Anda di halaman 1dari 6

MATERI HASIL DISKUSI

Beberapa Pengertian Paradigma


Tugas Mata Kuliah Filsafat Hukum
Dosen Pengampu : Prof. Erlyn Indarti, S.H., M.A., Ph.d.

Kelas : H
Kelompok 3
1.
2.
3.
4.
5.

Adeka Andari Pernia


Anindita Cahyaning Amalia
Nusaibah Ruqoyah
Mauludhy Khaeruddin M. A.
Alpin Reksa Anandya

11010114120185
11010114120129
11010114140582
11010113140694
11010114140590

6. Rezanda Anugrah B.
7. Fajar Hariyanto
8. Galang Baladeka Putra

11010113130740
11010114140565
11010114140586

Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro
2016

BEBERAPA PENGERTIAN PARADIGMA


A. Pendapat Paradigma dari Para Ahli dari Waktu ke Waktu
1. Kuhn (1962)
Pengertian Sederhana dari Paradigma menurut Kuhn adalah Paradigma
merupakan model, percontohan, representative, tipikal, karakteristik, atau
ilustrasi, tentang solusi permasalahan atau pencapaian dalam suatu
bidang ilmu pengetahuan.
Lebih lanjutnya Kuhn menjelaskan bahwa pengertian paradigma tidak
terbentuk dari teori-teori semata, melainkan merupakan keseluruhan
koleksi, kelompok, kombinasi,gabungan, paduan, campuran dari
komitmen yang diterima, diakui, diyakini, dianut, dipegang, dipakai, atau
diterapkan bersama oleh anggota-anggota komunitas ilmu pengetahuan
tertentu. Paradigma merupakan suatu karya besar yang mencakup semua
unsure praktek-praktek ilmiah di dalam sejumlah area of inquiry atau
bidang studi/penelitian yang terspesialisasi. Paradigma bertugas untuk
menggariskan parameter-parameter penting mana yang akan diukur,
mendefinisikan standar ketepatan yang dibutuhkan, menunjukan cara
bagaimana hasil observasi di-interpretasi, serta metoda eksperimen mana
yang akan dipilih untuk diterapkan. Pencapaian ilmu pengetahuan yang
diakui secara universal yang untuk waktu tertentu memberikan model
permasalahan berikut pemecahan permasalahan tersebut kepada suatu
komunitas praktisi (dari suatu bidang, disiplin, atau cabang ilmu
pengetahuan)
Rangkuman dari pendapat-pendapat diatas adalah Paradigma sebenarnya
merupakan Disciplinary Matrix, yakni suatu pangkal, wadah, tempat
cetakan, sumber atau kandungan di/dari mana suatu disiplin ilmu
pengetahuan dianggap bermula, berasal, berakar, dicetak, bersumber
atau mengalir, terlahir atau dijadikan.
Kuhn memakai istilah paradigma untuk mengambarkan sistem
keyakinan yang mendasari upaya pemecahan teka-teki di dalam
ilmu. Fokus pemikiran Kuhn menyatakan bahwa perkembangan
sains berlaku pada apa yang disebut paradigm ilmu. Menurut
Kuhn paradigm ilmu adalah suatu kerangka teoritis, atau suatu
cara memandang dan memahami alam, yang telah digunakan
sebagai sekelompok ilmuan sebagai pandangan dunianya.
Paradigma ilmu berfungsi seabagai lensa yang melaluinya para
ilmuan dapat mengamati dan memahami masalah-masalah ilmiah
dalam
bidang
masing-masingdan
jawaban-jawaban
ilmiah
terhadap
masalah

masalah
tersebut.
Dari pendapat Kuhn diatas, maka bisa dikatakan bahwa
pergeseran
paradigma
merupakan
suatu
istilah
untuk
menggambarkan terjadinya dimensi kreatif pikiran manusia

dalam bingkai filsafat. Pergeseran paradigma merupakan letupan


ide yang merangsang timbulnya letupan ide-ide yang lain, yang
terjadi terus-menerus, sambung menyambung, baik pada orang
yang sama maupun orang yang berbeda. Reaksi berantai ini
akhirnya menjadi kekuatan yang bisa merubah wajah dan tatanan
dunia serta peradaban manusia ke arah suatu kemajuan. Dengan
demikian paradigma ilmu tidak lebih dari suatu konstruksi
segenap komunitas ilmiah, Dalam komunitas tersebut mereka
membaca, menafsirkan, mengungkap, dan memahami alam,
sehingga menurut Kuhn paradigmalah yang menentukan jenisjenis eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuawan, tanpa
paradigma tertentu para ilmuawan tidak bisa mengumpulkan
fakta-fakta
2. Chalmers (1976)
Paradigma menurut Chalmers secara longgar dipahami sebagai suatu
framework of beliefs and standard
Mendefinisikan batas cakupan hasil karya dan karsa (manusia) yang
legitimate
Dari suatu bidang, disiplin, atau cabang ilmu pengetahuan ( di mana
paradigm dimaksud diterapkan)
Karakteristik pengertian paradigm menurut Chalmers yaitu paradigm
tersusun oleh hukum-hukum dan asumsi-asumsi teoritis yang dinyatakan
secara eksplisit, mencakup standar-standar bagi penerapan hukum-hukum
tersebut kedalam beragam situasi dan kondisi, mempunyai instrumentasi
dan teknik-teknik instrumental yang diperlukan guna menjadikan hukumhukum tersebut berjaya di dunia nyata, terdiri dari beberapa prinsipprinsip metafisika yang memandu segala karya dan karsa di dalam linup
paradigm dimaksud, dan mengandung beberapa ketentuan-ketentuan
metodologis yang bersifat umum.
Menurut Chalmers Paradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar
dan asumsi-asumsi teoritis yang umum (merupakan suatu sumber
nilai) sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode
serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat
menentukan sifat, cirri serta karakter ilmu pengetahuan itu
sendiri.
3. Gregory (1986)
Paradigma mencakup berbagai wrorking assumption , prosedur dan
temuan yang secara rutin diterima atau diakui oleh sekelompok scholar.
(Artinya , paradigma adalah berbagai landasan berfikir yang di
anggap benar dalam melakukan suatu hal, yang berupa prosedur
(tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas), dan
temuan (unsur kebudayaan baru yang diperoleh berdasarkan
eksperimen/ hasil dari pemikiran dan percobaan) yang secara

rutin/ terus menerus diterima atau diakui oleh kelompok scholar


/ lapisan orang pandai ahli ilmu pengetahuan).
Keseluruhannya mendefinisikan suatu pola aktifitas ilmiah / ilmu
pengetahuan yang stabil
Dalam hal ini keseluruhan ahli tersebut mendefinisikan suatu
pola aktifitas ilmiah (kegiatan keilmuan) /menghasilkan suatu
ilmu pengetahuan yang stabil (tetap / tidak berubah),
Pola ini pada gilirannya akan mendefinisikan Komunitas [scholar] tersebut
pola aktifitas ilmiah ini pun pada gilirannya (pada waktunya)
akan mendefinisikan mengenai komunitas [scholar]/ para ahli
tersebut.
4. Patton (1990)
Paradigma adalah suatu set proposisi yang menjabarkan bagaimana
dunia ini dipahami
Dalam KBBI, proposisi diartikan sebagai rancangan usulan,
sehingga dapat diartikan bahwa Patton mendfinisikan paradigm
sebagai suatu set rancangan usulan yang menguraikan atau
menerangkan secara terperinci bagaimana dunia dipahami
Mengandung suatu worldview, yakni suatu perangkat melalui mana
kompleksitas dunia ini dipilah agar mudah dimengerti
Paradigma mengandung suatu worldview yang berarti pandangan
hidup yang sering diartikan sebagai filsafat hidup atau prinsip
hidup atau cara pandang terhadap kehidupan, yaitu perangkat
yang berguna sehingga kompleksitas (kerumitan) di kelompokan
atau dipilaj sehingga mudah dimengerti
Secara umum menggariskan bagi researcher ; apa yang penting, apa
yang legitimate, dan apa yang reasonable
Paradigma secara umum menjadi dasar bagi para peneliti untuk
menentukan apa yang penting, apa yang logis/masuk akal, dan
apa yang menjadi sebuah alasan
5. Neuman (1991)
Paradigma serupa dengan pendekatan(approach) maupun tradisi
Suatu orientasi dasar terhadap teori dan research
Merupakan keseluruhan sistem berpikir yang meliputi, a.l.: asumsi dasar,
research question, berbagai metoda pengumpulan dan analisis data, serta
contoh-contoh penelitian yang baik
6. Sarantakos (1993)
7. Denzin dan Lincoln (1994)
Paradigma sebagai suatu sistem filosofis (berdasarkan filsafat)
utama, induk (yang utama) atau payung (pelindung) yang meliputi
ontologi (hakikat hidup), epistemologi (dasar-dasar dan batas-batas
pengetahuan), metodelogi tertentu yang tidak dapat begitu saja

ditukar. Sebab mempresentasikan suatu system kepercayaa


ntertentu
yang menyodorkan cara bagaimana dunia dilihat,
dipelajari, dan dipahami, mengaitkan penganutnya dengan
pandangan global tertentu.
8. Guba dan Lincoln (1994)
Paradigma terbangun atau tersusun dari jaringan premis (yakni
pernyataan dari mana suatu kesimpulan dapat diambil secara logis),
ontologis, epistemologis, dan metodologis
Suatu kumpulan/set/sistem belief dasar yang berkenaan dengan prinsipprinsip utama dan/atau pertama yang memandu tindakan (action) para
penganutnya
Me-representasikan suatu worldview yang mendefinisikan bagi
penganutnya sifat dan cirri dunia serta rentang hubungan yang mungkin
antara mereka dengan dunia berikut bagian-bagiannya
Bagimanakah arti penting dari paradigma? Paradigma apa saja
yang melandasi suatu penelitian?
Pertanyaan itu pula yang
muncul sebagai pemicu kali ini. Egon G. Guba danYvonna S.
Lincoln, menulis mengenai Competing Paradigms in Qualitative
Research.
Dengan tujuan agar pembaca dapat menjadikan
paradigm sebagai kepercayaan dasar, pandangan awal yang
digunakan untuk menganalisis dan mempertimbangkan suatu isu
yang berkembang dalam suatu mayarakat.
Pengertian paradigm menurut Guba dan Lincoln adalah suatu
kumpulan atau sistem belief (lebih luas dari agama, karena belief
yang dimaksud ialah kultur, sains, teknologi)dasar yang
berkenaan dengan prisip-prinsip utama yang memandu tindakan
para penganutnya. Kemudian Guba dan Lincoln menyatakan
suatu paradigm dapat dicirikan oleh respon terhadap tiga
pertanyaan
mendasar
yaitu
ontologi,
epistemologi,
dan
metodologi.
- ontologi , menanyakan tentang suatu hakikat realitas
- epistemologis,menanyakan tentang sifat hubungan atau relasi
antara individu atau kelompok individu dengan lingkungan
atau segala yang ada di luar dirinya, termasuk apa yang dapat
diketahui tentang hal ini. Misal :Apakah hakikat hubungan
antara yang ingin mengetahui (peneliti) dengan apa yang
dapat diketahui?
- metodologi menanyakan tentang, cara bagaimana individu
atau kelompok individu mendapatkan jawab atas apa yang
ingin diketahuinya tersebut. Contoh pertanyaan metodologi
adalah bagaimana cara peneliti menemukan pengetahuan ?
atau lebih konkret lagi cara atau metode apa yang digunakan
oleh peneliti untuk menemukan pengetahuan?

Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa paradigm tersusun


berdasarkan jaringan premise/ utama (pernyataan dari mana
sebuah kesimpulan dapat diambil secara logis) yang
berdasarkan pada tiga pertanyaan mendasar yaitu ontologis,
epistemologis, metodologis.

B. Pengertian Umum Paradigma


1. Pengertian Paradigma Pertama
Pengertian pertama lebih mengedepankan makna global dari
paradigma. Dalam kaitan inin paradigma dapat disejajarkan dengan
matriks disiplin (atau
idang ilmu). Pengertian ini cenderung
bersifat merengkuh semua komitmen bersama yang berlaku di
dalam suatu kelompok atau masyarakat ilmiah. Jadi paradigma
bagaikan jumlah dari bagian-bagian yang ada serta mencakup
keseluruhan muatan yang termaktub di dalamnya, seperti bbragam
hukum, beraneka teori, beragai model, dan lain sebagainya .
Paradigma dapat dikiaskan bagai alat/perkakas mental yang
digunakan setiap kali manusia mencoba untuk memahami erbagai
situasi dan kondidi yang telah, tengah atau yang akan mereka
hadapi. Paradigma merupakan konsensus dari suatu komunitas
ilmiah dan dapat dibilang sebgai satu set pemecahan masalah yang
kongkrit. Dengan demikian, paradigma sesungguhnya adalah
bbukan pikiran yang kita miliki, melainkan sebuah kerangka berpikir
dimana pikiran kita dibentuk dan dibangun.
2. Pengertian Paradigma Kedua

Anda mungkin juga menyukai