saya mencoba untuk share tentang materi yang saya dapatkan di kampus, kalo kurang
puas silahkan komen :)ckck
1. Definisi
2. Etiologi
Etiologi sehingga dilakukan laparatomi adalah karena disebabkan oleh beberapa hal
(Smeltzer, 2012) yaitu:
2. Peritonitis.
3. Jenis-jenis Laparatomi
a. Mid-line incision
b. Paramedian, yaitu ; sedikit ke tepi dari garis tengah (± 2,5 cm), panjang (12,5
cm).
4. Manifestasi Klinis
a. Nyeri tekan.
c. Kelemahan.
e. Konstipasi.
5. Komplikasi
b. Infeksi, infeksi luka sering muncul pada 36-46 jam pasca operasi. Organisme
yang paling sering menimbulkan infeksi adalah stapilococus aurens, organisme gram
positif. Stapilococus mengakibatkan peranahan. Untuk menghindari infeksi luka yang
paling penting adalah perawatan luka dengan memperhatikan aseptik dan antiseptik.
c. Kerusakan integritas kulit sehubungan dengan dehisensi luka atau eviserasi.
6. Pathway
7. Patofisiologi
Trauma abdomen merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau
tanpa tembusnya dinding perut dimana pada penanganan/penatalaksanaan lebih
bersifat kedaruratan dapat pula dilakukan tindakan laparatomi. Tusukan/tembakan ,
pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, kompresi atau sabuk pengaman (set-belt)
dapat mengakibatkan terjadinya trauma abdomen sehingga harus di lakukan
laparatomy.(Arif Muttaqin, 2013).
8. Pemeriksaan Penunjang
Parasentesis perut : tindakan ini dilakukan pada trauma tumpul perut yang diragukan
adanya kelainan dalam rongga perut atau trauma tumpul perut yang disertai dengan
trauma kepala yang berat, dilakukan dengan menggunakan jarum pungsi no 18 atau
20 yang ditusukkan melalui dinding perut didaerah kuadran bawah atau digaris
tengah dibawah pusat dengan menggosokkan buli-buli terlebih dahulu.
b. Sirkulasi: Tensi, nadi, respirasi, dan suhu, warna kulit, dan refill kapiler.
d Balutan: Apakah ada tube, drainage ? Apakah ada tanda-tanda infeksi? Bagaimana
penyembuhan luka?
f. Rasa nyaman: Rasa sakit, mual, muntah, posisi pasien, dan fasilitas ventilasi.
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan,
alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan MRS, nomor register, dan
diagnosis medis.
2. Keluhan Utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah nyeri pada
abdomen.
3. Riwayat Kesehatan
Kapan nyeri pertama kali dirasakan dan apa tindakan yang telah diambil sebelum
akhirnya klien dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan secara medis.
a. Pola Nutrisi
b. Pola Eliminasi
f. Seksualitas/reproduksi
g. Peran
j. Kognitif perseptual
5. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
pasien pernah mengalami trauma kepala, adanya hematoma atau riwayat operasi.
2. Mata
penglihatan adanya kekaburan, akibat akibat adanya gangguan nervus optikus (nervus
II), gangguan dalam mengangkat bola mata (nervus III), gangguan dalam memutar
bola mata (nervus IV) dan gangguan dalam menggerakkan boal mata kalateral
(nervus VI).
3. Hidung
Adanya gangguan pada penciuman karna terganggu pada nervus olfatorius (nervus I).
4. Mulut
5. Dada
Inspeksi :kesimetrisan bentuk, dan kembang kempih dada.
6. Abdomen
7. Ekstremitas
b. Nilai 1: Bila terlihat kontraksi dan tetapi tidak ada gerakan pada sendi.
c. Nilai 2: Bila ada gerakan pada sendi tetapi tidak bisa melawan grafitasi.
d. Nilai 3: Bila dapat melawan grafitasi tetapi tidak dapat melawan tekanan
pemeriksaan.
6. Kolaborasi
pemberian obat
analgetik
5. Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan
Menurut Craven dan Hirnle (2011) evaluasi didefenisikan sebagai keputusan dari
efektifitas asuhan keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah
ditetapkan dengan respon prilaku klien yang tampil.
Brunner and suddart. (2011). Textbook of Medical Surgical Nursing. Sixth Edition.
J.B. Lippincott Campany, Philadelpia.
Soeparman, dkk. 2010. Ilmu Penyakit Dalam : Balai Penerbit FKUI, Jakarta
Poskan Komentar
Posting LamaBeranda
Lencana Facebook
Mohammad Reza Darise
Mengenai Saya
Reza Darise
▼ 2016 (1)
► 2014 (9)
music player