Anda di halaman 1dari 7

TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

KRITISI BUKU STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN KARYA


DENGAN BUKU MENDESAIN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIFPOGRESIF KARYA

Oleh :

ALIF FIANA
1715152330
Bimbingan dan Konseling

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2016

Konten Buku Strategi dan Model


Pembelajaran
Pengertian Pengajaran Langsung
Satu model yang menggunakan peragaan dan penjelasan guru digabungkan dengan
latihan dan umpan balik siswa untuk membantu mereka mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan nyata yang dibutuhkan untuk pembelajaran lebih jauh (Kuhn, 2007:Rosenshine &
Stevens, 1986). Pengajaran langsung didasarkan pada bangunan penelitian yang luas dan
terutama efektif saat berhadapan dengan siswa yang bermotiff prestasi rendah dan siswa dengan
kesulitan belajar.
Perencanaan Model Pengajaran Langung
1. Mengidentifikasi Topik
Model ini paling cocok untuk mengajarkan keterampilan procedural. Keterampilan
procedural adalah operasi kognitif yang memiliki seperangkat operasi atau persamaan
spesifik yang bisa diidentifikasi, bisa digambarkan dengan sejumlah contoh yang banyak
dan beragam, dikembangkan lewat latihan. Contohnya : bahasa (keterampilan menulis
seperti pengejaan, tata bahasa, matematika, IPA dan IPS seperti membaca peta)
2. Menentukan Tujuan Belajar
Tujuan belajar yaitu membangun pemahaman menyeluruh tentang pengetahuan
konseptual yang memberikan fondasi bagi keterampilan. Kemudian ada dua tujuan
jangka-panjang saat mengajarkan keterampilan yaitu otomatisasi dan transfer.
Otomatisasi adalah kemampuan untuk melakukan satu keterampilan secar aboleh
dibilang tanpa berpikir, sedangkan transfer merupakan pengetahuan yag didapatkan
dalam satu konteks ke konteks baru.
3. Menyiapkan Contoh dan Masalah
Langkah ini adalah langkah terakhir dalam membuat rencana untuk pelajaran Pengajaran
Langsung. Contoh berperan penting untuk membantu siswa memahami keteramapilan
pada awaslnya. Kemudian, madalah adalah apa yang dibutuhkan siswa untuk latihan
demi mengembangkan otomatisitas dan mendorong transfer.
Fase-fase Penerapan Pelajaran Langsung
Fase
Fase 1 : Perkenalan dan Review
Fase 2 : Presentasi

Kegiatan
Guru memperkenalkan pelajaran dan mereview
pemahaman awal
Keterampilan baru disajikan, dijelaskan, dan

Fase 3 : Latihan Terbimbing


Fase 4 : Latihan Mandiri

digambarkan dengan contoh berkualitas tinggi


Siswa melatih keterampilan di bawah
bimbingan guru
Siswa melatih sendiri keterampilan

Fase 1 : Perkenalan dan Review


Guru berusaha menarik perhatian siswa dan secara informal menilai pemahaman mereka untuk
memeastikan mereka memiliki pengetahuan awal yang dibutuhkan untuk memahami dan
melakukan keterampilan.
Fase 2 : Presentasi
Guru berusaha membantu siswa mengembangkan pemahaman terhadap keterampilan
semendalam mungkin. Inilah fase yang paling sulit bagi guru, biasanya karena tiga alasan,
pertama mungkin sulit untuk memilih satu keterampilan, kedua, guru menjelaskannya dengan
dangkal. Ketiga, konspesi yang keliru tentang pengajar langsung, karena pengajaran ini
berpusat pada guru, maka interaksi siswa dengan guru tidaklah penting, padahal hal ini keliru.
Fase 3 : Praktik Terbimbing
Guru meminta siswa mencoba keterampilan saat guru secara cermat memonitor upaya mereka
dan memberikan dukungan kala mereka membutuhkannya, ditambah umpan balik
Fase 4 : Latihan Mandiri
Para murid melatih keterampilan mereka asecar amandiri. Latihan mandiri ada dua tahap yaitu
saat siswa berlatih I kelas dan guru memastikan apakah siswa berhasil, dan memberi pekerjaan
rumah
Menerapkan pelajaran untuk model pengajaran langsung : penekanan pada pemikiran dan
pemahaman
Pemikiran kritis adalah komponen penting dari pengajaran langsund dan ini tidak perlu
menjadi beban tambahan dalam pengajaran guru. Guru dapat mendorong pemikiran kritis
dalam diri siswa sepanjang kegiatan belajar dengan sekedra meminta mereka mendukung
kesimpilan mereka dengan bukti
Menerapkan pelajaran untuk model pengajran langsung : meningkatkan motivasi siswa
Model pengajran langsung umumnya digambarkan berpusat pada guru tai ini bukan
berarti bahwa motivasi sista tidak penting. Model ini memberikan banyak peluang untuk
meningkatkan motivasi siswa. Peningkatan motivasi ini bisa menghasilkan pembelajran yang
kian baik saat model ini digunakan.
Mengadaptasi Model Pengajaran Langsung dalam Lingkungan Belajar yang Berbeda

1. Praktik yang sesuai taraf perkembangan : menggunakan model pengajaran langsung untuk
murid dengan usia berbeda-beda
Karakteristik-karakteristik model ini berlaku bagi semua tingkatan kelas.
2. Mengeksplorasi keberagamaan: Monitoring Pemahaman dengan Murid-murid yang
Memiliki Perbedaan Budaya dan Bahasa
Model ini terutama efektif dengan para murid yang secara kultural dan bahasa berbeda.
Pendekatan terbuka dalam mengajarkan keterampilan procedural ini memberi siswa
perbedaan budaya dan bahasa dengan struktur tambahan yang meningkatkan pembelajaran
mereka.
3. Tekonologi dan pengajaran : memanfaatkan teknologi untuk pengajaran langsung
Tutorial berbasis teknologi kerap cocok dengan struktur model pengajaran langusng dan
berbagai tutorial ada di dalam banyak bidang materi
Menilai Pemahaman Siswa saat Menggunakan Model Pengajaran Langsung
Model Pengajaran Langsung dirancang untuk mengajarkan keterampilan prosedural.
Kemudian, menilai pemahaman siswa tentang keterampilan-keterampilan ini bersifat langung.
Siswa diberikan soal yang harus mereka pecahkan sendiri. Akan ttapi, bahkan proses ini tidak
sesederhana yang tampak di permukaan jika penyusunan kata-kata di dalam soal yang digunakan
untuk assesmen terlalu mirip dengan penyusunan kata-kata di dalam pengajaran, mungkin murid
sekadar menghafal sepserangkat prosedur ketimbang menunjukan pemahaman tulus. Guru harus
mempertimbangkan cermat dalam memilih soalyang digunakan untuk assesmen.

Perbedaan dengan Buku Pembanding


Konten

Pengertian

Tujuan

Buku I : Strategi dan Model


Pembelajaran
Satu model yang menggunakan
peragaan
dan
penjelasan
guru
digabungkan dengan latihan dan umpan
balik siswa untuk membantu mereka
mendapatkan
pengetahuan
dan
keterampilan nyata yang dibutuhkan
untuk pembelajaran lebih jauh
Membangun pemahaman menyeluruh
tentang pengetahuan konseptual yang
memberikan fondasi bagi keterampilan.
Ada dua tujuan jangka-panjang saat
mengajarkan
keterampilan
yaitu

Buku II : Mendesain Model Pembelajaran


Inovatif-Pogresif
Salah satu pendekatan mengajar yang
dirancang khusus untuk menunjang proses
belajar siswa yang berkaitan dengan
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural yang terstruktur dengan baik yang
dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap, selangkah demi selangkah
Menghendaki agar siswa-siswa memperoleh
kedua macam pengetahuan konseptual dan
prosedural, supaya mereka dapat melakukan
suatu kegiatan dan melakukan segala sesuatu
dengan berhasil

otomatisasi dan transfer

Ciri ciri

Perencanaan

Fase

Langkah-langkah
dan Strategi
Pembelajaran

Tidak menjelaskan

4. Mengidentifikasi Topik
5. Menentukan Tujuan Belajar
6. Menyiapkan Contoh dan Masalah

Fase 1 : Perkenalan dan Review


Fase 2 : Presentasi
Fase 3 : Latihan Terbimbing
Fase 4 : Latihan Mandiri

Langkah-langkah dijelaskan saat


penjelasan fase dan disertai contoh
penerapannya langsung

1. Adanya tujuan pembelajaran dan


pengaruh model pada siswa termasuk
prosedur penilaian belajar.
2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur
kegiatan pembelajaran dan
3. Sistem pengolahan dan lingkungan
belajar model yang diperlukan agar
kegiatan pembelajaran tertentu dapat
berlangsung dengan berhasil

Tidak Menjelaskan

1. Menyiapkan tujuan dan mempersiapkan


siswa
2. Mendemostrasikan pengetahuan dan
keterampilan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan
umpan balik
5. Memberikan kesempatan untuk pelatihan
lanjutan dan penerapan
Langkah-langkah Pembelajaran Model
Langsung
1. Menyampaikan tujuan dan menyiapkan
siswa
2. Presentasi dan Demonstrasi
3. Mencapai Kejelasan
4. Melakukan Demonstrasi
5. Pencapaian Pemahaman dan Penguasaan
6. Berlatih
7. Memberikan Latihan Terbimbing
8. Mengecek pemahaman dan Memberikan
Umpan Balik
9. Memberikan
Kesempatan
Latihan
Mandiri

Strategi Pembelajaran Modeling


1. Fase Atensi : guru memberikan contoh di

depan kelas lalu guru bersama-sama


mendiskusikan hasil pengamatan
2. Fase Ritensi : guru menjelaskan struktur
langkah-langkah kegiatan
3. Fase Produksi : siswa
mendemonstrasikan, mencontohkan
sendiri.
4. Fase Motivasi : mempresentasikan hasil
kegiatan.

Buku

Buku I
Strategi dan Model
Pembelajaran

Perbedaan Fase
Fase
Fase 1 : Perkenalan dan Review
Fase 2 : Presentasi
Fase 3 : Latihan Terbimbing
Fase 4 : Latihan Mandiri
Fase 1 : Menyiapkan tujuan dan
mempersiapkan siswa

Buku II
Mendesain Model
Pembelajaran
Inovatif-Pogresif

Kegiatan
1. Guru memperkenalkan pelajaran
dan mereview pemahaman awal
2. Keterampilan
baru
disajikan,
dijelaskan,
dan
digambarkan
dengan contoh berkualitas tinggi
3. Siswa melatih keterampilan di
bawah bimbingan guru
4. Siswa melatih sendiri keterampilan

1. Guru menjelaskan TPK, informasi


latar belakang pelajaran, pentingnya
pelajaran, mempersiapkan siswa
untuk belajar.
mendemostrasikan
Fase 2 : Mendemostrasikan pengetahuan 2. Guru
keterampilan dengan benar, atau
dan keterampilan
menyajikan informasi tahap demi
tahap.
3.
Guru merencanakan dan memberi
Fase 3 : Membimbing pelatihan
bimbingan pelatihan awal.
4. Mencek apakah siswa telah berhasil
Fase 4 : Mengecek pemahaman dan
melakukan tugas dengan baik,
memberikan umpan balik
memberi umpan balik.
5. Guru mempersiapkan kesempatan
Fase 5 : Memberikan kesempatan untuk
melakukan
pelatihan
lanjutan,
pelatihan lanjutan dan penerapan
dengan perhatian khusus pada
penerapan kepada situasi lebih
kompleks dan kehidupan seharihari.

Kekuatan dan Kelemahan


Kedua Buku

Kekuatan

Kelemahan

Buku I
Strategi dan Model
Pembelajaran
Memberikan contoh-contoh
penerapannya terhadap
pembelajaran sehingga pembanca
dapat dengan jelas
mengilustrasikannya
Materi mengenai pembelajaran
langsung kurang di jelaskan secara
menyeluruh, terlihat dari tidak
adanya ciri-ciri, langkah dan
strategi, fase pun juga hanya sedikit

Buku II
Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Pogresif
Materi mengenai pembelajaran
langsung dijelaskan secara luas dan
mendalam, mulai dari definisi, ciriciri, tujuan, fase-fse, langkah-langkah
dan strategi
Materi sama sekali tidak diberikan
contoh penerapannya pada
pembelajaran

Kesimpulan Berdasarkan
Kedua Buku
Pengajaran langsung adalah metode pembelajaran yang penjelasan guru digabungkan
dengan latihan dan umpan balik siswa untuk membantu mereka mendapatkan pengetahuan
dan keterampilan nyata dengan tujuan agar siswa mendapatkan pengetahuan konseptual dan
pengetahuan deklaratif. Ciri-ciri pengajaran langsung yaitu adanya tujuan pembelajaran dan
pengaruh model pada siswa termasuk prosedur penilaian belajar. sintaks atau pola
keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran dan sistem pengolahan dan lingkungan belajar
model yang diperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan
berhasil.
Sebelum melakukan pengajran langsung terlebih dahulu mengidentifikasi topic,
menentukan tujuan belajar, dan menyiapkan contoh dan masalah. Ada beberapa langkah yang
harus dilakukan jika ingin menerapkan pengajaran langsung yaitu, guru menyiapkan siswa
dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan apa saja yang akan dilakukan, kemudian guru
menjelaskan materi, lalu siswa mencoba mengerjakan soal bersama guru, selanjutnya siswa
diberikan latihan mandiri untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi.

Anda mungkin juga menyukai