KEBIJAKAN
DAN POTENSI EFISIENSI ENERGI
DI INDONESIA
OUTLINE
PENDAHULUAN
OECD
(8.365)
Asia
(646)
Indonesia
(476)
IPM dihitung berdasarkan data yang dapat menggambarkan keempat komponen; yaitu pencapaian
umur panjang, angka melek huruf; rata-rata lama sekolah dan kemampuan daya beli
Indonesia berada pada ranking 107 dari 177 negara dalam HDI yang diterbitkan UNDP tahun 2008
EBTKE KESDM - 2011
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
4300
JutaSBM
3,1%
3200
JutaSBM KONSERVASI
34.6% 2852
ENERGI (33,85%)
JutaSBM
17%
25 %
EBT
20,6%
33%
DIVERSIFIKASI
1131,3 22 %
Batubara
ENERGI
JutaSBM
EBT 23 %
4,4 % Gas Bumi
Batubara 30%
30,7 %
Gas Bumi 41.7% 30 %
21 % M. Bumi
M. Bumi 43,9% 20%
KEBIJAKAN UTAMA
1. KONSERVASI ENERGI untuk meningkatkan efisiensi penggunaan
energi di sisi suplai dan pemanfaatan (Demand Side).
OUTLINE
PENDAHULUAN
B
A
PP No.70/2009 S
Tentang Konservasi Energi I
S
ISI
1 2 3 4 5
Tanggung Jawab
Pelaksanaan Kemudahan,
Pemerintah Pusat/ Pembinaan dan
Konservasi Standar dan label Insentif dan
Daerah, Pengusaha Pengawasan
dan Masyarakat Energi Disinsentif
*)
Jumlah pengguna energinya tidak terlalu banyak, tetapi total konsumsi
energinya mencapai sekitar 60% dari penggunaan energi di sektor
industri.
6000 TOE setara dengan 251,400 giga joule (GJ) atau 69,780 mega watt
hour (MWh).
EBTKE KESDM - 2010
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
Penggunaan teknologi
yang efisien energi
di masyarakat
EBTKE KESDM - 2010
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
OUTLINE
PENDAHULUAN
Faktor penyebab :
Kemampuan melaksanakan Manajemen Energi masih lemah,
Belum tersedia insentif yang dapat mendorong pelaksanaan efisiensi
energi
Penyebaran informasi teknis dan keberhasilan efisiensi energi belum
optimal EBTKE KESDM - 2011
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
Faktor penyebab :
Gedung yang dirancang tidak hemat energi,
Kemampuan melaksanakan Manajemen Energi masih lemah,
Belum tersedia insentif yang dapat mendorong pelaksanaan efisiensi
energi
Penyebaran informasi teknis dan keberhasilan efisiensi energi belum
optimal
EBTKE KESDM - 2011
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
www.konservasienergi.net
www.energiterbarukan.net
www.esdm.go.id EBTKE KESDM - 2011