: By. S
: 3 Oktober 2016
: 1 Bulan 27 Hari
: Perempuan
: Islam
: Sunda
: Jl. Wijaya 2/22 RT 04 RW 08 Kel. Jatirahayu Kec. Pondok
Melati Kab. Bekasi
: Cholestasis jaundice + BP
: 0001576820
: 25 November 2016
: 30 November 2016
: Tn. P
: Wiraswasta
2.
3.
Diagnosa Medis
No. Medrek
Tanggal Masuk RS
Tanggal Pengkajian
Nama Ayah/Ibu
Pekerjaan Ayah/Ibu
Keluhan Utama
Sesak napas.
Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian, Ibu klien mengatakan By. A sering kejang, dalam satu
hari kejang sampai 7x. Lama kejang tidak tentu, terkadang dalam satu kali kejang
durasinya lama, kadang pula sebentar. Tanda kejang berupa kaku pada kedua
ekstremitas (atas dan bawah), bola mata berputar ke sebelah kanan, diikuti gerakan
bibir non simetris ke arah kanan. Terdapat kejang semenjak 2 hari yang lalu. Ibu
klien mengatakan semenjak ada kejang, By. S tidak lagi menangis. By. S tampak
kuning, kurus, mengantuk, tidak aktif, serta terpasang NGT, Infus, dan oksigen.
4.
Selama hamil tidak pernah minum susu. Kenaikan BB selam hamil = 15 Kg. Ibu
tidak pernah mendapatkan imunisasi TT selama kehamilan. Usia kehamilan 8
bulan terkena flu selama 1 minggu. Saat ibu periksa TORCH, ternyata Ibu
terkena TOXO dan CMV. Memelihara hewan peliharaan seperti kucing maupun
unggas, disangkal ibu.
b. Natal
Klien lahir di Rumah Sakit Al-Islam secara spontan dengan presentasi kepala.
Berat badan saat lahir 2290 gram, panjang badan 48 cm dengan umur kehamilan
38 minggu.
c. Postnatal
Klien langsung menangis, tidak mengalami aksfisia, tidak dilakukan IMD,
mekonium keluar <24 jam.
d. Neonaterm
Ibu klien mengatakan, umur satu hari setelah lahir klien di fototherapi dengan
billirubin total 10 mg/dl. Umur satu bulan klien demam, perut kembung dan
badan terlihat kuning. Dirawat di RS Al-Islam selama dua minggu dan di rujuk
ke RSHS.
5.
Genogram
= Laki laki
= Perempuan
= Tinggal serumah
= Klien
6.
7.
Riwayat Imunisasi
Klien baru mendapatkan imunisasi hepatitis B dan polio saat lahir.
Kebutuhan Dasar
Kebutuhan dasar
Makan/minum
Sebelum sakit
ASi adlib
Eliminasi
Tidur
Personal hygiene
8.
Pemeriksaan
a. Pertumbuhan (Antropometri)
BB
Lahir
2290 gr
BB
Sekarang
3100 gr
Ket
PB
lahir
48 cm
PB
sekarang
48 cm
Setelah sakit
8 x 40 cc susu formula, tiap 3
jam
- BAB
/hari, warna
seperti dempul (pucat)
- BAK sering, warna
kuning pekat
Klien tampak sering tertidur
Klien diseka 1x sehari
LK
LP
LLA
39
40
Hasil
148 x/menit
64 x/menit (Terpasang Oksigen)
76x/ menit (Tidak terpasang oksigen)
37,8oC
Terlampir (NIPS)
Nilai Rujukan
100-180x/menit
< 60x/menit
Kesan
Normal
36,5 oC 37,5 oC
Febris
c. Pemeriksaan Fisik
1) Kulit
Bersih, warna kulit ikterik (kuning), turgor lambat.
2) Kepala
Bersih, bentuk simeris, terdapat pembesaran kepala, makrosefal, terdapat
pertumbuhan rambut (dipangkas 7 hari lalu), penyebaran rata, tidak mudah
dicabut. Terdapat lesi pada bagian belakang kepala.
a. Mata
Bersih, tidak terdapat kotoran disela mata. Konjungtiva anemis, sklera
ikterik, reflek cahaya (+), Puppilary refleks (+) (gerakan menyempitkan
pupil mata terhadap cahaya terang). Eyeblink refleks (+) (gerakan menutup
& mengejapkan mata).
b. Hidung
Bersih, bentuk simetris, pernapasan cuping hidung (+), terpasang NGT dan
Oksigen.
Breathing
refleks
(+)
(gerakan
seperti
mengirup
dan
Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil laboratorium
Nilai Rujukan
28/11/16
Pemeriksaan
Masa
Protombin (PT)
APTT
21,7 detik
66,6 detik
Tanggal/ Hasil
Kesan
1/12/ 16
Memanja
ng
Memanja
ng
Kesa
n
Hb
13,5 21,5g/ dL
8,1g/dL
Turun
8,4 g/dL
Ht
46 62%
25%
Turun
25%
Eritrosit
3,02 jt/uL
Turun
3,10 jt/uL
Leukosit
5000 21000/mm3
4100/mm3
Turun
4.700/mm3
Trombosit
Turun
MCV
Turun
29.000/
mm3
79,4 fL
MCH
28 40 pg
26,8 pg
Turun
27,1 pg
MCHC
Basophil
Eosinophil
Batang
Segmen
29 37%
01
16
3 5%
67 87 %
32,7%
0
19
1
35
Turun
34,1%
Naik
Turun
Turun
b. Foto thorak
Cor tidak membesar (CTR 50%)
Sinuses dan diafragma normal
Tampak perbercakan di perihiler bilateral dan parakardial kanan
Kesan :
- Bronkopneumonia bilateral
- Tidak tampak kardiomegali
Turu
n
Turu
n
Turu
n
Turu
n
Turu
n
Turu
n
Turu
n
10.
Catatan Pengobatan
N
o
1
2
Nama Obat,
kekuatan,
bentuk
sediaan
Paracetamol
syrup 120 mg/
5 ml
UDCA Pulvus
15 mg
Asam folat
Cefotaxim
Cloksasilin
6
7
8
Phenobarbital/
Sybital
PRC
FFP
Aturan
pakai &
rute
pemberian
cth jika s
38oC
personde
3x1 pulv
personde
1x1 mg
personde
3x150 mg
IV
4x150 mg
IV
2x12 mg
IV
30 cc IV
30 cc IV
Tanggal
30/11
1/12/
2/12
Jam
1
3
1
8
1
3
8
1
1
7
1
5
1
5
2
1
1
8
1
8
1
7
1
5
2
1
1
3
1
8
1
8
1
7
1
5
1
5
8
1
5
Trombosit
30 cc IV
3/12
2
1
1
3
1
8
1
8
1
7
1
5
21
11.
Ekspresi wajah
0 = Otot relaks
1 = Meringis
Tangisan
0 = tidak menangis
1 = merengek
2 = menangis keras
Pola napas
0 = relaks
1 = perubahan napas
Skor
0
0
1
1
1
Tungkai
0 = relaks
1 = fleksi/ ekstensi
Tingkat kesadaran
0 = tidur
1 = gelisah
Interpretasi :
Skor 0 tidak perlu intervensi
Skor 1-3 intervensi non-farmakologis
Skor 4- 5 terapi analgetik non-opioid
Skor 6-7 terapi opioid
B. ANALISA DATA
No
Data
1 S:
(-)
O:
Klien terlihat
sesak
PCH (+)
Tanda-tanda
vital
N:
142x/menit
R: 76x/menit
S: 37,8oC
Hepar teraba
membesar
Klien
terpasang
oksigen
Etiologi
Thalassemia
Broncopneumoni
Anemia
Masuk melalui
saluran pernapasan
Tubuh merespon
atas
dengan
pembentukan
Saluran pernapasan
eritropoetin
bawah
Merangsang
Edema antar kapiler
eritropoesis
dan alveoli
Edema paru
Terjadi hemapoesis
di ekstramedula
Pergeseran diding
paru
Hemokromatesis
Suplai O2 menurun
Fibrosis
Hipoksia
Liver
Hepatomegali
Hiperventilasi
Perut buncit,
Retraksi dada/ napas
menekan diafragma
cuping hidung
Kompliance paru
Ketidakefektifan
terganggu
pola napas
Frekuensi napas
Ketidakefektifan
pola napas
Masalah
Pola nafas tidak
efektif
S:
O:
Hb = 8,1 gr/dL
Konjungtiva
anemis
Mukosa bibir
pucat
Turgor kulit
tidak bagus
S:
O:
PT = 21,7
detik
(memanjang)
APTT = 66,6
detik
(memanjang)
Thalassemia
Anemia
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
Thalassemia
Resiko
perdarahan
Hemolisis eritrosit yang immature
Anemia
Merangsang eritropoesis
Resiko perdarahan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
No
1
Diagnosa
Keperawatan
Pola nafas tidak efektif Setelah
berhubungan
penurunan
Perencanaan
Intervensi
Tujuan
dengan tindakan
dilakukan keperawatan
kedalaman
Dengan kriteria:
- Pola nafas efektif
- TTV dalam batas
-
Kaji
frekuensi pernafasan
normal
Ekspansi
paru
-
mengembang
tinggikan
kepala
Kolaborasi
untuk
pemberian oksigen
E. IMPLEMENTASI
No. DX
1
Tgl/Jam
30/11-16
Jam
10.0013.00
Implementasi
Mengatur posisi tidur -
Respon
Klien terlihat tidur
klien
dengan nyaman
dengan
posisi
Mengobservasi
tanda- -
tanda vita
-
Ra
Oksigen diberikan 1
liter per nasal
N: 142x/menit
R: 68x/menit
S: 37,8oC
Paraf
Dengan po
tinggi
ekspansi
memudahka
Memaksima
dan menuru
F. EVALUASI