DOSEN PEMBIMBING :
1611216062
1611216052
1611216057
1611216025
1611216074
1611216064
1611216073
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya
akhirnya kelompok dapat menyelesaikan makalah Asuransi dan Jaminan Kesehatan yang
berjudul Jenis Jenis Asuransi Kesehatan. Tujuan utama pembuatan makalah ini adalah
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Asuransi dan Jaminan Kesehatan. Sesuai dengan judul
makalah ini, didalamnya terdapat penjelasan jenis jenis asuransi ditinjau dari hubungan
komponen, jenis pelayanan, cara pembayaran, dll.
Kelompok sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kelompok juga menyadari bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kelompok berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat. Mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya begitupun bagi
kelompok yang membuatnya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata
kata yang kurang berkenan.
Kelompok
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
2.1Asuransi Kesehatan............................................................................
10
11
11
12
12
13
17
3.1 Kesimpulan..........................................................................................
17
3.2 Saran....................................................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kesehatan merupakan anugrah Allah SWT yang tidak ternilai harganya. Oleh
karena itu sepatutnya nikmat tersebut patut disyukuri. Kesehatan adalah unsur vital dan
merupakan elemen konstitutif dalam proses kehidupan seseorang. Tanpa kesehatan,
tidak mungkin bisa berlangsung aktivitas seperti biasa. Dalam kehidupan berbangsa,
pembangunan kesehatan sesungguhnya bernilai sangat investatif. Nilai investasinya
terletak pada tersedianya sumber daya yang senatiasa siap pakai dan tetap terhindar
dari serangan berbagai penyakit.
Saat ini, pelayanan kesehatan belum dinikmati secara merata oleh penduduk
Indonesia. Ini terjadi karena terdapat beberapa perbedaan seperti jarak geografis, latar
belakang pendidikan, keyakinan, status sosial ekonomi, dan kurang cakupan jaminan
kesehatan. Pelayanan kesehatan tidak terlepas pembiayaan kesehatan sebab dizaman
seperti ini apabila kita berobat ke rumah sakit atau ke dokter spesialis pasti
membutuhkan biaya.
Salah satu upaya
pemerintah
untuk
mengimplementasikan
kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang telah diamanatkan dalam Undang Undang
Dasar 1945 adalah Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN). Undang Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan
undang-undang yang mengatur jaminan atau perlindungan sosial untuk seluruh rakyat
agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak diselenggarakan oleh
beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial. Jaminan kesehatan diberikan pada
seluruh warga negara yang telah membayar iuran atau iurannya dibayarkan oleh
pemerintah (Info Askes, 2010).
Asuransi kesehatan adalah suatu sistem pembiayaan yang memberikan jaminan
penggantian sosial dalam menghadapi risiko yang disebabkan oleh gangguan kesehatan
(penyakit) baik penyakit yang dapat disembuhkan dengan pelayanan rawat jalan
maupun perawatan yang lebih intensif atau rawat inap. Keadaan tersebut sebagai akibat
adanya gangguan kesehatan dan menimbulkan kerugian yang disebabkan pengeluaran
biaya untuk pengobatan dan perawatan serta kerugian akibat hilangnya waktu kerja
(Wahyuni, 1995). Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas,
mengingat
pentingnya
asuransi
kesehatan
di
Indonesia,
maka
Asuransi
Kesehatan Di Indonesia
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Asuransi Kesehatan
1
Ada perjanjian
Pembelian perlindungan
yaitu:
1 Asuransi santunan cacat: asuransi ini bertujuan untuk menggantikan sebagian
dari kerugian keuangan ketika orang yang diasuransikan tidak dapat bekerja
karena sakit atau kecelakaan.
2
Premi untuk tenaga kerja ditanggung bersama (50%) oleh pemberi kerja dan
(50%) dari tenaga kerja.Premi tidak ditentukan dari risiko perorangan
tetapididasarkan kepada resiko kelompok(collective risk sharing).
pensiun dikelola oleh PT. Askes. Asuransi bagi tenaga kerja dikelola oleh PT. jamsostek
dan untuk ABRI/Polri oleh ASABRI. Tahun 2014, program jaminan kesehatan dikelola
oleh BPJS Kesehatan.
2
Premi didasarkan dari resiko perorangan dan ditentukan oleh faktor usia, jenis
kelamin, dan jenis pekerjaan
BNI Life, Tugu Mandiri dan banyak lagi yang lain bekerjasama dengan Bank.
3
Perhitungan premi bersifat community rating yang berlaku untuk kelompok kelompok masyarakat tertentu.
Askes. Dengan disahkan UU BPJS tahun 2011, program Jaminan Kesehatan Sosial
secara nasional mulai diberlakukan tanggal 1 januari 2014.
hubungan
ketiga
komponen
asuransi
kesehatan
yaitu
peserta,
Asuransi tripartied: apabila ketiga komponen asuransi terpisah satu sama lain
dan masing-masing berdiri sendiri.
Pelayanan Kesehatan
Peserta
PPK
Premi
Pembayaran klai
m
Badan Asuransi
Asuransi kesehatan milik swasta atau pengelolaan dana dilakukan oleh suatu
badan swasta. Keuntungan yang diperoleh biasanya mutu pelayanan relatif lebih baik,
sedangkan kerugiannya sulit dilakukan pengamatan terhadap penyelenggaranya.
5
asuransi kesehatan. Bentuk ini akan merugikan atau menguntungkan tergantung dari
kombinasi dengan sistem pembayaran yang dijalankan. Jika dikombinasikan dengan
reimbursment, akan merugikan. Sebaliknya jika dikombinasi dengan prepayment akan
menguntungkan.
2
10
(rehabilitative),
peningkatan
(promotive)
maupun
pencegahan
11
10
Jaminan dengan uang, yaitu asuransi yang membayar dengan mengganti biaya
pelayanan yang diberikan.
Jaminan yang diberikan tidak berupa uang (Managed Care), contohnya: JPKM,
Askes.
12
13
Tripatite model
Tripartite (tiga pihak) adalah pihak perusahaan asuransi (insurance company)
sebagai pengelola dana, pihak pemberi jasa pelayanan kesehatan (health provaider) dan
pihak peserta (consumer). Ketiga pihak harus saling bekerja sama, terutama dalam hal
pengawasan pelaksanan pelayanan kesehatan kepada peserta sehingga dapat
dilaksanakan secara efektif dan efesien.
2
Prepaid Capitation
Suatu system pembiayaan yang dibayar dimuka berdasarkan kapita dan jumlah
yang diikut sertakan. Berbeda dengan fee for service biaya kesehatan diberikan
berdasarkan fasilitas /jasa.
3
kesehatan dasar diberikan oleh dokter umum atau dokter keluarga dengan system
pembiayaan prepaid capitation (prospective payment). Wilayah kerja yang dikontrak
dengan jaringan pelayanan dinamakan purchasing health. Mereka dibayar dengan
system kapasitasi.
14
menggabungkan beberapa jenis pelayanan atau tindakan medis tertentu dengan tarif
paket yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sistem seperti ini ditempuh untuk
menghindari pemanfaatan pelayanan berlebihan (over utilation).
6
sehat membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin. Apabila asuransi
kesehatan dapat dilaksanakan, akan diperoleh beberapa manfaat yang secara sederhana
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1
3.1.2
baik
pengobatan
(kurative),
pemulihan
(rehabilitative),
3.1.4
3.1.5
(Retrospective
17
3.2 Saran
Asuransi sebagai jasa yang cukup vital dimasa yang akan datang bagi individu
maupun kolektif diharapkan dapat berperan maksimal bagi masyarakat, sehingga
akan membantu kemungkinan adanya kerugian akibat musibah yang terjadi. Demi
terwujudnya hal tersebut perusahaan asuransi juga diharapkan dapat berprilaku
jujur, bersih, dan transparan kepada pihak klien/nasabah/tertanggung. Selain itu
tanggung jawab dan komitmen yang tinggi dari pihak penanggung jaminan sangat
diperlukan. Sayangnya masih banyak perusahaan asuransi yang tidak bersikap arif
di Indoneisa. Oleh karenanya, diperlukannya pengawasan baik dari pemerintah
maupun masyarakat agar pelayanan jasa asuransi dapat berjalan dengan baik
sehingga mampu mengurangi masalah perekonomian di Indonesia.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Dedi. 2012. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Nuha Medika: Yogyakarta.
Adisasmito, Wiku. 2014. Sistem Kesehatan. Rajawali Pers: Jakarta
Gde Muninjaya,A.A. 2011. Manajemen Kesehatan Edisi 3.EGC: Jakarta
Sulastomo. 2003. Manajemen Kesehatan. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta