Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK


15 18 AGUSTUS 2016

KELOMPOK 2:
1.
2.
3.
4.
5.

Agita Ginting
Cindy Pabontong
Pundi Pandan Putri Pinanti
Nidyawati Zebadiah
Jessica Levina

(1061050016)
(1161050092)
(1161050100)
(1161050095)
(1261050028)

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERIODE 25 JULI 1 OKTOBER 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN


MINGGU IV
Hari / Tanggal
Waktu
Tempat Kegiatan

: Senin, 15 Agustus 2016


: 07.30 17.00
: Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Jam
07.30 09.00

Kegiatan
Perjalanan ke Kantor Kesehatan

Pembimbing
Bu Rita

Tempat

09.30 10.45

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok


Rapat Koordinasi Pencegahan dan

Dr. dr. Dewi

Ruang

Pengembangan Penyakit Pelabuhan

Sumaryani

rapat lt.4

Soemarko, MS,
10.45 11.20
11.20 12.00

Kuliah Pengawasan Kedatangan Kapal

Sp.OK
Pak Muhamad

Ruang

Kuliah Pengawasan Lalu Lintas

Zahri
Bu Evi Maria

diskusi lt.4
Ruang

Komoditi Obat, Makanan, Kosmetika,

diskusi lt.4

Alat Kesehatan dan Bahan Adiktif


12.00 13.00
13.30 14.30

(OMKABA) Ekspor - Impor


Istirahat
Kuliah Survailance

Bu Rustama

Ruang

14.30 15.00

Kuliah Pengawasan Keberangkatan

Sihite
Pak RobiUr

diskusi lt.4
Ruang

15.00 17.00

Kapal
Diskusi

Rosyid
Pak Frederick

diskusi lt.4
Ruang

Cona Djara

diskusi lt.4

Bu Manur Aruan

Dermaga

Kegiatan pemeriksaan kapal (Jessica


Levina, Siska Tamara, Nicolaus

Tj. Priok

Pradana)
Dalam Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat terdapat kegiatan kegiatan
lapangan yang salah satunya bertempat di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok (KKP Tanjung Priok). Pada Senin, 15 Agustus 2016, kami 15 orang dokter muda
berkumpul pada pukul 06.30 WIB di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
(FK UKI). Kemudian pukul 07.30 WIB kami berangkat dari FK UKI menuju KKP
Tanjung Priok. Kami sampai pukul 08.15 WIB.
Kegiatan pertama kami yaitu mengikuti Rapat Koordinasi Pencegahan dan
Pengembangan Penyakit Pelabuhan. Dalam rapat dipaparkan mengenai Penyakit yang
dapat terjadi di wilayah pelabuhan oleh Dr. dr. Dewi Sumaryani Soemarko, MS, Sp.OK.
Isi rapat adalah sebagai berikut:
Penyakit yang Dapat Terjadi di Wilayah Pelabuhan
Di Pelabuhan banyak kegiatan dan terdapat bebagai macam pajanan.
Area pelabuhan luas.
Masalah penyakit infeksi, non infeksi, penyakit akibat kerja dan kecelakaan
kerja.
Membutuhkan banyak sumber daya manusia yang dapat kerjasama, koordinasi
dan kolaborasi yang baik.
Pelabuhan laut: Peraturan Menteri Perhubungan no KM 21 tahun 2007
Manusia:
Pekerja
o Darat : Pelabuhan, imigrasi, beacukai, kesehatan, bongkar
muat, penumpang.
o Kapal : awak kapal, penumpang.
Penumpang
Pengunjung / pengantar
Jenis pekerjaan di pelabuhan:
Kantor Pelabuhan
Kantor Karantina
Kantor Imigrasi
Kantor Beacukai
Kantor Kesehatan Pelabuhan
Bongkat Muat
Jasa Pengurusan Transportasi dan Ekspediasi Muatan Kapal Laut
Angkatan Laut Nahkoda
Perbaikan Kapal
Lokasi Pelabuhan: Porter

KKP: PERMENKES NO 356 /MENKES/PER/IV/2008


Pekerjaan VS Penyakit
Perlu tahu alur kegiatan.
Pajanan yang ada: (fokus pada biologi dan ergonomi)
o Fisik
: bising, getaran, kelembaban, panas, dingin,
tekanan udara, gelombang elektromagnet.
o Kimia
: semua bahan bahan kimia.
o Biologi
o Ergonomi
o Psikososial
: stress kerja.
Penyakit:
o Penyakit karantina: PES, Kolera, Cacar, Yellow Fever, Relapsing
Fever, Typhus.
o Pemeriksaan infksius lain (pekerja dan non-pekerja) Typhoid
Abdonimalis, Distentri, Difteri, Hepatitis, Zika.
o Penyakit Neuromuskular.
o Penyakit Stress Kerja, gangguan pendengaran, gangguan fungsi
paru, intoksikasi pelarut organik.
7 Langkah Diagnosis Okupasi
o Tentukan diagnosis klinis
o Tentukan pajanan yang dialami
o Apa pajanan dapat menyebabkan penyakit tersebut?
o Apa jumlah pajalan cukup besar
o Apa ada faktor faktor individu yang berpengaruh
o Cari kemungkinan lain di luar pekerjaan
o Peyakit akibat kerja, atau bukan akibat kerja (penyakit yang
berhubungan dengan pekerjaan; penyakit yang diperberat oleh
pekerjaan).
Penyakit akibat kerja:
o International Labour Organization (ILO) no 121
o International Statistical Classification of Diseases and Related
Health Problem (ICD) 10 OH
o Keputusan Presiden RI no 22 / 1993 tentang Penyakit yang
Timbul karena Hubungan Kerja.
Peran Program K3L:
o Mapping Hazards (pajanan).
o High Risk Worker ada dimana saja?
o Melakukan antisipasi dan pencegahan.
o Perlu kerjasama lintas sektor (tidak semua dapat dikerjakan
KKP)
BPJS Ketenagakerjaan: membayarkan klaim pasca kejadian (tidak membayarkan
pelayanan kesehatannya).
BPKS Kesehatan: membayarkan pelayanan kesehatan.


Setelah itu kami mengikuti kuliah Pengawasan Kedatangan Kapal oleh
Bapak Muhamad Zahri, yang berisi seperti di bawah ini:

Tugas Pokok KKP :


Mengawal Bangsa dan Negara dari ancaman :
o Penyakit Menular
o Pencemaran Radio Aktif
o Pencemaran Bahan Kimia dari luar negeri
Menegakkan peraturan perundangan di bidang kesehatan di pintu masuk
negara.
KKP harus selalu di depan, menentukan apakah alat angkut, barang,
penumpang boleh masuk atau tidak. Setelah itu Bea Cukai & Imigrasi
melakukan fungsinya.

Tujuan Pengawasan kedatangan kapal:


Melaksanakan fungsi mencegah dan menangkal penyakit dan faktor
risiko yang ditimbulkan oleh alat angkut beserta muatannya yang tiba
dari luar negeri dan dalam negeri.

Petugas BO 1
MELAKUKAN PEMERIKSAAN DOKUMEN KESEHATAN KAPAL
Maritime Declaration of Health (MDH )
Buku Kesehatan
SSCEC/SSCC
Crew list
Passanger list
Vacination list ICV (yellow book)
Medicine of Certificate (Sertifikat P3K)
Voyage memo/port of call (rute perjalanan)
Ship of Particular
General Nil List
Petugas BO2
Melakukan Pemeriksaan Faktor Risiko Kapal
Rat Guard
Dapur / Galey

Pemeriksaan personal hygiene penjamah makanan di kapal dan


pemeriksaan sanitasi dapur, gudang tempat penyimpanan bahan makanan
dan makanan jadi.
Gudang / Store
Kamar Anak Buah Kapal (ABK)
Ruang Mesin
Pemeriksaan air bersih dan minuman (portable water)
Pemeriksaan NUBIKA (Nuklir, Biologi, Kimia) Pemeriksaan sampah
medik & sampah padat (solid and medical waste)
Pemeriksaan air ballast (ballast tank) Pemeriksaan air cadangan
(standing water).

Petugas B03
Memeriksaan Kesehatan Awak Kapal dan Penumpang.
Pemeriksaan obat-obatan Pemeriksaan fasilitas medik (medical facilities)

PROSEDUR PENGAWASAN KEDATANGAN KAPAL


o Menerima permohonan ijin bebas karantina dari Agen Pelayaran dan
menilai permohonan tersebut beserta information from the ship master
o Melakukan registrasi form Q
o Mencatat ke dalam buku registrasi "In Clearance/ SE Kedatangan Kapal
o Menyelesaikan PNBP Certificate of Pratique
o Memberikan tanda terima registrasi form Q kepada Agen Pelayaran
o Menunggu informasi kedatangan kapal dari Nahkoda melalui Agen
Pelayaran
o Menerima informasi kedatangan kapal dari Nahkoda melalui Agen
pelayaran bahwa kapal mau sandar di kade/dermaga
o Menyiapkan bahan, peralatan dan petugas :
o Tim KKP berangkat menuju lokasi kapal sandar di kade/dermaga
o TIM KKP naik ke atas kapal untuk melakukan pemeriksaan kapal

Kemudian Bu Evi Marian memberikan Kuliah Pengawasan Lalu Lintas


Komoditi Obat, Makanan, Kosmetika, Alat Kesehatan dan Bahan Adiktif (OMKABA)
Ekspor - Impor

Isi Kuliah:

BENTUK PENGAWASAN LALU LINTAS KOMODITI OMKABA EKSPOR


IMPOR
1. Pemeriksaan dokumen

Dokumen yang diperiksa:


Surat permohonan
Certificate of Analysis yang dikeluarkan dari laboratorium yang
terakreditasi
Packing list
Invoice
PEB (Pemberitahuan Export Barang) Surat keterangan barang yang
dikeluarkan oleh Ditjen Bea & Cukai
Ocean Bill of Lading
2. Pemeriksaan fisik barang
Kemasan
Bentuk
Bau
Warna
Rasa
Tanggal kadaluarsa
Kode produksi
3. Pengawasan stuffing ( pemasukan barang ke container)
4. Pengambilan sampel
5. Pemeriksaan sampel ke laboratorium terakreditasi
6. Penerbitan Health Certificate
Pengajuan Permohonan Health Certificate

Agen mengajukan permohonan melalui sistem online


(www.se.kkptanjungpriok.net) dengan username & password
Permohonan 3 (tiga) hari sebelum pemeriksaan fisik barang melalui
online

Lalu kami diberikan kuliah Epidemiologi Surveilans oleh Bu Rustama


Sihite.

Isi Kuliah:
DEFINISI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PELABUHAN
Sistem surveilans epidemiologi di pelabuhan adalah kegiatan analisa
secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit karantina, penyakit
menular tertentu yang potensial menjadi wabah dan masalah kesehatan
pelabuhan serta kondisi pelabuhan yang memperbesar resiko terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit serta masalah kesehatan tersebut
agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien
melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi
epidemiologi kepada penyeleggara program kesehatan.

Surveilans di KKP mempunyai karakteristik yang khas jika


dibandingkan dengan surveilans yang ada di dinas kesehatan maupun
pelayanan kesehatan lainnya.

Manajemen Surveilans di KKP terbagi menjadi 2 yaitu:


Manajemen berbasis Surveilans Faktor Risiko
Manajemen berbasis Surveilans Penyakit

OBJEK PENGAMATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI KANTOR


KESEHATAN PELABUHAN YAITU
a. Orang (Person)
ABK/Crew dan barang bawaannya (mobile)
Penumpang dan barang bawaannya (mobile)
Masyarakat Pelabuhan (menetap & mobile)
b. Tempat pengamatan (Place)
Kapal atau Pesawat termasuk kontainer (mobile)
Lingkungan dalam pelabuhan/bandara (menetap)
Lingkungan sekitar pelabuhan/bandara (menetap)
c. Waktu pengamatan (Time)
Setiap hari
Mingguan
Bulanan
Tertentu (khusus)

Jenis data untuk kepentingan surveilans


a. Alat angkut (Kapal, Pesawat)

Pengawasan thdp alat angkut (kapal, pesawat) dilakukan sesaat


setelahkapal/pesawat sandar atau landing dengan memperhatikan hal-hal
tersebut dibawah ini antara lain:

Pelabuhan/bandara singgah terakhir, dengan tujuan untuk


memastikan adaatau tidak wabah I KLB penyakit menular di wilayah
tersebut (affected area).
Asal kapal/pesawat, dengan tujuan untuk menentukan riwayat
perjalanan yang pernah dilakukan.
Dokumen kesehatan kapal (MDH, SSCEC/SSCC, Health Book, ICV,
Medical Certificate, Free Pratique, PHC, Sertifikat Air)
Sanitasi kapal: Sanitasi seluruh ruang kapal, air minum, air bersih,
sampah, keberadaan vektor penyakit (tikus, kecoa, nyamuk, lalat, dll)
b. Penumpang (ABK/Crew)

Penumpang merupakan faktor risiko yang paling rentan untuk


terjadinya
suatu penyakit menular potensial wabah. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan adalah :
Ada tidaknya penumpang, ABK/crew kapal yang sedang sakit
Ada tidaknya penumpang, ABK/crew kapal yang menderita penyakit
menular/PHEIC
Jumlah penumpang, ABK/crew yang sedang sakit menular
Jenis penyakit menular yang menyerang penumpang, ABK/crew
Ada tidaknya penumpang, ABK/crew yang berasal dari wilayah
terjangkit suatu penyakit menular
c. Barang Bawaan

Barang yang dibawa penumpang maupun awak kapal/pesawat


(faktor risiko munculnya penyakit menular potensial wabah) meliputi:
Obat, Makanan, Kosmetik, Alat Kesehatan, dan Bahan Aditif
(OMKABA) Hal- hal yang perlu diperhatikan adalah :
Ada tidaknya bahan berbahaya yang terbawa oleh penumpang di
kabin maupun bagasi.
Ada tidaknya bahan makanan/minuman mudah busuk /
kadaluarsa yang terbawa penumpang di kabin maupun bagasi.
Ada tidaknya binatang/tumbuhan yang terbawa penumpang di
kabin maupun bagasi.
Jenazah/abu jenazah
Penyakit menular/bukan
d. Lingkungan pelabuhan

Adapun data yang bisa diidentifikasi di lingkungan yang perlu


diperhatikan adalah:
Ada vektor yang menjadi perantara penular penyakit (lalat,
kecoa, nyamuk, tikus, dan vektor lain) jumlah, kepadatan
Ada tidaknya pencemaran udara, air dan tanah,
kebisingan yang dapatmenimbulkan masalah kesehatan
masyarakat.
Hygiene dan sanitasi makanan minuman di restoran, catering,
warung dlldilakukan pemeriksaan laboratorium rutin
Higiene sanitasi gedung dan tempat-tempat umum
Sanitasi Air (air bersih di reservoir) dilakukan pemeriksaan
fisik, kimia, mikrobiologi setiap bulan
Data penyakit (poliklinik KKP atau sarana kesehatan)

Jemaah haji/umroh
dll

Pelaporan dan Diseminasi


Pelaporan seluruh data di KKP melalui SIMKESPEL (Sistem Informasi
Kesehatan Pelabuhan), dimana alur pelaporan berjenjang sebagai berikut:
Hasil kegiatan yang dilakukan KKP tiap bulan dikirim ke KSOP sebagai
otoritas pelabuhan
Untuk kegiatan-kegiatan tertentu dilaporkan kepada instansi yang yang
berhubungan dengan kegiatan tersebut contoh surveilans pengawasan
kualitas reservoar air hasilnya tiap bulan dilaporkan kepada PELINDO
sebagai instansi pemasok kebutuhan air kapal dan seluruh wilayah pelabuhan.
Diseminasi biasanya dilakukan bersamaan dengan kegiatan lain yang
melibatkan lintas sektoral pelabuhan (contoh: Rakon jejaring kerja SE)

Kegiatan pemeriksaan kapal di lakukan oleh saya Jessica Levina,


Nicolaus Pradana dan Siska Tamara Gading. Kami dijemput dengan mobil oleh Bu
Manur Aruan, Bu Jihan, dan Pak Ibnu Arli. Kami melakukan Pemeriksaan kapal MV
Industrial Century.

I.DataUmum

Nama Kapal
: MV Industrial Century

Bendera / Kebangsaan : Antigua dan Barbuda

No IMO
: 9253260

Nama Kapten
: Gerald Merino Quiray (Filipina)
PelabuhanAsal
: Khalifa, UAE
Pelabuhan Tujuan
: Malaysia
Gross Tonnage
: 7252
Tanggal Tiba
: 15 08 2016
Tanggal Sandar
: 15 08 2016
Tanggal Diperiksa
: 15 08 2016
Jumlah AWK
: Asing (15 orang), Indonesia (0 orang)

Kondisi
Ket

Jenis
era

A
Ti
Dokumen
ng

Pernyataan

Kesehatan

Maritim
SSCEC/SSCC

Tempat

an
-

terbit:

Mexico

Tanggal

Terbit: 1404-16

Berlaku
sampai
dengan: 1410-2016
Daftar AWK

Daftar

Vaksinasi
Buku Kuning

Sertifikat

P3K
Buku

kesehatan

II. Data Khusus


1. Isyarat karantina (v) pasang
2. Aktivitas di atas kapal (v) tidak ada

Pemeriksaankesehatan ABK danobat-obatan


a. Pemeriksaan Kesehatan ABK
b. PemeriksaanObat-obatan

Pemeriksaan sanitasi kapal :

Air minum
o Tersedia air minum :
Skor : 40
o Kualitas air memenuhi syarat :
Skor : 40
o Saluran dan alat pengambilan air serta penyimpanannya bersih
Skor : 20
Air bersih
o Kualitas air memenuhi syarat :
Skor : 40
o Jumlah air yang mencukupi untuk kebutuhan awak kapal :
Skor : 40
o Saluran dan alat pengambilan air serta penyimpanannya bersih
Skor : 20
Air tergenang
o Tidak ada genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan
vektor
Skor : 60
o Bebas jentik
Skor : 40
Limbah cair
o Sarana pembuangan limbah cair memenuhi syarat
Skor : 50

o Dilakukan pengolahan limbah cair


Skor : 50
Sampah :
o Penanganan
Skor : 50
o Pengendalian
Skor : 30
o Sebelum dilakukan pembuangan kedarat dikumpul di TPS
Skor : 20
Air ballast
o Indikasi kualitas air ballast dalam tangki ballast memenuhi syarat
Skor : 50
o Dilakukan pengolahan air ballast
Skor : 50

Jenis obat

Ex

Pe

Anti infeksi

a. Antibiotik

b. Anti malaria

c. Anti jamur

d. Anti amoeba

Analgetik/anti piretik/

anti inflamasi
a. Antalgin

Ti

Ti

Ti

Ti

b. Paracetamol

c. As. Mefenamat

d. Ibuprofen

Antiasma

Antitusif

Obat saluran nafas

Ti

Ti

Ti

Ti

Ti

Ti

Dekongestan

Obat Saluran cerna


a. Antasida

b. Antiemetic

c. Antidiare

Obat jantung dan

perederan darah
a. Anti hipertensi

Ti

Ti

Ti

Ti

Ti

Obat lain-lain (mata,

telinga, kulit)

Ti

Anti alergi

a. ChlorpheniraminMaleat

Ti

Ti

b. Dexamethason

Alat / instrumen dan bahan

a. Emergency kit

Ti

Ti

b. Bahan : (desinfektan,
kasapembalut, kasasteril,

dll)

APD (masker,
sarungtangan, kacamata,

Ti

dll)

Hasil yang dicapai


1. Mampu memahami tugas dan fungsi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan.
2. Mampu memahami penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan wabah
ataupun kedaruratan medis secara global.
3. Memiliki pengalaman/bekal dalam melakukan pemeriksaan kapal dan
awak kapal.

Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan terhadap kapal dapat disimpulkan bahwa
dokumen kesehatan kapal, pengawasan dan pemeriksaan factor
resiko PHEIC, pengawasan dan pemeriksaan awak kapal, obat, dan
alat kesehatan di kapal lengkap.

Level yang di capai : Level 4

Anda mungkin juga menyukai