Anda di halaman 1dari 11

1.3.

2 Latihan Soal
1. Setiap

mahasiswa

menyusun

tahapan

pembentukan

mineral

atau

pembentukan tekstur batuan berdasarkan diagram fasa.


2. Pilih salah satu diagram yang disesuaikan dengan mineral yang akan
diuraikan tahap kristalisasinya.
Jawab :
1. Diagram fasa satu komponen menggambarkan pembentukan beberapa
mineral dari satu komponen, misalnya SiO 2, C dan Al2SiO5. Pembentukan
kelompok mineral silika (SiO2) yang polimorf dapat digambarkan pada
diagram fasa. Stabilitas pembentukan mineral kristobalit pada tempratur
tinggi dan tekanan yang rendah membentuk system oktahedral. Pada diagram
fasa komponen carbon, grafit terbentuk pada stabilitas tekanan rendah
sedangkan diamond hanya stabil di atas tekanan tekanan 104 atm. Mineralmineral yang terbentuk dari proses metamorfisme dapat digambarkan pada
diagram fasa alumunium silikat (Al2SiO5) pada stabilitas mineral kyanit,
silimanit dan andalusit. Sedangkan untuk pembentukan tekstur batuan
berdasarkan diagram fasa yaitu pada diagram Diopsite - Anorthite dimana
tekstur intergranular terbentuk bukan karena perbedaan komposisi tetapi
hanya perbedaan presentasi padatan atau larutannya. Apabila mencapai titik
eutectic maka akan memungkinkan membentuk tekstur ophitic.
2.

Komponen didefinisikan sebagai bagian kimiawi minimum yang


diperlukan dalam pembentukan berbagai fase (padat, cair, gas) dalam suatu
fasa satu komponen
SiO210-12 komponen. Perlu
sistem. Batuan Diagram
beku umumnya
terdiri atas
diperhatikan, komponen berbeda dengan mineral. Komponen SiO2 tidak
selalu berarti fase padat/mineral kuarsa. Ada 6 bentuk/fase padat/mineral dari

komponen SiO2 yaitu kuarsa alfa, kuarsa beta, tridmit, kristobalit, coesite dan
stishovite. Adanya lebih dari satu bentuk dalam suatu komponen ini disebut
sebagai polimorf. Semua polimorf SiO2 memperlihatkan daerah kestabilan
(daerah divariant), yaitu area berkumpulnya satu fasa. Batas fasa yang
menunjukkan daerah limit stabilitas dari tiap-tiap mineral dinamakan kurva
univarian. Sedangkan perpotongan batas fasa disebut titik invariant (tidak
akan ada perubahan tekanan dan temperatur selama tidak ada penghilangan
fasa).
Kondisi kesetimbangan berlaku ketika sistem berada dalam energy
pembentukan terkecil (komponen SiO2 sebagai padatan). Bila terjadi
gangguan seperti perubahan drastis P-T, SiO 2 dapat terbentuk dalam berbagai
fasa seperti polimorf tekanan tinggi shishovite atau gelas. Bila kondisi itu
terjadi maka sistem tidak setimbang dan tidak dapat digambarkan dengan
diagram fasa. Sistem dikatakan metastabil apabila energi pembentukan bukan
yang terkecil tetapi proses pembentukan tetap terus berlangsung.
Hukum fasa menunjukkan hubungan umum antara fasa, komponen,
tekanan, dan temperatur. Hubungan tersebut dinyatakan dengan persamaan:
F=cp+2
Keterangan:
F = derajat kebebasan (jumlah variable minimum untuk mengubah fasa)
c = jumlah komponen
p = jumlah fasa
Pada kondisi tekanan yang tetap (isobaric), maka persamaan hukum fasa
menjadi:
F=cp+1

2.3.2 Latihan Soal


1. Tuliskan dan gambarkan sifat optik yang khas pada setiap mineral pembentuk
batuan beku.

2. Gambar dan jelaskan cara menentukan bagian yang akan dipreparasi sayatan
tipis pada sampel batuan.
3. Gambar sketsa dan jelaskan empat struktur batuan beku yang diamati pada
kenampakan mikroskopis.
4. Buat sketsa komposisi mineral dan tekstur yang menggambarkan perbedaan
tempat dan waktu pembentukan batuan beku.
5. Gambarkan dan jelaskan petrogenesis batuan
a. Granit
f. Basalt
b. Monzonite
g. Dunite
c. Latite
h. Gabro
d. Andesite
i. Peridot
e. Trachyte
Jawab :
1. Kuarsa

Kuarsa memiliki relief yang rendah. Bentuknya tidak teratur dan umumnya
unhedral. Kuarsa merupakan salah satu mineral yang tidak mempunyai
belahan. Kuarsa memiliki gelapan yang bergelombang. Warna interferensi
pada kuarsa ini adalah abu-abu orde 1. TO sumbu 1 (+)
Orthoklas

Orthoklas adalah anggota dari mineral feldspar. Orthoklas (Potassium


feldspars) adalah mineral silicate yang mengandung unsur Kalium dan bentuk
kristalnya prismatik, umumnya berwarna merah daging hingga putih
Colorless tapi agak keruh. Relief rendah. Pada sayatan 001 terlihat kembaran
carlsbad. Warna Interferensi abu-abu terang orde 1. Tanda rentang optik
sumbu 2 (-). Umumnya berbentuk unhedral sampai euhedral pada batuan
beku. Tidak ada pleokroisme. TO sumbu 2 (-) dan (+).
Anorthoklas

Warna tidak berwarna. Bentuk fenokris, kristal subhedral. Relief : rendah.


Tidak punya leokroism. Indeks bias n mineral < n balsam. Belahan paralel
yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan
(010). Kembaran polisintetic. Sudut pemadaman pada (001) = 10-40, pada
(010) = +40-100.Orientasi optis dua (biaxial). Tanda optis negative.

Plagioklas

Warna absorbsi tidak berwarna, bentuk Kristal euhedral sampai anhedral,


relief rendah, tidak memiliki pleokrisme, indeks bias n.mineral < n. Canada
balsam, belahan sempurna pada 001, bias rangkap orde I, kembaran albit,
sumbu optis biaxial, tanda optis positif.
Olivin

Mempunyai warna colorless. Bentuk kristal anhedral dengan polygonal dan


dalam fenokris. Relief tinggi. Tidak mempunyai pleokroisme .Indeks bias n
mineral > n balsam. Belahan paralel yang tidak sempurna dengan (001),
fracture

yang

tidak

teratur

umum. Kembaran

kadang-kadang

didapatkan. Sudut pemadaman parallel. Orientasi optis length slow. Sumbu


optis dua (biaxial). Tanda optis positif atau negative.

Hornblende

Hornblende berwarna hijau atau coklat. Relief agak tinggi. Pleokroisme


kuat. Indeks bias n mineral > n balsam. Belahan (110) dalam dua arah pada
sudut 560 dan 1240. Birefringence sedang, ditengah orde kedua. Kembaran
agak umum. Sudut pemadaman dalam sayatan longitudinal bervariasi dari
120sampai 300. Orientasi optis length slow. Sumbu optis dua (biaxial). Tanda
optis negatif.
Biotit

Warna absorbsi coklat kekuningan, bentuk Kristal euhedral, relief sedang,


pleokrisme kuat, indeks bias n.mineral > n. Canada balsam, belahan
sempurna satu arah (001), bias rangkap orde II, sudut pemadaman parallel
dengan belahan, sumbu optis biaxial, tanda optis negative.

2. a. Periksa terlebih dahulu contoh setangan dari batuan yang akan disayat,
apakah sudah cukup mewakili atau belum.
b. Kemudian beri tanda arah sayatan pada batuan yang akan disayat dengan
permanent marker dengan mempertimbangkan arah perlapisan, foliasi, variasi
mineral, tekstur atau sifat khas yang lain.

3. Cumulate

Masif

Scoria

4. Faneroporfiritik

Tekstur ini terbentuk akibat adanya kristalisasi magma yang terjadi pada dua
kondisi yang berbeda fenokris akan cenderung terbentuk terlebih dahulu
ketika magma mengalami pendinginan relatif lambat, lalu saat magma
bergerak naik, suhu sekitar membuat magma mendingin lebih cepat sehingga
akan terbentuk kristal relatif lebih kecil dari pada kristal yang lebih dulu
terbentuk.
Cummulate

Tekstur ini terbentuk akibat berat jenis mineral yang terbentuk pada awal
pendinginan magma yang cenderung lebih berat sehingga menyebabkan
terjadinya gravity settling yang menyebabkan mineral tersebut terkumpul
dibagian bawah tubuh batuan beku.
Trakhitik

Tekstur ini terbentuk adanya aliran magma atau lava yang membuat orientasi
penyusunan mineral menjadi sejajar.
5. a. Granit
Granit adalah batuan beku plutonik, yang terjadi dari hasil pembekuan
magma berkomposisi asam pada kedalaman tertentu dari permukaan bumi.
Umumnya bersifat masif dan keras, bertekstrur porfiritik, terdiri atas mineral
kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit, dan hornblende. Berwarna abu-abu
berbintik hijau dan hitam, kehijau-hijauan dan kemerah-merahan. merupakan
batuan beku dalam yang mempunyai kristal-kristal kasar.
b. Monzonite
Monzonite berada pada posisi intermediate antara syenit dan diorite, karena
itu kadang-kadang menunjukkan seperti syenodiorit. Kwarsa hadir dalam
jumlah yang sedikit (lebih kecil dari 10%) mempunyai indeks warna 30-40
bila kwarsa bertambah maka monzonit berubah menjadi adamelit, bila
mineral mafiknya berubah atau meningkat maka monzonit berubah menjadi
kentallinit. Mempunyai tekstur equigranular dengan tekstur khusus pikilitik,
pertit, antipertit, mirmiketik.
c. Latite
Terbentuk di dalam kerak bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal
dengan baik, pembekuannya pun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun
batuan ini berukuran kasar, dapat dilihat dengan mata telanjang. Karena
magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.
d. Andesite
Kebanyakan andesit adalah batuan porfiritik dengan maassa dasar pilotaxitic
atau bylopitic. Walaupun banyak yang vitrophyritic, intergranular, intersental
dan tekstur ophitic. Mineral mafic yang dominan adalah olivine,, hyperstene,

augit, hornblende dan biotit. Mineral felsic yang dominan adalah plagioklas.
Banyak andesit mempunyai komposisi campuran antara kuarsa dan alkali
feldspar. Andesit ini dibedakan menjadi andesite mengandung olivine,
pyroxene andesite, hornblende andesit dan andesite biotit.
e. Trachyte
Secara kimia sangat jenuh (hadir kuarsa) dan tidak jenuh silika (hadir
feldspatoid). Pada Trachyte potash soda albit atau anorthoklas lebih banyak
dan kebanyakan mineral mafic yang kaya soda. Semua trachyte adalah
porfiritik, dengan fenokris feldspar dan sedikit fenokris mafik pada matriks
komposisi utama subpararel mikrolit feldspar.
f. Basalt
Terbentuk di luar kulit bumi, dibentuk oleh magma basa yang encer dengan
viskositas rendah sehingga mengalir dan akhirnya mendingin. Sering
dijumpai di lapangan dengan struktur bantal apabila aliran lava bersentuhan
langsung dengan air.
g. Dunite
Batuan ini hamper seluruhnya terdiri dari olivine, pada umunya berbentuk sill
tetapi ditemukan juga sebagai lensa-lensa parallel dan pipa-pipa menyilang
berpotongan. Kromit dan pikotit sangat utama dalam dunite. Selain itu kaya
akan magnetit, ilmenit, dan pyrkolit dan berbagai kumpulan platina alam,
spinel hijau, enstatit dan diallag sangat jarang dan sedikit.
h. Gabro
Terbentuk didalam kerak

bumi sehingga mineralnya dapat mengkristal

dengan baik, pembekuannya pun sangat lambat, hasilnya mineral penyusun


batuan ini berukuran kasar, dapat dilihat dengan mata tanpa bantuan alat.
Karena magma yang membentuknya bersifat basa, jadi warnanya gelap.
i.

Peridotit
Penyusun utama adalah dunit dan olivine dan mengandung beberapa mineral
mafik lain dalam jumlah banyak dan perubahan jenis menunjukkan sebagian
besar mengandung mineral mafik ini. Berdasarkan dari kandungan mineral

piroksennya peridotit dibedakan menjadi beberapa variasi, yaitu : wherklite


yang mengandung olivine dan dialage (px) dengan perbandingan 3 : 1,
mineral tambahannya enstatite, hornblende, pikotite dan chromit dalam
jumlah kecil.

Catatan :
Pada bab 1, 1.1 Pendahuluan paragraph keempat baris ketiga kata
metamorfisma diganti dengan metamorfisme.
Pada bab 1, 1.2 Magma paragraph pertama baris kedelapan terdapat
perbedaan penulisan kata fasa. (ada yang menggunakan fasa kemudian ada
juga fase).
Pada bab 1, 1.2 Magma paragraph kedua baris kesepuluh terdapat kesalahan
pengetikan berrtempratur.
Pada bab 1, 1.1.2.1 yang digunakan Differensiasi atau diferensiasi?
Pad aba 1, 1.2.3.1 Kelompok silika paragraph pertama baris keenam kata
impact harus dimiringkan karena menggunakan bahasa inggris.
Pada bab 1, 1.1.4 Diagram Fasa paragraph keempat baris kedua terdapat kata
yang kurang jelas peruiran.
Paragraph kelima baris kedua kata
dijeaskan
Pada kesimpulan baris kedua ada kata berulang ketika magma temperatur
magma.

Anda mungkin juga menyukai