Plasenta Previa PDF
Plasenta Previa PDF
| Wanita Usia 36 Tahun, Hamil 35 Minggu dengan Plasenta Previa dan Janin Letak Lintang
Wanita Usia 36 Tahun, Hamil 35 Minggu dengan Plasenta Previa dan Janin
Letak Lintang
Vira Weldimira
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Abstrak:
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebahagian
dari ostium uterus internum. Frekuensi perdarahan antepartum sekitar 3 % sampai 4 % dari semua persalinan. Kejadian
plasenta previa bervariasi antara 0,3-0,5 % dari seluruh kelahiran. Plasenta previa merupakan penyebab terbanyak dari
seluruh kasus perdarahan antepartum. Studi ini merupakan laporan kasus dari seorang ibu hamil, 36 tahun, G3P2A0 35
minggu, datang dengan keluhan keluar darah pervaginam tanpa disertai rasa nyeri dan kelainan letak janin. Pada
pemeriksaan fisik obstetri, didapatkan bahwa hasil inspeksi terdapat keluar darah pervaginam, hasil palpasi terdapat janin
letak lintang, hasil inspekulo terdapat fluxus keluar dari ostium uterus eksterna. Pemeriksaan penunjang didapatkan kadar
Hb 7,8 g/dl. Oleh karena itu, pasien ini didagnosis dengan plasenta previa totalis dan janin letak lintang. Penatalaksanaan
pasien ini yaitu dibutuhkan penanganan aktif.
Kata kunci: letak lintang, plasenta previa
Pendahuluan
Perdarahan
antepartum
adalah
perdarahan jalan lahir setelah kehamilan 28
minggu.1 Perdarahan antepartum digolongkan
sebagai berikut yaitu perdarahan yang ada
hubungannya dengan kehamilan yaitu
plasenta previa, solusio plasenta, perdarahan
pada plasenta letak rendah, pecahnya sinus
marginalis dan vasa previa.1
Frekuensi perdarahan antepartum
sekitar 3 % sampai 4 % dari semua persalinan.
Kejadian plasenta previa bervariasi antara 0,30,5 % dari seluruh kelahiran. Dari seluruh
kasus perdarahan antepartum plasenta previa
merupakan penyebab terbanyak. Oleh karena
itu, pada kejadian perdarahan antepartum,
kemungkinan plasenta previa harus dipikirkan
terlebih dahulu.2,3
Kasus
Pasien Ibu hamil, G3P2A0, usia 36
tahun datang ke Rumah Sakit Abdul Moeloek
tanggal 28 November 2014 dengan keluhan
pasien mengeluarkan darah dari kemaluan
sebanyak 3x ganti pembalut sejak 6 jam
sebelum masuk rumah sakit. Keluarnya darah
tidak disertai rasa sakit dan berwarna merah
segar.Gejala seperti mulas yang menjalar
kepinggang hilang timbul dan semakin lama
semakin sering serta kuat tidak dirasakan
pasien. Keluar air-air dari kemaluan pun
disangkal. Pasien pernah melakukan Ante
Natal Care di bidan dan dinyatakan letak
lintang. Pasien memiliki riwayat diurut di
bagian perut. Usia kehamilan pasien adalah 35
minggu dengan gerakan janin yang masih
dapat dirasakan.
Vira | Wanita Usia 36 Tahun, Hamil 35 Minggu dengan Plasenta Previa dan Janin Letak Lintang
Pada pemeriksaan fisik umum
didapatkan, kesadaran compos mentis,
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/m,
pernafasan 20 x/m, suhu 37 0C, konjungtiva
anemis. Pemeriksaan fisik obstetri didapatkan,
TFU (Tinggi Fundus Uteri) yaitu 30 cm dari
simfisis pubis, pada leopold I tidak teraba
bagian janin pada fundus uteri, pada leopold II
letak melintang teraba balotemen kepala pada
salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa
iliaka yang lain, padaleopold III dan IV tidak
teraba bagian janin pada bawah uteri,
auskultasi denyut jantung janin 145 x/menit.
Pemeriksaan dalam dilakukan inspeksi portio
livide, ostium uterus eksterna tertutup, dan
fluxus (+). Pemeriksaan colok vagina tidak
dilakukan.
Pemeriksaan penunjang pada pasien
ini didapatkan nilai hemoglobin 7,8 g/dL,
leukosit 8.800/uL hematokrit 25 %.
Pembahasan
Plasenta previa adalah plasenta yang
berimplantasi pada segmen bawah rahim
sehingga menutupi seluruh atau sebahagian
dari ostium uterus interna.Klasifikasi plasenta
previa yaitu plasenta previa totalis, plasenta
previa parsialis, plasenta previa marginalis,
plasenta previa letak rendah.3
Pasien ini didiagnosis dengan Plasenta
previa totalis dengan janin letak lintang.
Diagnosis ini ditegakkan berdasarkan
anamnesis,
pemeriksaan
fisik,
dan
pemeriksaan penunjang.
Plasenta previa totalis atau komplit,
adalah plasenta yang menutupi seluruh
ostium uteri internum.3 Penyebab blastotika
berimplantasi pada segmen bawah rahim
belum diketahui dengan pasti. Implantasi
mungkin dipengaruhi oleh: abnormalitas
vaskularisasi pada endometrium, ovulasi
terlambat, trauma endometrium sebelumnya,
plasenta yang terlalu besar pada kehamilan
ganda, pembedahan pada uterus sebelumnya
(bedah sesar, miomektomi), paritas tinggi, dan
usia > 35 tahun.4
Letak lintang adalah suatu keadaan
dimana sumbu panjang janin kira-kira tegak
lurus dengan sumbu panjang tubuh ibu (janin
melintang di dalam uterus) dengan kepala
terletak di salah satu fossa iliaka dan bokong
pada fossa iliaka yang lain. Pada umumnya
bokong berada sedikit lebih tinggi daripada
Vira | Wanita Usia 36 Tahun, Hamil 35 Minggu dengan Plasenta Previa dan Janin Letak Lintang
Vira | Wanita Usia 36 Tahun, Hamil 35 Minggu dengan Plasenta Previa dan Janin Letak Lintang
Vira | Wanita Usia 36 Tahun, Hamil 35 Minggu dengan Plasenta Previa dan Janin Letak Lintang
Vira | Wanita Usia 36 Tahun, Hamil 35 Minggu dengan Plasenta Previa dan Janin Letak Lintang
Simpulan
Penegakan diagnosis pasien ini sudah
tepat yaitu Plasenta Previa Totalis dengan
Janin letak lintang. Faktor risiko terjadinya
plasenta previa totalis adalah multiparitas
sedangkan terjadinya janin letak lintang yaitu
selain multiparitas juga karena kelainan letak
plasenta. Penatalaksanaan plasenta previa
dibagi menjadi penanganan ekspektatif dan
aktif. Pada kasus ini, dilakukan tindakan sectio
caesarea atas indikasi plasenta previa totalis
disertai letak lintang.
Daftar Pustaka
1.
Manuaba IBG. Ilmu kebidanan, penyakit
kandungan & keluarga berencana untuk
pendidikan Bidan. Jakarta: EGC; 2010.
hlm. 253-7.
2.
Sastrawinata S. Obstetri patologi ilmu
kesehatan reproduksi. Edisi ke-2.
Jakarta: EGC; 2005. hlm. 83-91.
3.
Prawirohardjo S. Ilmu kebidanan. Edisi
ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2009. hlm. 495-502.
4.
Chalik TMA. Perdarahan pada kehamilan
lanjut dan persalinan. Dalam: Saiffudin A
B, Rachimadhi T, Wiknjosastro GH. Ilmu
Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi
ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo; 2010. hlm. 492-521.
5.
Cunningham, FC, Gant NF, Leveno KJ,
Gilstrap LC, Hauth JC, Wenstrom KD.
Placenta previa. Dalam: William
Obstetrics. Edisi ke-23. New York: Mc
Graw Hill; 2005. hlm. 809-54.
6.
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R,
Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita
Selekta Kedokteran. Edisi ke-3, jilid
pertama. Jakarta: Media Auesculapius
FKUI; 2001.
7.
Maharani
I.
Hubungan
kadar
hemoglobin
dengan
perdarahan
antepartum dengan skor apgar [skripsi].
Semarang:
Fakultas
Kedokteran
Universitas Diponegoro; 2012.
8.
Martaadiseobrata D, Wijayanegara H.
Obstetri patologi. Jakarta: EGC; 2005.
9.
Miller DA, Chollet JA, Goodwin TM.
Clinical risk factors for placenta praevia
-placenta accreta. Am J Obstet Gynecol.
2009; 177(1):210-4.
10. Rosaningtyas. Hubungan antara paritas
dengan plasenta previa di rumah sakit
umum daerah sunan kalijaga demak
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Vira | Wanita Usia 36 Tahun, Hamil 35 Minggu dengan Plasenta Previa dan Janin Letak Lintang
dari:http://www.nlm.nih.gov/medlinepl
us/ency/article/000900.html
Rudra A, Chatterjee S, Sengupta S,
Wankhede R, Nandi B, Maitra G, et al.
Management
of
obstetric
hemmorrhage. Middle East J anesth.
2010; 20(4).
Ohio State University. Plasenta previa
[internet]. 2003 [diakses tanggal 12 Mei
2015]. Tersedia dari: http://
medicalcenter.osu.edu/patientEd/mate
rials/PDFDocs/womenin/pregnancy/placenta.pdf
21.
22.
23.
24.