/operasi
Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis kegawat

34)
35)

daruratan kebidanan
Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis
Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus fisiologis

36)

tanpa masalah
Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus patologis

37)

kegawat daruratan kebidanan


Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus fisiologis tanpa

38)

masalah
Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan pada kasus patologis kegawat
daruratan kebidanan

39)
40)
41)
42)
43)
44)
6.
a
1)
2)

Melaksanakan

tugas

sebagai

pengelola

di

puskesmas

sebagai

penanggungjawab tugas sore dan malam


Melaksanakan tugas jaga/shif di tempat/Rumah Sakit
Melaksanakan tugas jaga/shif on call
Melaksanakan tugas pada daerah konflik/ rawan/ daerah penyakit menular
Melaksanakan asuhan kebidanan pada individu dikeluarga
Melakukan dan mencatat deteksi dini risiko
Rincian Tugas dan Fungsi Pegawai
Kegiatan Program Imunisasi
Menyusun rencana kegiatan tahunan dan bulanan program imunisasi.
Merencanakan dan mengusahakan kebutuhan vaksin dan logistik lainnya dalam

rangka pelaksanaan program imunisasi.


3) Mengkoordinir pelaksanaan imunisasi dalam wilayah kerja UPT Kesmas.
4) Memonitor kejadian KIPI dan mengambil langkah-langkah tindak lanjut.
5) Melakukan investigasi kasus PD3I dan melakukan respon yang mestinya
6)
7)
8)
9)

dilakukan.
Menyelenggarakan dan memonitor cold chain untuk Imunisasi.
Melaksanakan Imunisasai dan Sweeping Imunisasi.
Membuat PWS Imunisasi
Membuat pencatatan dan pelaporan berkala dan laporan tahunan kegiatan

Imunisasi
10) Melaksanakan koordinasi lintas program dan lintas sektoral yang berhubungan
dengan program imunisasi
11) Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
b
1)
2)
3)

Koordinator Upaya Kesehatan Wajib.


Tugas Integrasi
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
Melaksankan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Posyandu pada daerah binaan
Ikut melaksanakan bantuan tenaga kesehatan pada kegiatan yang diperlukan (P3K,

PMI, dsb)
4) Membuat uraian tugas, RKHP, RUK dan RPK
7. Kendala dan Pemecahan Masalah Yang Mungkin Timbul Dalam Aktualisasi
a.

Kegiatan
Kendala
Sulitnya menentukan jadwal yang pasti untuk kegiatan yang tergantung dengan

adanya kedatangan pasien terutama pasien dengan tindakan.


Kesulitan dalam menentukan jadwal kegiatan lapangan yang melibatkan
partisipasi masyarakat, karena mungkin berbenturan dengan kesibukan yang

b.

ada di desa/banjar tersebut.


Kurangnya partisipasi warga yang mungkin terjadi pada saat kegiatan.
Pemecahan Masalah

Memberikan perencanaan jadwal dengan rentang beberapa hari sehingga jika

tidak bisa dilakukan di hari pertama bisa dilakukan pada hari berikutnya.
Mengusahakan mencari hari selain hari raya atau hari yang berkaitan dengan
adanya upacara agama, untuk mengurangi kemungkinan adanya kesibukan

warga masyarakat
Melakukan kordinasi dengan aparat desa/banjar serta kader untuk menentukan

hari
Meminta bantuan aparat desa/banjar serta kader untuk melakukan sosialisasi
kepada warga sebelum kegiatan

Anda mungkin juga menyukai