: 09 November 2016
Jam
: 13.00
I.
DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama (inisial)
: Ny. S
- Usia/ tanggal lahir
: 59 tahun/ 07 Juli 1957
- Jenis Kelamin
: Perempuan
- Alamat
: Jl. Martapura Lama, Kel. Gudang Hirang
- Suku/ bangsa
: Banjar
- Status pernikahan
: Janda
- Agama/ keyakinan
: Islam
- Pekerjaan/ sumber penghasilan : Petani
- Diagnosa medik
: Susp. Ca Colon
- No. Medical record
: 1.23.00.xx
- Tanggal masuk
: 29 Oktober 2016
2. Penanggung Jawab
- Nama
: Ny. Y
- Usia
: 40 tahun
- Jenis kelamin
: Perempuan
- Pekerjaan/ sumber penghasilan : Swasta
- Hubungan dengan klien
: Anak
II.
KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluhan perutnya membesar dan terasa penuh dan nyeri. Pasien juga
mengatakan tidak bisa BAB sejak masuk rumah sakit.
III.
RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan nyeri pada perutnya sejak 1 bulan yang lalu. Pasien
mengatakan nyerinya di seluruh kuadran perutnya. Pasien mengatakan nyerinya
berangsur-angsur dan menetap dan betambah ketika dipalpasi. Skala nyeri 2 (nyeri
sedang). Penyakit pasien semakin bertambah buruk dengan membesarnya perut
pasien. Pasien tidak mengonsumsi obat apapun sebelum masuk rumah sakit untuk
mengurangi keluhannya.
2. Riwayat kesehatan lalu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit ini sebelumnya dan pasien
tidak pernah masuk rumah sakit atau menjalani operasi sebelumnya. Pasien tidak
memiliki alergi terhadap makanan atau obat apapun. Pasien mengatakan tidak
mengonsumsi obat apapun sebelumnya. Pasien mengatakan tidak pernah di
imunisasi saat balita.
Keterangan :
= tinggal serumah
= meninggal
= pasien
IV.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien memiliki hubungan baik dengan keluarga maupun tetangganya, pasien tidak
pernah terlibat masalah ataupun perkelahian. Pasien tinggal bersama anak pertamanya.
Pasien menggunakan kartu Jamkesmas untuk membayar biaya rumah sakit. Pasien
mengatakan sangat menginginkan untuk sembuh dan keluar dari rumah sakit.
V.
RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien saat di rumah taat beribadah shalat 5 waktu dan pasien setiap minggu rutin
mengikuti pengajian. Selama di rumah sakit pasien kesulitan untuk melakukan ibadah,
terutama shalat karena penyakit yang dideritanya.
VI.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum klien
Pasien terbaring di tempat tidurnya. Pasien tampak bersih, bicara pasien jelas,
pakaian pasien bersih. Tingkat kesadaran pasien compos mentis. Berat badan 40 kg,
pasien tampak kurus. Pasien tampak terpasang infus di punggung tangannya.
2. Tanda-tanda vital
- Suhu
- Nadi
- Pernafasan
- Tekanan darah
: 36,4o C
: 103 x/ menit
: 24 x/menit
: 120/70 mmHg
3. Sistem pernafasan
- Hidung :
Hidung pasien tampak bersih dan simetris, tidak ditemukan adanya sekret dan
-
Bentuk dada pasien normal, tidak terlihat adanya retraksi dinding dada, suara
nafas vesikuler, dan tidak ada suara nafas tambahan.
4. Sistem kardiovaskuler
Cunjungtiva pasien tidak anemis, bibir kemerahan, tidak ada distensi vena jugularis,
tidak ada iktus cordis, bunyi jantung S1 S2 tunggal, CRT < 2 detik.
5. Sistem pencernaan
Abdomen pasien tampak besar dan teraba keras. Pasien mengatakan abdomennya
terasa penuh dan nyeri, pasien tampak meringis saat abdomennya dipalpasi. Pasien
mengatakan tidak bisa BAB selama berada di rumah sakit. Pasien mengatakan ia
sering flatus. Bising usus tidak terdengar setelah 2 menit (hipoaktif). Saat perkusi
terdengar bunyi pekak.
6. Sistem indra
- Mata : mata pasien tampak bersih, tidak ikterik, kelopak mata tampak keriput,
-
7. Sistem syaraf
a. Fungsi cerebral
Pasien orientasi penuh, daya ingat jangka pendek maupun jangka panjang baik,
perkataan pasien jelas. GCS E4V5M6 (sadar penuh).
b. Fungsi kranial
- N.1 (Olfaktori) : pasien bisa mengenali bau minyak kayu putih yang di
-
matanya
N.4 (Trochlearis) : pasien sedikit kesulitan untuk memutar bola matanya
N.5 (Trigeminus) : Pasien sedikit kesulitan untuk menggerakan rahangnya
N.6 (Abdusen) : Pasien sedikit kesulitan untuk memutar bola matanya
N.7 (Fasialis) : pasien bisa tersenyum, mengangkat alis dan membedakan
c. Fungsi motorik
Pasien menghindari rangsangan nyeri yang diberikan dan bisa menunjukan
lokasi nyeri. Refleks ektremitas atas dan bawah positif.
8. Sistem muskuloskeletal
Bentuk kepala simetris, bentuk vertebrae kifosis.
Skala otot 5555 5555
5555 5555
9. Sistem integumen
Rambut pasien tampak memutih dan dampak bersih. Kulit pasien keriput dan
tampak bintik-bintik hitam. Kuku pasien bersih, menebal dan tampak berubah
warna kekuningan.
10. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Tidak ada kelainan sistem endokrin. Suhu
tubuh pasien 36,4o c (dalam batas normal).
11. Sistem perkemihan
tidak ada edema pada seluruh tubuh pasien. Kandung kemih tidak distensi, pasien
tidak mengalami gangguan pada BAK. Frekuensi BAK pasien 4-5 x sehari.
12. Sistem reproduksi
Payudara pasien simetris antara kiri dan kanan, kulit pada payudara tampak keriput.
Pasien sudah mengalami menopause.
13. Sistem imun
Pasien tidak memiliki alergi terhadap obat atau makanan. Pasien tidak pernah
diimunisasi sebelumnya. pasien tidak pernah menjalani transfusi darah.
VII.
AKTIFITAS SEHARI-HARI
A. Kebutuhan Nutrisi
Di rumah : pasien setiap hari makan 3x sehari, setiap pagi pasien makan kue.
Pasien lebih sering makan bubur daripada nasi biasa. Pasien tidak
Di RS
pasien.
B. Kebutuhan Cairan
Di rumah
: pasien setiap pagi minum teh dan setelah makan pasien minum air
Di RS
Di RS
PEMERIKSAAN
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
MCHC
Gran%
Limfosit%
Gran#
Ureum
Kreatinin
Natrium
CEA (VIDAS)
HASIL
11,9
12,4
3,97
595
31,9
82,5
10,3
10,20
65
1,9
129
7,36
NILAI NORMAL
12,00-15,60
4,65-10,3
4,00-5,30
150-356
33,0-37,0
50,0-70,0
25,0-40,0
2,50-7,00
10-50
0,6-1,2
135-146
< 3,0
USG Abdomen :
Hepar : ukuran normal, tepi tajam reguler, echoparenkim homogen, sistem
porta/vaskuler/bilier tidak melebar, nodul/kista (-)
Gall Bladder : ukuran normal, dinding tidak menebal, batu (-)
Pankreas : ukuran normal, echoparenkim homogen, sudut tajam, regular,
nodul/kista (-)
Ren D/S : ukuran normal, echocortex homogen, batas cortex medula
tegas,sistem pelviocalices D/S tidak melebar, batu/kista (-)
IX.
contraction)
Kolonoskopi : colon tidak bersih, tampak banyak feses
Komposisi
Dextrose 5%
Ranitidin
Metoclopamide
Antrain
Laxadin syr
Glukosa
Ranitidin
Metoclopamide
Na Metamizole
Laxadin
Pct + codein
Paracetamol
Neurodex
Vit B
Sprinolakton
Sprinolakton
Golongan
Cara
Indikasi
Dosis
Menambah energi
Mengurangi produksi asam lambung
Anti mual
Menghilangkan nyeri
Sebagai pencahar
20 tpm
2x1 amp
3x1 amp
3x1 amp
3x1 sdm
Pemberian
Intravena
Injeksi
Injeksi
Injeksi
Peroral
3x1
Peroral
1-0-0
Peroral
Antagonis
aldosteron
hipokalemia
25-0-0
Peroral
Obat
Infus
Antihistamin
Obat resep
Analgetik
Obat bebas
Analgetik
antipiretik
X.
ANALISIS DATA
NO
Tanggal/Jam
1.
09-11-2016
Data Fokus
-
DS :
Pasien mengatakan nyeri pada abdomen
Pasien mengatakan BAB nya tidak lancar dan keras selama berada di rumah sakit
Pasien mengatakan abdomennya terasa penuh dan sesak
Pasien menyatakan tidak nafsu makan dan mual
Pasien mengatakan sering flatus
Pasien mengatakan tidak ada keinginan untuk defekasi
Etiologi
Problem
Tumor
Konstipasi
Nyeri akut
DO :
-
2.
09-11-2016
DS :
- Pasien mengatakan nyeri pada abdomen nya
- Pasien mengatakan nyerinya seperti ditekan-tekan dan bertambah nyeri jika dipalpasi
- Pasien mengatakan nyerinya terus-menerus
DO :
-
Suhu : 36,4o C
Nadi : 103 x/ menit
RR : 24 x/menit
TD : 120/70 mmHg
3.
09-11-2016
-
DS :
Pasien mengatakan tidak nafsu makan
Pasien mengatakan tidak ada keinginan untu makan
Pasien mengatakan makanan yang masuk akan dimuntahkan lagi
Pasien mengatakan mual
Pasien mengatakan perunya nyeri dan terasa penuh.
Ketidakmampuan untuk
Ketidakseimbangan
mencerna makanan
DO :
- Pasien tampak kurus
- Berat badan 40 kg
- Pasien tidak pernah menghabiskan makanan yang diberikan
XI.
XII.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Dx
NO
Keperawata
1.
00011
Diagnosa
n
Konstipasi b.d
ketidakseimbangan
elektrolit
Manajemen Konstipasi :
1. Pantau tanda dan gejala konstipasi
2. Pantau bising usus
3. Menyusun jadwal ke toilet
4. Dukung intake cairan
2.
00132
3.
00002
Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
hasil :
1. Ada peningkatan berat badan
2. Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari
tubuh b.d
ketidakmampuan
menelan
untuk mencerna
makanan
No
NO
Tindaka
Diagnosa
1.
n
16-00
NANDA
00011
1. memantau tanda dan gejala konstipasi
Tindakan
Evaluasi Tindakan
1. Pasien mengatakan perutnya terasa penuh dan nyeri, pasien
mengatakan ingin BAB namun tidak bisa mengeluarkan
2. Bising usus hipoaktif
3. Pasien mengetri dengan apa yang diajarkan
4. Pasien telah terpasang infus dextrose 5%
Paraf
5. Menganjurkan pasien/keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi 5. Pasien dan keluarka mengerti dengan apa yang dijelaskan
dan konsistensi feses
6. Menganjurkan pasien/keluarga untuk diet tinggi serat seperti buahbuahan
7. Kolaborasi pemberian Laxadin syr 3x1 sdm peroral.
2.
16.15
00132
6. Pasien mengatakan tidak bisa makan karena apa yang dimakan akan
dimuntahkan
7. Pasien kooperatif dalam pemberian obat
1. Pasien mengatakan nyerinya seperti penuh di seluruh abdomennya.
Nyeri bertamabah ketika di palpasi. Skala nyeri 2 (nyeri sedang).
20.00
00002
1.
2.
3.
4.
dibutuhkan
5. Kolaborasi pemberian ranitidin 2x1 amp IV dan metoclopamide 3x1 amp 5.
IV
Jam
Evalua
si
16.16
No Dx
NANDA
00011
Analisis Masalah
(A)
Masalah belum
teratasi
Paraf
6.
7.
8.
2.
16.30
00132
pasien tampak
00002
RR : 24 x/menit
TD : 120/70 mmHg
1. Makanan pasien tampak
bising usus
Intervensi dilanjutkan.
Perencanaan :
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Gunakan teknik komunikasi terapiutik untuk mengetahui
berkurang
20.17
teratasi
meringis
2. Suhu
: 36,4o C
terus-menerus.
2. Pasien mengatakan nyerinya tidak
3.
Masalah belum
Masalah belum
tertasi
vitamin c
2. Memberikan substansi gula melalui cairan infus
(dextrose 5%)
3. Berikan informasi tntang kebutuhan nutrisi
4. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
setelah ditelan
dibutuhkan
Jam
Evalua
si
11.30
No Dx
NANDA
00011
Analisis Masalah
(A)
Masalah belum
Paraf
teratasi
Perancanaan:
1. Pantau tanda dan gejala konstipasi
2. Pantau bising usus
3. Dukung intake cairan
4. Anjurkan pasien/keluarga untuk mencatat warna,
5.
6.
7.
2.
12.00
00132
3.
13.30
00002
Masalah belum
teratasi
meringis
2. Suhu
: 36,4o C
Nadi : 105 x/ menit
RR : 21 x/menit
TD : 120/80 mmHg
1. Makanan pasien tampak
masih banyak di piring
Masalah belum
tertasi
bising usus
Intervensi dilanjutkan.
Perencanaan :
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Gunakan teknik komunikasi terapiutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
3. Evaluasi pngalaman nyeri masa lampau
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
5. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
6. Tingkatkan istirahat pasien
7. Kolaborasi pemberian analgetik
Intervensi dilanjutkan:
Perencanaan :
1. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
vitamin c
2. Memberikan substansi gula melalui cairan infus
(dextrose 5%)
3. Berikan informasi tntang kebutuhan nutrisi
4. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
N
O
1.
Jam
Evalua
si
15.00
No Dx
NANDA
00011
Analisis Masalah
(A)
Masalah belum
teratasi
Intervensi dilanjutkan.
Perancanaan:
1. Pantau tanda dan gejala konstipasi
2. Pantau bising usus
3. Menyusun jadwal ke toilet
4. Dukung intake cairan
5. Anjurkan pasien/keluarga untuk mencatat warna,
6.
7.
8.
2.
15.30
00132
3.
19.00
00002
Masalah belum
teratasi
meringis
2. Suhu
: 36,9o C
Nadi : 110 x/ menit
RR : 25 x/menit
bising usus
Intervensi dilanjutkan.
Perencanaan :
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
3. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
4. Tingkatkan istirahat pasien
5. Kolaborasi pemberian analgetik
TD : 130/90 mmHg
1. Makanan pasien tampak
masih banyak di piring
Masalah belum
tertasi
Intervensi dilanjutkan:
Perencanaan :
1. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
vitamin c
2. Memberikan substansi gula melalui cairan infus
(dextrose 5%)
3. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
Paraf
dibutuhkan
Jam
Evalua
si
10.00
No Dx
NANDA
00011
10.35
00132
3.
13.30
00002
Analisis Masalah
(A)
Masalah belum
teratasi
Masalah belum
teratasi
meringis
2. Suhu
: 36,4o C
Nadi : 115 x/ menit
RR : 27 x/menit
TD : 120/80 mmHg
Makanan pasien tampak
Masalah belum
tertasi
Paraf
Preseptor Akademik
(Milasari,
S.Kep.,
Ns)