2 Latihan Soal
1. Setiap
mahasiswa
menyusun
tahapan
pembentukan
mineral
atau
komponen SiO2 yaitu kuarsa alfa, kuarsa beta, tridmit, kristobalit, coesite dan
stishovite. Adanya lebih dari satu bentuk dalam suatu komponen ini disebut
sebagai polimorf. Semua polimorf SiO2 memperlihatkan daerah kestabilan
(daerah divariant), yaitu area berkumpulnya satu fasa. Batas fasa yang
menunjukkan daerah limit stabilitas dari tiap-tiap mineral dinamakan kurva
univarian. Sedangkan perpotongan batas fasa disebut titik invariant (tidak
akan ada perubahan tekanan dan temperatur selama tidak ada penghilangan
fasa).
Kondisi kesetimbangan berlaku ketika sistem berada dalam energy
pembentukan terkecil (komponen SiO2 sebagai padatan). Bila terjadi
gangguan seperti perubahan drastis P-T, SiO 2 dapat terbentuk dalam berbagai
fasa seperti polimorf tekanan tinggi shishovite atau gelas. Bila kondisi itu
terjadi maka sistem tidak setimbang dan tidak dapat digambarkan dengan
diagram fasa. Sistem dikatakan metastabil apabila energi pembentukan bukan
yang terkecil tetapi proses pembentukan tetap terus berlangsung.
Hukum fasa menunjukkan hubungan umum antara fasa, komponen,
tekanan, dan temperatur. Hubungan tersebut dinyatakan dengan persamaan:
F=cp+2
Keterangan:
F = derajat kebebasan (jumlah variable minimum untuk mengubah fasa)
c = jumlah komponen
p = jumlah fasa
Pada kondisi tekanan yang tetap (isobaric), maka persamaan hukum fasa
menjadi:
F=cp+1
2. Gambar dan jelaskan cara menentukan bagian yang akan dipreparasi sayatan
tipis pada sampel batuan.
3. Gambar sketsa dan jelaskan empat struktur batuan beku yang diamati pada
kenampakan mikroskopis.
4. Buat sketsa komposisi mineral dan tekstur yang menggambarkan perbedaan
tempat dan waktu pembentukan batuan beku.
5. Gambarkan dan jelaskan petrogenesis batuan
a. Granit
f. Basalt
b. Monzonite
g. Dunite
c. Latite
h. Gabro
d. Andesite
i. Peridot
e. Trachyte
Jawab :
1. Kuarsa
Kuarsa memiliki relief yang rendah. Bentuknya tidak teratur dan umumnya
unhedral. Kuarsa merupakan salah satu mineral yang tidak mempunyai
belahan. Kuarsa memiliki gelapan yang bergelombang. Warna interferensi
pada kuarsa ini adalah abu-abu orde 1. TO sumbu 1 (+)
Orthoklas
Plagioklas
yang
tidak
teratur
umum. Kembaran
kadang-kadang
Hornblende
2. a. Periksa terlebih dahulu contoh setangan dari batuan yang akan disayat,
apakah sudah cukup mewakili atau belum.
b. Kemudian beri tanda arah sayatan pada batuan yang akan disayat dengan
permanent marker dengan mempertimbangkan arah perlapisan, foliasi, variasi
mineral, tekstur atau sifat khas yang lain.
3. Cumulate
Masif
Scoria
4. Faneroporfiritik
Tekstur ini terbentuk akibat adanya kristalisasi magma yang terjadi pada dua
kondisi yang berbeda fenokris akan cenderung terbentuk terlebih dahulu
ketika magma mengalami pendinginan relatif lambat, lalu saat magma
bergerak naik, suhu sekitar membuat magma mendingin lebih cepat sehingga
akan terbentuk kristal relatif lebih kecil dari pada kristal yang lebih dulu
terbentuk.
Cummulate
Tekstur ini terbentuk akibat berat jenis mineral yang terbentuk pada awal
pendinginan magma yang cenderung lebih berat sehingga menyebabkan
terjadinya gravity settling yang menyebabkan mineral tersebut terkumpul
dibagian bawah tubuh batuan beku.
Trakhitik
Tekstur ini terbentuk adanya aliran magma atau lava yang membuat orientasi
penyusunan mineral menjadi sejajar.
5. a. Granit
Granit adalah batuan beku plutonik, yang terjadi dari hasil pembekuan
magma berkomposisi asam pada kedalaman tertentu dari permukaan bumi.
Umumnya bersifat masif dan keras, bertekstrur porfiritik, terdiri atas mineral
kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit, dan hornblende. Berwarna abu-abu
berbintik hijau dan hitam, kehijau-hijauan dan kemerah-merahan. merupakan
batuan beku dalam yang mempunyai kristal-kristal kasar.
b. Monzonite
Monzonite berada pada posisi intermediate antara syenit dan diorite, karena
itu kadang-kadang menunjukkan seperti syenodiorit. Kwarsa hadir dalam
jumlah yang sedikit (lebih kecil dari 10%) mempunyai indeks warna 30-40
bila kwarsa bertambah maka monzonit berubah menjadi adamelit, bila
mineral mafiknya berubah atau meningkat maka monzonit berubah menjadi
kentallinit. Mempunyai tekstur equigranular dengan tekstur khusus pikilitik,
pertit, antipertit, mirmiketik.
c. Latite
Terbentuk di dalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal
dengan baik, pembekuannya pun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun
batuan ini berukuran kasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena
magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.
d. Andesite
Kebanyakan andesit adalah batuan porfiritik dengan maassa dasar pilotaxitic
atau bylopitic. Walaupun banyak yang vitrophyritic, intergranular, intersental
dan tekstur ophitic. Mineral mafic yang dominan adalah olivine,, hyperstene,
augit, hornblende dan biotit. Mineral felsic yang dominan adalah plagioklas.
Banyak andesit mempunyai komposisi campuran antara kuarsa dan alkali
feldspar. Andesit ini dibedakan menjadi andesite mengandung olivine,
pyroxene andesite, hornblende andesit dan andesite biotit.
e. Trachyte
Secara kimia sangat jenuh (hadir kuarsa) dan tidak jenuh silika (hadir
feldspatoid). Pada Trachyte potash soda albit atau anorthoklas lebih banyak
dan kebanyakan mineral mafic yang kaya soda. Semua trachyte adalah
porfiritik, dengan fenokris feldspar dan sedikit fenokris mafik pada matriks
komposisi utama subpararel mikrolit feldspar.
f. Basalt
Terbentuk di luar kulit bumi, dibentuk oleh magma basa yang encer dengan
viskositas rendah sehingga mengalir dan akhirnya mendingin. Sering
dijumpai di lapangan dengan struktur bantal apabila aliran lava bersentuhan
langsung dengan air.
g. Dunite
Batuan ini hamper seluruhnya terdiri dari olivine, pada umunya berbentuk sill
tetapi ditemukan juga sebagai lensa-lensa parallel dan pipa-pipa menyilang
berpotongan. Kromit dan pikotit sangat utama dalam dunite. Selain itu kaya
akan magnetit, ilmenit, dan pyrkolit dan berbagai kumpulan platina alam,
spinel hijau, enstatit dan diallag sangat jarang dan sedikit.
h. Gabro
Terbentuk didalam kerak
Peridotit
Penyusun utama adalah dunit dan olivine dan mengandung beberapa mineral
mafik lain dalam jumlah banyak dan perubahan jenis menunjukkan sebagian
besar mengandung mineral mafik ini. Berdasarkan dari kandungan mineral
Catatan :
Pada bab 1, 1.1 Pendahuluan paragraph keempat baris ketiga kata
metamorfisma diganti dengan metamorfisme.
Pada bab 1, 1.2 Magma paragraph pertama baris kedelapan terdapat
perbedaan penulisan kata fasa. (ada yang menggunakan fasa kemudian ada
juga fase).
Pada bab 1, 1.2 Magma paragraph kedua baris kesepuluh terdapat kesalahan
pengetikan berrtempratur.
Pada bab 1, 1.1.2.1 yang digunakan Differensiasi atau diferensiasi?
Pad aba 1, 1.2.3.1 Kelompok silika paragraph pertama baris keenam kata
impact harus dimiringkan karena menggunakan bahasa inggris.
Pada bab 1, 1.1.4 Diagram Fasa paragraph keempat baris kedua terdapat kata
yang kurang jelas peruiran.
Paragraph kelima baris kedua kata
dijeaskan
Pada kesimpulan baris kedua ada kata berulang ketika magma temperatur
magma.