Anda di halaman 1dari 21

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN, DAN

PENGENDALIAN RISIKO PADA PROSES


PENGANTONGAN UREA DI PPU I/II PT. PUSRI
PALEMBANG
Yopa Riyanda Puteri
10011181419018
Universitas Sriwijaya
Latar Belakang
»Menurut BPJS ketenagakerjaan, angka
»Berdasarkan International Labour Organization, di kecelakaan di Indonesia masih tinggi. Hingga
dunia, hampir setiap tahunnya pada tempat kerja akhir 2015, telah terjadi kecelakaan kerja
terdapat 250 juta pekerja yang mengalami cidera, sebanyak 105.182 kasus. Sementara itu,
lebih dari 160 juta pekerja mengalami penyakit untuk kasus kecelakaan berat yang
akibat kerja dan lebih dari 1,2 juta pekerja yang mengakibatkan kematian tercatat sebanyak
meninggal dunia akibat kecelakaan dan sakit di 2.375 kasus dari total jumlah kecelakaan
tempat kerja (ILO, 2013). kerja. (BPJS ketenagakerjaan, 2016).
Latar Belakang
»PT Pupuk Sriwidjaja merupakan
»Oleh karena itu, untuk menurunkan angka
perusahaan yang memiliki hazard yang
kecelakaan kerja perlu melaksanakan Manajemen
bermacam – macam dan tingkat risiko yang
bermacam – macam pula sehingga sangat Risiko. Hal ini membuat penulis tertarik untuk
rentan terhadap kecelakaan, terutama di mengambil salah satu metode dalam manajemen
area Pengantongan Pupuk Urea (PPU). risiko yaitu IBPPR sebagai salah satu upaya untuk
Pengantongan urea (bagging) memiliki risiko identifikasi potensi bahaya di area pengantongan
tinggi terjadinya kecelakaan kerja serta melakukan tindakan pencegahan dan
dikarenakan pekerjaan di unit kerja tersebut pengendalian terhadap bahaya pada kegiatan
dilakukan menggunakan tenaga manusia pengantongan.
sehingga selama proses produksi sangat
memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.
Selain itu, Pengantongan urea (bagging)
menggunakan sistem kerja target sehingga
indikasi akan terjadinya kecelakaan kerja di
area ini akan semakin meningkat.
Tujuan Umum
Melakukan identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian risiko pada kegiatan pengantongan
Tujuan Khusus urea di PPU PT. Pupuk Sriwijaya Palembang.

Memahami langkah kerja Mengidentifikasi potensi


pada kegiatan bahaya pada kegiatan
pengantongan di PPU PT. pengantongan di PPU PT.
Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Pupuk Sriwidjaja (PUSRI)
Palembang. Palembang.

Mengetahui langkah –
Menganalisis risiko pada langkah pengendalian
kegiatan pengantongan di potensi kecelakaan yang
terjadi pada kegiatan
PPU PT. Pupuk Sriwidjaja pengantongan di PPU PT.
(PUSRI) Palembang. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI)
Palembang.
Kesehatan
dan
Keselamatan
Kerja
Identifikasi
Bahaya,
Penilaian, dan Bahaya
Pengendalian
Risiko (IBPPR)
Tinjauan
Pustaka
Manajemen
Risiko
Risiko

Kecelakaan
Kerja
Identifikasi Bahaya, Penilaian, dan
Pengendalian Risiko (IBPPR)

Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian risiko (IBPPR)


merupakan serangkaian proses mengidentifikasi bahaya yang dapat
terjadi dalam aktifitas rutin ataupun non rutin diperusahaan,
kemudian melakukan penilaian risiko dari bahaya tersebut lalu
membuat program pengendalian bahaya tersebut agar dapat
diminimalisir tingkat risikonya ke yang lebih rendah dengan tujuan
mencegah terjadi kecelakaan.
Penilaian Risiko
 Penilaian Risiko
Risiko  Proses menyeluruh dalam memperkirakan besarnya risiko dan menentukan apakah
risiko tersebut bisa di toleransi.
Tabel Tingkat kemungkinan / Likelihood Tabel Tingkat Dampak / Consequences
Sumber : SK/DIR/370/2013 tentang pedoman Sumber : Aspek Severity SIMRISK PT pupuk
manajemen Sriwidjaja Palembang
risiko PT pupuk Sriwidjaja Palembang Consequences NILAI KETERANGAN
LIKELIHOOD NILAI KETERANGAN
Insignificant 1 1 (satu) atau lebih karyawan luka
Sangat rendah 1 Hampir tidak pernah
ringan (perawatan P3K)
(minor) tejadi
Minor 2 Karyawan luka ringan dan perlu
Rendah 2 Jarang terjadi
perawatan medis
(moderate)
Moderate 3 1 (satu) atau lebih karyawan luka
Sedang (severe) 3 Kemungkinan terjadi
sedang sangat serius (diopname < 1 bulan)
Tinggi (major) 4 Kemungkinan terjadi Major 4 1 (satu) atau lebih karyawan luka
tinggi sangat serius (diopname ≥1 bulan)
Sangat tinggi 5 Hampir pasti terjadi atau mengalami cacat tetap
(catastrophe)
Catastrophic 5 1 (satu) atau lebih korban jiwa
Penilaian Risiko
Tabel Penetepan Tingkat Risiko dan Pengelola Risiko
Low / Rendah Hijau Diketahui dan dikelola oleh
Pejabat setingkat Foreman
Alokasi warna merah apabila level (L x C) >
Senior unit kerja terkait 15 dan atau jika C (dampak) memiliki nilai =
Medium / Sedang Kuning Diktahui dan dkelola oleh 5 (lima)
Pejabat setingkat Alokasi warna kuning apabila 3 < level (L x C)
< 15 dan atau jika L (kemungkinan) memiliki
superintendent unit kerja nilai > 4
terkait dan Dept. K3&LH Alokasi warna hijau apabila level (L x C) < 3
High / Tinggi Merah Diketahui dan dikelola oleh Sumber: SK/DIR/370/2013 PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang
Manajer unt kerja terkait
dan Dept. K3&LH
Pengendalian Risiko

Pengendalian risiko dilakukan terhadap


seluruh bahaya yang ditemukan dalam
proses identifikasi bahaya dan
mempertimbangkan peringkat risiko
untuk menentukan prioritas dan cara
pengendaliannya.
Deskripsi Tempat PKM

Gambaran
Umum PT.
PUSRI
Gambaran Palembang
Gambaran
Umum
Umum PPU
K3&LH
FLOW CHART KEGIATAN PENGANTONGAN UREA

Mengisi Urea ke Merapikan Mulut Melipat dan


dalam kantong Kantong (bag) menjahit mulut
kantong (bag)

Pengantongan
Urea 50 kg

Menyusun Mendorong kantong Menggunting


Kantong (bag) ke dari posisi vertikal tali sisa jahitan
atas pallete ke horizontal
Tabel IBPPR Kegiatan Pengantongan Urea 50 Kg di
PPU I/II
Kesimpulan
Langkah Kerja

Terdapat 6 tahapan pada kegiatan pengantongan, yaitu:


»Mengisi kantong urea (bag)
»Merapihkan mulut kantong
»Melipat dan menjahit mulut kantong
»Menggunting tali sisa jahitan
»Mendorong kantong ke posisi horizontal
»Menyusun kantong diatas pallet (palleting)
Kesimpulan
Identifikasi bahaya pada kegiatan pengantongan di PPU I/II area 2D PT. PUSRI
Palembang menunjukan bahwa terdapat 9 potensi bahaya dan 11 risiko bahaya. Hal
1. tersebut berpotensi untuk menimbulkan kecelakaan kerja dikarenakan peralatan
kerja, keterampilan pekerja dan ketaatan pemakaian APD serta tidak efektifnya APD
yang digunakan. (unsafe condition & unsafe action).

Analisis penilaian risiko pada kegiatan pengantongan di PPU I/II area 2D PT. PUSRI
Palembang yaitu tingkatan risiko bahaya dengan nilai risiko tinggi yaitu debu urea, gas NH3,
dan bau zat pewarna urea subsidi yang terhirup dan terpapar mata pada saat mengisi pupuk
2. ke dalam kantong dan pada saat perapihan. Selanjutnya untuk risiko sedang berjumlah 10
yaitu terjatuh, dan tergelincir dari lantai atau pijakan yang licin, alat kerja seperti mesin jahit
yang menyebabkan jari tertusuk jarum, tergores gunting, menekan trigger yang terlalu
sering, sikap kerja yang monoton, cara pengangkutan yang salah, dan berdiri terlalu lama,
serta tertimpa kantong urea, kantong urea.

Pengendalian risiko yang dapat dilakukan yaitu secara engineering control,


3. administrative control, dan penggunaan Alat pelindung diri (APD). Berdasarkan
pengendalian yang diterapkan menunjukkan tingkat risiko akhir terjadi
penurunan yang artinya jenis pengendalian yang telah diterapkan sudah tepat
untuk dilakukan.
Saran
Pemberian sosialiasi mengenai pentingnya penggunaan APD dalam kegiatan
pengantongan.
Pemberlakuan sanksi tegas bagi pekerja ataupun pihak ketiga yang tidak menggunakan APD
dan lakukan sidak atau razia APD secara mendadak agar para pekerja lebih disiplin dalam
penggunaan APD.
Mengevaluasi keefektifan APD yang telah ada, apakah telah sesuai kenyamanan dengan
menggunakan kuisioner kepuasan pekerja.
Mengevaluasi jumlah karyawan cleaning Service apakah sudah mencukupi atau belum.
Representatif K3 pada bagian pengantongan agar aktif melakukan pelaporan serta
berkoordinasi secara rutin kepada pihak K3 mengenai unsafe condition pada kegiatan
pengantongan.
Penambahan informasi mengenai aspek K3 pada SOP Pengantongan.
Hasil dari identifikasi bahaya dan penilaian risko agar bisa disosialisasikan dan
dikomunikasan di lingkup perusahaan oleh pihak yang berwenang, dalam hal ini oleh
Departement K3&LH.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai