Anda di halaman 1dari 5

Nama

: Atrie Virduani

NIM

: D1091141026

Mata Kuliah : Sistem Informasi Perencanaan

Pemaanfaatan SIG (Sistem Informasi Geografis) dalam Perencanaan


Wilayah dan Kota
Semakin majunya perkembangan iptek membuat kita semua sadar bahwa
banyak sekali yang banyak yang belum kita ketahui sebagai manusia sebagai
ciptaan tuhan. Bukan hanya semakin banyaknya jenis computer, handphone dan
lain-lain tetapi juga banyak aplikasi-aplikasi yang semakin canggih dengan
keunggulannya masing-masing, salah satunya adalah penggunaan system
informasi geografis atau biasa disebut dengan(SIG). Sudah sangat lekat pada kita
sebagai manusia untuk selalau lekat dengan teknologi karena teknologi dapat
mempermudah kita dalam segala jenis kegiatan yang mungkin akan sangat tidak
mungkin akan kita kerjakan jika kita tidak menggunakan bantuan teknologi. SIG
ini

pada

dasarnya

juga

membantu

manusia

dalam

mengetahui

serta

menggambarkan keadaan muka bumi dengan bentuk dan tampilan yang menarik.
Teknologi seperti ini sangat dibutuhkan oleh pihak-pihak terkait yang dapat
mengolah atau mengunakan serta mengaplikasikannya dalam rangka memberikan
manfaat yang berarti kepada khalayak banyak.
Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS)
adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang
bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG
adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data
yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja
Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem
Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks
(atribut) objek yang dihubungkan secara geogrfis di bumi (georeference).
Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan
melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat
dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan
dengan geografi. Sistem Informasi Geografis merupakan salah satu sistem modern
yang digunakan untuk menganalisa gejala keruangan lewat piranti komputer.
Setiap instansi pemerintah daerah memerlukan SIG untuk merencakan proses

pembangunan di daerah tersebut. Sistem Informasi Geografis memiliki beberapa


komponen agar dapat berfungsi, komponen SIG terdiri atas:
Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras (hardware) adalah perangkat-perangkat fisik yang digunakan
dalam sistem komputer. Berikut ini beberapa macam hardware.
CPU merupakan bagian dari sistem komputer yang menjadi tempat untuk
melakukan pemrosesan semua instruksi dan juga mengendalikan seluruh operasi
yang ada dalam lingkungan sistem komputer.
RAM merupakan perangkat yang digunakan oleh CPU untuk menyimpan data
yang masuk untuk jangka waktu yang tidak lama (sementara).
Storage merupakan perangkat untuk menyimpan data secara permanen atau semi
permanen (temporal). Termasuk dalam perangkat ini antara lain hardclisk, disket,
CD-ROM, dan pita magnetis.
Input device merupakan perangkat yang digunakan untuk memasukkan data ke
dalam SIG. Termasuk dalam perangkat ini antara lain keyboard, mouse, digitizer,
scanner
Output device merupakan perangkat yang digunakan untuk mempresentasikan
data dan informasi SIG. Termasuk dalam perangkat ini antara lain layar monitor,
printer, dan plotter
Perangkat lunak (software)
Perangkat lunak adalah program-program komputer yang digunakan untuk
mengoperasikan SIG. Beberapa program yang dapat digunakan antara lain
Arc/Info, Arc View, Map Info, R2V, ERDAS, ILWIS.
Data dan Informasi Geografis
Data dalam SIG terdiri atas dua jenis, yaitu data spasial dan data atribut.
Data spasial adalah data gratis yang mengidentifikasikan kenampakan lokasi
geografi berupa titik, garis, dan poligon.
Data atribut adalah data yang berupa penjelasan dari setiap fenomena yang
terdapat dl permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala
geografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Contoh, atribut kualitas
tanah terdiri atas status kepemilikan lahan, luas tanah, tingkat kesuburan tanah,
dan kandungan mineral dalam tanah.
Manajemen
Manajemen merupakan perangkat dalam SIG yang terdiri atas sumberdaya
manusia (SDM). Suatu proyek SIG akan berhasil jika dilakukan dengan
manajemen yang baik. Oleh karena itu, SIG hams dikerjakan oleh orang-orang
yang tepat, yang memiliki keahlian dalam bidang SIG sesuai dengan

tingkatannya. Mulai dari tingkat spesialis yang mendesain dan memelihara sistem
hingga pengguna SIG.

Dalam bidang perencanaan wilayah dan kota, ilmu ini memiliki peranan yang
sangat penting. Menata ruang suatu wilayah membutuhkan dukungan data dan
informasi, baik spasial maupun non spasial, yang akurat dan terkini, terutama data
dan informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi suatu wilayah. Perubahan
kondisi wilayah pada daerah yang akan disusun rencana tata ruangnya, perlu
dipahami dengan baik oleh para perencana, karena kualitas rencana tata ruang
sangat ditentukan oleh pemahaman para perencana terhadap kondisi fisik wilayah
perencanaan.
Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat,
sebagian data dan informasi spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang
dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang berbasis pada koordinat
geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG).
Seiring dengan perkembangan teknologi pengolahan data geografis, dalam SIG
dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi yang
dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survai lapangan, yang kemudian
dituangkan dalam layer-layer peta. Sistem informasi yang meng-overlay-kan
beberapa layer tematik diatas peta dasar sungguh membantu proses analisa
wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi para perencana, serta dapat
menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak, sehingga
dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat lebih efisien dan efektif.
Pembangunan fisik dan sosial di Indonesia terus ditingkatkan sesuai dengan
meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya kehidupan yang serba
kompleks. Perkembangan tersebut mendorong perlunya informasi yang rinci
tentang data sumber daya alam, yang mungkin dapat dikembangkan. Adapun
anfaat SIG dalam bidang perencanaan wilayah dan kota diantaranya adalah
sebagai berikut:
Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
Untuk pendataan pajak bumi dan bangunan
Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan.
Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan industri,
sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi serta perkantoran.
Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola
drainasenya.
Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak
bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.

Untuk mengetahui persebaran penggunaa lahan.


Untuk pengawasan daerah bencana alam.
Dan lain-lain

Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi


yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya
adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan
yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaataan lahan di kota biasanya dibagi menjadi
daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum, dan jalur
hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah
tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan utilitasutilitas yang diperlukan.
Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu
dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentu yang
bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat sampah.
Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain: di luar area
pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari
jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa
yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteria ini nanti digabungkan
sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat
sesuai dengan seluruh kriteria.
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi
yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya
adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan
yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaataan lahan di kota biasanya dibagi menjadi
daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum, dan jalur
hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing wilayah
tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan utilitasutilitas yang diperlukan.

Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan


(urban) perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria
tertentu yang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan
tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain: di luar
area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5
meter dari jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa
memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteria ini nanti
digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai,
dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria.

DAFTAR PUSTAKA
Iyud. 2013. Manfaat SIstem Informasi Geografis (SIG) bagi Perencanaan
Wilayah

dan

Kota.

http://www.kaskus.co.id/thread/521d02e841cb17350d000005/manfaatsistem-informasi-geografis-sig-bagi-perencanaan-wilayah-dan-kota/.
diakses pada 5 november 2016
Sunaryo.

2014.

Komponen-komponen

SIG.

http://masnaryo.blogspot.co.id/2013/06/komponen-komponen-sig.html.
diakses pada 5 november 2016

Anda mungkin juga menyukai