Anda di halaman 1dari 15

keperawatan

saya mencoba untuk share tentang materi yang saya dapatkan di kampus, kalo kurang
puas silahkan komen :)ckck

Kamis, 05 Mei 2016

Laporan Pendahuluan Post Op Laparatomi

A. GAMBARAN KLINIS PENYAKIT

1. Definisi

Laparotomi adalah pembedahan yang dilakukan pada usus akibat terjadinya


perlekatan usus dan biasanya terjadi pada usus halus. (Arif Mansjoer, 2010).

Laparatomi adalah pembedahan perut, membuka selaput perut dengan operasi.


(Lakaman 2011).

2. Etiologi

Etiologi sehingga dilakukan laparatomi adalah karena disebabkan oleh beberapa hal
(Smeltzer, 2012) yaitu:

1. Trauma abdomen (tumpul atau tajam).

2. Peritonitis.

3. Perdarahan saluran cerna.

4. Sumbatan pada usus halus dan usus besar.

5. Massa pada abdomen

3. Jenis-jenis Laparatomi
a. Mid-line incision

b. Paramedian, yaitu ; sedikit ke tepi dari garis tengah (± 2,5 cm), panjang (12,5
cm).

c. Transverse upper abdomen incision, yaitu ; insisi di bagian atas, misalnya


pembedahan colesistotomy dan splenektomy.

d. Transverse lower abdomen incision, yaitu; insisi melintang di bagian


bawah ±4cm diatas anterior spinaliliaka, misalnya; pada operasi
appendictomy. Latihan - latihan fisik seperti latihan napas dalam, latihan batuk,
menggerakan otot-otot kaki, menggerakkan otot-otot bokong, Latihan alih baring dan
turun dari tempat tidur. Semuanya dilakukan hari ke 2 post operasi.(Smeltzer, 2012).

4. Manifestasi Klinis

a. Nyeri tekan.

b. Perubahan tekanan darah, nadi, dan pernafasan.

c. Kelemahan.

d. Gangguan integumen dan jaringan subkutan.

e. Konstipasi.

f. Mual dan muntah, anoreksia.

5. Komplikasi

a. Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan tromboplebitis. Tromboplebitis


post operasi biasanya timbul 7-14 hari setelah operasi. Bahaya besar tromboplebitis
timbul bila darah tersebut lepas dari dinding pembuluh darah vena dan ikut aliran
darah sebagai emboli ke paru-paru, hati, dan otak. Pencegahan tromboplebitis yaitu
latihan kaki, ambulasi dini post operasi.

b. Infeksi, infeksi luka sering muncul pada 36-46 jam pasca operasi. Organisme
yang paling sering menimbulkan infeksi adalah stapilococus aurens, organisme gram
positif. Stapilococus mengakibatkan peranahan. Untuk menghindari infeksi luka yang
paling penting adalah perawatan luka dengan memperhatikan aseptik dan antiseptik.
c. Kerusakan integritas kulit sehubungan dengan dehisensi luka atau eviserasi.

d. Ventilasi paru tidak adekuat.

e. Gangguan kardiovaskuler: hipertensi, aritmia jantung.

f. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

g. Gangguan rasa nyaman dan kecelakaan.(Arif Mansjoer, 2012).

6. Pathway

7. Patofisiologi

Trauma adalah cedera/rudapaksa atau kerugian psikologis atau emosional (Dorland,


2011). Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis akibat
gangguan emosional yang hebat (Brooker, 2010).
Trauma adalah penyebab kematian utama pada anak dan orang dewasa kurang dari 44
tahun. Penyalahgunaan alkohol dan obat telah menjadi faktor implikasi pada trauma
tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2011).
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan
tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2011).

Trauma abdomen merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau
tanpa tembusnya dinding perut dimana pada penanganan/penatalaksanaan lebih
bersifat kedaruratan dapat pula dilakukan tindakan laparatomi. Tusukan/tembakan ,
pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, kompresi atau sabuk pengaman (set-belt)
dapat mengakibatkan terjadinya trauma abdomen sehingga harus di lakukan
laparatomy.(Arif Muttaqin, 2013).

Trauma tumpul abdomen dapat mengakibatkan individu dapat kehilangan darah,


memar/jejas pada dinding perut, kerusakan organ-organ, nyeri, iritasi cairan usus.
Sedangkan trauma tembus abdomen dapat mengakibatkan hilangnya seluruh atau
sebagian fungsi organ, respon stres simpatis, perdarahan dan pembekuan darah,
kontaminasi bakteri, kematian sel. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ dan
respon stress dari saraf simpatis akan menyebabkan terjadinya kerusakan integritas
kulit, syok dan perdarahan, kerusakan pertukaran gas, resiko tinggi terhadap infeksi,
nyeri akut.(Arif Muttaqin, 2013).

8. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan rektum : adanya darah menunjukkan kelainan pada usus besar ;


kuldosentesi, kemungkinan adanya darah dalam lambung ; dan kateterisasi, adanya
darah menunjukkan adanya lesi pada saluran kencing.

- Laboratorium : hemoglobin, hematokrit, leukosit dan analisis urine.

- Radiologik : bila diindikasikan untuk melakukan laparatomi.

- IVP/sistogram : hanya dilakukan bila ada kecurigaan terhadap trauma saluran


kencing.

Parasentesis perut : tindakan ini dilakukan pada trauma tumpul perut yang diragukan
adanya kelainan dalam rongga perut atau trauma tumpul perut yang disertai dengan
trauma kepala yang berat, dilakukan dengan menggunakan jarum pungsi no 18 atau
20 yang ditusukkan melalui dinding perut didaerah kuadran bawah atau digaris
tengah dibawah pusat dengan menggosokkan buli-buli terlebih dahulu.

Lavase peritoneal : pungsi dan aspirasi/bilasan rongga perut dengan memasukkan


cairan garam fisiologis melalui kanula yang dimasukkan kedalam rongga peritonium.

Perlengkapan yang dilakukan pada pasien post laparatomy, adalah;

a. Respiratory: Bagaimana saluran pernapasan, jenis pernapasan, bunyi pernapasan.

b. Sirkulasi: Tensi, nadi, respirasi, dan suhu, warna kulit, dan refill kapiler.

c. Persarafan : Tingkat kesadaran.

d Balutan: Apakah ada tube, drainage ? Apakah ada tanda-tanda infeksi? Bagaimana
penyembuhan luka?

e. Peralatan: Monitor yang terpasang, cairan infus atau transfusi.

f. Rasa nyaman: Rasa sakit, mual, muntah, posisi pasien, dan fasilitas ventilasi.

g. Psikologis : Kecemasan, suasana hati setelah operasi.Pengkajian

B. GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan keperawatan adalah sesuatu bentuk pelayanan yang diberikan oleh


seseorang pasien dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari berupa bimbingan,
pengawasan, perlindungan. (Brunner & suddarth, 2009).

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan proses pengumpulan data yang dilakukan secara sistemik


mengenai kesehatan. Pasien mengelompokkan data menganalisis data tersebut
sehingga dapat pengkajian adalah memberikan gambaran secara terus menerus
mengenai keadaan pasien .Adapun tujuan utama dari pada pengkajian adalah
memberikan gambaran secara terus-menerus mengenai keadaan pasien yang mungkin
perawat dapat merencanakan asuhan keperawatan. (Arif mutaaq 2013).
Pengkajian pada laparatomu meliputi identitas klien keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit
psikososial.

a. Identitas klien

Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin, pendidikan,
alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan MRS, nomor register, dan
diagnosis medis.

2. Keluhan Utama

Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah nyeri pada
abdomen.

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Kapan nyeri pertama kali dirasakan dan apa tindakan yang telah diambil sebelum
akhirnya klien dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan secara medis.

b. Riwayat kesehatan dahulu

Adanya riwayat penyakit terdahulu sehingga klien dirawat di rumah sakit.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Bisanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi,diabetes melitus,atau adanya


riwayat stroke dari generasi terdahulu.

d. Riwayat psikososial dan spiritual

Peranan pasien dalam keluarga status emosional meningkat, interaksi meningkat,


interaksi sosial terganggu, adanya rasa cemas yang berlebihan, hubungan dengan
tetangga tidak harmonis, status dalam pekerjaan. Dan apakah klien rajin dalam
melakukan ibadah sehari-hari.

4. Aktivitas sehari-hari (sebelum dan selama sakit)

a. Pola Nutrisi
b. Pola Eliminasi

c. Pola Personal Hygiene

d. Pola Istirahat dan Tidur

e. Pola Aktivitas dan Latihan

f. Seksualitas/reproduksi

g. Peran

h. Persepsi diri/konsep diri

i. Kognitif diri/konsep diri

j. Kognitif perseptual

5. Pemeriksaan Fisik

1. Kepala

pasien pernah mengalami trauma kepala, adanya hematoma atau riwayat operasi.

2. Mata

penglihatan adanya kekaburan, akibat akibat adanya gangguan nervus optikus (nervus
II), gangguan dalam mengangkat bola mata (nervus III), gangguan dalam memutar
bola mata (nervus IV) dan gangguan dalam menggerakkan boal mata kalateral
(nervus VI).

3. Hidung

Adanya gangguan pada penciuman karna terganggu pada nervus olfatorius (nervus I).

4. Mulut

Adanya gangguan pengecapan (lidah ) akibat kerusakan nervus vagus adanya


kesulitan dalam menelan.

5. Dada
Inspeksi :kesimetrisan bentuk, dan kembang kempih dada.

Palpasi :ada tidaknya nyeri tekan dan massa.

Perkusi :mendengar bunyi hasil perkusi.

Auskultasi :mengetahui suara nafas, cepat dan dalam.

6. Abdomen

Inspeksi : bentuk, ada tidaknya pembesaran.

Auskultasi : mendengar bising usus.

Perkusi : mendengar bunyi hasil perkusi.

Palpasi : ada tidaknya nyeri tekan pasca operasi.

7. Ekstremitas

Pengukuran otot menurut (Arif Mutaqqin, 2012)

a. Nilai 0: bila tidak terlihat kontraksi sama sekali.

b. Nilai 1: Bila terlihat kontraksi dan tetapi tidak ada gerakan pada sendi.

c. Nilai 2: Bila ada gerakan pada sendi tetapi tidak bisa melawan grafitasi.

d. Nilai 3: Bila dapat melawan grafitasi tetapi tidak dapat melawan tekanan
pemeriksaan.

e. Nilai 4: Bila dapat melawan tahanan pemeriksaan tetapi kekuatanya berkurang.

f. Nilai 5: bila dapat melawan tahanan pemeriksaan dengan kekuatan penuh.

8. Diagnosa Keperawatan (NANDA, 2015)

a. Nyeri akut berhubungan dengan dilakukannya tindakan insisi bedah.

b. Resiko infeksi berhubungan dengan adanya sayatan / luka operasi laparatomi.

c. Gangguan imobilisasi berhubungan dengan pergerakan terbatas dari anggota


tubuh.
9. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Tujuan dan kriteria intervensi


Keperawatan hasil

1. Nyeri akut NOC NIC


berhubungan Anxiety Reduction
dengan Ansiety (penurunan
dilakukannya Fear leavel kecemasan)
tindakan insisi
bedah. Sleep deprivation 1. Identifikasi
tingkat kecemsan
Comfort, readines for
enchanced 2. Bantu klien
mengenal situasi yang
Kriteria Hasil: menimbulkan
kecemasan
Mampu mengontrol
kecemasan 3. Kaji
karakteristik nyeri
Mengontrol nyeri
4. Instruksikan
Kualitas tidur dan
pasien menggunakan
istirahat adekuat
tehnik rekasasi
Status kenyamanan
5. Berikan posisi
meningkat
nyaman sesuai
kebutuhan

6. Kolaborasi
pemberian obat
analgetik

2. Resiko infeksi NOC NIC


berhubungan
dengan adanya Immune status Infection Control
sayatan / luka (kontrol infeksi)
Knowledge : infection
operasi 1. Monitor tanda
laparatomi. control dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
Risk control
2. Bersihkan luka
Kriteria hasil
3. Ajarkan cara
Klien bebas dari tanda menghindari infeksi
dan gejala infeksi
4. Instruksikan
Menunjukkan pasien untuk minum
kemampuan untuk obat antibiotik sesuai
mencegah timbulnya resep
infeksi
5. Berikan terapi
Jumlah leukosit dalam antibiotik IV bila
batas normal perlu

3. Gangguan NOC NIC


imobilisasi
berhubungan Joint movement : Exercise therapy :
dengan active ambulation
pergerakan Mobility level 1. Monitor vital
terbatas dari sign sebelum/sesudah
anggota tubuh. Self care : ADLs latihan dan lihat
Transfer performance respon pasien saat
latihan
Kriteria hasil
2. Latih pasien
Klien meningkjat dalam pemenuhan
dalam aktivits fisik kebutuhan ADLs
secara mandiri sesuai
Mengerti dari tujuan
kebutuhan
dari peningkatan
mobilitas 3. Kaji
kemampuan pasien
Memeragakan
dalam mobilisasi
penggunaan alat
4. Konsultasi
Bantu untuk dengan terapi fisik
mobilisasi (walker) tentang rencana
ambulasi sesuai
kebutuhan

5. Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan

10. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat


untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus
kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Potter &
Perry, 2011).

11. Evaluasi Keperawatan

Menurut Craven dan Hirnle (2011) evaluasi didefenisikan sebagai keputusan dari
efektifitas asuhan keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah
ditetapkan dengan respon prilaku klien yang tampil.

Tujuan evaluasi antara lain :

a. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien.

b. Untuk menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas dari tindakan keperawatan


yang telah diberikan.

c. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.

d. Mendapatkan umpan balik

e. Sebagai tanggung jawab dan tanggunggugat dalam pelaksanaan pelayanan


keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

Kelima. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Brunner and suddart. (2011). Textbook of Medical Surgical Nursing. Sixth Edition.
J.B. Lippincott Campany, Philadelpia.

Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan Ed.31. EGC : Jakarta.

Doenges, Marilynn E. (2011). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran. EGC : Jakarta.

Mansjoer, Arif. 2012. Capita ,Selekta Kedokteran. Bakarta :Media Aesculapius.

Muttaqin, Arif. 2014. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Pencernaan. Jakarta: Salemba Medika

NANDA. 2015. Diagnosis Keperawatan NANDA : Masalah Yang Lazim Muncul

Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nursalam. 2010. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,


Edisi II. Salemba Medika. Jakarta

Prasetyo, S. N. 2010. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Graha


Ilmu.

Soeparman, dkk. 2010. Ilmu Penyakit Dalam : Balai Penerbit FKUI, Jakarta

Smeltzer, Suzanne C. 2010. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and


Suddarth Ed.8 Vol.3. EGC : Jakarta

Diposkan oleh Reza Darise di 05.05


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Lencana Facebook
Mohammad Reza Darise

Buat Lencana Anda

Mengenai Saya

Reza Darise

Lihat profil lengkapku


Arsip

 ▼ 2016 (1)

o ▼ Mei 2016 (1)

 Laporan Pendahuluan Post


Op Laparatomi

 ► 2014 (9)

music player

Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai