PENDAHULUAN
Ide
FS
Design
Construction
n
Operation
and
Maintenance
c. Harga tidak tetap dengan resiko ditanggung bersama. Disini jumlah upah
akan naik sesuai dengan penghematan yang dihasilkan, tetapi akan
mendapat hukuman sesuai dengan jumlah keseimbangan yang terjadi di atas
sasaran.
d. Harga tidak tetap dengan upah berubah-ubah jumlah upah bila pada akhir
ternyata biaya proyek sesungguhnya berada di bawah sasaran maka jumlah
upah akan naik demikian sebaliknya
2.2.3 Bentuk-bentuk Kontrak Konstruksi Dalam Negeri
2.2.3.1. Aspek Perhitungan Biaya :
a. Fixed Lump Sum Price
Fixed Lump Sum Price ialah volume kontrak tidak boleh diukur ulang, harga
penawaran tidak boleh diubah kecuali pada salah satu volume dan harga satuan.
Resiko akibat perubahan karena koreksi aritmatik menjadi tanggung jawab penyedia
jasa. Penyedia jasa menanggung semua resiko. Jenis kontrak ini bersifat tetap dan
pasti. Pemenang tender harus menyelesaikan kontrak pengadaan barang dan jasa
sampai pekerjaan tersebut selesai sesuai dengan jangka waktu penyelesaian yang
sudah ditentukan. Apabila ada risiko dalam penyelesaian pekerjaan tersebut menjadi
tanggungjawab pemenang tender.
Dalam kontrak lump sum, pemilik dasarnya telah ditetapkan seluruh risiko
kepada kontraktor, yang pada gilirannya dapat diharapkan untuk meminta markup
yang lebih tinggi dalam rangka untuk mengurus kontinjensi yang tidak terduga.
Selain harga lump sum tetap, Komitmen lainnya adalah sering dibuat oleh kontraktor
dalam bentuk submittals seperti jadwal tertentu, sistem manajemen pelaporan atau
program kendali mutu. Jika biaya aktual dari proyek ini adalah rendah, mengecilkan
biaya akan mengurangi keuntungan kontraktor dengan jumlah tersebut. melebihlebihkan Suatu memiliki efek sebaliknya, tetapi dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya penawar rendah untuk proyek tersebut. Penjelasan Pasal 21 ayat (1) PP
No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, tertulis :
Pada pekerjaan dengan bentuk Lump Sum, dalam hal terjadi pembetulan
perhitungan perincian harga penawaran, karena adanya kesalahan aritmatik maka
harga penawaran total tidak boleh diubah. Perubahan dan semua resiko akibat
perubahan karena adanya koreksi aritmatik menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Penyedia Jasa, selanjutnya harga penawaran menjadi harga kontrak/harga pekerjaan
5
b. Unit Price
Volume kontrak diukur ulang, harga penawaran dapat berubah tetapi harga
satuan tidak dapat berubah. Resiko akibat perubahan karena koreksi aritmatik
menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan pengguna jasa sama-sama memikul
semua resiko. Adanya opname menimbulkan peluang kolusi. Jenis kontrak ini
bersifat tetap dan pasti, berdasarkan harga satuan pekerjaan dengan spesifikasi
tertentu. Sehingga pembayarannya dilakukan atas dasar pengukuran bersama atas
volume pekerjaan. Dalam kontrak harga satuan, risiko estimasi tidak akurat dalam
jumlah yang tidak pasti untuk beberapa tugas utama yang telah dihapus dari
kontraktor.
Namun, beberapa kontraktor dapat mengajukan tawaran seimbang ketika
menemukan perbedaan yang besar antara estimasi dan perkiraan pemilik dari
kuantitas. Tergantung pada kepercayaan kontraktor pada perkiraan sendiri dan
kecenderungan pada risiko, seorang kontraktor bisa sedikit menaikkan harga unit
pada tugas diremehkan sambil menurunkan harga unit pada tugas-tugas lainnya. Jika
kontraktor benar di dalam pengkajian, maka dapat meningkatkan keuntungan secara
substansial sejak pembayaran dilakukan pada jumlah yang sebenarnya tugas, dan jika
sebaliknya adalah benar, maka bisa kehilangan atas dasar ini. Selanjutnya, pemilik
mungkin mendiskualifikasi kontraktor jika tawaran tersebut tampak sangat tidak
seimbang. Sejauh bahwa meremehkan atau melebih-lebihkan disebabkan oleh
perubahan dalam jumlah kerja, kesalahan tidak akan mempengaruhi laba kontraktor
luar me-markup harga unit. Penjelasan Pasal 21 ayat (2) PP No. 29/2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, tertulis :
Pada pekerjaan dengan bentuk imbalan harga satuan, dalam hal terjadi pembetulan
perhitungan perincian harga penawaran dikarenakan adanya kesalahan aritmatik,
harga penawaran total dapat diubah, tetapi harga satuan tidak boleh diubaj. Koreksi
aritmatik hanya boleh dilakukan pada perkalian antara volume dengan harga satuan.
Semua resiko akibat perubahan karena adanya koreksi aritmatik menjadi tanggung
jawab sepenuhnya Penyedia Jasa. Penetapan pemenang lelang berdasarkan harga
terkoreksi. Selanjutnya harga penawaran terkoreksi menjadi harga kontrak/harga
pekerjaan. Harga satuan juga menganut prinsip lump sum
c. Kontrak gabungan lumpsun dan harga satuan
6
Jenis kontrak ini, merupakan gabungan antara lumpsum dengan harga satuan.
Biasanya dalam bentuk persentase tidak ada batasan yang jelas yang
dapat dikategorikan sebagai biaya. Peluang keuntungan bagi penyedia jasa
Peluang rugi bagi pengguna jasa.
c. Biaya Ditambah jasa pasti
Imbalan/ jasa bervariasi tergantung besarnya biaya, jumlah fee sudah
ditetapkan. Berisiko bagi pengguna jasa karena tidak ada batasan biaya yang
diperlukan.
d. Cost Plus Kontrak Persentase Tetap
Untuk beberapa jenis konstruksi yang melibatkan teknologi baru atau
sangat menekan kebutuhan, pemilik kadang-kadang terpaksa menanggung semua
risiko terjadinya overruns biaya. Kontraktor akan menerima biaya pekerjaan
aktual langsung ditambah persentase tetap, dan memiliki sedikit insentif untuk
mengurangi biaya pekerjaan. Lebih lanjut, jika ada kebutuhan mendesak untuk
menyelesaikan proyek tersebut, pembayaran lembur untuk pekerja yang umum
dan selanjutnya akan meningkatkan biaya pekerjaan. Kecuali ada alasan kuat,
seperti urgensi dalam pembangunan instalasi militer, pemilik tidak harus
menggunakan jenis kontrak.
e. Kontrak Cost Plus Biaya Tetap
Di bawah ini jenis kontrak, kontraktor akan menerima biaya pekerjaan
aktual langsung ditambah biaya tetap, dan akan memiliki beberapa insentif untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan cepat karena biaya adalah tetap terlepas dari
durasi proyek. Namun, pemilik masih menganggap risiko biaya langsung
pekerjaan overrun sementara kontraktor tersebut mungkin resiko erosi dari
keuntungan bila proyek tersebut diseret di luar waktu yang diharapkan.
f. Biaya Variabel Plus Kontrak Persentase
Untuk jenis kontrak, kontraktor setuju untuk hukuman jika biaya aktual
melebihi perkiraan biaya pekerjaan, atau hadiah jika biaya yang sebenarnya
berada di bawah estimasi biaya pekerjaan. Sebagai imbalan untuk mengambil
resiko atas taksiran sendiri, kontraktor diperbolehkan persentase variabel biayapekerjaan langsung untuk biaya nya. Selain itu, durasi proyek biasanya ditentukan
dan kontraktor harus mematuhi batas waktu penyelesaian. Jenis kontrak
mengalokasikan resiko yang cukup untuk Kelebihan biaya kepada pemilik, tetapi
juga memberikan insentif kepada kontraktor untuk mengurangi biaya sebanyak
mungkin.
8
10
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penjelasan Proyek
3.1.1 Lokasi Proyek
DUNKIN DONUTS
Sebelah timur
Sebelah barat
Sebelah utara
Sebelah selatan
: Dunkin Donuts
3.1.2
Data Proyek
Data Proyek Hotel Ibis Gading Serpong Jalan Boulevard Raya Blok M5
No. 19 Tangerang adalah sebagai berikut :
1
Nama Proyek
Lokasi Proyek
Pemilik Proyek
11
Konsultan
Perencana
Konsultan MK
Kontraktor Utama
Kontraktor ME
8
9
1
Nilai Kontrak
Jenis Kontrak
Sumber Dana
0
1
Mulai pelaksanaan
1 Januari 2013
1
1
Waktu Pelaksana
396
hari kalender
3.1.3
Data Teknis
1
Luas Bangunan
1.
Jumlah Lantai
2.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Ketinggian Bangunan
Ketinggian Per-lantai
Lantai basement
Lantai ground
Lantai upper
Lantai semi mezzanine
Lantai mezzanine
Lantai 1 10
Lantai 11
: 4.955,09 m2.
: 11 Lantai, 1 Lantai Basement, 1 Lantai Ground,
1 Lantai Upper, 1 Lantai Semi Mezzanine, 1
Lantai Mezzanine
: + 49,2 m.
:
: 3,7 m
:3m
: 3,2 m
: 2,5 m
: 3,8 m
: 3,3 m
: 3,7 m
3.2.1
3.2.2
3.2.3
Konsultan Arsitektur
Bertugas sebagai perencana bentuk dan dimensi bangunan. Dalam proyek ini
adalah Fx Architect Studio
3.2.4
Konsultan Struktur
Bertugas sebagai perencana struktur bangunan. Dalam proyek ini adalah PT.
Adinata Surya Pratama
3.2.5
Konsultan M & E
Bertugas sebagai perencana Mekanikal dan Elektrikal. Dalam proyek ini adalah
PT. Metakom Pranata
3.2.6
3.2.7
Kontraktor Pelaksana
Pihak yang melaksanakan proyek secara fisik berdasarkan gambar bestek beserta
pehitungannya, dan bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi. Dalam
proyek ini PT. Jaya Kusuma Sarana adalah sebagai kontraktor utama.
3.3
13
Serpong, struktur organisasi proyeknya mencangkup struktur organisasi dari owner dan
kontraktor pelaksana.
3.3.1
kemampuan
untuk
mengatur
dan
mengkoordinir
semua
bawahannya. Maka dari itu ia harus menguasai seluruh isi dari proyek agar
pekerjaan berjalan sesuai rencana.
3.3.1.2 Construction Manager
Bertugas untuk mengontrol berjalannya kegiatan konstruksi yang
dilakukan oleh kontraktor dari mulai bidang sipil, arsitek, mekanikal dan
elektrikal. Selain itu juga bertugas untuk mengontrol planning dan schedulling
3.3.1.3 Civil QA & QC Engineer
Merupakan orang yang bertugas mengontrol kualitas dari semua hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan struktur bangunan. Civil engineer
berkoordinasi dengan CM dalam pelaksanaan struktur.
14
3.3.1.3.1
3.3.1.3.2
3.3.1.3.3
elektrikal bangunan.
Mechanical QA & QC Engineer
Merupakan orang yang bertugas mengontrol kualitas dari
semua hal yang berhubungan dengan pelaksanaan mekanikal
bangunan. Mechanical engineer berkoordinasi dengan CM dalam
Accounting
Bertugas mengelola urusan keuangan dan akuntansi.
3.3.1.4.2
3.3.2
15
sesuatu
yang
Pihak yang terlibat adalah pemilik proyek, konsultan ahli, penasehat biaya.
Tugas dan kewajiban pemilik adalah :
1. Melengkapi semua informasi yang dibutuhkan konsultan ahli.
2. Menerima laporan studi kelayakan, merundingkan serta mempertim-bangkan
usulan konsultan ahli.
3. Memberikan keputusan atas studi kelayakan tersebut.
Tugas dan kewajiban konsultan ahli adalah :
1. Mengorganisir kelompok yang terlibat, serta menetapkan tanggungjawab
masing-masing kelompok.
2. Melakukan studi lapangan.
3. Membuat laporan srudi kelayakan, beseta kesimpulan atas semua unsur
alternatif.
Tugas dan kewajiban penasehat biaya:
Memberikan estimasi biaya atas semua usulan alternatif yang diajukan
secara kasar.
3.4.3
konseptual)
spesifikasi teknis dan arsitektur
daftar volume
18
1. Membuat usulan rencana proyek yang telah didukung oleh study lapangan
serta memperhatikan semua persyaratan proyek yang diinginkan.
2. Bekerjasama dengan penasehat biaya dalam menentukan alternatif usulan
perencanaan.
2.
Tugas dan kewajiban kontraktor (bila dilakukan penunjukan langsung karena perlu
pelaksanaan khusus) adalah:
1. Mengadakan studi lapangan yang berkaitan dengan keadaan, sub kontraktor,
supplier, mandor, dan tenaga kerja di derah setempat.
19
2. Memperkirakan waktu dan biaya dari alternatif rancangan yang dibuat serta
metode pelaksanaan yang efektif.
Setelah tahap ini, rancangan dasar sebaiknya tidak dirubah, karena apabila terjadi
perubahan, akan terjadi konsekuensi terhadap biaya dan waktu.
3.4.5
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Pemilik proyek
Konsultan pengawas
Penasehat biaya
Kontraktor
Tugas dan Kewajiban Pemilik proyek adalah:
1. Memeriksa dokumen kontrak serta menandatanganinya.
2. Mengadakan rapat penjelasan penyerahan lokasi serta ketentuan/aturan-aturan
yang harus dipenuhi oleh kontraktor dalam melaksanakan kegiatan lapangan.
3. Mengasuransikan proyek bila dianggap penting.
Tugas dan Kewajiban konsultan pengawas adalah:
1. Mempelajari dokumen kontrak, termasuk spesifikasi dan gambar kerja.
2. Memberi persetujuan atas semua program rencana pelaksanaan proyek yang
diajukan konsultan.
3. Mengevaluasi dan menyetujui dipakainya sub-sub kontraktor yang diajukan
oleh kontraktor utama.
4. Mengorganisasi hubungan antara semua pihak.
Tugas dan Kewajiban Penasehat biaya adalah:
1.
Menyiapkan
semua
administrasi
keuangan
selama
periode
proyek
berlangsung
Tugas dan Kewajiban Kontraktor adalah:
1.
2.
Membuat program kerja dan penjadwalan bahan, tenaga kerja dan peralatan.
3.
4.
5.
Pemilik proyek
Konsultan pengawas
Konsultan perencana
Penasehat biaya
Kontraktor
Pemasok
Tugas dan kewajibannya pemilik adalah:
1. Memegang teguh surat perjanjian (kontrak) serta memperhatikan semua hak
dan tanggung jawabnya sesuai dengan yang tercantum di dalam kontrak.
2. Menyetujui atau menolak sebagian atau semua bentuk perubahan bilamana
dipandang perlu.
Tugas dan Kewajiban Pengawas adalah:
1.
2.
3.
2.
Setiap
melaksanakan
kegiatan
pekerjaan
harus
mengajukan
izin/sepengetahuan pengawas.
22
3.
Melaksanakan
semua pekerjaan
sesuai
dengan kontrak
sampai
serahterima pekerjaan.
4.
5.
6.
Semua peralatan pada proyek ini menjadi tanggung jawab dari pihak kontraktor.
Sehingga setiap kerusakan yang terjadi adalah tanggung jawab dari pihak kontraktor,
termasuk service rutin dan perbaikan-perbaikan bila ada kerusakan.
Kerusakan yang masih dapat ditangani oleh mekanik dapat dikerjakan sendiri,
sedangkan jika tingkat kerusakannya cukup parah, misalnya pada concrete pump,
diserahkan pada bengkel pusat. Untuk penggunaan peralatan pengganti perlu
dipertimbangkan lebih lanjut agar efisiensi waktu bisa tercapai.
3.4.7.1.4
Penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan jumlah dan kemampuannya dapat
menunjang tercapainya efisiensi dalam suatu pekerjaan proyek (the right man in the
right place). Oleh karena itu diperlukan suatu pengendalian mutu tenaga kerja. Pada
proyek ini, seluruh pengadaan tenaga kerja diserahkan pada tim Kontraktor
Pelaksana. Kontraktor Pelaksana wajib menyediakan tenaga kerja yang cakap,
terampil dan berpengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
Tenaga kerja pada suatu proyek dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Tenaga Ahli
Tenaga Ahli adalah tenaga yang mempunyai keahlian khusus dan mempunyai
latar belakang pendidikan untuk suatu bidang tertentu. Pada proyek ini contohnya
adalah Pimpinan Proyek, Manajer Lapangan, Manajer Teknik dan Manajer
Keuangan.
2. Tenaga Menengah
Tenaga Menengah adalah tenaga yang mempunyai keahlian menengah, terdiri dari
tenaga teknik dan administrasi. Dalam proyek ini, contohnya logistik, administasi,
operator mesin, pelaksana.
3. Tenaga Pekerja
Tenaga Pekerja adalah tenaga yang terlibat secara langsung di dalam lapangan.
Tenaga Pekerja biasanya tidak memiliki latar belakang pendidikan. Mereka
biasanya berada dibawah seorang mandor.
Tingkatan dalam Tenaga Pekerja pada proyek ini, adalah :
1. Kepala Tukang atau Mandor
Mandor adalah tenaga yang mengawasi langsung dan mengkoordinir para pekerja
di lapangan sesuai dengan bidangnya.
2. Tukang
25
Tukang adalah tenaga yang mempunyai ketrampilan dalam bidang tertentu pula.
Misalnya tukang besi, tukang kayu. Jumlah tenaga kerja yang digunakan selalu
disesuaikan besar kecilnya volume pekerjaan yang dilaksanakan. Pada saat ada
keterlambatan pekerjaan, PT. Jaya Kusuma Sarana akan menambah jumlah tenaga
kerja untuk mengejar keterlambatan tersebut.
3.4.7.1.5
Pengendalian Waktu
Pengendalian Teknis
Pengendalian
teknis
di
lapangan
ini
dimaksudkan
untuk
mengetahui
Laporan bulanan ini harus disahkan dahulu oleh pengawas dan ditandatangani
oleh pimpinan proyek sebagai bukti nilai pekerjaan yang telah dilakukan selama satu
bulan.
4. Rapat Koordinasi
Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek masalah-masalah yang tidak terduga dan
tidak dapat diatasi oleh satu pihak bisa saja muncul, untuk itu maka diperlukan rapat
koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan masalah secara bersama. Dalam
Proyek Hotel Ibis Gading Serpong, rapat koordinasi dengan mandor dilaksanakan
setiap hari Rabu, sedangkan rapat koordinasi gabungan dengan owner dilaksanakan
setiap hari Kamis.
3.4.7.1.7
Pengendalian Biaya
sebagian
besar
peralatan
yang
digunakan
dalam
Proyek
Pembangunan ini merupakan milik dari pihak kontraktor dan sub kontraktornya,
maka uang sewa yang digunakan untuk menyewa peralatan sudah tidak diperlukan.
3.4.7.1.10 Pengendalian Upah Pekerja
Untuk pengendalaian terhadap upah tenaga kerja maka dalam penyusunan RAB
maupun RAP maka dalam analisa harga satuan pekerjaan dicantumkan berapa
kebutuhan tenaga kerja dan upah yang harus dibayarkan. Cara pembayaran gaji
tenaga kerja dan karyawan pada proyek ini dibedakan menjadi tiga kategori
tergantung dari status dan kedudukan karyawan dan tenaga kerja :
1. Gaji Bulanan
Yaitu sistem pembayaran yang dilakukan setiap bulan. Cara pembayaran
ini berlaku untuk karyawan tetap PT. Jaya Kusuma Sarana. Fasilitas dan insentif
lain diberikan sesuai dengan ketentuan perusahaan.
2. Upah Mingguan
Upah ini dibayarkan dua minggu sekali ,biasanya pada hari Sabtu. Upah
ini berlaku bagi karyawan harian, tenaga tak tetap dan buruh borongan.
3. Upah Lembur
Upah ini dibayarkan bagi karyawan atau pekerja baik karyawan tetap
maupun harian yang melakukan kerja lembur.
3.4.7.1.11 Pengendalian K3
Perlindungan tenaga kerja dalam suatu proyek dimaksudkan agar tenaga kerja
dapat secara aman melakukan pekerjaannya sehari-hari sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja dan kualitas pekerjaan. Triyanto (2004) menyatakan bahwa
perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas, yaitu perlindungan
dari segi fisik yang mencakup perlindungan kesehatan dan keselamatan dari
29
kecelakaan kerja serta adanya pemeliharaan moril kerja dan perlakuan yang sesuai
dengan martabat manusia dan moral agama, sebagaimana telah ditegaskan pada pasal
9 Undang-Undang Nomor 14 tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Mengenai Tenaga Kerja.
UU Ketenagakerjaan
Setiap perusahaan yang memiliki > 100 pekerja, atau < 100 pekerja tetapi
dengan
kesehatan kerja
Komponen utama Sistem Manajemen K3 (OHSAS) :
3.
terdapatnya pekerja yang tidak memakai APD (alat pelindung diri), tidak ada
rambu-rambu K3, tidak ada instruksi yang jelas tentang manajemen K3 kepada
para pekerja.
3.4.8 Tahap penyelesaian (pemeliharaan)
Pihak yang terlibat adalah:
Pemilik proyek
Konsultan pengawas
Penasehat biaya
Kontraktor
Tugas dan kewajiban Pemilik adalah:
1. Menerima berita acara penyerahan proyek dari kontraktor.
2. Mengevaluasikan hasil pekerjaan apakah sudah sesuai dengan perjanjian
(kontrak).
3. Membayar kontraktor.
4. Memanfaatkan hasil proyek yang sudah diselesaikan.
Tugas dan kewajiban Pengawas adalah:
1. Memeriksa semua jenis pekerjaan apakah sudah sesuai dengan kontrak
(kualitas dan kuantitas).
2. Membuat daftar pekerjaan yang belum diselesaikan (kurang), serta perbaikan
bila dipandang perlu.
3. Membuat berita acara untuk pemilik dan kontraktor bahwa pekerjaan telah
dilaksanakan sesuai kontrak dan siap unutk dibayar.
Tugas dan kewajiban Penasehat biaya adalah:
1.
2.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu
pekerjaan rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke
proses. Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap
suatu proyek.
Suatu proyek pasti mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai
tujuan tersebut,suatu proyek biasanya mempunyai kegiatan yang berlangsung dalam
waktu tertentu dengan hasilakhir tertentu. Proyek dapat dibagi-bagi menjadi sub-sub
pekerjaan yang harus diselesaikan dengan batas waktu tertentu untuk mencapai tujuan
proyek secara keseluruhan dengan tepat waktu.
Mencermati fakta yang terjadi selama ini, organisasi dalam menghadapi
tantangan dalam pengelolaan proyek, khususnya proyek maupun program terkait
32
didalam
33
DAFTAR PUSTAKA
http://4gp.blogspot.co.id/2011/05/tahapan-tahapan-dalam-proyek-konstruksi.html
https://amrigunasti.wordpress.com/tag/perencanaan-proyek/
http://rizaldyberbagidata.blogspot.co.id/2012/07/tahapan-kegiatan-proyek.html
https://ranggryani.wordpress.com/2013/05/16/makalah-manajemen-proyek/
http://idayoseob.blogspot.co.id/2015/05/makalah-manajemen-proyekprogram-d3.html
http://raijulia14.blogspot.co.id/2015/05/pengendalian-manajemen-dalamorganisasi.html
http://julian017.blogspot.co.id/2011/11/makalah-manajemen-proyek-ii.html
http://www.slideshare.net/azrahinelo/makalah-manajemen-proyek-sistem-informasi
http://www.slideshare.net/alno-arjes/makalah-perincian-kegiatan-proyek
http://www.ilmusipil.com/manajemen-proyek
https://jefrihutagalung.wordpress.com/tag/pihak-pihak-proyek-konstruksi/
http://www.slideshare.net/angreliany/pihak-pihak-yang-terlibat-dalam-proyekkonstruksi
34
LAMPIRAN
1. Pertanyaan dari Bayu Sapto Nugroho
Bagaimana dengan susunan RAB proyek tersebut jika harga material di pasaran
fluktuatif ?
Dikarenakan proyek pembangunan hotel Ibis ini telah direncanakan
dalam 1 tahun selesai, sehngga harga bahan material yang di butuhkan tidak
akan jauh berbeda dengan yang sebelumnya. Sehingga penasehat biaya pun
sudah memikirkan tentang over head yang akan terjadi. Semisal ada kenaikan
yang tidak signifikan masih bias terkover dari biaya overhead. Dan semisal
keadaan yang dihadapi sudah benar-benar darurat seperti krisis ekonomi yang
terjadi maka yang akan dilihat yaitu kontrak kerjanya apakah proyek tersebut
tetap akan berjalan dengan biaya dari kontraktor saja atau dibantu oleh owner
ataukah proyek tersebut akan diberhentikan.
2. Pertanyaan dari Nabila Ayu Sabrina
Bagaimana cara owner menanggapi jika pada pertengahan pembangunan ada
masyarakat daerah sekitar lokasi proyek ada yang protes tidak setuju atas
pembangunan Proyek Hotel Ibis tersebut ?
Sebelum di adakan pembangunan tersebut pastinya owner telah membuat
surat izin ke pemerintahan sehingga jika proyek tersebut sudah berjalan berarti
proyek tersebut sudah mendapatkan izin dari pemerintah. Dan semisal ditengahtengah pembangunan masih ada saja masyarakat sekitar yang menolak atau
proses bias dibicarakan dengan pihak owner. Owner akan menampung keluhankeluhan yang ada di masyarakat. Jika owner bias menyelesaikannya, maka akan
diselesaikan dengan kekeluargaan dan dibicarakan secara baik-baikdan jika tidak
mungkin akan dibawa ke jalur hukum.
3. Pertanyaan dari Shosy Barutama Putra
Apa yang dimaksud dengan lantai mezzanine ?
Mezzanine atau Entresol adalah lantai perantara antara lantai-lantai
utama bangunan. Mezzanine berasal dari bahasa Italia Mezzano yang artinya
tengah. Dalam dunia arsitektur, mezzanine merupakan lantai yang berada di
tengah-tengah antara lantai-lantai utama, seperti misalnya lantai 1 dan lantai 2
atau lantai 2 dan lantai 3. Mezzanine biasanya juga memiliki bentuk yang
menyerupai balkon dan mempunyai atap atau langit-langit rendah. Istilah ini
juga digunakan untuk balkon terendah dalam teater, atau untuk beberapa baris
pertama kursi di balkon. Mezzanine ini tidak dihitung sebagai lantai suatu
bangunan. Mezzanine juga bisa berupa tambahan selasar yang dibuat dari
35
konstruksi yang sama dengan lantai lainnya. Mezzanine bisa juga berbentuk
seperti balkon dengan atap atau langit-langit yang rendah.
Lantai mezzanine bisa dibuat dengan menggunakan struktur baja atau
kayu. Bisa juga menggunakan lantai kayu atau panel lantai yang dibuat dengan
cara prefab atau dibuat di pabrik. Ukuran lantainya juga tidak penuh karena
hanya dirancang sebagian dari luas bangunan yang sudah ada. Posisinya dibuat
sejajar dengan ruang yang lain dan berada pada lantai yang sama. Konsep
ruangannya pun lebih terbuka karena biasanya tanpa sekat atau pintu.
Lantai mezzanine terproyeksi sendiri
dari dinding
dan tidak sepenuhnyamenutup pandangan dari langit-langit dari lantai tepat di
bawah. Singkatnya,lantai mezzanine dan lantai di
bawahnya berbagi langitlangit yang sama.Lantai Mezzanine sering terletak di antara lantai dasar dan
lantai atas, tetapi
tidak biasa
untuk
memiliki mezzanine di lantai bagian
atas bangunan (bukan dari lantai dasar).
4. Pertanyaan dari Rifandi Harmianto
Tolong jelaskan tentang Lump Sum Price ?
Fixed Lump Sum Price ialah volume kontrak tidak boleh diukur ulang, harga
penawaran tidak boleh diubah kecuali pada salah satu volume dan harga satuan.
Resiko akibat perubahan karena koreksi aritmatik menjadi tanggung jawab penyedia
jasa. Penyedia jasa menanggung semua resiko. Jenis kontrak ini bersifat tetap dan
pasti. Pemenang tender harus menyelesaikan kontrak pengadaan barang dan jasa
sampai pekerjaan tersebut selesai sesuai dengan jangka waktu penyelesaian yang
sudah ditentukan. Apabila ada risiko dalam penyelesaian pekerjaan tersebut menjadi
tanggungjawab pemenang tender.
Dalam kontrak lump sum, pemilik dasarnya telah ditetapkan seluruh risiko
kepada kontraktor, yang pada gilirannya dapat diharapkan untuk meminta markup
yang lebih tinggi dalam rangka untuk mengurus kontinjensi yang tidak terduga.
Selain harga lump sum tetap, Komitmen lainnya adalah sering dibuat oleh kontraktor
dalam bentuk submittals seperti jadwal tertentu, sistem manajemen pelaporan atau
program kendali mutu. Jika biaya aktual dari proyek ini adalah rendah, mengecilkan
biaya akan mengurangi keuntungan kontraktor dengan jumlah tersebut. melebihlebihkan Suatu memiliki efek sebaliknya, tetapi dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya penawar rendah untuk proyek tersebut. Penjelasan Pasal 21 ayat (1) PP
No. 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, tertulis :
36
Pada pekerjaan dengan bentuk Lump Sum, dalam hal terjadi pembetulan
perhitungan perincian harga penawaran, karena adanya kesalahan aritmatik maka
harga penawaran total tidak boleh diubah. Perubahan dan semua resiko akibat
perubahan karena adanya koreksi aritmatik menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Penyedia Jasa, selanjutnya harga penawaran menjadi harga kontrak/harga pekerjaan
37