Dita Ii
Dita Ii
BAB : I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Aktivitas kerja pendidikan hanya dapat dilakukan oleh manusia yang memiliki lapangan dan
jangkauan yang sangat luas mencakup semua pengalaman dan pemikiran manusia tentang
pendidikan. Dari interaksi manusia dalam karya pendidikan itu dapat kita amati dengan
cermat seperti juga dengan kegiatan manusia yang lainnya seperti kegiatan ekonomi,
politik, hukum, dan lain sebagainya. Sejalan dengan itu kita dapat mempelajari pendidikan
secara teoritis melalui perenungan-perenungan yang mendalam yang mencoba melihat
makna pendidikan dalam suatu konteks yang lebih luas, maupun dapat juga mempelajari
pendidikan secara praktis melalui kegiatan akademis dan empiris yang bersumber dari
pengalaman-pengalaman pendidikan. Yang pertama dapat kita sebut teori pendidikan,
sedangkan yang kedua kita sebut dengan praktik pendidikan.
Dalam melakukan segala kegiatan kita harus mempunyai arah dan tujuan. Segala pekerjaan
yang dilakukan tanpa tujuan yang jelas maka pekerjaan tersebut tidak akan berguna, seperti
halnya kita mau bepergian tapi kita tidak tau arah dan tujuan kita mau kemana, pasti kita
akan kebingungan dijalan. Begitu juga dalam masalah pendidikan, kalau kita tidak
mempunyai arah dan tujuan dalam mendidik seorang anak, maka pendidikan yang kita
berikan kepada anak tersebut akan sia-sia. Untuk itu sebelum kita melaksanakan pendidikan
kita harus mempunyai rancangan yang tepat untuk anak didik kita.
Dalam pembahasan kali ini kita akan mencoba untuk memaparkan tentang tujuan sebagai
faktor dalam pendidikan.
1. Rumusan Masalah
2. Apa pengertian pendidikan dan apa pengertian pendidikan menurut para ahli ?
3. Apa factor-faktor dalam pendidikan ?
4. Apa fungsi tujuan bagi pendidikan ?
5. Apa macam-macam tujuan dalam pendidikan ?
1. Tujuan Penulisan
2. Mengetahui pengertian pendidikan dan pengertian pendidikan menurut para ahli.
3. Mengetahui factor-faktor dalam pendidikan.
4. Mengetahui fungsi tujuan bagi pendidikan.
5. Mengetahui macam-macam tujuan dalam pendidikan.
BAB : II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah aktivitas atau usaha manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi bawaan baik jasmani maupun rohani untuk memperoleh hasil dan prestasi. Dengan
kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai suatu hasil peradapan bangsa yang
dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri ( nilai dan norma
masyarakat ) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan
pernyataan tujuan pendidikannya karenanya bagaimanapun peradaban suatu masyarakat,
didalamnya berlangsung dan terjadi suatu proses pendidikan sebagai usaha manusia untuk
melestarikan hidupnya.
Adapun beberapa pengertian pendidikan dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
3. Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
4. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar
mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dsan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
5. Langeveld
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan
kepada anak tertuju kepada kedewasaan anak itu, atau lebih tepat dapat membantu anak
agar cukup cakap melaksanakan hidupnya sendiri[1].
B. Faktor-Faktor Pendidikan
Dalam aktivitas ada enam faktor pendidikan yang dapat membentuk pola interaksi atau
saling mempengaruhi. Adapun keenam faktor pendidikan tersebut, meliputi :
1. Faktor Tujuan
Setiap kegiatan apapun bentuk dan jenisnya sadar atau tidak sadar selalu diharapkan
kepada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun segala sesuatu atau usaha yang tidak
mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa, dengan demikian tujuan merupakan
faktor yang sangat menentukan. Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan
Nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya.
2. Faktor pendidik
Dalam hal ini kita dapat membedakan pendidikan itu menjadi 2 kategori, yaitu:
6. Faktor lingkungan
Adalah yamg meliputi kondisi dan alam dunia yang dengan cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan dan perkembangan manusia. Meskipoun
lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan
faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik,
sebab bagaimanapun anak tinggal dalam suatu lingkungan yang disadari atau tidak pasti
akan mempengaruhi anak[2].
C. Fungsi Tujuan Bagi Pendidikan
Adapun tujuan dalam pendidikan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Tujuan umum
Merupakan tujuan yang menjiwai pekerjaan mendidik dalam segala waktu dan keadaan.
Tujuan umum ini dirumuskan dengan memperhatikan hakekat kemanusiaan yang universal.
2. Tujuan khusus
Merupakn pengkhusus dari tujuan umum di atas dasar beberapa hal, diantaranya:
terdapatnya perbedaan individual anak didik, perbedaan lingkungan keluarga atau
masyarakat, perbedaan yang berhubungan dengan tugas lembaga pendidikan, perbedaan
yang berhubungan dengan pandangan falsafah hidup suatu bangsa.
4. Tujuan sementara
Perjalanan untuk mencapai tujuan umum tidak dapat dicapai secara sekaligus, kaernanya
perlu ditempuh setahap demi setahap, setingkat demi setingkat. Tingkatan yang diupayakan
untuk menuju tujuan akhir itulah yang dimksu engan tujuan sementara.
5. Tujuan isidental
Merupakan tujuan yang bersifat sesaat, karena aanya situasi yang terjadi secara kebetukan,
kendatipun demikian tujuan ini tidak terlepas dari tujuan umum.
Daftar Pustaka
Arifin, Prof , Dasar-Dasar Kependidikan, (Universitas Terbuka, Jakarta , 1991)
Maunah, Binti, Ilmu Pendidikan, (Teras: Yogyakarta, 2009)
Ardana, Wayan, Dasar-dasar Pendidikan, (FIP IKIP Malang: Malang, 1986)
[1] Arifin, Dasar-Dasar Kependidikan, ( Universitas Terbuka, Jakarta , 1991)
[2] Binti Maunah, Ilmu Pendidikan, (Teras: Yogyakarta, 2009)
[3] Wayan Ardana, Dasar-dasar Pendidikan, (FIP IKIP Malang: Malang, 1986)