Pembukaan
Pengamatan adanya serangga dan
benda asing
Perlakuan pertama yang dilakukan untuk mengetahui adanya serangga
pada kakao fermentasi yaitu menyiapkan kakao fermentasi yang masih berada
dalam bentuk kemasan. Selanjutnya yaitu pembukaan pada kemasan kakao
fermentasi untuk melakukan pengamatan secara visual adanya serangga hidup dan
benda asing pada dalam kemasan kakao tersebut.
Penggolongan (AA, A, B,
C,S)
Langkah pertama yang dilakukan untuk mengetahui jumlah biji kakao
dalam 100 gram biji kakao yaitu menyiapkan bahan yang digunakan. Dari 100
gram biji kakao fermentasi dilakukan penghitungan berapa banyak jumlah biji
Pemotongan memanjang
Pengamatan
Perhitungan
Pengecilan ukuran
Pengovenan
Eksikator 15 menit
Penimbangan
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk penentuan kadar air yaitu
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama proses pengamatan. Bahan
yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu biji kakao fermentasi dari pusat
penelitian kopi dan kakao Indonesia. 5 gram biji kakao kering dikecilkan
ukurannya lalu dimasukkan kedalam botol timbang. Tujuan dari pengecilan
ukuran yaitu untuk memperluas permukaan biji kakao sehingga saat dilkaukan
pengovenan mudah terjadi penguapan. Botol timbang yang digunakan sebelumnya
telah dioven dan dieksikator selama 15 menit. Sebelum biji kakao dimasukkan
dalam botol timbang, berat dari botol timbang harus diketahui. Selanjutnya yaitu
dilakukan pengovenan selam satu hari kemudian di eksikator selama 15 menit
bertujuan agar kandungan air yang terdapat pada biji kakao dapat menguap dan
dapat diketahui berat yang hilang selama pengovenan. Sedangkan proses eksikator
bertujuan untuk menyeimbangkan RH dengan lingkungan. Setelah itu dilakukan
penimbangan untuk mengetahui berat yang hilang selama pengovenen dan berat
yang hilang tersebut dianggap berat air pada biji kakao. Kemudian dilakukan
perhitungan kadar air pada kedua biji kakao tersebut.
Biji kakao
Pembelahan
Pengamatan aroma
Langkah pertama yaitu menyiapkan biji kakao fermentasi yang akan
dilakukan pengamatan. Selanjutnya dilakukan pembelahan pada biji kakao dengan
posisi memanjang. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengamatan dalam
menentukan aroma biji kakao. Kemudian dilakukan pengamatan pada biji kakao
untuk menentukan adanya bau asap abnormal atau berbau asing pada biji kakao
tersebut. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari biji kakao
dimana berdasarkan syarat mutu biji kakao tidak boleh berbau asap abnormal atau
berbau asing.