RADIOKIMIA
ACARA :
Disusun Oleh :
Nama
: Bilqis Latifah
Prodi
: Teknokimia Nuklir
Semester
: IV
Kelompok
: B4
Teman Kerja
Asisten
: Maria Christina P
A. Tujuan
1. Melakukan preparasi, iradiasi, dan pencacahan sampel dalam AAN
2. Menentukan massa suatu unsur di dalam sampel.
B. Dasar Teori
Pengertian dan Prinsip Analisis Aktivasi Neutron
Analisis Aktivasi Neutron (AAN) adalah salah satu teknik nuklir yang digunakan
untuk mengkuantifikasi unsur-unsur kimia yang terkandung dalam suatu materi. Teknik
ini didasarkan pada reaksi penangkapan neutron termal oleh inti atom yang terkandung
dalam materi uji. Reaksi inti ini berlangsung di fasiltas iradiasi yang menyediakan
sumber neutron. Hasil interaksi tersebut menghasilkan spesi atom baru yang kelebihan
satu buah neutron dan dalam keadaan tidak stabil. Untuk mencapai ke keadaan stabil,
spesi tidak stabil tersebut melepaskan partikel beta yang umumnya diikuti oleh emisi
sinar gamma. Sinar gamma yang diemisikan adalah bersifat khas untuk setiap
radionuklida, dan umumnya akan membentuk suatu spektrum yang disebut sebagai
spektrum gamma. Dengan menggunakan detektor HPGe resolusi tinggi, spektrum yang
terbentuk dapat dipilah dan radionuklida yang terkandung dalam materi dapat
diidentifikasi dan selanjutnya dikuantifikasi.
Teknik ini mempunyai berbagai keunggulan, yaitu pengujian yang bersifat tidak
merusak, sensitivitas pengukuran yang relatif tinggi sampai nanogram (10 -12 g),
selektivitas yang tinggi dengan kemampuan identifikasi unsur secara simultan. Dengan
demikian evaluasi unsur-unsur yang terdapat dalam materi dapat ditentukan secara
serempak dalam jumlah cuplikan yang relatif sedikit (50 - 100 mg).
Karena berbagai keunggulan tersebut di atas, teknik ini sangat potensial
digunakan untuk membantu memecahkan berbagai masalah, antara lain di bidang
lingkungan hidup, industri, biologi, kesehatan dan explorasi sumber daya mineral.
Di bidang lingkungan hidup, pemantauan kualitas lingkungan yang berkaitan
dengan sebaran unsur-unsur beracun (polutan) di lingkungan merupakan kasus yang
akhir-akhir ini menjadi perhatian dunia. Rendahnya kualitas lingkungan berakibat
langsung dengan penurunan kondisi kesehatan masyarakat. Beberapa polutan yang
menjadi perhatian serius adalah Cr, Sb, Hg, Fe, Mn, Sc, Sr dan Co keberadaanya bisa
tersebar di udara, air dan tanah. Di bidang industri, kontrol kualitas hasil industri
merupakan salah satu perangkat dalam mengontrol mutu produk industri. Kemampuan
teknik AAN dalam analisis unsur kelumit dengan metode tidak merusak, sangat berguna
dalam kontrol produksi, antara lain untuk memantau terjadinya kontaminasi unsur-unsur
toksik dalam produk makanan kemasan, analisis ketidakmurnian pada bahan kemurnian
tinggi.
Teknik AAN tidak bergantung pada sifat-sifat kimia bahan uji. Oleh karena itu
kombinasi teknik ini dengan biokimia, memungkinkan dilakukannya studi yang lebih
mendalam mengenai metabolisme mikronutrisi dalam tubuh manusia, seperti Se, Fe, dan
Hg.
Preparasi Target
Preparasi cuplikan dan standar dilakukan di laboratorium akselerator pada
suhu ruangan 29o C, kelembaban relatif adalah 70 %. Jarak sumber neutron dengan
cuplikan 60 cm, sedang jarak cuplikan dengan detektor adalah 20 cm.
peluruhan atau yang umumnya diikuti pula oleh emisi sinar Dari kedua
keadaan ini, sinar yang diemisikan bersifat karakteristik untuk suatu radionuklida
tertentu, dan sifat ini digunakan untuk mengidentifikasi suatu radionuklida hasil
aktivasi secara kualitatif. Analisis kuantitatif ditentukan berdasarkan pada intensitas
sinar- yang diemisikan. Berikut adalah gambar prinsip aktivasi neutron :
E. Data Pengamatan
Data B4 (sampel)
Pengulanga
n
1
As-76
Cr-51
Se-75
Na-24
As-76
Cr-51
Se-75
Na-24/Sb-124
Gross
Area
1261
1004
1143
10
1323
985
1150
15
Nett
Area
1200
919
136
10
1238
815
894
3
Uncertainty
net
43
43
56
3
46
52
61
11
FWHM
Gross
Area
1849
1036
334
Nett
Area
1776
99
139
Uncertainty
net
50
102
48
FWHM
1926
1112
1143
1865
912
987
50
49
59
1,32
1,02
1,14
Gross
Area
80
152
109
17
46
130
97
18
Nett
Area
7
103
-13
5
22
93
48
18
Uuncertainty
net
28
25
36
11
17
22
24
4
FWHM
1,37
1,02
1,07
0,85
1,27
1,12
1,03
0,18
Data B6 (standar)
Pengulanga
n
1
As-76
Cr-51
Se-75
Na-24
As-76
Cr-51
Se-75
Na-24/Sb-124
1,3
0,64
0,25
Data SRM B4
Pengulanga
n
1
As-76
Cr-51/Cs-136
Se-75
Na-24/Sb-124
As-76
Cr-51/Sb-125
Se-75/Ta-182
Na-24
F. Perhitungan
1. Menentukan Uncertainty Pengukuran
uncertaint y
0,12
0,69
2,29
1,56
0,93
0,76
0,09
1,18
(S ) + (S )
2
Dengan, S
= rambat ralat
s1
= uncertainty sampel 1
s2
= uncertainty sampel 2
uncertainty
sampel 1
0,036
0,047
0,412
0,300
As-76
Cr-51
Se-75
Na-24
sampel 2
0,037
0,064
0,068
3,667
rambat
ralat
0,052
0,079
0,417
3,679
nett area
rata-rata
2438
1734
1030
13
= 100 L dari 1L
= 100 g
Berat SRM diketahui dengan membandingkan terhadap net area sampel b4.
Berat sampel b4 diketahui dengan membandingkannya terhadap sampel b6.
Sampel b6 dianggap sebagai standar.
Perhitungan terlampir.
3. Kadar Sampel
kadar sampel dalam SRM
massa sampel
massa SRM
Perhitungan terlampir.
Arsen
Nama
Sampel B4(1)
Sampel B4(2)
SRM A4(1)
SRM A4(2)
Sampel B6
(1)
Sampel B6
(2)
Chromium
Net
area
Uncertai
nty
1480
1407
17
8
44
44
32
26
Uncertain
ty net
area (%)
2,97
3,13
188,24
325,00
1776
50
2,82
Uncertaint
y net area
0,0297
0,0313
1,8824
3,2500
Rr
absolut
e
0,0431
3,7558
0,0282
Berat
total(microgram)
83,3333
75,4423
1,1486
0,5686
bera
(m
0,08
0,07
0,00
0,00
100
100
0,0389
1865
50
2,68
0,0268
Sampel B4(1)
Sampel B4(2)
SRM A4(1)
SRM A4(2)
Sampel B6(1)
Sampel B6(2)
796
915
82
98
99
987
58
47
29
25
102
49
7,29
5,14
35,37
25,51
103,03
4,96
0,0729
0,0514
0,3537
0,2551
1,0303
0,0496
862
59
6,84
0,0684
776
56
7,22
0,0722
15
42
139
912
31
39
48
59
206,67
92,86
34,53
6,47
2,0667
0,9286
0,3453
0,0647
0,0891
0,4361
1,0315
804,0404
92,7051
10,3015
10,7104
100
100
0,80
0,09
0,01
0,01
0
0
620,1439
0,62
85,0877
0,08
1,7401
5,4124
100
100
0,00
0,00
0
0
Selenium
Sampel B4(1)
Samppel
B4(2)
SRM A4(1)
SRM A4(2)
Sampel B6(1)
sampel B6(2)
0,0995
2,2657
0,3513
G. Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jenis unsur yang terdapat dalam suatu
sampel (analisis kualitatif) dan kadar unsur tersebut di dalam suatu sampel (analisis
kuantitatif). Uji kualitatif dilakukan dengan melihat energi dari spectrum yang dihasilkan
dan kemudian dibandingkan dengan table energy gamma sehingga akan diketahui jenis
unsure tersebut. Sedangkan uji kuantitatif dilakukan dengan menentukan kadar unsure
dari suatu unsure yang akan diidentifikasi dan membandingkannya dengan sertifikat
standar.
Analisis aktivasi neutron ini merupakan suatu metode analisis unsur dalam suatu
bahan sampel yang radioaktif secara buatan dari unsur stabil. Teknik ini didasarkan pada
reaksi penangkapan neutron termal oleh inti atom yang terkandung dalam materi uji.
Reaksi inti ini berlangsung di fasiltas iradiasi yang menyediakan sumber neutron. Hasil
interaksi tersebut menghasilkan spesi atom baru yang kelebihan satu buah neutron dan
dalam keadaan tidak stabil. Untuk mencapai ke keadaan stabil, spesi tidak stabil tersebut
melepaskan partikel beta yang umumnya diikuti oleh emisi sinar gamma. Sinar gamma
yang diemisikan adalah bersifat khas untuk setiap radionuklida, dan umumnya akan
membentuk suatu spektrum yang disebut sebagai spektrum gamma. Dengan
menggunakan detektor HPGe resolusi tinggi yang digabung dengan multi-channel pulseheight analyzer, spektrum yang terbentuk dapat dipilah dan radionuklida yang
terkandung dalam materi dapat diidentifikasi dan selanjutnya dikuantifikasi.
Ada beberapa unsur yang akan dianalisis pada praktikum ini, yaitu Na, Sb, Cr, dan
Se. Unsur -unsur tersebut dikategorikan dalam waktu paruh menengah dan waktu paruh
panjang yang disortir dengan vial kecil. Vial tersebut direkatkan dan dimasukkan ke
dalam reaktor untuk dilakukan analisis. . Semua unsur dipreparasi dalam keadaan kering.
Hal ini dikarenakan agar tidak terjadi ketidakstabilan pada reaktor. Jika sampel masih
dalam keadaan basah, dikhawatirkan ketika di reaktor sampel dapat menguap sehingga
akan menganggu kerja reaktor.Setelah unsur tersebut diaktivasi menjadi unsur yang aktif,
vial tersebut dilakukan pencacahan dengan spektrometri gamma dengan detektor HPGe.
Unsur dengan waktu paruh pendek tidak diiradiasi, hanya dilakukan simulasi
dengan system pneumatic. Hal ini dikarenakan ke empat unsure tersebut memiliki waktu
paruh yang sangat pendek sehingga memungkinkan aktivitasnya sudah terlebih dahulu
meluruh dan tidak dapat terbaca lagi.
Sistem pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang menggunakan tekanan
udara sebagai tenaga penggeraknya. Cara kerja Pneumatik sama saja dengan hidrolik
yang membedakannya hanyalah tenaga penggeraknya.
Analisis ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif yaitu
dengan membandingkan energi gamma ke tabel, sedangkan analisis kuantitatif yaitu
dengan cara menentukan jumlah analit yang berada dalam sampel campuran.
Untuk analisis kualitatif terdapat 2 unsur yang memiliki energi yang berdekatan
yaitu Natrium dan Stibium (Antimon). Hal ini bisa disebabkan spektrum yang terlihat
seolah-olah tumpang tindih sehingga dari output tidak bisa membaca dengan jelas
spektrum yang terlihat. Ini dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya karena Na
merupakan unsur dengan waktu paruh menengah (15 jam). Sehingga pada saat dicacah,
unsur tersebut mungkin sudah meluruh sehingga tidak dapat tercacah lagi. Selain itu pula
dapat disebabkan karena puncak yang dihasilkan terlalu lebar sehingga unsur lain yang
memiliki energi berdekatan dengan Na yaitu Sb dengan energi 1368,64 KeV sedangkan
Na dengan energi sebesar 1369,25 KeV dapat ikut terdeteksi karena terjadi penumpukan
puncak.
Dari hasil pengolahan data, ke empat unsur tersebut dibandingkan dengan standar
(data sampel kelompok lain) diperoleh nilai naik berat total, berat unsure. SRM dari
praktikum dibandingkan dengan SRM di sertifikat. Perbandingan tersebut memperoleh
penyimpangan yang cukup berarti, hal ini dapat disebabkan karena perbedaan fluks
neutron antara sampel dan standar, ketidak homogenan dari sampel dan statitistik
pencacahan, kesalahan acak (random error), yaitu variasi acak dari hasil pengukuran
pada detector HPGe, perbedaan geometri antara sampel dan standar pada detector HPGe,
dan adanya interferensi pada line energi gamma untuk radionuklida tertentu dengan
radionuklida yang lain yang dianalisis, sehingga perlu diperhatikan unsur-unsur yang
memiliki line energi gamma saling berinterferensi, untuk dilakukan koreksi pada hasil
cacahannya.
H. Kesimpulan
1. Teknik analisis dengan aktivasi neutron merupakan salah satu teknik analisis yang
memiliki kepekaan tinggi dan effisien untuk analisis unsur dalam suatu analit dengan
konsentrasi yang kecil.
2. Kadar As dalam sampel adalah 2,6029ppm0,0431; kadar Cr 14,7007ppm 0,0891;
dan kadar Se sebanyak 11,5612ppm 0,0995.
I. Daftar Pustaka
Anonim. http://nhc.batan.go.id/lab_aan_ptbin.php. Tanggal Akses 30 April 2013.
Sunardi.Samin.Nuraini, Elin. 2006. Validasi Metode AANC Menggunakan Generator
Neutron Untuk Menerapkan Program Jaminan Mutu Pengujian Cuplikan.
Yogyakarta: PTAPB-BATAN.
Kuntoro, I., Hastowo, H., M., T. R. & Wardani, S., 2001. Aplikasi Teknik AAN dalam
Keselamatan dan Lingkungan. s.l., P3KRBiN - BATAN.
Christina P, Maria. 2015. Petunjuk Praktikum Preparasi, Iradiasi, dan Pencacahan
Sampel dalam AAN. Yogyakarta: STTN-BATAN
Susetyo, Wisnu. 1988. Spektrometri Gamma. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Yogyakarta, 12 Juni 2015
Dosen pembimbing
Praktikan