Anda di halaman 1dari 25

ASUHANKEPERAWATANDEMAMBERDARAH

DENGUE

BAB I
KONSEP DASAR MEDIS
A. Pengertian
DHF (Dengue Haemorhagic Fever) atau DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh
melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

B. Etiologi
Virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

C. Patofisiologi
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, pasien akan mengalami keluhan
dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal
seluruh badan, hiperemi ditenggorokan, timbulnya ruam dan kelainan yang mungkin
muncul pada system retikuloendotelial seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah
bening, hati dan limpa. Ruam pada DHF disebabkan karena kongesti pembuluh
darah dibawah kulit.
Fenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan
membedakan DF dan DHF ialah meningginya permeabilitas dinding kapiler karena

pelepasan zat anafilaktosin, histamin dan serotonin serta aktivasi system kalikreain
yang berakibat ekstravasasi cairan intravaskuler. Hal ini berakibat berkurangnya
volume plama, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi, hipoproteinemia, efusi dan
renjatan.
Adanya kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler dibuktikan dengan
ditemukannya cairan dalam rongga serosa, yaitu dalam rongga peritoneum, pleura
dan perikard. Renjatan hipovolemik yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma,
bila tidak segera teratasi akan terjadi anoxia jaringan, asidosis metabolic dan
kematian. Sebab lain kematian pada DHF adalah perdarahan hebat. Perdarahan
umumnya dihubungkan dengan trombositopenia, gangguan fungsi trombosit dan
kelainan fungsi trombosit.
Fungsi agregasi trombosit menurun mungkin disebabkan proses imunologis
terbukti dengan terdapatnya kompleks imun dalam peredaran darah. Kelainan
system koagulasi disebabkan diantaranya oleh kerusakan hati yang fungsinya
memang tebukti terganggu oleh aktifasi system koagulasi.

PATHWAY
Virus Dengue
Stimulus sel makrofag untuk

Melalui gigitan nyamuk

pirogen andogen

Beredar dalam aliran darah

Masuk ke hipotalamus

Viremia

Mengacaukan termoregulasi
Hiperpireksia

Bereaksi dengan antibody


Pengaktifan sistem komplemen dan

HIPERTERMI
pelepasan anvilaktosin C3a & C5a

Melepaskan histamin yang bersifat vasoaktif


Hospitalisasi

Permeabilitas dinding pembuluh darah

Perubahan status

informasi

Kebocoran plasma intertisium

kesehatan

inadekuat

Jumlah cairan intravaskular

RESIKO SYOK
ANSIETAS
DEFISIENSI PENGETAHUAN
Hematokrit
Suplai O2 ke jaringan tidak adekuat
{ hipoksia jaringan }

Aidosis metabolik

Mobilitas usus

Metabolisme anaerob
Menstimulasi medula vomiting

Mual , Muntah

Penimbunan asam laktat

Ujung saraf teriritasi oleh asam laktat

NYERI
Anoreksia

Dehidrasi

KEKURANGAN VOLUME CAIRAN


Intake nutrisi berkurang

KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KERANG DARI KEBUTUHAN TUBUH


Energi
Kelemahan , Aktivitas terbatas

INTOLERANSI AKTIVITAS

D. Manifestasi klinis
Demam tinggi selama 5-7 hari
Perdarahan terutama perdarahan di bawah kulit
Anoreksia, mual dan muntah, diare, konstipasi
Sakit kepala
Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah
menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah)
Hematuria, melena, epistaksis, hematemesis
Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar geteh bening.

E. Klasifikasi DBD

Derajat I

: Demam, uji torniqet positif, trombositopeni dan hemokonsentrasi

Derajat II

: Perdarahan spontan di kulit

Derajat III

: Kegagalan sirkulasi (nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin

lembab, gelisah)
Derajat IV

: Renjatan berat (denyut nadi dan tekanan darah tidak dapat

diukur)

F. Pemeriksaan Penunjang
Darah
1. Trombosit menurun.
2. HB meningkat lebih 20 %
3. HT meningkat lebih 20 %
4. Leukosit menurun pada hari ke 2 dan ke 3
5. Protein darah rendah
6. Ureum PH bisa meningkat
7. NA dan CL rendah
Serology : HI (hemaglutination inhibition test).
1. Rontgen thorax : Efusi pleura.
2. Uji test tourniket (+)

G. Penatalaksanaan Terapeutik

Tirah baring
Pemberian makanan lunak

Pemberian cairan melalui infuse


Pemberian cairan intra vena (biasanya ringer lactat, nacl) ringer lactate
merupakan cairan intra vena yang paling sering digunakan , mengandung Na + 130
mEq/liter , K+ 4 mEq/liter, korekter basa 28 mEq/liter , Cl 109 mEq/liter dan Ca = 3
mEq/liter.
Pemberian obat-obatan : antibiotic, antipiretik
Anti konvulsi jika terjadi kejang
Monitor tanda-tanda vital (Tekanan Darah, Suhu, Nadi, RR).
Monitor adanya tanda-tanda renjatan
Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut
Periksa HB,HT, dan Trombosit setiap hari.
Minum banyak 1,5-2 liter/24 jam dengan air teh, gula atau susu.

H. Ayat Al Quran yang terkait tentang penyakit DBD.


Ayat Al Quran tentang pemeliharaan lingkungan.

Rum: 41
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).

Al -Qashash:77
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat

kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.

Hadis yang terkait tentang sakit demam :

Rasulullah s.a.w. bersabda: Demam panas adalah dari serpihan api neraka
Jahannam, maka dinginkanlah dengan air. (sahih al-Bukhari, no. 3023)
Hadis lain berkaitan dengan deman atau penyakit, antaranya ialah;

Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka.
(HR. Al-Bazzar, dishohihkan Syeikh Albani dalam kitab Silsilah al Hadiits ash
Shohihah no. 1821).
Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, kerana sesungguhnya
(dengan

penyakit

itu) Allah

akan

menghapuskan

dosa-dosa

anak Adam

sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR. Muslim no.


2575).
Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan
Allah

akan

mengugurkan

bersamanya

dosa-dosanya

seperti

pohon

yang

mengugurkan daun-daunnya. (HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).
Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan,
gangguan, kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan
menghapuskan
(HR. Bukhari no. 5641).

sebagian

dari

kesalahan-kesalahannya.

Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan,
penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya,
melainkan

akan

dihapuskan

dengan

dosa-dosanya.

(HR. Muslim no. 2573).


Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, melainkan
ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu
kesalahan darinya. (HR. Muslim no. 2572).
Walaupun demikan, seorang mukmin mestilah berikhtiar untuk mengubatinya. Ini
adalah kerana Rasulullah s.a.w. bersabda: Allah tidak menurunkan penyakit
melainkan pasti menurunkan ubatnya. (HR. Bukhari no. 5678).

Dalam Alqur'an, Allah seringkali menyeru manusia untuk mempelajari alam dan
menyaksikan "ayat-ayat" yang ada padanya. Semua makhluk hidup dan tak hidup di
jagat raya ini dipenuhi "ayat" yang menunjukkan bahwa alam semesta seisinya telah
diciptakan. Di samping itu alam ini adalah pencerminan dari ke-Mahakuasaan, Ilmu
dan Kreasi Penciptanya. Adalah wajib bagi manusia untuk memahami ayat-ayat ini
melalui akalnya, sehingga ia pun pada akhirnya menjadi hamba yang tunduk patuh
di hadapan Allah.
Kendatipun semua makhluk hidup adalah ayat Allah, uniknya ada sejumlah
binatang yang secara khusus disebut dalam Alqur'an. Satu diantaranya adalah
nyamuk:





"Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk
atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka
yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Rabb mereka, tetapi mereka yang kafir
mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan
perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan
itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan
Allah kecuali orang-orang yang fasik." (QS. Al-Baqarah, 2:26).

Mungkin banyak di antara kita yang menganggap nyamuk sebagai serangga


yang biasa saja, atau bahkan menjengkelkan karena suka mengganggu orang tidur.
Akan tetapi pernyataan: "Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan
berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu" semestinya mendorong kita untuk
memikirkan keajaiban binatang yang satu ini.

BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Biodata / Identitas
DHF dapat menyerang dewasa atau anak-anak terutama anak berumur < 15
tahun. Endemik didaerah Asia tropik.
2. Keluhan Utama : Panas / demam.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Demam mendadak selama 2-7 hari dan kemudian demam turun dengan tandatanda lemah, ujung-ujung jari, telinga dan hidung teraba dingin dan lembab.
Demam disertai lemah, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri pada anggota
badan, punggung, sendi, kepala dan perut, nyeri ulu hati, konstipasi atau diare.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Ada kemungkinan anak yang telah terjangkau penyakit DHF bisa berulang
DHF lagi, Tetapi penyakit ini tidak ada hubungannya dengan penyakit yang pernah
diderita dahulu.
5. Riwayat Penyakit Keluarga

Penyakit DHF bisa dibawa oleh nyamuk jadi jika dalam satu keluarga ada
yang menderita penyakit ini kemungkinan tertular itu besar.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Daerah atau tempat yang sering dijadikan tempat nyamuk ini adalah
lingkungan yang kurang pencahayaan dan sinar matahari, banyak genangan air, vas
and ban bekas.
7. Riwayat Tumbuh Kembang Anak : Sesuai dengan tumbuh kembang klien.
8. ADL
o Nutrisi

: Dapat menjadi mual, muntah, anoreksia.

o Aktifitas

: Lebih banyak berdiam di rumah selama musim hujan dapat

terjadi nyeri otot dan sendi, pegal-pegal pada seluruh tubuh, menurunnya aktifitas
bermain.
o Istirahat tidur

: Dapat terganggu karena panas, sakit kepala dan nyeri.

o Eliminasi alvi

: Dapat terjadi diare/ konstipasi, melena.

o Personal

hygiene : Pegal-pegal

pada

seluruh

tubuh

saat

dapat meningkatkan ketergantungan kebutuhan perawatan diri.

9. Pemeriksaan
Keadaan umum
Suhu tubuh tinggi (39,4 41,1 0C), menggigit hipotensi,nadi cepat dan lemah.
Kulit
Tampak bintik merah (petekil), hematom, ekimosit.
Kepala
Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor (kadang).
Dada

panas

Nyeri tekan epigastrik, nafas cepat dan sering berat.


Abdomen
Pada palpasi teraba pembesaran hati dan limfe pada keadaan dehidrasi turgor
kulit menurun.
Anus dan genetalia
Dapat terganggu karena diare/ konstipasi.
Ekstrimitas atas dan bawah
Ekstrimitas dingin, sianosis.

10. Pemeriksaan Penunjang


Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan di jumpai:
o Hb dan PCV meningkat (20%).
o Trombositopenia (100.000/ml).
o Leukopenia (mungkin normal atau leukositosis).
o Ig.D.dengue positif.
o Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan: hipoprotinemia, hipokloremia, dan
hiponatremia.
o Urium dan PH darah mungkin meningkat.
o Asidosis metabolik: pCO <35-40 mmHg HCO rendah.
o SGOT/SGPT memungkinkan meningkat.

B. Diagnosa keperawatan
a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus.
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif.

c. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis penyakit.


d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
anoreksia , mual dan muntah.
e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
f. Resiko syok berhubungan dengan hipovilemik
g. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
h. Defisiensi pengetahuan berhubungan degan kurang familier dengan sumber
informasi.

C. Intervensi keperawatan
a. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus.
Tujuan & Kriteria Hasil

Intervensi

{ NOC }

{ NIC }
Fever Treatment :

Setelah
tindakan

dilakukan
keperawatan

selama ... x 24 jam, pasien

Observasi

Rasional

Tanda-tanda vital merupakan


tanda-tanda
acuan untuk mengetahui

vital tiap 3 jam.

akan :

keadaan umum pasien.

Menunjukkan suhu tubuh

Kompres

dalam rentang normal.

mengembalikan

TTV normal.

Beri kompres hangat pada


bagian

lipatan

tubuh

( Paha dan aksila ).

normal

hangat

dapat
suhu

memperlancar

sirkulasi.
Untuk mengetahui adanya
ketidakseimbangan cairan

Monitor intake dan output

tubuh.
Dapat menurunkan demam

Berikan obat anti piretik.

Temperature

Peningkatan suhu tubuh


akan

Regulation
Beri banyak minum ( 11,5 liter/hari) sedikit tapi

menyebabkan

penguapan

tubuh

meningkat sehingga perlu


diimbangi dengan asupan

sering

cairan yang banyak.


Pakaian

yang

tipis

menyerap

keringat

dan

membantu

mengurangi

penguapan tubuh akibat


Ganti

pakaian

dengan

bahan

klien
tipis

dari peningkatan suhu dan


dapat terjadi konduksi.

menyerap keringat.

b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif.


Tujuan & Kriteria Hasil

Intervensi

{ NOC }
Setelah
dilakukan

{ NIC }
Fluid Managemen

tindakan

keperawatan

Kaji keadaan umum klien

Rasional

Mengetahui dengan cepat

selama ... x 24 jam, dan tanda-tanda vital.

penyimpangan

pasien akan :

keadaan normalnya.

Menunjukkan
keseimbangan

Kaji

input

dan

dari

output Mengetahui

elektrolit cairan.

cairan

balance

dan

elektrolit

dan asam basa

dalam

Menunjukkan

tubuh/homeostatis.

keseimbangan cairan

Observasi adanya tanda- Agar

Turgor kulit baik

tanda syok

segera

dilakukan tindakan jika

Tanda-tanda vital dalam


batas normal

dapat

terjadi syok.
Anjurkan

klien

untuk Asupan

banyak minum.

cairan

sangat

diperlukan

untuk

menambah

volume

cairan tubuh

Kolaborasi dengan dokter Pemberian

cairan

I.V

dalam pemberian cairan sangat penting bagi klien


I.V.

yang mengalami deficit


volume

cairan

memenuhi

untuk

kebutuhan

cairan klien.
c. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis penyakit.
Tujuan & Kriteria Hasil

Intervensi

{ NOC }
Setelah
dilakukan

{ NIC }
Pain management

tindakan

keperawatan

Lakukan pengkajian nyeri

Rasional

Mengetahui

nyeri

yang

selama ... x 24 jam, secara kompherensif.

dialami pasien sehingga

pasien akan :

perawat

Dapat mengontrol nyeri

menentukan

Mengetahui tingkat nyeri

mengatasinya.

Ekspresi wajah rileks.

Kaji

faktor-faktor

mempengaruhi

dapat

yang Dengan

cara

mengetahui

reaksi faktor-faktor

pasien terhadap nyeri.

maka

perawat

melakukan
yang

tersebut
dapat

intervensi

sesuai

dengan

masalah klien.
Posisi yang nyaman dan
Berikan

posisi

nyaman

dan

yang situasi yang tenang dapat


ciptakan membuat perasaan yang

suasana ruangan yang nyaman pada pasien.


tenang.

Dengan suasana
gembira pasien dapat
sedikit mengalihkan

Berikan

suasana

gembira bagi pasien

perhatiannya

terhadap

nyeri.

Obat

analgesik

dapat

menekankan rasa nyeri.


Analgetic
administration

Berikan analgesiksesuai
tipe dan beratnya nyeri .

d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


anoreksia , mual dan muntah.
Tujuan & Kriteria Hasil
Setelah
tindakan

Intervensi

{ NOC }
dilakukan
keperawatan

selama ... x 24 jam,


pasien akan :

nutrisi terpenuhi.
Memperlihatkan
selera makan

{ NIC }
Nutrition
Memudahkan

managemen
Kaji keadaan umum klien
Beri

Menunjukkan kebutuhan

Rasional

makanan

sesuai

kebutuhan tubuh klien.


Anjurkan orang tua klien

adanya

untuk memberi makanan

intervensi selanjutnya
Merangsang nafsu makan
klien sehingga klien mau
makan.
Makanan
kecil

sedikit tapi sering.

Anjurkan orang tua klien


memberi makanan TKTP
dalam bentuk lunak

dalam

sering

memudahkan

organ

pencernaan

dalam

metabolisme.
Makanan

berfungsi
mempercepat
penyembuhan.
Timbang

berat

badan

porsi

tapi

komposisi

Nutrition Monitoring

untuk

dengan
TKTP
membantu
proses

klien tiap hari.

Berat badan merupakan


Monitor mual dan muntah salah
pasien

satu

indicator

pemenuhan

nutrisi

berhasil.
Untuk mengetahui status
nutrisi pasien.
e. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
Tujuan & Kriteria Hasil

Intervensi

{ NOC }
Setelah
dilakukan

{ NIC }
Activity Therapy

tindakan

keperawatan

selama ... x 24 jam,

Rasional

Kaji hal-hal yang mampu

dalam

berpartisipasi

dalam aktivitas fisik


Dapat

tingkat

ketergantungan

dilakukan klien.

pasien akan :
Dapat

Mengetahui

melakukan

aktivitas sehari-hari

Bantu

klien

kebutuhan
sesuai

memenuhi
aktivitasnya

dengan

tingkat

keterbatasan klien

TTV normal

memenuhi

kebutuhannya.
Bantuan
diperlukan
saat

sangat
klien

pada

kondisinya

lemah

dalam

pemenuhan

kebutuhan

sehari-hari

tanpa

mengalami

ketergantungan
Beri penjelasan tentang

klien

orang lain.

pada

hal-hal

yang

dapat Dengan

membantu
meningkatkan

penjelasan,

dan pasien termotivasi untuk


kekuatan kooperatif

selama

perawatan

terutama

fisik klien.

terhadap tindakan yang


dapat

meningkatkan

kekuatan fisiknya.
Libatkan keluarga dalam
pemenuhan ADL klien

Keluarga

merupakan

Jelaskan pada keluarga orang terdekat dengan


dan

klien

pentingnya

tentang klien
bedrest Untuk

ditempat tidur.

mencegah

terjadinya keadaan yang


lebih parah

f. Resiko syok berhubungan dengan hipovilemik


Tujuan & Kriteria Hasil
Setelah
tindakan

{ NOC }
dilakukan
keperawatan

selama ... x 24 jam,

Intervensi

Rasional

{ NIC }
Syok prevention
Monitor keadaan umum
klien.

Memantau kondisi klien


selama masa perawatan

pasien akan :

terutama

TTV dalam batas normal

perdarahan

Natrium

tanda

serum,

kalium

serum, kalsium serum,

pra

saat

terjadi
sehingga

syok,

dapat ditangani.

syok

magnesium serum dalam


batas normal.

Tanda vital dalam batas


Observasi

tanda-tanda normal

menandakan

Hematokrit dalam batas vital

keadaan umum klien baik

normal

Mengetahui

balance

cairan

elektrolit

dan

Monitor input dan output dalam


pasien

Keterlibatan

keluarga

untuk segera melaporkan


jika

terjadi

perdarahan

Anjurkan

pada

pasien/ terhadap pasien sangat

keluarga

untuk

segera membantu tim perawatan

melapor jika ada tanda- untuk segera melakukan


tanda perdarahan.

tindakan yang tepat

untuk acuan melakukan


tindak
Syok managemen
Cek

hemoglobin,

hematokrit, trombosit

lanjut

perdarahan.
Untuk
adanya
metabolik.

Monitor gas darah dan


oksigenasi

g. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

terhadap

mengetahui
asodosis

Tujuan & Kriteria Hasil

Intervensi

{ NOC }
Setelah
dilakukan
tindakan

keperawatan

Rasional

{ NIC }
Anxiety Reduction
Mengetahui

kecemasan

selama ... x 24 jam,

orang

klien

pasien akan :

memudahkan

Mampu

mengidentifikasi

menentukan

dan

mengungkapkan

selanjutnya.

gejala cemas
TTV normal

Kaji tingkat kecemasan

Jelaskan

prosedur

pengobatan perawatan.

tua

dan

intervensi

Untuk

menambah

pengetahuan

dan

Menunjukkan teknik untuk

informasi

kepada

klien

mengontrol cemas

yang dapat mengurangi


kecemasan orang tua.
Beri

kesempatan

pada

orang tua untuk bertanya


tentang kondisi pasien.

Untuk

memperoleh

informasi

yang

lebih

banyak

dan

meningkatkan
pengetahuan
Beri

penjelasan

tiap

prosedur/ tindakan yang


akan dilakukan terhadap
pasien dan manfaatnya
bagi pasien

dan

mengurangi stress.
Memberikan

penjelasan

tentang proses penyakit,


menjelaskan

tentang

kemungkinan pemberian
perawatan

intensif

jika

memang diperlukan oleh


pasien

untuk

mendapatkan perawatan
yang lebih optimal
Memberi

ketenangan

kepada
Beri dorongan spiritual.

klien

dengan

diri

kepada

berserah

Tuhan Yang Maha Esa.

h. Defisiensi pengetahuan berhubungan degan kurang familier dengan sumber


informasi.
Tujuan & Kriteria Hasil

Intervensi

{ NOC }
Setelah
dilakukan
tindakan

keperawatan

selama ... x 24 jam,


pasien akan :
Pasien

dan

{ NIC }
Teaching: Disease
Proses
Kaji tingkat pengetahuan
klien/keluarga

keluarga

menyatakan pemahaman
tentang penyakit , kondisi
, prognosisdan program

Rasional

tentang

latar

data

pemberian

fdasar
informasi

selanjutnya.

penyakit DHF
Kaji

Sebagai

belakang

pendidikan

klien/

Untuk

memberikan

penjelasan

sesuai

pengobatan

dengan

tingkat

Mampu

pendidikan

keluarga.

melaksanakan

yang dijelaskan secara


benar

klien/

keluarga sehingga dapat


Jelaskan tentang proses
penyakit, diet, perawatan
dan

obat-obatan

pada

dipahami.
agar

informasi

dapat

diterima dengan mudah

klien dengan bahasa dan dan tepat sehingga tidak


kata-kata

yang

mudah terjadi kesalahpahaman.

dimengerti.
Jelaskan semua prosedur
yang akan dilakukan dan Dengan
manfaatnya pada klien.

mengetahui

prosedur/tindakan
akan

dilakukan

yang
dan

manfaatnya, klien akan


Berikan
pada

kesempatan kooperatif
klien/

dan

keluarga kecemasannya menurun.

untuk menanyakan hal- Mengurangi


hal yang ingin diketahui dan

kecemasan

memotivasi

sehubungan

dengan untuk kooperatif.

penyakit

diderita

klien.

yang

klien

DAFTAR PUSTAKA

Judith M. Wilkinson. & Nancy R. Ahern,(2012), Diagnosa Keperawatan Nanda


NIC NOC, Jakarta, EGC
Nurarif, Amin Huda % Kusuma, Hardhi, (2013), Aplikasi Asuhan Keperawatan
NANDA NIC-NOC, Jakarta, Medi Action Publishing.
Herdman, T. Heather. 2009. Diagnosa Keperawatan Nanda Internasional. EGC.
Jakarta
Pasaribu, Syahril. 1992. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue. Bagian
Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara : Medan
Hendrayanto. 2004. Ilmu Penyakait Dalam : jilid 1. Jakarta : FKUI
Doenges,

EM.

(2000), Rencana Asuhan

Keperawatan;

Pedoman

untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih Bahasa I Made


Kariasa, dkk. (2001), Jakarta, EGC.

Prince, Sylvia Anderson, 2000., Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit., Ed. 4, EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai