Anda di halaman 1dari 2

KARTINA

331 14 016
3A
Pembahasan
Pada percobaan yang kami lakukan yaitu absorbsi dimana kami
menggunakan air dan CO2 sebagai sampel. Adapaun tujuan pada praktikum ini
yaitu menentukan penurunan tekanan di dalam kolom absorpsi dan menentukan
kelarutan CO2 didalam air. Menentukan konsentrasi CO2 dengan metode
HEMPL. Menentukan kadar CO2 didalam air metode titrasi
Pada percobaan terdiri atas dua tahap yaitu mempelajari karekteristik fisik
dan mempelajari karekteristik kimia proses absorbsi. Absorbsi merupakan salah
satu proses pemisahan dengan mengontakkan campuran gas dengan cairan sebagai
penyerapnya. Penyerap tertentu akan menyerap setiap satu atau lebih komponen
gas. Suatu alat yang banyak digunakan dalam absorpsi gas ialah menara isian.
Pada percobaan awal dilakukan kalibrasi pada alat yang digunakan dengan
menentukan penurunan tekanan aliran gas dalam kolom kering, menentukan
penurunan tekanan aliran gas pada kolom dinding basah, menentukan jumlah CO2
yang terserap dengan metode HMPL, dan menganalisa kadar CO2 dengan titrasi.
Dari grafik t Vs N pada metode HEMPL terlihat bahwa waktu berbanding
terbalik dengan N, semakin lama waktu absorbsi maka makin kecil N (kadar CO 2
yang terabsorbsi). Maka semakin besar perbedaan tekanannya, dikarena laju alir
(F3) pada udara akan membuat bertambahnya tekanan.
Sedangkan pada metode titrasi, dapat dilihat grafik dari t Vs N pada F3=
3L/m terlihat garis yang tidak linier (naik-turun), dimana dalam teori hal ini
sangat berbeda. Seharusnya nilai Ga semakin besar dengan bertambahnya waktu
karena telah terjdi kontak antara CO2 dengan air dan semakin lamanya waktu
kontak antara keduanya akan menghasilkan serapan/ absorpsi yang lebih besar.
Seperti yang kita ketahui, jika lama waktu kontak akan mempengaruhi absorbsi
gas ke dalam cairan. mungkin pada saat praktikum, semua CO2 belum bereaksi

dengan NaOH sehingga di peroleh nilai N yang naik-turun. Tetapi pada F3=4L/m
telah sesuai dengan teori.
Adapun kesalahan pada saat praktikum dalam penentuan kadar CO2 yang
diabsorbsi dengan metode titrasi yaitu kurang telitinya dalam penitrasi sampel.
Hal ini berpengaruh pada jumlah NaOH yang di gunakan. Dimana jumlah pada
Volume NaOH yang diperlukan untuk sampel masuk seharusnya lebih sedikit
dibandingkan dengan volume penitrasi sampel keluar.

Anda mungkin juga menyukai