Anda di halaman 1dari 26

TUGAS MANDIRI

MAKALAH
PERANAN PERENCANAAN DAERAH DALAM
PELAKSANAAN PEMBAGUNAN DIBADAN SATUAN POLPP
KABUPATEN LAMPUNG UTARA

Disajikan Pada Materi Ajar


Perencanaan Pembagunan
Dosen Pengajar
Prof.Dr.Ali Kabul Mahi

Oleh :

NAMA
NIM
KELAS

Z A R K A S I
136 11011 270
15 . ED PPSDM4

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI
(USBRJ) BANDAR LAMPUNG 2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami serahkan kepada Allah Swt yang telah mengutus Rasul rasul Nya,
karena berkat rahmat dari-NYA saya dapat menyelesaikan makalah Perencanan Pembagunan
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang apa yang saya sajikan
berdasarkan Reprensi dari berbagai sumber.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan bekal ilmu dan
membimbing saya dalam mata kuliah Perencanan Pembagunan..
Akhirnya saya menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan, karena itu
tanggapan dan bimbingan dari dosen khususnya, dari para pembaca umunya sangat saya
harapkan demi kesempurnaan tulisan ini di masa yang akan datang. Atas semua tanggapan
dan bimbingan yang ikhlas terlebih dahulu saya ucapkan terimakasih.

Lampung Utara, November 2014


Penulis

Z A R K A S I, S.E

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..............................................................................................
KATA PENGATAR...............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan.............................................................


2.2 Proses Pembangunan.........................................................
2.3 Pelaksanaan Pembagunan Dibadan Satuan Polpp Kab.Lu

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BABI

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Pembangunan,Yang Dilakukan Setiap Pemerintaahan Memerlukan Rencana Yang
Maksimal Dan Matang Serta Diharapkan Dapat Melakukan Pembagunan Yang Merata Juga
Bias Melakukan Evaluasi Terhadap Pembangunan Yang Dilakukannya. Seiring Dengan
Pesatnya Pembangunan Bidang Ekonomi, Maka Terjadi Peningkatan Permintaan Data Dan
Yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan indikatorindikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan.
Struktur perencanaan pembangunan diIndonesia berdasarkan Undang-Undang
Nomor25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi
menjadiperencanaan

jangka

panjang,

jangka

menengah

dan

jangka

pendek

(tahunan),sehingga dengan Undang-Undang ini kita mengenal satu bagian penting


dariperencanaan wilayah yaitu apa yang disebut sebagai rencana pembangunan daerah,yaitu
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D), Rencana Pembangunan
JangkaMenengah Daerah (RPJM-D) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
sertaRencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan RencanaKerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada bab pembahasan yaitu :
1.
2.
3.
C.
1.
2.
3.

Apakah yang dimaksud denganPerencanaan?


Bagaimana Proses pembangunan?
Bagaimana Pelaksanaan Pembagunan DiBadan Satuan PolPP Kab-LU?
Tujuan Penulisan
Mengetahui defenisi perencanaan.
Mengetahui Proses pembangunan.
Mengetahui Pelaksanaan Pembagunan DiBadan Satuan PolPP Kab-LU.

BABII
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan


Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada
suatau periode tertentu dalam rangka tujuan yang ditetapkan.
Dalam pengertian tersebut, terkandung makna bahwa pada hakekatnya aspek
perencanaan senantiasa terdapat dalam setiap jenis usaha manusia. Perencanaan adalah suatu
cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya (maximum out put) dengan memberdayakan
sumber daya yang ada agar tujuan dapat tercapai secara efisien dan efektif. Dengan demikian,
dapat dipahami bahwa perencanaan tidak dapat terlepas dari kegiatan pengambilan keputusan
dan penentuan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
.
Handoko( 2003) meliputi (1)pemilihan atau penetapan tujuan tujuan organisasi., (2)
penentuan strategi , kebijakan , proyek, program , prosedur, metode, system,
anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Prajudi Atmosudirdja mendefinisikan perencanaan ialah perhitungan dan penentuan
tentang sauatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu , siapa
yang melakukan , bilamana, di mana, dan bagaimana cara melakukanya

2.2 Proses Pembagunan


Unsur Pokok Perencanaan Pembangunan
Dalam melakukan pembangunan, harus memiliki perencanaan yang matang dan
mantap, agar pembangunan dapat berdaya guna dan berhasil guna. Dalam perencanaan
pembangunan, tentunya ada unsure-unsur pokok yang harus dimiliki yaitu seperti sebagai
berikut:
1. Mengetahui Locus: mengerti, mengetahui, dan memahami kondisi umum daerah yang
dijadikan sasaran pembangunan.

2. Memiliki visi dan misi pembangunan: pelaksanaan pembangunan harus tetap fokus,
sehingga harus bersandar pada visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya,
mengenai untuk apa, siapa, dan mengapa pembangunan itu harus dilaksanakan.
3. Mempunyai sasaran dan target pembangunan: mengetahui tindakan nyata yang akan
dilakukan serta jangka waktu yang dibutuhkan dari tujuan yang ingin dicapai.
4. Memiliki strategi pembangunan: bertujuan agar pelaksanaan berjalan secara
kronologis serta, mengutamakan pencapaian tujuan secara efektif dan efisien, dengan
tepat dan terarah. Berikut merupakan contoh strategi pembangunan seperti, strategi
menyeluruh dan strategi parsial, strategi fokus dan strategi campuran.
5. Adanya prioritas pembangunan: hal ini bertujuan agar tercipta pengoptimalisasian
terhadap pencapaian sasaran pembangunan dengan dana dan sumberdaya yang
terbatas.
6. Memiliki program dan kegiatan pembangunan yang jelas: sebagai bentuk intervensi
dari pemerintah dengan menggunakan sejumlah sumberdaya, termasuk dana dan
tenaga dalam rangka melaksanakan kebijakan pembangunan.
Proses dan Siklus Perencanaan Pembangunan
Secara lebih rinci dapat dikemukakan tahap-tahap dalam suatu proses perencanaan sebagai
berikut :
1. Penyusun Rencana
2. Penyususnan Program Rencana
3. Pelaksanaan rencana
4. Pengawasan atas Pelaksanaan Rencana.
5. Evaluasi

2.3 Pelaksanaan Pembagunan DiBadan Satuan PolPP Kab Lampung Utara

Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung Utara


Tahun 2014 merupakan pelaksanaan dari Peraturan Daerah Kabupaten Lampung
Utara Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lampung Utara. Rencana Kerja Pembangunan
Daerah yang selanjutnya disebut RKPD, merupakan penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) untuk jangka waktu 1 ( satu )
tahun. Penyusunan RKPD merupakan pelaksanaan dari Undang Undang Nomor
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
kedua dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008 serta Undang Undang
Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan pemerintah Daerah.
RENJA mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah,
karena RENJA menerjemahkan perencanan strategis jangka menengah ( RPJMD
dan Renstra SKPD ) ke dalam rencana, program, dan penganggaran tahunan,
RENJA menjembatani sinkronisasi, harmonisasi Rencana Strategis ke dalam
langkah langkah tahunan yang lebih konkrit dan terukur. Dengan demikian
RENJA merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah ( RAPBD ), Dimana kebijakan umum APBD ditetapkan secara
bersama sama antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) dengan
Pemerintah. Dengan cakupan dan cara penetapan tersebut, RENJA mempunyai
fungsi pokok dan menjadi acuan bagi seluruh pelaku pembangunan karena
memuat seluruh kebijakan publik sebagai berikut :
1. Menjadi pedoman dalam penyusunan APBD karena memuat arah kebijakan
Pembangunan Daerah satu tahun;
2. Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen Pemerintah.
Proses penyusunan RENJA didasarkan pada penjaringan aspirasi yang
diformulasikan

melalui

forum

Musyawarah

Perencanaan

Pembangunan

( Musrenbang ) tahunan dan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan


pembangunan Daerah pada tahun sebelumnya. Lebih lanjut penyusunan
Dokumen

RKPD

dan

RENJA

SKPD

juga

diintegrasikan

dengan

prioritas

pembangunan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, hal ini sejalan


dengan Pasal 2 (dua) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang menyatakan

bahwa

Daerah Kabupaten dan Kota merupakan bagian dari Provinsi serta

mempunyai hubungan wewenang, keuangan, Pelayanan umum, pemanfaatan


Sumber Daya Alam dan Sumber Daya lainnya. Musrenbang berfungsi sebagai
forum untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang
RKPD dan RENJA SKPD, yang menitikberatkan pada pembahasan untuk
sinkronisasi sasaran, arah kebijakan, program dan kegiatan SKPD serta
masyarakat dalam pencapaian tujuan pembangunan Kabupaten Kulon Progo.
Sebagai Dokumen resmi Pemerintah Daerah, Rencana Kerja SKPD yang
dilanjutkan dengan RENJA SKPD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu
menjembatani

antara

perencanaan

strategis

jangka

menengah

dengan

perencanaan dan penganggaran tahunan. Oleh karena itu RKPD dan RENJA SKPD
berfungsi menjabarkan rencana strategis kedalam rencana regional dengan
memuat arah kebijakan

pembangunan, Prioritas pembangunan,

kerangka

ekonomi daerah dan program kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ).
Sebagai rencana operasional, RKPD merupakan pedoman dalam penyusunan
Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas Plafon Anggaran Sementara dan APBD.
Landasan Hukum
Dalam penyusunan RENJA, sejumlah peraturan telah digunakan sebagai
dasar, yaitu :
a. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4421 );
b. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ), sebagaimana telah
diubah kedua dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );
c. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rancana

Pembangunan

(Lembaran

Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia


Nomor 4737);
e. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah

( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 );


f.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara


Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817 );

g. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan


Peraturan Pemerintah Nomor 8 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
h. Peraturan

Menteri Dalam Negeri

Nomor 23 Tahun tentang Pedoman

Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah


tahun 2014
i.

Perda Nomor 14 Tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan


Daerah

j.

Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Utara Nomor 2 Tahun 2012 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten
Lampung Utara

k. Peraturan Bupati Lampung Utara Nomor 15 tahun 2013 tentang Rencana


Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Utara Tahun 2014
Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja SATPOL PP Kab.
Lampung Utara
Maksud dari Penyusunan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Lampung Utara ini adalah untuk mengetahui dan mendokumenkan
perencanaan dalam kurun waktu satu tahun yang berisi program program
prioritas yang dilaksanakan langsung oleh Satuan Polisi Pamong Praja dengan
dukungan

pembiayaan

Pemerintah

Kabupaten

dari

Pemerintah

dengan

harapan

Pusat,
dapat

Pemerintah

Propinsi

mendorong

dan

partisipasi

masyarakat.
Sedangkan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Lampung Utara adalah :

1. Mendiskripsikan

tentang

program

program

prioritas

yang

akan

dilaksanakan langsung oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung


Utara;
2.

Programprogram tersebut dapat terlaksana sesuai yang diharapkan dengan


menitikberatkan pada program - program prioritas.

Sistematika Penyusunan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja


Kab. Lampung Utara Sistematika Penulisan Rencana Kerja Satuan Polisi
Pamong Praja Kab. Lampung Utara Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
BAB l

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja
1.4 Sistematika Penyusunan Rencana Kerja
BAB ll
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KAB. LAMPUNG UTARA TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2010 dan Capaian Renstra
SKPD
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
2.4 Review terhadap Awal RKPD
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB lll TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaah terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
3.3 Program dan Kegiatan
BAB IV PENUTUP

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU


Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD
Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan harus dievaluasi
dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu Renja Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Lampung Utara Tahun 2014 juga harus dilakukan evaluasi. Evaluasi
terhadap Renja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung Utara Tahun
2014 meliputi 3 (tiga) hal, yaitu kebijakan perencanaan program & kegiatan,
pelaksanaan rencana program & kegiatan, dan hasil rencana program &
kegiatan.
Penyusunan Renja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung Utara Tahun
2014, memperhatikan beberapa unsur pokok sebagai mana berikut :

a. Masalah masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan
serta pengalokasiannya;
b. Tujuan yang dikehendaki;
c. Sasaran sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya;
d. Kebijakan kebijakan untuk melaksanakannya serta seksi pelaksana;
Penyusunan Renja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung
Utara Tahun 2014 juga memperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2012 sebagai

entry point dalam

penyusunan perencanaan tahun 2014;


b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga
stabilitas dan konsistensi pembangunan.
c. Masalah masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan
serta pengalokasiannya;
Evaluasi pelaksanaan Renja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung
Utara s.d. tahun 2013 dapat dilihat dari berbagai indikator sebagai berikut:

Tabel 1

Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian

Kode

1
1

Urusan/Bidang
Urusan
Pemerintahan
Daerah Dan
Program/Kegiat
an

2
URUSAN
WAJIB

Indikator Kinerja
Program
(outcome)/
Kegiatan (output)

Target
Capaian
Kinerja
Tahun 2016
(Akhir
Periode
RENSTRA)*

Realisasi
Target
Kinerja
Hasil
Program
Dan
Keluaran
Kegiatan
s/d Tahun
2011
(Tahun n-3)

Target dan Realisasi Kine


Program dan Keluaran Ke
Tahun Lalu/2010 (n-2)

Target
SKPD
Tahun
2012
(Tahun n2)

Realisasi
SKPD
Tahun
2012
(Tahun n2)

1
9

1
9

KESBANGPOL
DAGRI
5

Program:
Peningkatan
pemberantasan
penyakit
masyarakat
(Pekat)
Kegiatan :

1
9

Penyuluhan
pencegahan
peredaran
/penggunaan
miras dan
narkoba

Terlaksananya
sosialisasi/penyuluh
an pencegahan
penggunaan
narkoba (paket)

1500 orang

20 orang

80

80

Penyuluhan
pencegahan
berkembangnya
praktek prostitusi

Terlaksananya
penyuluhan
pencegahan/operasi
penertiban penyakit
masyarakat (paket)

30 kali

8 kali

10 kali

10 kali

Terlatihnya anggota
Satpol PP dalam
pengendalian
keamanan (paket)

Beladiri
240

20 kali

20

20

12

12

12

200 kali

12 bulan

12 bulan

Program
Peningkatan
keamanan dan
kenyamanan
lingkungan
Kegiatan :

Penyiapan
tenaga
pengendali
keamanan dan
kenyamanan
lingkungan

Lat Korsik
60
Pemb korps
5
Kesamap
jas 10

1
9

Pengendalian
keamanan
lingkungan

Terlaksananya
patroli wilayah dan
sambang
desa
(paket)

Pelatihan
Linmas

Terlatihnya
anggota Linmas
(paket)

Program
Pemeliharaan
kantrantibmas
dan pencegahan

Patroli
wilayah
1200
Latihan
Linmas 100
orang

tindak kriminal

Kegiatan :

1
9

Pencegahan dan
penanganan
tindak kriminal

Terlaksananya
operasi penanganan
keamanan dan
ketertiban (paket)

1750 kali

250

12 bulan

12 bulan

Monitoring dan
pengamanan
Pemiliu 2014

Terlaksananya
monitoring dan
pengamanan Pemilu
2014

2 kali

700 kali

139

150

170

Terlaksananya
pemberian bantuan
penguburan mayat
tak dikenal (paket)

60 kali

13

12

Terlaksananya forum
komunikasi
Satpol
PP (HUT Pol PP
Linmas)

5 kali

Program
Peningkatan
pemahaman
kesadaran dan
penegakan perda
dan perbup
Kegiatan :
Penegakan Perda
dan Perbub

1
9

Terlaksananya
Operasi Yustisi dan
Non Yustisi (paket)

Program
Pengembangan
wawasan
kebangsaan
Kegiatan :
Peningkatan rasa
solidaritas
dikalangan
masyarakat

Dari Tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian
Renstra SKPD s.d. Tahun 2012 di atas dapat kita lihat bahwa tidak semua program yang
telah direncanakan dalam renstra terealisasi. Keterbatasan anggaran mengakibatkan
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung Utara tidak leluasa dalam melaksanakan
semua program kerja yang telah direncanakan. Dari tabel dapat kita lihat bahwa hampir
semua program kerja Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2012 sesuai rencana.
Khusus untuk program peningkatan sumber daya manusia kami merasakan
anggaran yang tersedia jauh dari ideal, karena berdasarkan Peraturan Pemerintah
Rebuplik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja
Bab IV Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian, persyaratan untuk dapat diangkat
menjadi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja yaitu :
a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Berijasah sekurang kurangnya SLTA dan atau serendah rendahnya berpangkat
Pengatur Muda (II/a);
c. Tinggi Badan sekurang kurangnya 160 cm untuk laki laki dan 155 cm untuk
perempuan;
d. Umur sekurang kurangnya 21 tahun;
e. Sehat jasmani dan rohani;
f.

Lulus Pendidikan dan Pelatihan Dasar Satuan Polisi Pamong Praja.


Sehubungan dengan hal diatas, maka pengelolaan pengembangan kualitas

Sumber Daya Manusia harus terus diupayakan secara terencana dan sistematis agar
kapasitas personil baik individu maupun ketika berada di dalam kelompok bidangnya bisa
ditingkatkan dan dikembangkan untuk dapat lebih proaktif dan secara kolektif bisa
menentukan masa depan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja. Kapasitas ideal yang
dapat dikembangkan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia antara lain mencakup
lima aspek masing-masing :
a. Kapasitas untuk berkreasi atau berproduksi;
b.Pemerataan distribusi kompisisi personil sesuai kapasitas dan kualifikasinya;
c. Pemberian keleluasaan dan wewenang;
d.Kesempatan untuk berkembang (sustainable);
e. Kesadaran akan interdepensi.
Lima aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia sebagaimana disebutkan di atas
dapat dianggap penting untuk dikembangkan, mengingat unsur dominan dalam
manajemen yang berfungsi menggerakkan sumber daya yang ada serta dapat berperan
dalam mengelola dan mendukung kinerja sebuah organisasi/kelembagaan, yaitu faktor
manusia. Karena dengan memiliki dukungan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan
mumpuni tentu akan menjadi modal dasar potensial sebagai salah satu sumber daya
yang sangat berpengaruh dalam menentukan dan menggerakkan segenap potensi yang
ada dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, maka Satuan Polisi
Pamong Praja sebagai sub ordinansi dari organisasi Pemerintah Kabupaten Lampung
Utara, tentunya tidak bisa menghindar, apalagi mengesampingkan peran penting dari

variabel ini, terutama dalam pencapaian target Tujuan dan Sasaran sebagaimana yang
ditetapkan dalam Renstra unit kerjanya.
Untuk dapat mendukung pemberdayaan dan pengembangan Sumber Daya
Manusia pada Satuan Polisi Pamong Praja, selain diupayakan melalui rekruitmen yang
selektif didasarkan pada kecakapan fisik dan mental, juga mempertimbangkan latar
belakang pendidikan, yang pada gilirannya nanti akan terus dikembangkan lebih lanjut
melalui mekanisme perkembangan pegawai pada program Diklat Penjejangan maupun
Diklat Fungsional. Sehingga ke depan diharapkan ada perhatian yang lebih pada program
peningkatan sumber daya manusia Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Lampung Utara.
Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Wilayah Kabupaten Lampung Utara yang begitu luasnya dimana terdiri dari
23Kecamatan dan 237 Desa / Kelurahan serta Sumber Daya Alam dan kondisi Demografis
penduduk

yang

beraneka

ragam

sangat

dimungkinkan

menimbulkan

gangguan

Ketentraman dan Ketertiban.


Dalam

menyelenggarakan

fungsi

dan

tugas

pokok

untuk

mewujudkan

Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Penegakan Peraturan Daerah di Kabupaten


Lampung Utara, Satuan Polisi Pamong Praja semakin berperan aktif dan profesional
dalam melaksanakan tugas dengan selalu tampil terdepan sebagai motivator.
Perkembangan ekonomi mikro melalui tingkat penyebaran tempat usaha di
Kabupaten Lampung Utara relatif berkembang cukup pesat dari tahun ke tahun. Salah
satu indikator pertumbuhan ini dapat dilihat dari tingkat kepatuhan dan kesadaran pelaku
usaha

atau

wajib

pajak/wajib

retribusi

dalam

mentaati

kebijakan/regulasi

yang

dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Utara melalui penetapan Peraturan


Daerah dalam mendukung peningkatan iklim usaha.
Disamping dinas teknis yang membidangi fungsi sosialisasi, pengawasan dan
pelayanan masyarakat, masih tetap dibutuhkan instrumen pendukung dalam rangka
menunjang peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Lampung Utara. Instrumen
dimaksud dibutuhkan karena berdasarkan data yang ada, jumlah tingkat pelanggaran
terhadap Peraturan Daerah di Kabupaten Lampung Utara menunjukkan angka variatif dan
senantiasa fluktuatif dari tahun ke tahun. Instrumen pendukung dimaksud adalah
pemberdayaan Satuan Polisi Pamong Praja, melalui usulan anggaran Pendidikan dan
Latihan Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) karena hingga saat ini baru ada 10
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung Utara yang berstatus sebagai
PPNS.
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Lampung Utara :
Faktor Internal :

Masih perlunya kualitas dan kuantitas personil;


( Staf yang belum mengikuti latihan dasar Satpol PP masih banyak )
Masih belum mencukupinya sarana dan prasarana;
Masih perlunya penambahan Anggaran.
Faktor Eksternal :
a.

Masih banyaknya penyimpangan Pelanggaran Peraturan Daerah;

b.

Meningkatnya Kriminalitas dan gangguan ketentraman dan ketertiban umum;

c.

Sering terjadinya persengketaan dan ekses politik;

d.

Bencana alam yang sering terjadi dan tidak bisa diprediksikan


Dalam Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang

Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten dan
Kota disebutkan bahwa salah satu target jenis pelayanan dasar yang harus dicapai
adalah Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) di
Kabupaten/Kota, di mana ditargetkan pada tahun 2015 harus mencapai persentase 80%.
Jenis pelayanan dasar ini merupakan domainnya Satpol PP.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Penyelesaian Pelanggaran
K3

(ketertiban,

ketentraman

dan

keindahan)

di

Kabupaten/Kota

adalah

upaya

mengkondisikan lingkungan kehidupan masyarakat yg kondusif dan demokratis, sesuai


Peraturan daerah yang telah ditetapkan. Hal ini untuk mewujudkan pemenuhan hak
masyarakat untuk hidup tertib, tentram serta menjaga keindahan.
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan secara nasional itu langkah
kegiatan yang perlu diambil (dan ini tentunya harus diimbangi dengan penyediaan
anggaran yang cukup) adalah :
a. Melakukan pemantauan gangguan Trantibum dengan dinas terkait di jalan, tempat
hiburan, pemukiman penduduk dan ruang umum;
b. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung operasional Satpol PP;
c. Penyebarluasan informasi dan sistem tanggap pengaduan masyarakat terhadap
pelanggaran ketertiban, ketentraman dan keindahan;
d. Pendidikan dan Pelatihan PPNS bagi aparat Satpol PP;
e. Mengadakan patrol dengan melakukan koordinasi dengan kecamatan dan dinas
f.

terkait yang menyangkut penegakan peraturan daerah;


Monitoring dan evaluasi.

Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD


Menumbuhkembangkan

kegiatan

ketentraman

dan

ketertiban

yang

sudah

terbangun selama ini adalah lebih banyak dalam bentuk kemitraan, peran serta
masyarakat diharapkan lebih ditingkatkan lagi, melalui :
a.

Peningkatan pelayanan masyarakat, dalam rangka mengantisipasi dinamika


akselerasi reformasi yang demikian cepat sering bebenturan dalam memandang

kewajiban selaku pengajar masyarakat, juga perlu dikaji lebih mendalam guna
menyikapi berbagai opini dan benturan yang terjadi dalam pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat, disamping perlunya dibangun Citra Satuan Polisi
Pamong Praja sebagai pendukung POLRI yang mahir, terampil, bersih dan
berwibawa

satu

sebagai

pelayan,

pelindung,

pengayom

dan

pembimbing

masyarakat.
b.

Pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan atau bimbingan tehnis dan pengawasan
terhadap bentuk bentuk pengawasan swakarsa sebagai pengemban fungsi Satuan
Polisi Pamong Praja yang memiliki kewenangan terbatas pada bidangnya masing
masing. Bentuk bentuk pengawasan swakarsa ini diharapkan berperan aktif dalam
mengantisipasi dan menanggulangi setiap gejala yang timbul dalam masyarakat
dengan cara mencermati setiap gejala awal dan menemukan sinyal penyebabnya
yang bersifat laten potensial pada sumbernya melalui upaya upaya yang
mengutamakan

tindakan

tindakan

pencegahan

dan

penangkalan.

Usaha

pencegahan atas timbulnya ancaman / gangguan keamanan dan ketertiban melalui


kegiatan pengaturan penjagaan, pengawasan dan Patroli serta kegiatan lain yang
disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tercipta lingkungan yang aman, tertib dan
teratur.
c.

Minimnya anggaran dan lemahnya koordinasi sehingga upaya penegakan Peraturan


Daerah yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja tidak maksimal dan memperoleh
hasil yang diharapkan..

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Propinsi


Keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja dalam sejarah penyelenggaraan

pemerintahan di Indonesia dapat dikatakan tetap atau selalu eksis tidak berubah. Sejak
diberlakukannya Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok
pemerintahan di Daerah, kemudian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah, selalu ada pasal tertentu yang menyatakan keberadaan Satuan Polisi
Pamong Praja.
Ini berarti ketika zaman terus berubah, keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja tidak
berubah, selalu dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Hal ini
mengingat peran strategis Satuan Polisi Pamong Praja dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah, yaitu sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Nomor 32
Tahun 2004 (pasal 148) : Untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakan Peraturan
Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
dibentuklah Satuan Polisi Pamong Praja. Dengan demikian Polisi Pamong Praja
mempunyai 2 peran yaitu :

a. menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat


b. menegakkan Peraturan Daerah

Tujuan dan Sasaran Renja


Tujuan

adalah

merupakan

implementasi

penjabaran

dari

misi

dan

merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada waktu yang akan dating.
Dari misi yang telah ditetapkan makan tujuan dibentuknya Satuan Polisi Pamong Praja
adalah :
1. Meningkatnya profesionalisme sumber daya manusia personil Polisi pamong
Praja

dalam menangani gangguan ketentraman dan ketertiban umum serta

pelanggaran pelaksanaan Peraturan Daerah dan keputusan Bupati


2. Meningkatnya kesadaran baik aparatur pemerinyah maupun masyarakat akan
pentingnya hidup rukun, tertib, aman dan damai serta taat pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat secara tepat, efektif, efisian, jujur
dan adil bagi yang terkena gangguan ketentraman dan ketertiban umum.
Program dan Kegiatan
Program kerja yang akan dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Lampung Utara tahun 2014 sesuai dengan kewenangan dan uraian tugas dalam rangka
pencapaian tujuan adalah sebagai berikut :

1. Program :
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a.

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

b.

Penyediaan surat menyurat

c.

Penyediaan jasa tenaga pegawai tidak tetap

d.

Penyediaan koordinasi dan konsultasi dalam daerah

e.

Penyediaan koordiansi dan konsultasi keluar daerah

f.

Penyediaan bahan logistic kantor

g.

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

h.

Penyediaan komponen instalasi listrik

i.

Penyediaan barabg cetakan dan penggandaan

j.

Penyediaan alat tulis kantor

k.

Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

l.

Penyediaan jasa administrasi keuangan

m.

Penyediaan makanan dan minuman

n.

Penyediaan jasa sewa kendaraaan

o.

Penyediaan jasa pelayanan kantor

2. Program :
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Kegiatan :
a Pemeliharaan rutin / berkala peralatan berkala gedung kantor
b Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional
c Pengadaan peralatan gedung kantor
d Pengadaan perlengkapan gedung kantor
e Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor
3. Program :
Program peningkatan disiplin aparatur
Kegiatan :
Pengadaan pakaian dinas lapangan
4.

Program :
Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan :
Pendidikan dan pelatihan formal

5.

Program :
Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja keuangan
Kegiatan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

6.

Program :
Penyusunan dokumen perencanaan SKPD
Kegiatan :
Penyusunan rencana kerja SKPD

7.

Program :
Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Kegiatan :

8.

a.

Pelatihan Linmas

b.

Pengendalian keamanan lingkungan

c.

Penyiapan tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan


Program :
Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Kegiatan :
Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Pengamanan dan monitoring Pemilu 2014
Pengamanan Pemilu bagi anggota Linmas

9.

Program :
Pengembangan wawasan kebangsaan
Kegiatan :
Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan social dikalangan masyarakat

10.

Program :
Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat

Kegiatan :
a. Penyuluhan pencegahan peredaran / penggunaan minuman keras dan Narkoba
b. Penyuluhan berkembangnya praktek prostitusi dan penyakit masyarakat lainnya
11.

Program :
Peningkatan pemahaman, kesadaran dan penegakan terhadap Perda dan Perbup
Kegiatan :
a Penyelenggaraan koordinasi penegakan Perda dan Perbup
b Sosialisasi Peraturan Perundang - undangan

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakir
Kabupaten Lampung Utara
Nama SKPD : Satuan Polisi Pamong Praja
Rencana Tahun 2014

Kode

Urusan /Bidang urusan


Pemerintahan daerah dan
Program/kegiatan

Indikator Kinerja
Program/Kegiatan
Lokasi

Target
Capaian
Kinerja

Kebutuh
an
Dana/Pa
gu
Indikatif

Su
rD

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam


Negeri
Program peningkatan keamanan dan
kenyamanan lingkungan
Kegiatan :
a. Penyiapan tenaga pengendali
jeamanan dan kenyaman

b. Pengendalian keamanan lingkungan

Terlaksananya latihan belediri,


korsik, kesamaptaan,
pembinaan korps

Lampun
g Utara

Beladiri 48 kali
Korsik 12 kali,
kesamaptaan 2
kali dan
pembinaan korps

35.000.000

APB

Terlaksananya patroli wilayah


dan sambang desa selama 12
bulan

Lampun
g Utara

240 kali

45.000.000

APB

c. Pelatihan Petugas Linmas

Terlatihnya Linmas desa dalam


Pengendalian keaamanan dan
kenyamanan lingkungan
/pengamanan pemilu dan honor
SAR

Lampun
g Utara

Program pemeliharaan kantrantibmas dan


pencegahan tindak kriminal

Lampun
g Utara

Kegiatan :

Lampun
g Utara

Pencegahan dan penanganan tindak


kriminal

Terlaksananya operasi
penanganan keamanan dan
penrtiban

Monitoring dan pengamanan Pemilu 2014

Terlaksananya monitoring
danpengamanan Pemilu 2014
dan Pilpres

Pengamanan Pemilu Legislatif, Pilpres


bagi anggota Linmas

Terlaksananya pengamanan
pemilu dan pilpres bagi anggota
Linmas

Lampun
g Utara

237 desa
23 kec

1352 linmas

90.400.000

APB

58

69.600.000

APB

350 kali

25.000.000

APB

3 putaran

85.000.000

APB

764.416.000

APB

SAR

3 kali

Program pemberantasan penyakit


masyarakat
Kegiatan :
a. Penyuluhan pencegahan
peredaran/penggunaan minuman keras
dan Narkoba

Terlaksananya penyuluhan
bahaya penyelahgunaan miras
dan narkoba

Lampung
Utara

12 kali 600 orang

46.000.000

APB

b. Penyuluhan pencegahan
berkembangnya praktek prostitusi

Terlaksananya penyuluhan/razia
pencegahan berkembangnya
praktek prostitusi

Lampung
Utara

12 kali

15.000.000

APB

150 kali

125.000.000

APB

12 kali

8.000.000

APB

20.000.000

APB

Program peningkatan pemahaman dan


penegakan terhadap perda dan perbup

Lampung
Utara

Kegiatan :

Lampung
Utara

Penegakan Perda & Perbup

Terlaksananya operasi yustisi


dan non yustisi

Lampung
Utara

Program pengembangan wawasan


kebangsaan

Lampung
Utara

Kegiatan :

Lampung
Utara

Peningkatan rasa solidaritas dikalangan


masyarakat

Terlaksananya pemberian
bantuan penguburan mayat tak
dikenal
Terlaksananya peringatan HUT
Pol PP dan Linmas

Jumlah

Lampung
Utara

1 kali

1.318.416

Kot
201

Kab

AC

PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD KABUPATEN LAMPUNG UTAR


PROGRAM DAN KEGIATAN SETIAP SKPD
SKPD

: Satuan Polisi Pamong Praja

No
.

Program / Kegiatan

Indikator Kinerja Program/ Kegiatan

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan jasa surat menyurat

Terpenuhinya kebutuhan jasa surat


menyurat selama 12 bulan

Penyediaan jasa administrasi keuangan

Terbayarnya honor pengelola administrasi


keuangan selama 12 bulan

Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

Terlaksananya perbaikan peralatan kerja

Penyediaan alat tulis kantor

Tersedianya kebutuhan alat tulis kantor


selama 12 bulan

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tersedianya barang cetakan penggandaan


keperluan kantor selama 12 bulan

Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor

Tersedianya komponen instalasi listrik/


penerangan bangunan kantor selama 12
bulan

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang undangan

Tersedianya biaya langganan 1 jenis surat


kabar/ majalah selama 12 bulan dan
bahan referensi lainnya

Penyediaan bahan logistik kantor

Tersedianya bahan logistik kantor , berupa


pengisian dan cek tabung PBK

10

Penyediaan makanan dan minuman

Tersedianya makanan dan minuman untuk


rapat selama 12 bulan

11

Penyediaan koordinasi dan konsultasi keluar daerah

Tersedianya dana untuk perjalanan dinas


ke luar daerah

12

Penyediaan koordinasi dan konsultasi dalam daerah

Tersedianya dana untuk perjalanan dinas


ke dalam daerah

13

Penyediaan jasa pegawai tidak tetap

Tersedianya upah 10 orang selama 12


bulan

14

Pemeliharaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan


dinas/operasional

Tersedianya biaya jasa pemeliharaan dan


perijinan kendaraan dinas roda 4 sebanyak
3 unit dan roda 2 sebanyak 4 unit

II

Program peningkatan sarana dan prasarna aparatur

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/ operasional

Tersedianya biaya operasional


pemeliharaan kendaraan roda 4 sebanyak
3 unit dan roda 2 sebanyak 4 unit

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Tersedianya biaya operasional


pemeliharaan senjata api 27 unit

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Tersedianya biaya operasional


pemeliharaan gedung kantor

Pengadaan peralatan gedung kantor

Tersedianya peralatan kantor berupa


komputer

Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Tersedianya perlengkapan kantor berupa


Sepedamotor

Pengadaan kendaraan Dinas / operasional

Tersedianya kendaraan dinas berupa


kendaraan operasional roda 4

III

Program peningkatan disiplin aparatur

Pengadaan pakaian kerja lapangan

IV

Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur

Pendidikan dan pelatihan non formal

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian


kinerja dan keuangan

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja


SKPD

Tersusunnya Laporan Capaian Kinerja dan


Ikhtisar Kinerja SKPD Satuan Polisi
Pamong Praja

Penyusunan pelaporan keuangan

Tersusunnya laporan keuangan


semesteran sejumlah 12 buku

Terpenuhinya pakaian kerja lapangan 70


stel

Terlaksananya pendidikan dan pelatihan


non formal sebanyak 5 orang

VI

Program penyusunan dokumen perencanaan SKPD

Penyusunan rencana kerja SKPD

Tersusunnya Rencana Kerja SKPD Satuan


Polisi Pamong Praja

Penyusunan Rencana Strategis SKPD

Tersusunnya Review renstra Satpol PP


Tahun2014

VII

Program pengawasan dan pengendalian program

Monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaksanaan program dan


kegiatan

Tersusunnya laporan bulanan, laporan


triwulanan, laporan tahunan Monitoring
evaluasi kinerja dan keuangan dan
penerapan SPIP
JUMLAH

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
.
Didalam melakukan pembangunan, Pemerintaah memerlukan perencanaan yang
akurat

Dan

diharapkan

dapat

melakukan

evaluasi

terhadap

pembangunan

yang

dilakukannya.Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi


peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data
sampai tingkat Kabupaten/ Kota.Data dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukan
adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung Utara tahun 2014
meningkatkan dan menciptakan kinerja pemerintah daerah yang efektif, optimal
dan efisien dalam rangka mencapai tujuan program dan sasaran pembangunan.
Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung Utara
tahun 2014 penyusunannya dilakukan berdasarkan RPJM daerah Kabupaten
Lampung Utara tahun 2011 2016 dan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja
tahun 2011 2016 serta mengacu pada kegiatan tahun-tahun yang lalu. Renja
ini merupakan acuan / pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja pemerintah
daerah Kabupaten Lampung Utara tahun 2014.
Agar realisasi program kegiatan sesuai dengan sasaran maka diperlukan
semangat, komitmen dan disiplin yang tinggi dari pelaksana pemerintahan dan
segenap pemangku pembangunan sesuai dengan tanggung jawab masingmasing.

B. Saran
saran dan kritik yang membangun, saya harapkan dapat menjadi perkembangan untuk
saya dalam menulis makalah ini dimasa mendatang terimaksaih

DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Bintarao Tjokroaminoto 1977 tahapan proses perencanaan
Salusu (1996) implementasi perencanaan
Prajudi Atmosudirdja definisikan perencanaan ,
Arthur W. Lewis (1965), Perencanaan pembangunan M. L. Jhingan (1984),
Perencanaan

Arief Budiman, 2000:18 teori moderenisasi ttg perencanaan .


http://www.cdc.gov/std/stats07/Perencanaan daerah.htm. Accessed November, 2014.
http://www. /definisi perencanaan pembagunan daerah -achmadavandise@gmail.com.htm

Anda mungkin juga menyukai