Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN HASIL PRAKTEK

PELATIHAN AHLI K3 SPESIALIS LISTRIK

PT NEWMONT NUSA TENGGARA


Sudibyo Nicolas I Sumadi
Siswanto Irfan Effendy
Bambang Prayitno M. Nur Kholis Majid
Yerivan Remope Ilyas Yamin
Nicolas Sudibyo I Sumadi
Ilyas Yamin M Nur Kholis Majid
Bambang Prayitno Irfan Effendy
Siswanto Yerivan Rumope
Abstrak
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan hal utama yang
diamanatkan dalam UU No 1 Tahun 1970, Permenaker No: Per
02/MEN/1992 dan Kepmenakertrans No: Kep 75/MEN/2002
khususnya bidang Kelistrikan. Perundangan mengamanatkan
tersedianya seorang Ahli K3 Listrik dalam sebuah instansi yang
mengusahakan enerji listrik >200kVA termasuk PT Newmont Nusa
Tenggara.

Seorang Ahli K3 Listrik harus dapat menjamin keamanan dan


keselamatan terhadap bahaya listrik baik dari segi perencanaan,
pemasangan, pemeriksaan serta pengujian instalasi listrik.
(Kep.311/BW/2002 : Sertifikasi kompetensi K3 teknik listrik).

Adapun pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik dilakukan antara lain


dengan cara : pemeriksaan tanda pengenal & peringatan, perlengkapan
listrik yang dipasang, cara memasang perlengkapan listrik, polaritas,
pembumian dan resistan isolasi (PUIL 9.4.3.2)
TUJUAN
Memastikan perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan
pengujian instalasi listrik pada panel, motor, sistem pembumian, tusuk
kontak, dan sistem penerangan sesuai dengan standard.
Mengukur nilai pembumian, nilai resistansi isolasi motor, dan nilai pemutusan
RCD.
Memberikan rekomendasi perbaikan pada sistem kelistrkan yang tidak
memenuhi standar

BATASAN
Pemeriksaaan dan pengujian ini dilakukan pada:
PHB 32-PB-865A di Workshop Training Center
Sistem pembumian di Kantor Project Development
Motor di Workshop Training Center (Motor untuk pelatihan alignment)
Pemeriksaan dan Pengukuran
Sistem Pembumian
1. Dasar Teori
1. Dasar Hukum
1. PUIL 2000 3.13.2.10 Resistans pembumian total
seluruh sistem tidak boleh lebih dari 5 W. Untuk daerah
yang resistans jenis tanahnya sangat tinggi, tahanan
pembumian total seluruh sistem boleh mencapai 10 ohm
2. Dasar Teori
1. Fall-of Potential (metode tiga titik)
2. Prosedur Pemeriksaan

Prosedur Pemeriksaan:
1. Persiapan
1. Menyiapkan gambar lokasi, layout, dan gambar detail
2. Menyiapkan prosedur kerja (SOP) dan formulir hasil pengukuran
3. Menyiapkan Alat Pelindung Diri
4. Menyiapkan dan memeriksa alat ukur Earth Tester (Stik dan Clamp-On)
5. Safety Meeting
2. Pelaksanaan
1. Melakukan inspeksi visual sistem pembumian dan bonding.
2. Melakukan pengukuran tahanan pembumian dengan alat ukur stick
metoda 3 titik dan clamp on
3. Mencatat hasil pengukuran
3. Analisa
Membandingkan hasil pengukuran terhadap standar pembumian (PUIL
2000)
4. Laporan
Memberikan rekomendasi mengenai hasil pemeriksaan pembumian
Persiapan
Area pengukuran ditentukan di Project Development Building PT Newmont Nusa
Tenggara, dengan persiapan pendukung yang dilakukan meliputi:
Gambar Layout Grounding
32-65T-122-S Project Development Office Grounding Plan
Alat ukur:
Fluke 1625 Advanced Earth Resistance Tester dengan
kelengkapan strick tiga titik dan clamp on tester (SN: S112405161B4

Megger DET4TCR2, dengan kelengkapan stik 3 titik. (SN: 1000-


346/100710/1719

APD dan peralatan tangan


Persiapan
Gambar Layout Grounding
32-65T-122-S Project Development Office Grounding Plan
Pelaksanaan
Hasil Pengukuran
Konfigurasi Pengukuran Stick (Elektroda Pembumian):

Metode Tiga Titik Stick (Elektroda Pembumian):


P (m) C (m) Sudut (deg) R (ohm)
5 10 0 8,04
15 30 0 8,51
15 30 45 8,50
Hasil Pengukuran
Konfigurasi Pengukuran:

Metode Tiga Titik Stick (Elektroda Pembumian terhubung dengan


sistem):
P (m) C (m) Sudut (deg) R (ohm)
15 30 0 0,81
Hasil Pengukuran
Konfigurasi Pengukuran:

Metode Tiga Titik Clamp On (Elektroda Pembumian terhubung dengan


sistem ):

Jarak antar Clamp (cm) R (ohm)


10 5,09
15 5,20
Analisa
Dari Pengukuran dengan metode 3 titik yang dilakukan pada elektroda
pembumian yang dipisah dari sistem (elektroda pembumian lain dan
bonding ke struktur) didapatkan nilai pengukuran rata-rata sebesar 8,35
ohm. Pada saat elektroda pembumian dihubungkan ke sistem
pembumian nilai yang didapat sebesar 0,81 ohm. Metode ini
dikonfirmasi dengan menggunakan alat ukur lain berbeda merek yang
memberikan hasil pengukuran sama.

Merujuk pada desain dan aktual kondisi di Project Development Building,


terdapat 4 buah elektroda pembumian yang diparalelkan menjadi sistem
pembumian. Pada pengukuran resitansi keseluruhan didapatkan nilai
sebesar 0,81 ohm.

Menurut PUIL 2000 3.13.2.10 resistansi pembumian total seluruh sistem


tidak boleh lebih dari 5 ohm. Dapat disimpulkan bahwa pembumian di
Project Development Building sudah memenuhi ketentuan yang
dipersyaratkan.
Kesimpulan dan Rekomendasi

1. Pengenalan penggunaan alat ukur sangat penting sehingga


operator error bisa dikurangi.

2. Untuk meningkatkan kinerja pembumian, sambungan


pembumian sebaiknya digunakan contact grease agar tidak
teroksidasi

3. Bak kontrol (ground test well) untuk diperbesar ukurannya.


Pemeriksaan dan Pengukuran
Panel Hubung Bagi
1. Prosedur Pemeriksaan

Prosedur Pemeriksaan:
1. Persiapan
1. Menyiapkan gambar lokasi, layout, dan gambar detail
2. Menyiapkan prosedur kerja (SOP) NNT-ELE-039-P102 dan P103
3. Menyiapkan Formulir Pengukuran
4. Menyiapkan Alat Pelindung Diri
5. Menyiapkan dan memeriksa alat ukur Multi Meter, Tang Amper, Thermoghrapy Camera,
Phase Rotation Detector, RCD Tester
6. Melakukan Risk Assessment JHA dan sosialisasinya
7. Safety Meeting (Menunjuk Safety Observer, dengan sertifikat CPR yang Masih Berlaku)
8. Menyiapkan Permit kerja (SWP)
2. Pelaksanaan
1. Melakukan inspeksi visual
2. Melakukan pengukuran arus, pengukuran tegangan, keseimbangan arus, deteksi panas,
urutan fasa, dan tes fungsi RCD
3. Mencatat hasil pengukuran
4. Menutup permit Kerja (SWP Closure)
3. Analisa
1. Membandingkan hasil pengukuran terhadap standar PUIL 2000
4. Laporan
1. Memberikan rekomendasi mengenai hasil pemeriksaan PHB
Persiapan

Risk Assessment JHA Safe Work Permit


Pelaksanaan
Pelaksanaan
Temuan Pemeriksaan
Sisi positif yang ditemukan adalah
dilakukannnya perawatan rutin
pada PHB
Temuan Pemeriksaan
Terdapat sebuah slot MCB yang
terbuka (tanpa penutup). Potensi
bahaya yang bisa timbul adalah
masuknya debu ke dalam PHB
yang akumulasinya pada
penghantar dapat mengakibatkan
panas lebih.

Rekomendasi:
Beri penutup pada slot MCB yang
terbuka
Temuan Pemeriksaan
Penutup PHB tidak dibonding dengan
PHB. PUIL 2000 6.3.3.1.2.a
mensyaratkan bahwa pintu atau
penutup PHB yang dibuat dari logam
harus diamankan dengan jalan
membumikannya melalui penghantar
fleksibel

Potensi bahaya yang bisa terjadi


dengan ketiadaan bonding ini adalah
tegangan sentuh tidak langsung pada
permukaan penutup PHB.

Rekomendasi:
Beri bonding antara penutup PHB
dengan PHB.
Temuan Pemeriksaan
Label penanda pencabangan
hanya dipasang pada penutup
dalam PHB. Sebagian besar
pencabangan tidak diberi
penanda pada pengawatan di
MCB sehingga harus melihat pada
Gambar untuk identifikasi tiap
cabang. Potensi bahaya yang
mungkin timbul adalah kesalahan
pengoperasian MCB pada saat
dilakukan perawatan.

Rekomendasi:
Beri label pada tiap pengawatan
pencabangan di sisi MCB
Temuan Pemeriksaan
Tidak ditemukan gambar instalasi
pada PHB. Hanya ada satu buah
gambar mengenai panel schedule
yang tidak update. Potensi bahaya
yang dapat ditimbulkan adalah
kesalahan pengoperasian MCB
pada saat perawatan.

Rekomendasi:
Letakkan gambar instalasi pada
PHB.
Temuan Pemeriksaan
Sisi positif yang ditemukan adalah
PHB dalam kondisi bersih,
pengawatan dalam kondisi rapi,
identifikasi warna fasa sudah
sesuai dengan PUIL 2000.
Pengukuran
Ditemukan area hot spot pada PHB
di sisi bawah kontaktor untuk
penerangan luar bangunan.
Potensi bahaya yang bisa
ditimbulkan adalah melelehnya
selungkup kontaktor yang bisa
mengakibatkan hubung singkat
antar fasa di sisi bawah kontaktor.
Analisa di lapangan menunjukkan
terminasi yang kurang baik.

Rekomendasi:
Lakukan perbaikan pada terminasi
sisi bawah kontaktor
Pengukuran
Ditemukan area hot spot pada
pencabangan CKT#18 Tool
Room AC. Setelah dilakukan
pengukuran arus, didapatkan nilai
10 A. Panas dihasilkan dari
kondisi terminasi yang kurang
baik.

Rekomendasi:
Perbaiki terminasi pada MCB
CKT#18
Pengukuran
Pengecekan urutan fasa
menunjukkan bahwa urutan fasa
R, S, T sudah sesuai
Pengukuran
Pengetesan fungsi RCD pada
pencabangan CKT#1
menunjukkan bahwa instalasi
CKT#1 telah diamankan dari
bahaya arus sisa.

Pengujian dengan injeksi arus


sebesar 30 mA berhasil
mengamankan instalasi dalam
jangka waktu 26 ms.
Pemeriksaan dan Pengujian
Isolasi Motor
1. Teori
1. Dasar Acuan
PUIL 2000
1. Bagian 3.20 Resistans isolasi suatu instalasi listrik tegangan rendah
2. Bagian 3.20.1 Resistans isolasi suatu instalasi listrik tegangan rendah
merupakan salah satu unsur yang menentukan kualitas instalasi tersebut,
mengingat fungsi utama isolasi sebagai sarana proteksi dasar
3. Bagian 3.20.2 Resistans isolasi harus diukur
4. Bagian 9.12.1.3 Pemeriksaan berkala
9.12.1.3.1 Semua bagian instalasi listrik harus diperiksa dan dibersihkan
secara berkala dan teratur berdasarkan petunjuk, metode dan
program yang telah ditentukan.
9.12.1.3.2 Hasil pemeriksaan berkala suatu instalasi harus dibuat dalam
laporan tertulis dan dicatat secara teratur

5. Bagian 9.12.1.2.2 Karena instalasi mengalami keausan, penuaan atau


kerusakan yang akan mengganggu instalasi maka secara berkala instalasi
harus diperiksa dan diperbaiki dan bagian yang aus, rusak atau mengalami
penuaan diganti.
6. Bagian 9.12.2 Gejala Kerusakan
7. Bagian 9.12.1.3 Pemeriksaan berkala
8. Bagian 12.1.3.1 Semua bagian instalasi listrik harus diperiksa dan dibersihkan
secara berkala dan teratur berdasarkan petunjuk, metode dan program yang
telah ditentukan.
9. Bagian 9.12.1.3.2 Hasil pemeriksaan berkala suatu instalasi harus dibuat dalam
laporan tertulis dan dicatat secara teratur
10. Bagian 9.12.2 Gejala kerusakan
Gejala kerusakan isolasi dan gejala ketidakwajaran, yang dapat
mengakibatkan bahaya atau kerusakan, harus segera dicari penyebabnya dan
diperbaiki atau diganti.

Penjelasan:
a) Penurunan nilai resistans isolasi instalasi listrik yang cepat dapat
mengakibatkan bahaya kerusakan dikemudian hari meskipun nilai resistans
isolasi tersebut pada waktu pengamatan masih memenuhi ketentuan dalam
3.20.
b) Isolator yang retak, terutama untuk tegangan menengah dan atau tegangan
tinggi, yang dapat mengakibatkan gangguan pada pengusahaan atau dapat
menimbulkan
2. Tujuan Praktik Pengukuran Tahanan Isolasi Belitan Motor
Untuk menerapkan pengetahuan K3 yang telah diperoleh dalam materi
pembinaan AK3 Listrik
Untuk mengetahui cara penggunaan alat ukur tahanan isolasi
Untuk mengetahui kondisi tahanan isolasi sebuah motor listrik
Mampu mendefinisikan arti dari pelat nama sebuah motor listrik

3. Agenda Praktik Pengukuran Tahanan Isolasi Belitan Motor


Persiapan alat kerja, prosedur dan formulir pengukuran
Pre-shift safety meeting sebelum melakukan pekerjaan
Penjelasan prosedur kerja dengan team tentang teori pengukuran tahanan
isolasi dan Indeks Polarisasi
Pelaksanaan pengujian
House keeping
Penyusunan laporan
Presentasi
4. Tahanan Isolasi dan Indeks Polarisasi
Tahanan isolasi
Tahanan isolasi adalah ukuran kebocoran arus yang melalui isolasi
Pengujian tahanan isolasi digunakan untuk mengetahui kriteria kering atau
tidaknya belitan motor, juga mengetahui apakah ada bagian yang terhubung
singkat
Pengukuran dilakukan antara fasa dengan body/grounding

Indeks Polarisasi (Polarization Index = PI)


Tujuan pengujian PI adalah untuk mengetahui kwalitas isolasi belitan motor
karena pengaruh lingkungan seperti penyerapan air ataup pengotoran debu
Ideks polarisasi diperoleh dengan memberikan tegangan DC secara
kontinyu selama sepuluh menit, IP dihitung dengan cara pembagian hasil
pembacaan tahanan isolasi pada menit ke-10 dengan menit ke-1
2. Pemeriksaan dan Pengujian

1. Alat dan Perlengkapan


Insulation Resistance Tester: MEGGER MIT520/2, S/N:
10003741111113466
Tool set: Kunci pas rachet 13mm
Handgloves
APD: Safety shoes, Helmet, Kacamata
Grounding cable
Camera: CANON

2. Prosedur dan formulir


STP No: NNT-PRM-011-S0417 Insulation Resistance Test for
Power Cable and Motor
Formulir MTR003 Power Plant Electrical Maintenance Test
Report Low Voltage Motor
3. Data motor
Merk : TOSHIBA INSUL CLASS :F
S/N : 990508319 CODE :G
FLA : 46A NEMA DESIGN :B
RPM : 1470 S.F. : 1.15
VOLT : 380 V ENCL. : TEFC

4. Pemeriksaan
Karena motor yang dites adalah motor spare yang tidak
terhubung ke sumber listrik maka pemeriksaan/inspeksi
dilakukan hanya kebersihan motor
Pemeriksaan kelengkapan pelat nama motor
Pemeriksaan alat ukur yang digunakan; tes batere, kabel set,
tes fungsi alat dan tanggal kalibrasi
5. Pengujian
Membuka kotak sambungan kabel motor
Pengetesan tegangan pada terminal motor
Melakukan pembumian terminal belitan motor
Pengukuran tahanan isolasi dan PI
3. Hasil Pengujian dan Bahasan
1. Tahanan Isolasi

Menit

Pengukuran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Fasa - Ground (in G) 5,09 9,7 13,7 16,0 18,8 19,0 18,5 17,0 16,2 15,3

Pembahasan:
Hasil pengukuran tahanan isolasi menunjukkan nilai > 0,5 M
sesuai tabel dibawah, maka motor dinyatakan Baik
3. Pelat Nama Motor
Berdasarkan PUIL 2000 Bagian 5.5. 5.5.1.1 Pada pelat nama setiap
motor harus terdapat keterangan atau tanda mengenai hal berikut:
a) nama pembuat;
b) tegangan pengenal;
c) arus beban pengenal;
d) daya pengenal;
e) frekuensi pengenal dan jumlah fase untuk motor arus bolak balik;
f) putaran per menit pengenal;
g) suhu lingkungan pengenal dan kenaikan suhu pengenal;
h) kelas isolasi;
i) tegangan kerja dan arus beban penuh sekunder untuk motor induksi rotor lilit;
j) jenis lilitan : shunt, kompon, atau seri untuk motor arus searah;
k) daur kerja.
4. Kesimpulan dan Rekomendasi

Nilai tahanan dan Indeks Polarisasi dari motor TOSHIBA yang


diuji dalam kondisi baik

Motor yang diuji direkomendasikan untuk bisa dijalankan jika


diperlukan suatu saat nanti di depan.
Kesimpulan dan Rekomendasi
dari 3 Praktek dilapangan
Dalam melakukan praktik kerja lapangan group mengikuti
prosedur dan menerapkan K3 semaksimal mungkin, karena
K3 merupakan elemen terpenting dalam setiap melakukan
pekerjaan

Inspeksi dan pengujian sangat perlu di lakukan, terbukti pada


saat di lakukan tim kami menemukan hal hal yang harus di
perbaiki(di tindak lanjuti) supaya lebih aman atau sesuai
standar.

Prosedur pekerjaan dan Ijin Kerja jangan sampai dilupakan


karena keterbatasan waktu (terburu-buru)

Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai