Anda di halaman 1dari 32

REFERAT

RUPTUR LIMPA

Disusun Oleh:
Agita Ginting
1061050016

Pembimbing:
dr. Sylvi F. Laura., Sp.B

Kepanitraan Klinik Ilmu Bedah


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Indonesia
Juni 2017
Anatomi
panjang 10-11cm,
lebar + 6-7 cm, tebal
+ 3-4 cm.4
75-100 gram
kuadran kiri atas
dorsal di abdomen
pada permukaan
bawah diafragma,
terlindung oleh iga ke
IX, X, dan XI
Anatomi
ligamen
Penopang
Limpa
Anatomi
Fisiologis
Sel darah merah tua akan kehilangan aktifitas
enzimnya dan limpa mengenali kondisi ini akan
menangkap dan menghancurkannya.
Tufsin adalah sebuah tetra peptida yang melingkupi
sel sel darah putih dan merangsang fagositosis
dari bakteri dan sel-sel darah tua.
Properdin adalah komponen penting dari jalur
alternatif aktivasi komplemen, bila kadarnya
dibawah normal akan mengganggu proses
opsonisasi bakteri yang berkapsul seperti
meningokokkus, dan pneumokokus.
Etiologi
Trauma Tajam luka tembak / tusuk
Trauma Tumpul olahraga bela diri,
Kecelakaan Lalu Lintas
Iatrogenik Limpa berubah posisi (
Splenoportografi-pungsi limpa)
Ruptur Spontan Gangguan Hematologik
(malaria kronik, splenomegali)
Jenis
Kerusakan
Limpa
Manifestasi Klinis
Takikardi
Penurunan Kesadaran
Nyeri perut kuadran kiri atas
Nyeri bahu kiri
Abdomen
Ins: tegang, membesar, hematom sub scapular
Pal:defence muscular
Per: pekak
Aus: BU -, sulit dinilai
Pemeriksaan Laboratorium
Pemantauan
Hb dan Ht turun, Leukositosis, Urinalisis (eritrosit +
curiga trauma saluran kemih.
Pemeriksaan Radiologi
1. CT Scan Abdomen
2. USG Abdomen
3. Angiografi
USG
USG abdomen
yang
menunjukkan
cairan bebas
peritoneum. Pada
trauma tumpul
abdomen
biasanya
hemoperiteneum.
USG
(a) USG abdomen tampak area anechoic pada daerah trauma. (b)
hematom subkapsular.
CT Scan Abdomen
Area hipodens linear menggambarkan laserasi, hipodens bulat dan oval
menggambarkan hematom intrasplenic.
Grading untuk trauma limpa menurut gambaran CT
Scan Abdomen
Kesulitan grading CT Scan Abdomen
Sering meremehkan tingkat cedera.
kemungkinan variasi antar pembaca
Tidak memasukkan:
Adanya perdarahan aktif
Kontusio
Post-traumatik infark
Yang paling penting: tidak ada nilai prediktif
untuk manajemen non-operasi (NOM)
Arteriogram

Arteriogram yang diperoleh dengan injeksi kateter arteri utama limpa menunjukkan
beberapa daerah ekstravasasi agen kontras parenkim (Kiri). Arteriogram diperoleh
dengan suntikan arteri lienalis utama setelah embolisasi koil superselectif dari
pseudoaneurisma. Opasifikasi kontras irregular masih tampak dengan area avaskular,
itu mungkin mewakili daerah lain dari cedera vaskular.
Penatalaksanaan non operatif
Indikasi :
hemodinamik stabil; Kurangnya rebound dan
guarding;tidak ada kebocoran isi; tidak ada luka
terbuka ataupun multipel luka terbuka, Spleen
injury grading I-III, IV dengan pemeriksaan yang
sangat teliti, dan hemodinamik dipastikan stabil.
Kontraindikasi
Wanita hamil
Penatalaksanaan operatif

Jika didapatkan hemodinamik tidak stabil


FAST positif, dan FAST negatif hemodinamik
tidak stabil.

Laparotomi CITO
Penatalaksanaan Laparotomi
Splenorafi (MESH),
Jika terdapat jaringan
yang dapat
dipertahankan.
Membuang jaringan
non vital + menjahit
kapsul limpa.
Penatalaksanaan Laparotomi
Splenektomi, parsial maupun total.
Penatalaksanaan Laparotomi
Splenograft / Tandur Lien / Cangkok Lien
Cara :
1. Splenektomi
2. Jaringan limpa yang tidak rusak 4 3 2cm
dan berat 35 gr untuk ditransplantasikan
3. Dibungkus dalam Omentum
Penatalaksanaan Laparotomi
Splenograft / Tandur Lien / Cangkok Lien
Penatalaksanaan Laparotomi
Splenograft / Tandur Lien / Cangkok Lien
Penatalaksanaan Laparotomi
Splenograft / Tandur Lien / Cangkok Lien
Penatalaksanaan Laparotomi
Splenograft / Tandur Lien / Cangkok Lien

Fungsi implan limpa dinilai setelah 3 bulan


dengan tomografi dihitung perut, skintigrafi, dan
tidak adanya Howell-Jolly bodies. Pemeriksaan
ini menunjukkan fungsi jaringan limpa yang
trasplanted pada semua pasien.
Komplikasi
1. Atelektasis lobus bawah paru kiri karena gerak
diafragma sebelah kiri pada pernafasan kurang bebas.
2. Trombositosis paska bedah, yang mencapai
puncaknya sekitar hari ke sepuluh, tidak cenderung
menimbulkan trombosis karena trombosit yang
bersangkutan merupakan trombosit tua
3. OPSS/OPSI (overwhelming postsplenectomy
sepsis/infection) pneumokokus, kadang H. Influenzae
atau meningokokus anak < 4 tahun
4. Berikan antibiotik profilaksis
Prognosis
Hasil dari penatalaksanaan baik operatif
ataupun nonoperatif dari ruptur limpa
penyembuhan 90% lebih baik pada pasien yang
ditatalaksana secara nonoperatif. Angka
kematian yang berhubungan dengan trauma
limpa berkisar antara 10% hingga 25% dan
biasanya akibat trauma pada organ lain dan
kehilangan darah yang banyak.
Daftar Pustaka
R. Syamsuhidat, Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed.2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta. 2004. Hal 608-612.
Klepac Steven R. Spleen Trauma. University of Illinois School of Medicine,
Department of Radiology. 2009. Diakses dari
http://emedicine.medscape.com/article/373694-overview pada tanggal
19 Mei 2017.
Brunicardy, Charles, et all. Schwartzs Principles of Surgery. Tenth Edition.
The Mc Graw-Hill Companies. 2005.
Lisle, David. Imaging for Student, second edition.Arnold, New York.2001.
pg 186-92
Ledbetter, S, Smithuis, R. Abdominal Trauma Role of CT. Department of
Radiology of the Brigham and Women's Hospital, Boston and the Rijnland
Hospital in Leiderdorp, the Netherlands. 2007. Diakses dari
http://www.radiologyassistant.nl/en /466181ff61073 pada tanggal 20 Mei
2017
Daftar Pustaka
Moore et all. Injury Scoring Scale. The American Association For The
Surgery of Trauma. Diakses dari
http://www.aast.org/Library/TraumaTools/InjuryScoringScales.aspx
#spleen pada tanggal 25 Mei 2017
Nimitt Patel, Louis Alarcon. Blunt Splenic Trauma. The American
Association For The Surgery of Trauma. Diakses dari
http://www.aast.org/GeneralInformation/BluntSplenicTrauma.aspx
pada tanggal 25 Mei 2017
Peter Mucha, Jr. Splenic Injury Operative Techniques in General
Surgery, Vol 2, No 3 (September), 2000. pg 192-205
Mulholland W. M, Lillemoe D. K, Doherty M.G, et al. Greenfields
Surgery Scientific Principles & Practice. Fifth Edition. Philadelphia.
2010. Pg 415-21
Foster M.E, Morris G. Teknik Bedah Umum. Indonesia. Farmedia.
2001. Hal 63-64
Daftar Pustaka
Anyfantakis S., Kastanakis M., Karona P. Spontaneous Rupture of the Spleen
Masquerading as a Pulmonary Infection. Greece. Hindawi Publishing Corporation.
2014. Diakses dari http://dx.doi.org/10.1155/2014/196525 pada tanggal 29 Mei
2017
Ahuja C, Farsad K, Chadha M. An overview of Splenic Embolization. American
Roentgen Ray Society. 2015. Diakses dari DOI:10.2214/AJR.15.14637 pada tanggal
29 Mei 2017
Bradburn E.H, Frankel H.L. Diagnosis and Management of Splenic Trauma. The
Journal of Lancaster General Hospital. Lancaster. 2010. Diakses dari
http://www.jlgh.org/Past-Issues/Volume-5---Issue-4/Diagnosis-and-Management-
of-Splenic-Trauma.aspx pada tanggal 29 Mei 2017
Beuran M, Gheju I, Venter M.D, et al. Non-operative Management of Splenic
Trauma. Romania. Journal of Medicine and Life.Volume 5. Issue 1. 2012. Pg 47-58.
Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3307080/ pada
tanggal 29 Mei 2017
Dinwar P. D. Overwhelming Post Splenectomy Infection Syndrome. International
Journal of Surgery. India. 2014. Diakses dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2675110/ pada tanggal 30 Mei
2017
Daftar Pustaka
Newland A, Proven D, Myint S. Preventing Severe Infection After
Splenectomy. National Center for Biotechnology Information. London.
2005. Diakses dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1188098/ pada tanggal
30 Mei 2017
Yorkgitis B.K. Primary Care of the Blunt Splenic Injured Adult. The
American Journal of Medicine. Florida. 2016. Diakses dari
http://www.amjmed.com/article/S0002-9343(16)31128-7/fulltext pada
tanggal 30 Mei 2017
Bjerke H.S. Splenic Rupture Treatment and Management. Medscape. 2017.
Diakses dari http://emedicine.medscape.com/article/432823-
treatment#d15 pada tanggal 1 Juni 2017
Carlo I.D, Pulvirenti E, Toro A. A New Technique for Spleen
Autotransplantation. The National Center for Biotechnology Information.
Italy. 2012. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21926100
pada tanggal 1 Juni 2017
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai