Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada Gambaran Indeks Eritrosit Dalam
Penentuan Jenis Anemia Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik adalah deskriptif
analitik menggunakan rancangan cross sectional. Survey cross sectional adalah
suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara factor-faktor risiko
dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat (Notoatmodjo.2012). Pada penelitian ini melakukan wawancara
untuk mengetahui usia, jenis kelamin, riwayat gagal ginjal kronik dan
pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap penderita gagal
ginjal kronik di RSUD Sanjiwani Denpasar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Sanjiwani Gianyar. Analisis darah
lengkap dilakukan di laboratorium RSUD Sanjiwani Gianyar..
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Juni
2017. Penelitian ini dimulai dari penyusunan proposal, persiapan,
pelaksanaan atau pengumpulan data, pengolahan data, dan dilanjutkan
dengan penyusunan laporan penelitian.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi penelitian
Populasi penelitian ini adalah penderita gagal ginjal kronik RSUD
Sanjiwani Gianyar.
2. Sampel penelitian
a. Unit analisis dan subjek penelitian
Unit analisis pada penelitian ini adalah kadar hemoglobin, nilai
hematokrit dan jumlah sel darah merah. Subjek dalam penelitian ini
adalah seluruh penderita gagal ginjal kronik di RSUD Sanjiwani
Gianyar.
b. Jumlah dan besar sampel

Besar

sampel

dalam

penelitian

ditentukan

dengan

mempertimbangkan waktu pelaksanaan dan tujuan penelitian. Jumlah


dan besar sampel dalam penelitian ini adalah 30 sampel, dimana
jumlah ini merupakan jumlah batas minimal yang akan memberikan
gambaran nyata sesuai dengan criteria inklusi dan eksklusi
(Sugiyono,2013).
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :
1) Penderita gagal ginjal kronik yang bersedia menjadi responden.
2) Penderita gagal ginjal kronik yang mengalami anemia.
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :
1) Penderita gagal ginjal kronik yang tidak bersedia menjadi
responden.
2) Penderita gagal ginjal akut yang mengalami anemia.
c. Teknik sampling
Teknik sampling sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik
non probability sampling dengan metode purposive sampling.
Pengambilan sampel secara purposive adalah pengambilan sampel
yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
peneliti sendiri sesuai dengan criteria sampel (Notoatmodjo,2012).

D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data


1. Jenis data yang dikumpulkan
2. Data primer
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nama, jenis
kelamin, umur, serta hasil pemeriksaan darah lengkap pada penderita
gagal ginjal kronik di RSUD Sanjiwani Gianyar.
3. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah jumlah pasien gagal ginjal
kronik di RSUD Sanjiwani Gianyar.
4. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan
subjek penelitian untuk memperoleh data primer seperti nama, umur, jenis
kelamin dan pekerjaan. Sementara untuk mengetahui jumlah penderita

gagal ginjal kronik dilakukan dengan wawancara dan melihat data pasien
yang ada di RSUD Sanjiwani Gianyar. Pengumpulan data darah lengkap
dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium untuk mengukur darah
lengkap dalam darah dengan atikoagulan EDTA yang diperoleh dari
penderita gagal ginjal kronik.
a. Cara pengumpulan pasien yang akan menjadi responden
1. Peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu pada subjek
penelitian.
2. Peneliti menanyakan kesediaan pasien untuk menjadi
sampel penelitian.
3. Setelah member penjelasan terkait penelitian yang akan
dilakukan dan pasien bersedia menjadi subjek penelitian,
maka pasien tersebut diminta untuk mengisi lembar
informed consent.
4. Peneliti melakukan wawancara terhadap pasien untuk
memeperoleh informasi pasien seperti nama, umur, jenis
kelamin dan pekerjaan pasien.
5. Data yang diperoleh dicatat.
b. Cara pengambilan sampel darah vena
Alat :
1. Spuit merek Aximed Sringe
2. Tabung vacutainer Antikoagulan EDTA 3 cc merek BD
Bahan :
1. Alcohol swab 70% merek OneMed
Cara Kerja:
1. Responden yang akan diambil sebagai sampel diminta
untuk mengisi informed consent, kemudian dijelaskan
tujuan dan prosedur yang akan dilaksanakan.
2. Alat pelidung diri digunakan, yang terdiri dari jas
laboratorium, masker dan sarung tangan.

3. Alat dan bahan disiapkan serta tabung diberi label sesuai


dengan identitas pasien.
4. Pasien diminta untuk mengepalkan tangan.
5. Tourniquet dipasang pada lengan atas pasien (4-5 cm)
diatas lipatan siku.
6. Palpasi dilakukan untuk menentukan posisi vena.
7. Tourniquet dilepaskan sementara dan didesinfeksi daerah
sekitar vena yang akan ditusuk dengan alcohol swab 70%
lalu dibiarkan kering.
8. Tourniquet dipasang kembali.
9. Dengan lubang jarum menghadap ke atas, dilakukan
penusukan vena secara perlahan dengan sudut kemiringan
45.
10. Saat darah terlihat memasuki pangkal jarum, tebung
dipasang pada holder.
11. Saat tabung sudah terisi penuh, tabung dilepaskan dan
dihomogenkan.
12. Tourniquet dilepaskan dan pasien diminta membuka
kepalan tangannya.
13. Jarum ditarik dan kapas kering diletakkan diatas bekas luka
tusukan jarum.
14. Pasien diminta untuk menekan daerah bekas tusukan jarum
selama 3 menit dan plester diletakkan pada bagian
tersebut.
15. Sampel dikirim

ke

laboratorium

pemeriksaan.
16. Alat pelindung diri dilepaskan

untuk

dilakukan

yang terdiri dari jas

laboratorium, masker dan sarung tangan.


c. Pemeriksaan dengan automated hematology analyzer ADVIA
2120
ADVIA 2120 adalah alat automated hematology analyzer
dengan metode flow cytometry dan ADVIA 2120 mampu

melakukan

33

parameter

pemeriksaan.

ADVIA

2120

memerlukan sampel sebanyak 175 l dengan kemampuan


pemeriksaan 120 sampel per jam. ADVIA 2120 dapat
digunakan dengan 3 model aspirasi sampel yaitu automatic
closed tube, manual closed tube, dan

manual open tube.

Pemeriksaan dengan automated hematologu analyzer ADVIA


2120 sebagai berikut :
a. Alat ADVIA 2120 dihidupkan 15 menit sebelum dilakuakn
pemeriksaan untuk stabilitas listrik pada alat.
b. Alat pelindung diri digunakan,yang terdiri dari jas
laboratorium, masker dan sarung tangan.
c. Barcode pada tabung dimasukkan ke computer secara
manual.
d. Nama pasien diketik pada kolom name.
e. Lokasi pasien diketik pada kolom loc.
f. Jenis kelamin pasien diketik (M untuk laki-laki atau F
untuk perempuan) pada kolom sex.
g. Darah pada tabung EDTA dihomogenkan.
h. Tutup tabung dibuka dan pipet sampel dimasukkan kedalam
tabung.
i. Panel ditekan hingga darah terpipet dan terdengar bunyi
menandakan darah sudah cukup untuk pemeriksaan.
j. Tabung sampel ditutup kembali dan alat akan melakukan
pemeriksaan.
k. Pemeriksaan akan dijalankan oleh alat kemudian hasil
pemeriksaan dicetak.
l. Alat pelindung diri dilepaskan yang terdiri dari jas
laboratorium, masker dan sarung tangan.
5. Instrumen pengumpul data
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini meliputi :

a. Lembar persetujuan dan lembar permohonan responden, digunakan


untuk menyatakan kesediaan pasien menjadi responden dalam
penelitian (Lampiran)
b. Lembar wawancara responden, digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan wawancara dengan responden dan mencatat hasil
wawancara tersebut (Lampiran)
c. Alat hematologi yaitu automated hematology analyzer ADVIA 2120
untuk mengukur darah lengkap.
d. Form identitas responden, alat tulis dan kamera untuk dokumentasi.

E. Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan data
Data yang diperoleh selanjutnya dikumpulkan, dikelompokkan,
diolah, dan disajikan dalam bentuk tabel (ditabulasi) serta diberi narasi.

2. Analisis data
Setelah diketahui hasil pemeriksaan darah lengkap pasien yang
menjadi responden, selanjutnya data tersebut dideskripsikan berdasarkan
persentase masing-masing kategori. Adapun kategori yang digunakan yaitu
normositik normokromik yaitu individu yang menderita anemia dengan
nilai MCV dan MCHC normal atau normal rendah. Makrositik
normokrom yaitu individu yang menderita anemia dengan nilai MCV
meningkat; MCHC normal. Dan mikrositik hipokromik yaitu individu
yang menderita anemia dengan MCV kurang; MCHC kurang.

Anda mungkin juga menyukai