MAKALAH
PERANAN PERENCANAAN DAERAH DALAM
PELAKSANAAN PEMBAGUNAN DIBADAN SATUAN POLPP
KABUPATEN LAMPUNG UTARA
Oleh :
NAMA
NIM
KELAS
Z A R K A S I
136 11011 270
15 . ED PPSDM4
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI
(USBRJ) BANDAR LAMPUNG 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami serahkan kepada Allah Swt yang telah mengutus Rasul rasul Nya,
karena berkat rahmat dari-NYA saya dapat menyelesaikan makalah Perencanan Pembagunan
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang apa yang saya sajikan
berdasarkan Reprensi dari berbagai sumber.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan bekal ilmu dan
membimbing saya dalam mata kuliah Perencanan Pembagunan..
Akhirnya saya menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan, karena itu
tanggapan dan bimbingan dari dosen khususnya, dari para pembaca umunya sangat saya
harapkan demi kesempurnaan tulisan ini di masa yang akan datang. Atas semua tanggapan
dan bimbingan yang ikhlas terlebih dahulu saya ucapkan terimakasih.
Z A R K A S I, S.E
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................
KATA PENGATAR...............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
BABI
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pembangunan,Yang Dilakukan Setiap Pemerintaahan Memerlukan Rencana Yang
Maksimal Dan Matang Serta Diharapkan Dapat Melakukan Pembagunan Yang Merata Juga
Bias Melakukan Evaluasi Terhadap Pembangunan Yang Dilakukannya. Seiring Dengan
Pesatnya Pembangunan Bidang Ekonomi, Maka Terjadi Peningkatan Permintaan Data Dan
Yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan indikatorindikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan.
Struktur perencanaan pembangunan diIndonesia berdasarkan Undang-Undang
Nomor25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi
menjadiperencanaan
jangka
panjang,
jangka
menengah
dan
jangka
pendek
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada bab pembahasan yaitu :
1.
2.
3.
C.
1.
2.
3.
BABII
PEMBAHASAN
2. Memiliki visi dan misi pembangunan: pelaksanaan pembangunan harus tetap fokus,
sehingga harus bersandar pada visi dan misi yang telah ditetapkan sebelumnya,
mengenai untuk apa, siapa, dan mengapa pembangunan itu harus dilaksanakan.
3. Mempunyai sasaran dan target pembangunan: mengetahui tindakan nyata yang akan
dilakukan serta jangka waktu yang dibutuhkan dari tujuan yang ingin dicapai.
4. Memiliki strategi pembangunan: bertujuan agar pelaksanaan berjalan secara
kronologis serta, mengutamakan pencapaian tujuan secara efektif dan efisien, dengan
tepat dan terarah. Berikut merupakan contoh strategi pembangunan seperti, strategi
menyeluruh dan strategi parsial, strategi fokus dan strategi campuran.
5. Adanya prioritas pembangunan: hal ini bertujuan agar tercipta pengoptimalisasian
terhadap pencapaian sasaran pembangunan dengan dana dan sumberdaya yang
terbatas.
6. Memiliki program dan kegiatan pembangunan yang jelas: sebagai bentuk intervensi
dari pemerintah dengan menggunakan sejumlah sumberdaya, termasuk dana dan
tenaga dalam rangka melaksanakan kebijakan pembangunan.
Proses dan Siklus Perencanaan Pembangunan
Secara lebih rinci dapat dikemukakan tahap-tahap dalam suatu proses perencanaan sebagai
berikut :
1. Penyusun Rencana
2. Penyususnan Program Rencana
3. Pelaksanaan rencana
4. Pengawasan atas Pelaksanaan Rencana.
5. Evaluasi
melalui
forum
Musyawarah
Perencanaan
Pembangunan
RKPD
dan
RENJA
SKPD
juga
diintegrasikan
dengan
prioritas
bahwa
antara
perencanaan
strategis
jangka
menengah
dengan
perencanaan dan penganggaran tahunan. Oleh karena itu RKPD dan RENJA SKPD
berfungsi menjabarkan rencana strategis kedalam rencana regional dengan
memuat arah kebijakan
kerangka
ekonomi daerah dan program kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ).
Sebagai rencana operasional, RKPD merupakan pedoman dalam penyusunan
Kebijakan Umum Anggaran, Prioritas Plafon Anggaran Sementara dan APBD.
Landasan Hukum
Dalam penyusunan RENJA, sejumlah peraturan telah digunakan sebagai
dasar, yaitu :
a. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4421 );
b. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ), sebagaimana telah
diubah kedua dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );
c. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rancana
Pembangunan
(Lembaran
Negara
j.
pembiayaan
Pemerintah
Kabupaten
dari
Pemerintah
dengan
harapan
Pusat,
dapat
Pemerintah
Propinsi
mendorong
dan
partisipasi
masyarakat.
Sedangkan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Lampung Utara adalah :
1. Mendiskripsikan
tentang
program
program
prioritas
yang
akan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja
1.4 Sistematika Penyusunan Rencana Kerja
BAB ll
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KAB. LAMPUNG UTARA TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2010 dan Capaian Renstra
SKPD
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
2.4 Review terhadap Awal RKPD
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
BAB lll TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaah terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
3.3 Program dan Kegiatan
BAB IV PENUTUP
a. Masalah masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan
serta pengalokasiannya;
b. Tujuan yang dikehendaki;
c. Sasaran sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya;
d. Kebijakan kebijakan untuk melaksanakannya serta seksi pelaksana;
Penyusunan Renja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung
Utara Tahun 2014 juga memperhatikan hal hal sebagai berikut :
a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2012 sebagai
Tabel 1
Kode
1
1
Urusan/Bidang
Urusan
Pemerintahan
Daerah Dan
Program/Kegiat
an
2
URUSAN
WAJIB
Indikator Kinerja
Program
(outcome)/
Kegiatan (output)
Target
Capaian
Kinerja
Tahun 2016
(Akhir
Periode
RENSTRA)*
Realisasi
Target
Kinerja
Hasil
Program
Dan
Keluaran
Kegiatan
s/d Tahun
2011
(Tahun n-3)
Target
SKPD
Tahun
2012
(Tahun n2)
Realisasi
SKPD
Tahun
2012
(Tahun n2)
1
9
1
9
KESBANGPOL
DAGRI
5
Program:
Peningkatan
pemberantasan
penyakit
masyarakat
(Pekat)
Kegiatan :
1
9
Penyuluhan
pencegahan
peredaran
/penggunaan
miras dan
narkoba
Terlaksananya
sosialisasi/penyuluh
an pencegahan
penggunaan
narkoba (paket)
1500 orang
20 orang
80
80
Penyuluhan
pencegahan
berkembangnya
praktek prostitusi
Terlaksananya
penyuluhan
pencegahan/operasi
penertiban penyakit
masyarakat (paket)
30 kali
8 kali
10 kali
10 kali
Terlatihnya anggota
Satpol PP dalam
pengendalian
keamanan (paket)
Beladiri
240
20 kali
20
20
12
12
12
200 kali
12 bulan
12 bulan
Program
Peningkatan
keamanan dan
kenyamanan
lingkungan
Kegiatan :
Penyiapan
tenaga
pengendali
keamanan dan
kenyamanan
lingkungan
Lat Korsik
60
Pemb korps
5
Kesamap
jas 10
1
9
Pengendalian
keamanan
lingkungan
Terlaksananya
patroli wilayah dan
sambang
desa
(paket)
Pelatihan
Linmas
Terlatihnya
anggota Linmas
(paket)
Program
Pemeliharaan
kantrantibmas
dan pencegahan
Patroli
wilayah
1200
Latihan
Linmas 100
orang
tindak kriminal
Kegiatan :
1
9
Pencegahan dan
penanganan
tindak kriminal
Terlaksananya
operasi penanganan
keamanan dan
ketertiban (paket)
1750 kali
250
12 bulan
12 bulan
Monitoring dan
pengamanan
Pemiliu 2014
Terlaksananya
monitoring dan
pengamanan Pemilu
2014
2 kali
700 kali
139
150
170
Terlaksananya
pemberian bantuan
penguburan mayat
tak dikenal (paket)
60 kali
13
12
Terlaksananya forum
komunikasi
Satpol
PP (HUT Pol PP
Linmas)
5 kali
Program
Peningkatan
pemahaman
kesadaran dan
penegakan perda
dan perbup
Kegiatan :
Penegakan Perda
dan Perbub
1
9
Terlaksananya
Operasi Yustisi dan
Non Yustisi (paket)
Program
Pengembangan
wawasan
kebangsaan
Kegiatan :
Peningkatan rasa
solidaritas
dikalangan
masyarakat
Dari Tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian
Renstra SKPD s.d. Tahun 2012 di atas dapat kita lihat bahwa tidak semua program yang
telah direncanakan dalam renstra terealisasi. Keterbatasan anggaran mengakibatkan
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung Utara tidak leluasa dalam melaksanakan
semua program kerja yang telah direncanakan. Dari tabel dapat kita lihat bahwa hampir
semua program kerja Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2012 sesuai rencana.
Khusus untuk program peningkatan sumber daya manusia kami merasakan
anggaran yang tersedia jauh dari ideal, karena berdasarkan Peraturan Pemerintah
Rebuplik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja
Bab IV Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian, persyaratan untuk dapat diangkat
menjadi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja yaitu :
a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Berijasah sekurang kurangnya SLTA dan atau serendah rendahnya berpangkat
Pengatur Muda (II/a);
c. Tinggi Badan sekurang kurangnya 160 cm untuk laki laki dan 155 cm untuk
perempuan;
d. Umur sekurang kurangnya 21 tahun;
e. Sehat jasmani dan rohani;
f.
Sumber Daya Manusia harus terus diupayakan secara terencana dan sistematis agar
kapasitas personil baik individu maupun ketika berada di dalam kelompok bidangnya bisa
ditingkatkan dan dikembangkan untuk dapat lebih proaktif dan secara kolektif bisa
menentukan masa depan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja. Kapasitas ideal yang
dapat dikembangkan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia antara lain mencakup
lima aspek masing-masing :
a. Kapasitas untuk berkreasi atau berproduksi;
b.Pemerataan distribusi kompisisi personil sesuai kapasitas dan kualifikasinya;
c. Pemberian keleluasaan dan wewenang;
d.Kesempatan untuk berkembang (sustainable);
e. Kesadaran akan interdepensi.
Lima aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia sebagaimana disebutkan di atas
dapat dianggap penting untuk dikembangkan, mengingat unsur dominan dalam
manajemen yang berfungsi menggerakkan sumber daya yang ada serta dapat berperan
dalam mengelola dan mendukung kinerja sebuah organisasi/kelembagaan, yaitu faktor
manusia. Karena dengan memiliki dukungan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan
mumpuni tentu akan menjadi modal dasar potensial sebagai salah satu sumber daya
yang sangat berpengaruh dalam menentukan dan menggerakkan segenap potensi yang
ada dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, maka Satuan Polisi
Pamong Praja sebagai sub ordinansi dari organisasi Pemerintah Kabupaten Lampung
Utara, tentunya tidak bisa menghindar, apalagi mengesampingkan peran penting dari
variabel ini, terutama dalam pencapaian target Tujuan dan Sasaran sebagaimana yang
ditetapkan dalam Renstra unit kerjanya.
Untuk dapat mendukung pemberdayaan dan pengembangan Sumber Daya
Manusia pada Satuan Polisi Pamong Praja, selain diupayakan melalui rekruitmen yang
selektif didasarkan pada kecakapan fisik dan mental, juga mempertimbangkan latar
belakang pendidikan, yang pada gilirannya nanti akan terus dikembangkan lebih lanjut
melalui mekanisme perkembangan pegawai pada program Diklat Penjejangan maupun
Diklat Fungsional. Sehingga ke depan diharapkan ada perhatian yang lebih pada program
peningkatan sumber daya manusia Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Lampung Utara.
Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Wilayah Kabupaten Lampung Utara yang begitu luasnya dimana terdiri dari
23Kecamatan dan 237 Desa / Kelurahan serta Sumber Daya Alam dan kondisi Demografis
penduduk
yang
beraneka
ragam
sangat
dimungkinkan
menimbulkan
gangguan
menyelenggarakan
fungsi
dan
tugas
pokok
untuk
mewujudkan
atau
wajib
pajak/wajib
retribusi
dalam
mentaati
kebijakan/regulasi
yang
b.
c.
d.
Standar Pelayanan Minimum (SPM) Bidang Pemerintahan Dalam Negeri Di Kabupaten dan
Kota disebutkan bahwa salah satu target jenis pelayanan dasar yang harus dicapai
adalah Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan) di
Kabupaten/Kota, di mana ditargetkan pada tahun 2015 harus mencapai persentase 80%.
Jenis pelayanan dasar ini merupakan domainnya Satpol PP.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Penyelesaian Pelanggaran
K3
(ketertiban,
ketentraman
dan
keindahan)
di
Kabupaten/Kota
adalah
upaya
kegiatan
ketentraman
dan
ketertiban
yang
sudah
terbangun selama ini adalah lebih banyak dalam bentuk kemitraan, peran serta
masyarakat diharapkan lebih ditingkatkan lagi, melalui :
a.
kewajiban selaku pengajar masyarakat, juga perlu dikaji lebih mendalam guna
menyikapi berbagai opini dan benturan yang terjadi dalam pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat, disamping perlunya dibangun Citra Satuan Polisi
Pamong Praja sebagai pendukung POLRI yang mahir, terampil, bersih dan
berwibawa
satu
sebagai
pelayan,
pelindung,
pengayom
dan
pembimbing
masyarakat.
b.
Pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan atau bimbingan tehnis dan pengawasan
terhadap bentuk bentuk pengawasan swakarsa sebagai pengemban fungsi Satuan
Polisi Pamong Praja yang memiliki kewenangan terbatas pada bidangnya masing
masing. Bentuk bentuk pengawasan swakarsa ini diharapkan berperan aktif dalam
mengantisipasi dan menanggulangi setiap gejala yang timbul dalam masyarakat
dengan cara mencermati setiap gejala awal dan menemukan sinyal penyebabnya
yang bersifat laten potensial pada sumbernya melalui upaya upaya yang
mengutamakan
tindakan
tindakan
pencegahan
dan
penangkalan.
Usaha
pemerintahan di Indonesia dapat dikatakan tetap atau selalu eksis tidak berubah. Sejak
diberlakukannya Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok
pemerintahan di Daerah, kemudian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah, selalu ada pasal tertentu yang menyatakan keberadaan Satuan Polisi
Pamong Praja.
Ini berarti ketika zaman terus berubah, keberadaan Satuan Polisi Pamong Praja tidak
berubah, selalu dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Hal ini
mengingat peran strategis Satuan Polisi Pamong Praja dalam penyelenggaraan
pemerintah daerah, yaitu sebagaimana tercantum dalam Undang Undang Nomor 32
Tahun 2004 (pasal 148) : Untuk membantu Kepala Daerah dalam menegakan Peraturan
Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
dibentuklah Satuan Polisi Pamong Praja. Dengan demikian Polisi Pamong Praja
mempunyai 2 peran yaitu :
adalah
merupakan
implementasi
penjabaran
dari
misi
dan
merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada waktu yang akan dating.
Dari misi yang telah ditetapkan makan tujuan dibentuknya Satuan Polisi Pamong Praja
adalah :
1. Meningkatnya profesionalisme sumber daya manusia personil Polisi pamong
Praja
1. Program :
Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
2. Program :
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Kegiatan :
a Pemeliharaan rutin / berkala peralatan berkala gedung kantor
b Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional
c Pengadaan peralatan gedung kantor
d Pengadaan perlengkapan gedung kantor
e Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor
3. Program :
Program peningkatan disiplin aparatur
Kegiatan :
Pengadaan pakaian dinas lapangan
4.
Program :
Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan :
Pendidikan dan pelatihan formal
5.
Program :
Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja keuangan
Kegiatan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
6.
Program :
Penyusunan dokumen perencanaan SKPD
Kegiatan :
Penyusunan rencana kerja SKPD
7.
Program :
Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Kegiatan :
8.
a.
Pelatihan Linmas
b.
c.
9.
Program :
Pengembangan wawasan kebangsaan
Kegiatan :
Peningkatan rasa solidaritas dan ikatan social dikalangan masyarakat
10.
Program :
Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat
Kegiatan :
a. Penyuluhan pencegahan peredaran / penggunaan minuman keras dan Narkoba
b. Penyuluhan berkembangnya praktek prostitusi dan penyakit masyarakat lainnya
11.
Program :
Peningkatan pemahaman, kesadaran dan penegakan terhadap Perda dan Perbup
Kegiatan :
a Penyelenggaraan koordinasi penegakan Perda dan Perbup
b Sosialisasi Peraturan Perundang - undangan
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakir
Kabupaten Lampung Utara
Nama SKPD : Satuan Polisi Pamong Praja
Rencana Tahun 2014
Kode
Indikator Kinerja
Program/Kegiatan
Lokasi
Target
Capaian
Kinerja
Kebutuh
an
Dana/Pa
gu
Indikatif
Su
rD
Lampun
g Utara
Beladiri 48 kali
Korsik 12 kali,
kesamaptaan 2
kali dan
pembinaan korps
35.000.000
APB
Lampun
g Utara
240 kali
45.000.000
APB
Lampun
g Utara
Lampun
g Utara
Kegiatan :
Lampun
g Utara
Terlaksananya operasi
penanganan keamanan dan
penrtiban
Terlaksananya monitoring
danpengamanan Pemilu 2014
dan Pilpres
Terlaksananya pengamanan
pemilu dan pilpres bagi anggota
Linmas
Lampun
g Utara
237 desa
23 kec
1352 linmas
90.400.000
APB
58
69.600.000
APB
350 kali
25.000.000
APB
3 putaran
85.000.000
APB
764.416.000
APB
SAR
3 kali
Terlaksananya penyuluhan
bahaya penyelahgunaan miras
dan narkoba
Lampung
Utara
46.000.000
APB
b. Penyuluhan pencegahan
berkembangnya praktek prostitusi
Terlaksananya penyuluhan/razia
pencegahan berkembangnya
praktek prostitusi
Lampung
Utara
12 kali
15.000.000
APB
150 kali
125.000.000
APB
12 kali
8.000.000
APB
20.000.000
APB
Lampung
Utara
Kegiatan :
Lampung
Utara
Lampung
Utara
Lampung
Utara
Kegiatan :
Lampung
Utara
Terlaksananya pemberian
bantuan penguburan mayat tak
dikenal
Terlaksananya peringatan HUT
Pol PP dan Linmas
Jumlah
Lampung
Utara
1 kali
1.318.416
Kot
201
Kab
AC
No
.
Program / Kegiatan
10
11
12
13
14
II
III
IV
VI
VII
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
.
Didalam melakukan pembangunan, Pemerintaah memerlukan perencanaan yang
akurat
Dan
diharapkan
dapat
melakukan
evaluasi
terhadap
pembangunan
yang
B. Saran
saran dan kritik yang membangun, saya harapkan dapat menjadi perkembangan untuk
saya dalam menulis makalah ini dimasa mendatang terimaksaih
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
Bintarao Tjokroaminoto 1977 tahapan proses perencanaan
Salusu (1996) implementasi perencanaan
Prajudi Atmosudirdja definisikan perencanaan ,
Arthur W. Lewis (1965), Perencanaan pembangunan M. L. Jhingan (1984),
Perencanaan