Anda di halaman 1dari 5

PERCOBAAN 2

ANALISA ZAT PADAT TERSUSPENSI (TSS) DAN ZAT PADAT


TERLARUT (TDS)

I.
II.

TUJUAN
1. Mengetahui Zat pada yang tersuspensi dan yang terlarut dalam air
DASAR TEORI
Sifat sifat kimia dan fisika dari material dalam suspensi, besarnya
ukuran pori saringan, luas dan ketebalan saringan, dan jumlah serta
keadaan fisik dari material yang terendap paadanya merupakan faktor
penting yang mempengaruhi pemisahan zat padat tersuspensi dan zat padat
terlarut.
Total Suspended solid (TSS) atau padatan tersuspensi total
(TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan
ukuran partikel maksimal 2 m atau lebih besar dari ukuran partikel
koloid. Yang termasuk TSS adalah lumpur, tanah liat, logam oksida,
sulfida, ganggang, bakteri dan jamur. TSS umumnya dihilangkan dengan
flokulasi dan penyaringan. TSS memberikan kontribusiuntuk kekeruhan
(turbidity) dengan membatasi penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan
visibilitas di perairan. Sehingga nilai kekeruhan tidak dapat dikonversi ke
nilai TSS. Kekeruhan adalah kecenderungan ukuran sampel untuk
menyebarkan cahaya. Sementara hamburan diproduksi oleh adanya
partikel tersuspensi dalam sampel. Kekeruhan adalah murni sebuah sifat
optik. Pola dan intensitas sebaran akan berbeda akibat perubahan dengan
ukuran dan bentuk partikel serta materi. Sebuah sampel yang mengandung
1.000 mg/L dari fine talcum powder akan memberikan pembacaan yang
berbeda kekeruhan dari sampel yang mengandung 1.000 mg/L coarsely
ground talc . Kedua sampel juga akan memiliki pembacaan yang berbeda

kekeruhan dari sampel mengandung 1.000 mg/L ground pepper. Meskipun


tiga sampel tersebut mengandung nilai TSS yang sama.
Perbedaan antara padatan tersuspensi total (TSS) dan padatan
terlarut total (TDS) adalah berdasarkan prosedur penyaringan. Padatan
selalu diukur sebagai berat kering dan prosedur pengeringan harus
diperhatikan untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh
kelembaban yang tertahan atau kehilangan bahan akibat penguapan atau
oksidasi.
Total Dissolved solids (TDS) atau benda padat yang terlarut yaitu
semua mineral, garam, logam, serta kation-anion yang terlarut di air.
Termasuk semua yang terlarut diluar molekul air murni (H2O). Secara
umum, konsentrasi benda-benda padat terlarut merupakan jumlah antara
kation dan anion didalam air. TDS terukur dalam satuan Parts per Million
(ppm) atau perbandingan rasio berat ion terhadap air.
Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan terlarut dalam air
yang tidak tersaring dengan kertas saring millipore dengan ukuran pori
0,45 m. Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik
yang terlarut dalam air, mineral dan garam-garamnya. Penyebab utama
terjadinya TDS adalah bahan anorganik berupa ion-ion yang umum
dijumpai di perairan. Sebagai contoh air buangan sering mengandung
molekul sabun, deterjen dan surfaktan yang larut air, misalnya pada air
buangan rumah tangga dan industri pencucian.
Banyak zat terlarut yang tidak diinginkan dalam air. Mineral, gas,
zat organik yang terlarut mungkin menghasilkan warna, rasa dan bau yang
secara estetis tidak menyenangkan. Beberapa zat kimia mungkin bersifat
racun, dan beberapa zat organik terlarut bersifat karsinogen. Cukup sering,
dua atau lebih zat terlarut khususnya zat terlarut dan anggota golongan
halogen akan bergabung membentuk senyawa yang bersifat lebih dapat
diterima daripada bentuk tunggalnya (Misnani, 2010).
Adapun rumus-rumus yang dipakai dalam menghitung kadat TSS
yaitu:

Kadar TSS

x (berat ks post berat ks pre) x 1000 gr/mg

= mg/L
Rumus yang dupakai dalam menghitung kadar TDS:
Kadar TDS

x (berat gk post berat gk pre) x 1000 gr/mg

= mg/L
III.

ALAT DAN BAHAN


Alat:
1.
2.
3.
4.
5.

Filter (kertas saring)


Labu ukur 100 ml
Pipet tetes
Cawan porselin
Pompa vakum

Bahan:
1. Sampel air rawa di beberapa tempat
IV. PROSEDUR KERJA
A. Zat padat tersuspensi (TSS)
1. Panaskan kertas saring dan cawan penguapan dalam oven dengan suhu
105o C selama 1 jam. Digunakan dalam desikator selama 15 menit dan
kemudian timbang dengan tepat. Pemanasan biasanya cukup 1 jam.
Namun pemansan perlu di ulang hingga mendapatkan panas yang konstan
kehilangan berat sesudah pemanasan ulang kurang dari 0,5 mg.
2. Sampel yang sudah di kocok merata sebanyak 100 ml dipindahkan dengan
menggunakan pipet atau labu ukur, kedalam alat penyaringan corong
buchner, yang sudah ada kertas saring di dalamnya. Kemudian saring
dengan sistem vacum.
3. Kertas saring diambil dari alat penyaring dan letakkan di cawan dengan
hati-hati, filter beserta cawan Gooch di masukkan dalam oven untuk
dipanaskan pada suhu 105o C , selama 1 jam. Digunakan dalam desikator
dan kemudian di timbang dengan cepat. Ulangi pemanasan dan
penimbangan sampai beratnya konstan atau berkurangnya berat sesudah

pemanasan ulang, kurang dari 0,5 mg. Biasanya pemanasan 1 sampai 2


jam sudah cukup.

Data hasil pengamatan


1. Waktu : hari rabu jam 08.30 12.00
2. Tempat : di kelas B1.02 fakultas Kesehatan Masyarakat Univrsitas
Sriwijaya.
B. Zat padat terlarut (TDS)
1. Sampel yang lolos dari filter kertas, dituangkan dalam cawan penguapan.
2. Cawan yang berisi sampel tersebut, dituangkan dan dikeringkan dalam
dalam oven pada suhu 105o C sampai semua air telah menguap. Ulangi
pemanasan dalam oven dan penimbangan sampain diperoleh berat yang
konstan atau berkurangnya berat <0,5 mg.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9789383/ANALISIS_TTS_TOTAL_SUSP
ENDED_SOLID_DAN_TDS_TOTAL_DISOLVED_SOLID_JURUS
AN_KIMIA_FAKULTAS_SAINS_DAN_MATEMATIKA_UNIVER
SITAS_DIPONEGORO_SEMARANG_2104

Anda mungkin juga menyukai