PENDAHULUAN
1.1
motor untuk pengoperasiannya. Salah satu motor yang digunakan adalah motor
sinkron. Motor sinkron di industri kebanyakan dipergunakan untuk kompressor
udara. Kelancaran akan sistem produksi di industri sangat ditentukan oleh kinerja dari
motor sinkron karena memiliki torsi awal yang rendah. Motor sinkron yang sering
digunakan adalah motor sinkron tiga fasa. Motor ini memiliki kelebihan dari segi
teknis dan segi ekonomis. Segi teknis, motor ini memiliki daya yang besar,
konstruksi yang sederhana, kokoh dan perawatannya yang mudah, sedangkan
dari segi ekonomis, motor ini memiliki harga yang murah sehingga motor
sinkron mulai menggeser penggunaan motor dc dalam dunia industri. Namun
dalam kenyataannya, motor sinkron paling banyak menimbulkan goncangan
tegangan (flicker) dan arus awal (starting) yang besar (5-7 kali Inominal). Hal
ini akan menyebabkan drop tegangan yang besar pada pasokan tegangan PLN.
Untuk motor dengan daya kecil, arus starting tidak terlalu berpengaruh
terhadap drop tegangan, sedangkan untuk motor dengan daya yang lebih besar
akan menyebabkan drop tegangan yang besar pula dan menurunkan kualitas
listrik yang berpengaruh pada penerangan yang berkedip serta hentakan motor
yang mengakibatkan motor cepat rusak. Selain itu, untuk motor berdaya besar,
waktu berhenti putaran motor relatif lama. Hal ini menyebabkan proses produksi di
industri mengalami penurunan. Salah satu alternatif untuk mengatasi kekurangan
motor sinkron adalah menggunakan metode pengasutan dan pengaturan kecepatan
motor sinkron.
uraian
tersebut,
Penulis
mencoba
membuat
sistem
pengoperasian, dalam hal ini adalah metode pengasutan dan pengaturan kecepatan
motor sinkron tiga fasa, yang dikontrol dengan kumparan peredam berdasarkan
sumber yang telah dilakukan oleh para peneliti (Malik, Marshal. 2005) [3].
2
Dengan
rancangan
pembahasan
yang
kami
susun
ini
diharapkan
Identifikasi Masalah
Dilakukannya pengasutan dan pengaturan kecepatan motor sinkron tiga fasa
ini adalah untuk mengurangi arus start dan menghasilkan putaran motor yang tetap
sesuai dengan beban yang dipakai.
1.3
Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan
Batasan Masalah
Untuk menjaga agar pembahasan materi dalam tugas besar ini lebih terarah,
2.
3.
4.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Penunjang
Sebelum masuk pada penjelasan mengenai motor sinkron tiga fasa, ada
baiknya kita mengetahui dan mengenal dasar pengertian motor itu sendiri agar dapat
memahami konsep cara kerja motor.
Motor ini bekerja pada dua sumber arus yakni sumber arus bolak-balik (AC)
dan sumber arus searah (DC). Motor akan berputar sinkron apabila putaran medan
putar sama dengan putaran rotor. Jadi bila stator dihubungkan dengan sumber
tegangan tiga fasa (AC), maka pada stator akan terjadi medan putar dan pada rotor itu
sendiri dimasukkan tegangan DC (Prih Sumardjati, 2008) [4].
2.1.1
Gambar 1. Motor
Listrik
Gambar 2. Generator
Listrik
Gambar 3.
Transformator
Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan merupakan
sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa,
fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll di industri dan
digunakan juga pada peralatan listrik rumah tangga (seperti: mixer, bor listrik, kipas
angin).
Motor listrik kadangkala disebut kuda kerja nya industri, sebab diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum adalah sama, yaitu:
a. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.
b. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
c. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torsi untuk memutar
kumparan.
2.1.2
2.1.3
arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik AC memiliki dua
buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor". Stator merupakan komponen listrik
statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor.
Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan
motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat
dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali
kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor sinkron mampu memperbaiki faktor
daya system sehingga sering digunakan pada system yang menggunakan banyak
listrik (Wildi, Theodore, 1997) [6].
a.
Rotor -> Rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan putar yang sama dengan
perputaran medan magnet.Hal ini memungkinkan sebab medan magnet rotor tidak
lagi terinduksi.Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC excited, yang dipaksa
untuk mengunci pada posisi tertentu bila di hadapkan pada medan magnet lainnya.
Stator -> Menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding dengan frekuensi
yang dipasok.Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang di diberikan oleh
persamaan berikut :
Ns=
120. f
P
Dimana :
Ns
= Jumlah Kutub
Stator adalah berbentuk cincin dilaminasi inti besi dengan memiliki slot.
2.2
Adapun dari sisi kelebihan dan kekurangan motor sinkron adalah sebagai berikut :
a. Faktor daya selalu dapat menyesuaikan hingga 1,0 dengan efisiensi
tinggi.
b. Dapat meningkatkan faktor daya.
c. Dapat dirancang untuk memberikan torsi awal yang lebih tinggi.
d. Dapat dioperasikan pada faktor daya lagging maupun leading, tidak ada
slip yang dapat mengakibatkan adanya rugi-rugi daya sehingga motor ini
memiliki efisiensi tinggi. Sedangkan kelemahan dari motor sinkron
adalah tidak mempunyai torka mula, sehingga untuk starting diperlukan
cara-cara tertentu. Bila metode starting telah dapat dikembangkan
kemudian hari, maka motor ini akan lebih unggul dibandingkan motor
listrik yang lain (Eugene C, Lister. 1993) [7].
e.
10
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1
Analisa sistem
Motor sinkron serupa dengan motor induksi dimana keduanya mempunyai
belitan stator yang menghasilkan medan putar. Tidak seperti motor induksi, motor
sinkron dieksitasi oleh sebuah sumber tegangan DC di luar mesin dan karenanya
membutuhkan slip ring dan sikat (brush) untuk memberikan arus kepada rotor. Pada
motor sinkron, rotor terkunci dengan medan putar dan berputar dengan kecepatan
sinkron. Jika motor sinkron dibebani ke titik dimana rotor ditarik keluar dari
keserempakannya dengan medan putar, maka tidak ada torsi yang dihasilkan, dan
motor akan berhenti. Motor sinkron bukanlah self-starting motor karena torsi hanya
akan muncul ketika motor bekerja pada kecepatan sinkron, karenanya motor
memerlukan peralatan untuk membawanya kepada kecepatan sinkron (Stevenson,
William. 1993) [8].
Motor sinkron menggunakan rotor belitan. Jenis ini mempunyai kumparan yang
ditempatkan pada slot rotor. Slip ring dan sikat digunakan untuk mensuplai arus
kepada rotor. Adapun prinsip Motor Sinkron secara umum antara lain :
a. Belitan medan terdapat pada rotor
b. Belitan jangkar pada stator
c. Pada motor sinkron, suplai listrik bolak-balik (AC ) membangkitkan
fluksi medan putar stator (Bs) dan suplai listrik searah (DC)
membangkitkan medan rotor (Bs). Rotor berputar karena terjadi interaksi
tarik-menarik antara medan putar stator dan medan rotor. Namun
dikarenakan tidak adanya torka-start pada rotor, maka motor sinkron
membutuhkan prime-mover yang memutar rotor hingga kecepatan
sinkron agar terjadi coupling antara medan putar stator (Bs) dan medan
rotor (Br).
11
3.2
Pembahasan sistem
Sebuah motor sinkron dapat dinyalakan oleh sebuah motor DC pada satu
sumbu. Ketika motor mencapai kecepatan sinkron, arus AC diberikan kepada belitan
stator. Motor dc saat ini berfungsi sebagai generator dc dan memberikan eksitasi
medan dc kepada rotor. Beban sekarang boleh diberikan kepada motor sinkron. Motor
sinkron seringkali dinyalakan dengan menggunakan belitan sangkar tupai (squirrelcage) yang dipasang di hadapan kutub rotor.
Motor kemudian dinyalakan seperti halnya motor induksi hingga mencapai
95% kecepatan sinkron, saat mana arus searah diberikan, dan motor mencapai
sinkronisasi. Torsi yang diperlukan untuk menarik motor hingga mencapai
sinkronisasi disebut pull-in torsi.
Seperti diketahui, rotor motor sinkron terkunci dengan medan putar dan harus
terus beroperasi pada kecepatan sinkron untuk semua keadaan beban. Selama kondisi
tanpa beban (no-load), garis tengah kutub medan putar dan kutub medan dc berada
dalam satu garis (gambar dibawah bagian a). Seiring dengan pembebanan, ada
pergeseran kutub rotor ke belakang, relative terhadap kutub stator (gambar bagian b).
Tidak ada perubahan kecepatan. Sudut antara kutub rotor dan stator disebut sudut
torsi .
12
Jika beban mekanis pada motor dinaikkan ke titik dimana rotor ditarik
keluar dari sinkronisasi = 900, maka motor akan berhenti. Harga maksimum torsi
sehingga motor tetap bekerja tanpa kehilangan sinkronisasi disebut pull-out torsi
(M.V. Deshpande. 1995) [9].
Seperti yang telah diulas diatas, bahwa komponen penting dari motor sinkron
adalah stator dan rotor, yang mana komponen ini adalah komponen umum atau dasar
pada sebuah motor. Motor sinkron adalah motor AC yang memiliki kecepatan
konstan, namun kecepatan dapat diatur karena kecepatannya berbanding lurus dengan
frekuensi. Motor sinkron secara khusus sangat baik digunakan untuk kecepatan
rendah. Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan
berikut:
120. f
Ns=
P
dimana :
Ns
= Jumlah kutub
S=
( NsNr)
Ns
Dimana :
Ns
Nr
13
Motor dapat menjadi generator, apabila energi listrik dirubah menjadi energi
mekanik disebut motor, tapi apabila energi mekanik menjadi energi listrik disebut
generator. Jadi "di atas kertas" motor itu bisa jadi generator, tapi bila melihat fungsi
dan konstruksinya akan berbeda, jadi dalam keadaan khusus motor akan menjadi
generator,
atau
generator
menjadi
motor. Namun
untuk
mencegah
hal
tersebut dipasang proteksi khusus agar motor tidak menjadi menjadi generator atau
sebaliknya.
Ada banyak metode kendali motor AC (motor induksi, motor sinkron) dengan
kelebihan dan kekurangannya. Namun secara umum metode ini dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1. Kendali Skalar (v/f konstan)
2. Kendali Berorientasi Medan (Field Oriented Control, FOC)
3. Kendali Torsi Langsung (Direct Torsi Control, DTC)
Untuk menentukan nilai daya maksimum yang dihasilkan motor sinkron dapat
diperoleh persamaan dengan mendefinisialkan terhadap sudut beban.
2
Eb . V Eb
Eb . V Eb
max =
cos =
cos
Zs
Zs
Zs
Zs
Pm
Pout
x 100
Pout + Rugi
Pout= .Tporos
14
. Tporos
x 100
.Tporos+3. Ia2 . Ra+ If . Vf + Pinti+ Psu
15
Pada saat periode pengasutan motor sinkron difungsikan seperti sebuah motor
induksi sampai putaran rotornya mendekati kecepatan medan putar Kecepatan
Sinkron (Sofian Yahya, Drs, SST. 2010) [10].
Berikut ini adalah langkah untuk pengasutan motor sinkron yang dilengkapi
dengan kumparan peredam :
1. Putuskan suplai arus searah ke kumparan medan motor sinkron, kemudian
hubung singkat terminal kumparan medan.
2. Naikkan tegangan suplai tiga fasa ke terminal stator motor secara bertahap
dengan menggunakan autotransformator dan amati putaran rotor sampai
mendekati kecepatan sinkronnya.
3. Bila putaran rotor sudah mendekati kecepatan sinkronnya, lepaskan rangkaian
hubung singkat pada kumparan medannya.Kemudian masukan suplai arus
medan (DC excitation) secara bertahap sampai putaran rotor motor akan
masuk pada kondisi putaran sinkron.
4. Berikan tegangan suplai ke terminal stator secara penuh (tanpa melewati
autotransformator).
5. Atur nilai arus ke kumparan medan untuk memperoleh faktor daya yang di
butuhkan.
16
BAB IV
SOAL DAN PEMROGRAMAN
4.1
Soal Latihan
1.
2.
Diketahui motor sinkron tiga fasa, P=4, V=230 V, f=60 Hz, nm=1725 rpm
Tentukan : slip per-unit dan frekuensi rotor pada rated speed ?
3.
Motor sinkron tiga fasa enam kutub disuplai dari sumber 60 Hz fasa tiga.
Kecepatan rotor pada beban penuh adalah 1140 rpm. Tentukan:
4.
a)
b)
c)
Kecepatan rotor untuk sebuah hasil beban yang dikurangi di slip S=0,02
Motor Sinkron tiga fasa, 12 kutub, mempunyai impedansi jangkar 100 ohm,
dan reaktansi 0.5 ohm/fasa. Beroperasi dengan 2000 V, 3, 25 Hz. Bila
pengaturan 80% dari kemampuan, hitunglah daya maksimum dan torsi dalam
Nm sebelum mesin keluar dari sinkronisasi.
5.
Diketahui motor sinkron tiga fasa 2 HP, P=4, V=120 V, f=60 Hz, nm=1620
Rpm Impedansi stator=0.02+j0.06 ; rotational loss=160 W.
Tentukan : Daya Output, Kecepatan Sinkron, Slip per-unit.
17
4.2
1.
Diketahui
: f = 60 Hz
P = 4 kutub
Nr = 1800 rpm
Ditanyakan
: a. Ns = ?
b. S = ?
Jawab :
a.
Ns=
Ns =
120. f
P
120. 60
4
Ns = 1800 rpm
NsNr
x 100
b. S =
Ns
S=
2.
x 100 % = 0
ns
18001800
1800
120 f s 120 60
1800 rpm
P
4
ns nm 1800 1725
0.0417
ns
1800
Frekuensi Rotor :
fr
s f s 0.0417 60 2.5 Hz
18
19
3.
Diketahui :
p =6
f
= 60 Hz
nr = 1140 rpm
Ditanyakan : a) Kecepatan sinkron dari medan magnet
b) Slip per unit
c) Kecepatan rotor untuk sebuah hasil beban yang dikurangi
di slip S=0,02
Jawab :
120 f 120 x 60
p
6
7200
1200 rpm
6
ns
Kecepatan Sinkron :
n s nr 1200 1140
ns
1200
60
1200 0,05 atau 5%
20
ns nr
n
1 r
ns
ns
nr
0,02 1 1200
nr (1 0,02) x1200
1176 rpm
VI . V 2 V 2 R
Pd=
2
Zs
Zs
Pd maks dari ketiga fasa :
Pd =
2000 1600
2 0.5
x
( 1600 )
2
3 10 3
10
Pd = 94136,47 watt
Kecepatan mesin sinkron dengan 12 kutub :
= 120 x 25/12 = 250 rpm
21
2 x 250
=26,166
60
T maks=
26,166 x 60
=0,99 Nm
2 x x 250
Daya Output :
Kecepatan Sinkron :
ns
120 f s 120 60
1800 rpm
P
4
n s n m 1800 1620
0.1
ns
1800
Slip per-unit :
22
4.3
#include<stdio.h>
#include<conio.h>
main()
{
float F, Fr, P, S, Nr, Ns, V1, V2, R, Zs, T, Tmax, Pd, Pd1, Pd2;
float HP, Pout;
int pilihan;
ulang:
printf("\n _________________________________________________|");
printf("\n|
|");
|");
printf("\n|
|");
|");
printf("\n|5). KELUAR
|");
printf("\n|
|");
|");
printf("\n|___________________________________________|");
printf("\n");
printf("\n PILIHAN ANDA ADALAH = ");
scanf("%d", &pilihan);
if(pilihan==1)
{
Clrscr();
printf("\n MENGHITUNG KECEPATAN STATOR DAN SLIP ");
printf("\n ==================================== ");
printf("\n ");
printf("\n 1. Masukkan Frekuensi (Hz)
= ");
23
scanf("%f", &F);
printf("\n 2. Masukkan Jumlah kutub (p)
= ");
scanf("%f", &P);
printf("\n 3. Masukkan Kecepatan Rotor (Nr) = ");
scanf("%f", &Nr);
24
Ns=(120*F)/P;
S=(Ns-Nr)/Ns;
printf("\n\n
============================================ ");
printf("\n Hasil Perhitungan Ns
getch();
goto ulang;
}
else if(pilihan==2)
{
Clrscr();
printf("\n MENGHITUNG KECEPATAN STATOR, SLIP DAN FREKUENSI ROTOR
");
printf("\n
============================================= ");
printf("\n ");
printf("\n 1. Masukkan Frekuensi (Hz)
= ");
scanf("%f", &F);
printf("\n 2. Masukkan Jumlah kutub (p)
= ");
scanf("%f", &P);
printf("\n 3. Masukkan Kecepatan Rotor (Nr) = ");
scanf("%f", &Nr);
Ns=(120*F)/P;
S=(Ns-Nr)/Ns;
Fr=S*F;
printf("\n\n
=========================================== ");
printf("\n Hasil Perhitungan Ns
getch();
goto ulang;
}
else if(pilihan==3)
25
{
Clrscr();
printf("\n MENGHITUNG DAYA DAN TORSI MAKSIMUM ");
printf("\n ================================== ");
printf("\n ");
printf("\n 1. Masukkan Frekuensi (Hz)
= ");
scanf("%f", &F);
printf("\n 2. Masukkan Jumlah kutub (p)
= ");
scanf("%f", &P);
printf("\n 3. Masukkan V1 (volt)
= ");
scanf("%f", &V1);
printf("\n 4. Masukkan V2 (volt)
= ");
scanf("%f", &V2);
printf("\n 5. Masukkan R (ohm)
= ");
scanf("%f", &R);
printf("\n 6. Masukkan Zs (ohm)
= ");
scanf("%f", &Zs);
Ns=(120*F)/P;
Pd1=((V1/1.73)*(V2/(Zs*1.73)));
Pd2=(V2*V2*R)/(Zs*Zs);
Pd=Pd1-Pd2;
T=(2*3.14*Ns)/60;
Tmax=(T*60)/(2*3.14*Ns);
printf("\n\n
========================================== ");
printf("\n Hasil Perhitungan Ns = %.2f Rpm", Ns, P, F);
printf("\n Hasil Perhitungan Pd = %.2f Watt", Pd, Pd1, Pd2);
printf("\n\n Hasil Perhitungan T
= %.2f", T, Ns);
26
= ");
scanf("%f", &F);
printf("\n 2. Masukkan Jumlah kutub (p)
= ");
scanf("%f", &P);
printf("\n 3. Masukkan Kecepatan Rotor (Nr)
= ");
scanf("%f", &Nr);
printf("\n 3. Masukkan Horse Power (HP)
= ");
scanf("%f", &HP);
Ns=(120*F)/P;
S=(Ns-Nr)/Ns;
Pout=HP*746;
printf("\n\n
=========================================== ");
printf("\n Hasil Perhitungan Ns
27
getch();
}
4.4
28
29
30
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan paper yang kami susun, dimana isi dari paper kami membahas
tentang metode pengasutan motor sinkron dapat kami simpulkan :
1. Motor sinkron bekerja dengan dua sumber arus, yaitu arus bolak-balik ( AC )
dan sumber arus searah ( DC ).
2. Motor akan berputar sinkron bila putaran medan putar sama dengan putaran
rotor.
3. Motor sinkron akan menyerap daya dari jala-jala untuk mengkompensasi
kenaikan beban poros, tanpa mengakibatkan perubahan pada kecepatan rataratanya.Tetapi bila beban bertambah terus, bisa mengakibatkan motor keluar
dari keadaan sinkron dan berhenti berputar.
4. Daya mekanik per fasa yang terjadi pada rotor adalah Pm = Eb.I.Cos
Watt.
5. Daya maksimum motor sinkron :
max =
Eb . V Eb2
Eb . V Eb2
cos =
cos
Zs
Zs
Zs
Zs
Pm
Pout
Pout + Rugi x 100
. Tporos
x 100
.Tporos+3. Ia2 . Ra+ If . Vf + Pinti+ Psu
7. Pada saat motor sinkron dalam kondisi tidak berbeban diberi penguatan
berlebih ( Over exicited ) akan berfungsi sebagai kapasitor, sehingga
mempunyai kemampuan untuk memperbaiki faktor daya jaringan listrik
dimana motor tersebut terhubung.
31
32
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
Prih
Sumardjati,
dkk,
Teknik Pemanfaatan
3,
[6]
Wildi, Theodore,
[8]
[9]
[10]
Sofian Yahya, Drs, SST, Bahan Ajar Mesin Listrik I. Polban, 2010
[11]
33