Anda di halaman 1dari 1

LATAR BELAKANG DBD

Indonesia merupakan salah satu Negara yang beriklim tropis. Iklim tropis ini hanya
memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan juga musim kemarau. Disaat adanya pergantian
musim kemaru ke musim penghujan merupakan waktu dimana terjadinya perkembangbiakan
nyamuk. Selama ini kita pasti tahu dengan yang namanya nyamuk bahkan nyamuk dan manusia
hidup berdampingan tanpa batas, namun dari berdampingannya hidup manusia dan nyamuk
bukan sebua keuntungan bagi manusia malah menjadi kerugian yang sangat besar bagi manusia
karena nyamuk ini dapat membawa sebuah waba penyakit yang berbahaya bagi manusia,
meskipun jumlah nyamuk itu tidak sebanyak manusia tapi keberadaannya bisa membunuh
banyak manusia dengan penyakit yang dibawanya.
Di dunia terutama di Indonesia banyak hidup berbagai jenis nyamuk yang berbahaya
seperti nyamuk Aedes Aegypti, Aedes Albopictus, Aedes Africanus, Anopheles dan lain-lain.
Namun nyamuk yang paling berbahaya dan banyak ditemukan disekitaran lingkungan
masyarakat adalah nyamuk Aedes Aegipty, nyamuk ini mempunyai siklus hidup yang unik dari
jenis nyamuk yang lainnya karena nyamuk ini hanya bisa bertelur di air jernih yang tidak
beralaskan tanah.
Nyamuk Aedes Aegipty ini merupakan nyamuk penyebab penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD). Penyaki DBD ini merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang
jumlah penderitanya dari tahun ke tahun terus meningkat dan penyebarannya pun semakin luas
karena penyakit ini mempunyai perjalanan yang sangat cepat dalam penularannya dan penyakit
ini sering menjadi fatal karena banyak penderitanya meninggal akibat penanganannya terlambat.
Di Indonesia penyakit ini ditemukan pertama pada tahun 1986. Virus Dengue ini
menyebar hingga ke seluruh daerah, bahkan sampai ke daerah yang terpencil pun. Terutama di
Maluku pada daerah pesisir pantai yang mempunyai genangan air yang jernih. Namun masih
banyak masyarakat yang ada dipesisir pantai belum mengetahui hal ini. Ketidaktahuan
masyarakat terhadap penyakit ini menjadi salah satu penyebab dari banyaknya orang yang
menderita penyakit DBD. Dan berpikir jika nyamuk Aedes Aegipty ini hanya nyamuk biasa yang
tidak membawa penyakit, kemudian paradigma masyarakat yang masih menganut paradigma
sakit pada hal untuk penyakit DBD ini kita harus bisa menerapkan paradigma sehat karena salah
satu mencegah penyakit ini agar tidak terjangkit yaitu dengan cara pencegahan ditambah lagi
nyamuk Aedes Aegipty yang menjadi pembawa penyakit ini berkembang di seluruh Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai