Anda di halaman 1dari 9

Essay Seksualitas

Pada era saat ini marak akan adanya masalah yang terjadi pada mayarakat
yang berhubungan dengan seksualitas. Masalah seksualitas tidak hanya terjadi
pada orang orang dewasa maupun orang tua, namun masalah sexualitas
menyebar begitu luas hingga usia remaja terjerat akan kasus seksualitas yang
bebas dan tidak sehat. Istilah seks dan seksualitas tidak asing untuk didengar,
namun masih banyak yang tidak mengetahui akan perbedaan kata tersebut.
Kurangnya pengetahuan akan perbedaan kata seks dan seksualitas menimbulkan
istilah istilah yang dapat disampaikan dengan pengertian yang salah maupun
kurang tepat. Masyarakat awam memaknai seks merupakan suatu hubungan intim.
Definisi menurut WHO (2002) bahwa seks mengacu pada sifat sifat
biologis yang mendefinisikan manusia sebagai perempuan ataupun laki laki.
Sedangkan seksualitas menurut WHO (2002) adalah suatu aspek inti manusia
sepanjang hidupnya meliputi seks, identitas dan peran gender, orientasi seksual,
erotisme, kenikmatan, kemesraan dan reproduksi. Terlihat perbedaan dimana seks
merupakan jenis kelamin pembeda antara perempuan dan laki laki, sedangkan
seksualitas merupakan sebuah khayalan, gairah, dan hubungan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan biologis, reproduksi dan begitu juga dilakukan untuk
memunculkan kepuasan tersendiri diantara pasangan yang melakukan hubungan
tersebut.

Seksualitas

menyangkut

banyak

aspek dalam

kehidupan

dan

diekspresikan dalam bentuk perilaku yang beraneka ragam. Seksualitas adalah


tentang bagaimana seseorang mengalami, menghayati dan mengekspresikan diri
sebagai makhluk seksual, bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bertindak
berdasarkan posisinya sebagai makhluk social yaitu bagaimana mereka
mengkomunikasikan perasaan tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang
dilakukannya seperti sentuhan, pelukan, ataupun perilaku yang halus seperti
isyarat dan emosi. Seksualitas termasuk dalam hal pribadi yang bersifat sensitif.
Hubungan seks hanyalah salah satu aspek dari seksualitas.
Semakin terbukanya informasi mengenai seksualitas yang ada pada media
yang dapat diakses tanpa adanya batasan, memunculkan akan seksualitas bukan
menjadi hal yang aneh dan dianggap tabuh. Rasa malu semakin menurun secara

drastis, tindakan pengungkapan perasaan mengenai rasa cinta yang mereka miliki
sudah bukan hal dianggap memalukan. Berawal dari banyaknya acara acara
televisi yang tidak memberikan sebuah pendidikan kepada para anak anak
bahkan remaja, mereka hanya mementingkan akan kesuksesan acara yang mereka
dapatkan. Siaran - siaran tersebut seharusnya dapat membentuk dan memberikan
teladan yang baik pada masyarakat yang menonton, namun sebaliknya acara yang
ditampilkan hanya berupa hiburan semata dan berkisahkan antara cinta cinta
para remaja. Adegan seperti pelukan, pengungkapan cinta, pegangan tangan,
bahkan ciuman mudah ditemukan dalam siaran tersebut. Bahkan parahnya
dikehidupan pelajar, teman teman mereka mendukung dan bahkan membantu
untuk pengungkapan rasa cinta yang ingin diungkapkan dan terdapat emosi yang
mendalam. Rasa malu pada remaja menurun drastis , mereka dengan mudah
mengungkapkan perasaan pada lawan jenisnya dan membentuk sebuah hubungan
yang biasanya sering dikenal dengan pacaran. Sebuah hubungan ikatan yang
hanya menjadi seorang pacar, mereka berani untuk mengungkapkan bahwa
pasangannya merupakan miliknya. Hal tersebut yang memunculkan sebuah awal
dari seksualitas itu terbentuk.
Pergaulan remaja yang terlampaui batas dan sangat bebas menimbulkan
sebuah peristiwa hamil diluar nikah. Hubungan seksualitas yang telah mereka
lakukan tanpa terkontrol yang menimpa remaja yang berada di bangku SMP
maupun SMA. Mau tidak mau anak remaja yang mengalami hamil di luar nikah
harus segera melangsungkan pernikahan demi status anak. Jangan sampai anak
yang dikandung tidak memiliki ayah atau bapak. Anak SMP adalah anak yang
masih sangat muda. Usia pelajar merupakan usia yang sangat muda untuk
melangsungkan sebuah ikatan pernikahan, selain pernikahan dini terjadi akibat
MBA (Married By Accident) hamil di luar nikah. Perilaku menikah usia dini
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor dan kebiasaan (UNICEF, 2005). Perilaku
seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja tetapi banyak faktor yang
berperan. Menurut Green (1991) yaitu pertama predisposisi (predisposing factors)
meliputi : pengetahuan, persepsi dan sikap individu dan masyarakat terhadap
pernikahan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan pernikahan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan,

tingkat sosial ekonomi,. Kedua, faktor-faktor pemungkin (enabling factors)


meliputi lingkungan fisik : lapangan pekerjaan. Ketiga, faktor-faktor penguat
(reinforcing factors) meliputi sikap tokoh masyarakat dan tokoh agama. Terdapat
factor factor lain yang mempengaruhi seseorang melakukan pernikahan muda
tersebut antara lain, rendahnya tingkatan pendidikan yang ditempuh, masalah
ekonomi yang mengharuskan dia menikah untuk meringankan kedua orang
tuanya, selain itu adat atau tradisi yang meyakini saat remaja telah mengalami
menstruasi dia sudah
Masalah seksualitas tidak hanya terjadi pada remaja namun pada orang
dewasa yang tidak dapat melakukan hubungan seksualitas dengan berganti ganti
pasangan. Banyaknya pegawai seks komersial (PSK) melayani para laki laki
yang kebanyakan dari mereka adalah seorang bapak atau sudah beristri.
Kecanduan akan melakukan hubungan seks kecenderungan merasa kurang puas,
para lelaki mencari kepuasan akan hubungan intim yang dilakukan dengan
membayar seorang PSK untuk memuaskannya. Tidak menutup kemungkin hal
yang dilakukan akan menimbulkan sebuah kecanduan dan setiap saat mereka akan
kembali ke tempat

tersebut yang sering disebut dengan esek esek. Sering

bergantinya pasangan dalam melakukan hubungan intim tersebut menimbulkan


sebuah penyakit yang sering dikenal dengan HIV AIDS. HIVAIDS atau disebut
infeksi HIV (Human Immunodeficiency virus) merupakan infeksi salah satu
virus dari dua jenis virus yang secara progresif merupakan sel sel darah putih.
Kerusakan sel sel darah putih atau limfosit menyebabkan AIDS (Aquired
Immunodeficiency Syndrome) dan penyakit lainnya sebagai dari gangguan
kekebalan tubuh. Penyakit HIV AIDS adalah penyakit menular disebabkan oleh
infeksi virus HIV atau Human Immunodeficiency. Virus HIV ini akan membuat si
penderita mengalami penurunan daya tubuh. Penyakit ini merupakan penyakit
yang sangat bahaya yang berpotensi tinggi penderita mengalami kematian dan
memberikan penularan yang sangat tinggi. Saat seseorang terserang penyakit HIV
yang terjadi adalah dikucilkan dari lingkungan setempat. Penderita penyakit HIV
mudah tertular berbagai jenis penyakit, bahkan penyakit yang biasa dialami orang
seperti flu dan batuk dapat menyebabkan kematian. Seorang penderita penyakit
HIV kemungkinan besar akan mengalami penyakit yang komplikasi. Penularan

penyakit tersebut disebabkan oleh hubungan seksual yang bebas dengan mereka
yang sudah positif menderita HIV. Penyakit HIV AIDS penularannya melalui
transfusi darah, dapat disebabkan oleh penggunaan jarum suntik yang bergantian,
penggunaan jarum saat menatto badan dan kemungkinan lain saat seseorang yang
keadaanya sehat terdapat luka kecil kemudian terdapat seseorang penderita HIV
AIDS kecelakaan didepannya tepat, lalu darah penderita tidak sengaja masuk ke
luka dan akhirnya tertular. Penularan lain terdapat seorang ibu penderita HIV
AIDS yang mengandung, kemungkinan besar bayi yang dikandungnya akan
tertular penyakit yang sama.
Untuk mengurangi akan terjangkit penyakit tersebut, pemerintah
menyarankan bahkan telah menyediakan kondom untuk dipakai laki laki saat
melakukan hubungan intim tersebut, namun tidak sedikit dari mereka yang
menolak memakai kondom. Penolakan tersebut kebanyakan dari mereka berpikir
bahwa dia telah mengeluarkan uangnya tapi tidak mendapatkan kepuasan yang
diinginkan. Para pekerja seks tidak bisa menolak jika pelanggan tidak mau
menggu nakan kondom, selain itu juga saat pelanggan disarankan menggunakan
kondom saat akan melakukan hubungan seksual mereka akan melakukan
penawaran harga yang lebih murah. Kebanyakan para pekerja seks berpikir semua
pelanggang bersih. Dalam mengurangi penyakit kelamin yang menular terdapat
sebagian kecil pekerja seks yang menolak pelanggan yang tidak mau
menggunakan kondom. Sebagian yang lain memastikan terlebih dahulu kalau alat
kelamin laki-laki bersih, bahkan ada yang sengaja membawa sejenis handscrub
yang digunakan untuk membersihkan kelamin laki-laki dan ada juga yang menggunakan jelli agar licin. Pencegahan lain yang dilakukan oleh sebagian kecil
pekerja seks adalah dengan melakukan pembersihan alat kelamin atau mencucinya
dengan air rebusan daun sirih. Selain itu, untuk menjaga kesehatannya para
informan juga rutin mengonsumsi antibiotik setiap hari dan ada juga yang minum
jamu-jamuan,

jamu-jamuan

dipercaya

untuk

menjaga

kesehatan

dan

meningkatkan stamina. Hampir semua pekerja seks komersial tidak mengetahui


tentang IMS, HIV, dan AIDS. Bahkan untuk nama saja mereka baru mendengar.
Untuk penyakit HIV dan AIDS mereka menyebutkan dengan nama penyakit virus.
Hampir semua pekerja seks mengatakan jika pekerjaannya tidak berisiko terhadap

penyakit, hanya ada beberapa WPS (Wanita Pekerja Seksual) yang mengatakan
bahwa pekerjaannya cukup berisiko, bukan hanya penyakit tapi juga berisiko
dengan satpol pp. langkah yang sering mereka lakukan untuk menjaga kesehatan
yaitu minum jamu jamuan selain itu mendatangi puskesmas untuk berkonsultasi
ke dokter akan gejala penyakit yang dialami. Kebanyakan dari pekerja seks
tersebut mengungkapkan bahwa penyakit yang sering dialami yaitu keputihan dan
gatal gatal. Setelah konsultasi ke puskemas mereka mendapatkan arahan dan
diberikan resep obat. Resep obat yang diberikan setelah dikonsumsi bereaksi dan
pekerja seks sembuh, saat keluhan tersebut muncul kembali pekerja seks tidak
perlu datang kembali ke puskesmas. Mereka hanya perlu mengonsumsi obat yang
dulu pernah didapatkan, padahal penyakit kelamin sangat berbahaya. Keluhan
yang sama namun yang dikhawatirkan adalah jika keluhan yang dialami termasuk
dalam penyakit kelamin yang berbahaya dan juga menular tanpa diketahuinya.
Disisi lain seks merupakan salah satu aspek penunjang seksualitas,
pengertian sebelumnya seks yaitu mengacu pada sifat sifat biologis yang
mendefinisikan manusia sebagai perempuan ataupun laki laki. Kata seks sering
diartikan dua hal yaitu : aktivitas seksual genital dan sebagai gender (jenis
kelamin. Aktifitas seksual genital merupakan hubungan fisik antar individu,
sedangkan sebagai label gender (jenis kelamin)yaitu pembeda antara perempuan
dan laki laki yang digunakan dalam melakukan keberlangsungan hubungan
seksualitas. Gender sendiri dibagi menjadi dua yaitu perempuan dan laki laki.
Ciri ciri perempuan dapat menghasilkan ovum, mengalami menstruasi, dalam
bentuk fisik memiliki vagina dan payudara dan susunan kromosom : XX. Pada
laki laki memiliki ciri menghasilkan sperma, mengalami mimpi basah, dalam
tampilan fisik memiliki penis (pelir, zakar) dan skrotum (buah pelir, buah zakar)
dan susunan kromosom : XY. Terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan
kelainan seseorang tentang seks yang dimiliki seperti transgender, transvetit dan
transeksual. Transgender merupakan istilah yang digunakan untuk orang
berperilaku seperti gender lainnya, dalam berpakaian, gerak gerik dan lain
sebagainya. Sedangkan transvestite merupakan istilah untuk orang yang
mendapatkan kenikmatan ataupun kepuasan seksual, emosional atau spiritual dari
memakai pakaian gender lainnya, biasanya menggunakan pakaian gender lainnya

untuk sebuah pertunjukkan dan pengertian dari transeksual adalah orang yang
mengalami ketidakcocokan seks biologis yang Dirasakannya nyaman.
Di Nepal terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara perempuan dan
laki laki, perempuan disana memilki derajat yang sangat rendah dibandingkan
dengan laki laki. Chauppadi merupakan tradisi yang berasal dari kepercayaan
nenek moyang di Nepal, tradisi tersebut masih banyak yang membudiyakan
sampai saat ini. Tradisi ini semacam pengasingan para perempuan yang
mengalami menstruasi, mereka disuruh keluar dari rumah dan tinggal di sebuah
gubuk yang kecil dan sendiri. Remaja saat pertama mengalami mentruasi mereka
disuruh keluar dari rumah dan tidak mengikuti sekolah seperti biasanya sampai
masa menstruasinya berhenti. Terkadang untuk mendapatkan sebuah makan itu
sangat sulit di dapatkan. Saat menstruasi para perempuan di cap dirinya kotor
sehingga dianjurkan keluar menjauh dari rumah tanpa tersentuh apapun.
Menstruasi menjadi momok setiap perempuan di Nepal kebanyakan mereka
menyembunyikan saat mengalami menstruasi, disisi lain saat perempuan merasa
nyeri haid kemudian pergi ke rumah sakit dan disarankan untuk segera menikah.
Setelah masa menstruasi berakhir untuk menyucikan kembali dirinya dianjurkan
untuk meminum ataupun memercikan kencing sapi di seluruh ruangan, karena
menurut orang hindu sapi adalah suci. Semua itu adalah tradisi yang harus
diterima, semuanya tidak mudah untuk berubah secara cepat meskipun generasi
sudah berubah.
Di Nepal terdapat kuil dimana didalamnya patung patung berbentuk alat
kelamin yang bertujuan untuk mengajarkan seks, di daerah Nepal termasuk dalam
wilayah tinggi yang bermasalah dengan seksualitas. Sebagian besar populasi di
Nepal remaja yang di bawah usia 18 tahun telah melakukan hubungan seksualitas
dengan teman dekatnya. perempuan sering tertutup saat sedang membicarakan hal
yang menjerumus pada seksualitas, namun untuk laki laki mereka dapat
berbicara dengan bebas. Penggunaan kondom adalah salah satu cara aman untuk
terlindung dari penyakit HIV AIDS dan menyelematkan perempuan agar tidak
malu di lingkungan karena terbukti hamil sebelum menikah. Namun tidak sedikit
mereka para laki laki tidak mau menggunakan kondom saat berhubungan

dengan alasan merasa tidak ada kepuasan dan tanpa rasa. Berbicara tentang seks
jika seseorang hamil, karena sebelum melakukan hubungan seksualitas tidak
melakukan pencegahan seperti memakai kondom atau alat kontrasepsi lainnya.
Keputusan yang akan diambil pertama adalah mencari tahu berapa umur
kandungan dengan mengunjungi klinik kesehatan untuk memastikan. Pencegahan
dilakukan dengan berkonsultasi kepada pelayanan kesehatan tentang aborsi.
Melakukan aborsi merupakan tindakan yang sangat mebahayakan, selain
bertujuan untuk membunuh sang bayi yang ada pada kandungan. Nyawa
perempuan juga dapat terancam, selain itu penyakit lain dapat muncul bahkan hal
yang di khawatirkan perempuan tidak dapat lagi mengandung. Sosialisasi di
masyarakat setempat penting untuk menggunakan kondom baik menjaga
kesehatan diri sendiri maupun pasangan. Melakukan seks bebas pada usia remaja
yang masih belum cukup umur merupakan masalah yang besar. Pendidikan seks
seharusnya menjadi sebuah kepedulian orang tua untuk memberikan pengarahan
dan pengajaran kepada anaknya, terlebih pada anak perempuannya. Dibutuhkan
peran aktif orang tua menjelaskan sejak dini akan pengertian seks yang harus
dijaga dengan memberikan alasan yang dapat dipahami oleh anak agar tidak
mencari informasi tersendiri di media internet ataupun media lain. Orang tua
beranggapan dengan berjalannya waktu saat anaknya dewasa nanti akan
mendapatkan pendidian seks di sekolah, mereka hanya menyerahkan pengajaran
pendidikan seks kepada pihak sekolah yang akan memberikan sumber ilmu yang
dipercaya. Melihat kurikulum pendidikan seks tidak diajarkan sejak awal masuk
sekolah, peran orang tua sangat dibutukan sejak dini untuk memberitahu akan
pendidikan seks untuk menjaga diri dengan baik baik, mejauhi jika ada orang
lain yang akan berbuat buruk pada dirinya terlebih untuk anak perempuan.

Daftar Pustaka
http://Argyo.staff.uns.ac.id/seksualitas-undip
http://www.kompasiana.com//pentingnya-mengenalkan-pendidikan-seks-sejakdini/
http://penyakithivaids.com
maryatun(2010). Bahaya Kehamilan pada Perkawinan Usia Muda. INFOKES.
Surakarta, 1 februari 2010. (jurnal ilmiah rekam medis dan informatika kesehatan)

purnamawati, perilaku pencegahan penyakit menular seksual. Karawang/artikel


penelitan

Widodo E. Praktik wanita pekerja seks (WPS) dalam pencegahan penyakit infeksi
menular seksual (IMS) dan HIV & AIDS di lokalisasi Koplak, Kabupaten
Grobogan. 2009 [disitasi tanggal 11 September 2012]. Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia.

Tugas Essay IKD IV


Permasalahan tentang Seksualitas yang Melanda Kehidupan
Masyarakat

Disusun oleh :
Sagita Wulan Sari (NIM 131511133021)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016

Anda mungkin juga menyukai