Biokimia Protein, Lipida
Biokimia Protein, Lipida
Biokimia Protein, Lipida
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein merupakan zat yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Selain
berfungsi sebagai material
pembangun, protein juga merupakan sumber energi. Tetapi fungsi sebagai
sumber enersi tidak diperlukan apabila karbohidrat dan lemak cukup untuk
memenuhi kebutuhan
Selama proses pencernaan, protein dipecah menjadi unit-unit yang lebih
kecil sederhana yang disebut asam asam
Protein pertahanan
Immunoglobulin atau antibodi pada invertebrata adalah protein khusus
yang dibuat oleh limposit yang dapat mengenali dan mengendapkan atau
menetralkan serangan bakteri atau virus. Fibrinogen dan trombin merupakan
protein penggumpal darah
Protein pengatur
Beberapa protein membantu mengatur aktivitas selular atau fisiologi.
Contoh protein pengatur adalah hormon, seperti insulin yang mengatur
metabolisme gula, kekurangan hormon ini menyebabkan penyakit diabetes.
C. Penggolongan Protein
Berdasarkan bentuk dan sifat fisik tertentu , protein dapat dibagi menjadi
dua golongan yaitu protein globular dan protein serabut. Protein globular rantai
polipeptidanya rapat-rapat menjadi bentuk globular atau bulat yangpadat. Sifat
protein ini biasanya larut dalam air, hampir semua mempunyai fungsi gerak atau
dinamik, contoh protein globular adalah enzim, protein transpor pada darah,
antibodi dan protein penyimpan nutrien
Protein serabut merupakan molekul serabut panjang, dengan rantai
polipeptida yang memanjang, tidak berlipat membentuk globular. Fungsinya
sebagai protein struktural atau pelindung, contoh: kolagen dari urat.
Selain berdasarkan bentuk dan sifat fisik tertentu, protein juga dapat
dikelompokkan berdasarkan senyawa yang dikandung. Protein majemuk adalah
protein yang mengandung senyawa lain, senyawa tersebut disebut gugus
prostetik.. Beberapa protein majemuk antara lain:
1. Nukleoprotein, terdiri dari asam nukleat dan protein
2. Glikoprotein, gugus ini mengandung karbohidrat
3. Fosfoprotein, senyawa protein mengandung fosfor
4. Kromoprotein adalah merupakan protein berpigmen yang disebabkan gugus
protetiknya, contoh:
hemoglobin, mengandung protoporfirin besi sedangkan hemocyanin
mengandung Cu
5. Protein koenzim, contoh dehidrogenase yang merupakan enzim pengoksidasi
yang mengandung gugus
prostetik NAD+, NADP+, FMN dan FAD
6. Lipoprotein, gugus prostetiknya adalah asam lemak
7. Metaloprotein yaitu protein yang mengandung unsur-unsur anorganik seperti
Fe, Co, Mn, Zn, Cu, Mg dan
Essensial
Metionin
Threonin
Triptopan
Arginin
Histidin
Lisin
Leusin
Isoleusin
Fenilalanin
Tirosin
Semua asam amino mempunyai ciri yang sama, di mana gugus karboksil
dan gugus amino diikat pada atom karbon yang sama. Perbedaan asam amino
satu dengan lainnya pada rantai sampingnya, atau gugus R, yang bervariasi
dalam struktur, ukuran, muatan listrik dan kelarutan dalam air.
Rumus umum asam amino:
R - C COOH
COOH
NH2 C H
H
Kecuali glisin, semua asam amino bersifat optik aktif di mana senyawa-senyawa
tersebut dapat memutar bidang polarisasi menuju ke suatu arah atau
kebalikannya
COOH
H2N - C CH2
H
L alanin
COOH
H2C - C NH2
H
D - alanin
disajikan pada
Gambar 8. Bagian yang diwarnai bersifat umum bagi semua asam amino,
bagian yang lain merupakan gugus R yang merupakan penciri asam amino yang
satu dengan asam amino yang lain.
Polar
tetapi
bermuatan
Bermuatan negatif
Bermuatan positif
tidak Asparagin
Sistein
Glutamin
Glisin
Serin
Treonin
Tirosin
Asam aspartat
Asam glutamat
Arginin
Histidin
Lisin
Asam amino tidak hanya penting untuk menyusun unit protein dan peptida,
tetapi juga sebagai unsur pokok utama beberapa non protein atau merupakan
sumber nitrogen. Non protein yang dibentuk oleh asam amino disajikan pada
Tabel 3.
Tabel 3. Non protein yang dibentuk oleh asam amino
Senyawa biologi
Creatinin
Fungsi fisiologi
Creatinin phosphat
sebagai cadangan energi
di otot
Hormon
Triptopan
Vitamin
Serine
Unsur pokok fosfolipid
Serotonin
Triptopan
Transmisi impuls syaraf
Porphyrine
Glisin
Unsur pokok hemoglobin
dan cytochrome
Glycoholic
taurocholic acid
amino dari asam amino yang lain melalui suatu ikatan peptida. Sintesis ikatan
peptida terjadi di dalam sel. Dipeptida terdiri dari dua gugus asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan peptida. Apabila peptida mengandung kurang dari 10
asam amino disebut polipeptida.
R1
R2
CH
O
ll
H
C
CH
N
CH
CH
R3
OH
ll
H
R4
Oligo peptida yang terdiri dari 4 macam asam amino
I. Metabolisme Protein
Skema proses metabolisme protein pada kondisi makan disajikan pada
Gambar 9, sedangkan pada kondisi puasa disajikan pada Gambar 10.
Insulin, glukagon
Protein diet
Dinding
Saluran
pencernaan
PANKREAS
Enzim
pencernaan
OTOT
(6)
asam amino
protein
Pool asam
amino bebas
sel-sel darah
(5)
Asam
Amino bebas
dan peptida
kecil
(1)
asam amino
bebas
kelebihan
asam amino
Protein
yang tidak
tercerna
dan materi
lain
N feses
Kebutuhan
seluler lokal
PENYERAPAN
glikogen
trigliserida
(4)
kerangka C
NH4
glukosa
asam lemak
urin
GINJAL
NH4
....................................................................................(7)...................................................................... N urin
Keterangan
(1) Penyerapan asam amino dan peptida setelah pencernaan
(2) Pengambilan asam amino oleh hati
(3) Sntesis protein hati
(4) Katabolisme kelebihan asam amino
(5) Distribus asam amino kebagian tubuh lainnya
(6) Pengambilan asam amino oleh sel-sel otot, pancreas
(7) Ekskresi N-asam amino dalam berbagai bentuk
OTOT
Protein
asam amino
HATI
glikogen
Glukoneogenesis
glukosa
enersi
Gliserol
JARINGAN LEMAK
keton
Trigliserida
asam lemak
-------------
enersi
diberikan oleh gliserol. Badan keton yang dibentuk oleh hati merupakan sumber
enersi
J. Pola Umum Degradasi Asam Amino
1. Transaminasi
Transaminasi adalah mekanisme yang paling penting dalam metabolisme
protein. Di dalam reaksi transaminasi, amino groupditransferkan dari donor
asam amino kepada recipient asam keto. Donor asam amino menjadi
asam keto dan resipient asam keto menjadi asam amino. Umumnya
asam-asam amino yang berasal dari makanan berfungsi sebagai donor
asam amino (I), dan resipient asam keto (II) umunya adalah - asam
oxoglutarat, asam oksaloasetat dan asam piruvat. Asam-asam amino
yang terbentuk dari reaksi transaminasi adalah asam glutamat, asam
aspartat dan alanin.
R2
R1
R2
transaminase
H C NH2 + C = O
COOH
COOH
C = O + HC NH2
C OOH
COOH
Asam amino
I
asam - keto
II
2. Oksidasi deaminasi
Deaminasi dikatalises oleh L dan D asam amino oksidase, reaksi ini
menghasilkan asam keto dan amonia
R
HC NH2 + H2O
COOH
C = O + NH3
COOH
- asam amino
- asam keto
Contoh:
CH3
CH3
C H NH2 + H2O
COOH
Alanin
COOH
COOH
CH2
CH2
C H NH2 + H2O
COOH
Asam glutamat
Asam piruvat dan ketoglutarat adalah merupakan bagian dari siklus asam
trikarboksilat yang akan masuk ke dalam siklus dan menghasilkan enersi
3. Non oksidasi deaminasi oleh asam amino dehydratase
Serine
Serine dehydratase
Piruvat + H2O + NH3
4. Dekarboksilasi
Histidin
Histamin + CO2
J. Indikator Penilaian
keaktifan
mahasiswa
dalam
berdiskusi,
serta
kemampuan
menyelesaikan tugas-tugas
E.Contoh Latihan dan Tugas
1. Jelaskan fungsi biologi protein
2. Sebutkan 5 contoh yang termasuk protein majemuk
3. Jelaskan perbedaan antara asam amino esensial dan non esensial dan
sebutkan masing-masing 5 contoh
4. Jelaskan perbedaan antar asam amino
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, P.N. and A.D. Smith.
Livingstone, Edinburg London
Melbourne and New York.
1982.
METABOLISME LEMAK
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ahli biokimia lebih senang menyebut lemak dengan istilah lipid, sedangkan
minyak adalah merupakan lipid dalam bentuk cair. Ketiga terminologi tersebut,
yaitu lemak, lipid dan minyak mempunyai arti yang sama. Lipid mengandung
unsur yang sama seperti halnya karbohidrat, yaitu unsur C, H dan O. Senyawa ini
terdapat dalam semua sel dan merupakan senyawa yang tidak larut dalam air.
Fungsi lipid yaitu sebagai sumber energi, selain itu juga mempunyai fungsi biologi
yang lain.
B. Ruang Lingkup Isi
Ruang lingkup isi dari modul ini adalah sebagai berikut:
1. Fungsi biologi lipid
2. Pengelompokan lipida
3. Struktur lemak diet
4. Asam lemak
5. Pengelompokan asam lemak
6. Penggunaan lemak cadangan
7. Metabolisme asam-asam lemak
C. Sasaran Pembelajaran Modul
Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi biologi lipid, pengelompokan lipid,
struktur lemak pakan, pengelompokan asam lemak serta penggunaan lemak
cadangan, metabolisme, katabolisme dan biosintesa asam-asam lemak
RCOC-H
CH2 - O C - R
ll
O
3. Sterol
Fosfolipid dan sterol dikonsumsi hanya dalam jumlah sedikit , yaitu sekitar 2
5% dari lemak yang dikonsumsi. Sterol yang berada dalam makanan yang
berasal dari hewan pada umumnya tergolong kholesterol, sedangkan yang
terdapat pada tumbuh-tumbuhan antara lain disebut phytosterol dan ergosterol
Kholesterol mempunyai fungsi tertentu di dalam tubuh, antara lain berfungsi
sebagai alat transpor zat lemak dan bahan dasar empedu.
Ikan tidak
diabsorbsi oleh dinding usus harus bereaaksi terlebih dahulu dengan asam
empedu. Apabila ada phytosterol dalam makanan maka sebagian asam empedu
akan diikat oleh phytosterol, sehingga asam empedu yang tersedia untuk
kholesterol lebih sedikit.
D. Asam Lemak
Asam lemak merupakan senyawa pembangun berbagai lipida. Asam
lemak terikat dengan gliserol dan disebut dengan gliserida. Umumnya satu
gliserol akan mengikat 1, 2 atau 3 asam lemak
- Monogliserida : mengikat 1 asam lemak
- Di gliserida
- Tri gliserida
Perbedaan sifat asam lemak terletak pada panjang rantai hidrokarbon dan
posisi ikatan rangkap. Asam lemak rantai pendek mempunyai atom C kurang dari
10, rantai panjang mempunyai atom C antara 10 sampai 18, sedangkan asam
lemak rantai ekstra panjang mempunyai atom C lebih dari 20. Asam lemak rantai
pendek terdapat pada lemak nabati, rantai panjang pada lemak hewani
sedangkan ikan terutama ikan-ikan laut mempunyai asam lemak rantai ekstra
panjang. Formula asam lemak yaitu CH3 (CH2)nCOOH dimana n terdiri dari 1
sampai 23.
Kebutuhan asam lemak berbeda-beda untuk tiap-tiap jenis ikan. Asam lemak
tidak jenuh rantai ekstra
panjang yaitu yang mempunyai atom karbon lebih dari 20 (W3 HUFA) esensial
bagi ikan-ikan air laut. Contoh asam lemak esensial yaitu asam lemak linolenat
(18:3 W3), linoleat (18: 2 W6), ARA, asam arakhidonat (20 : 4 W6), EPA, asam
isosapentanoat (20 : 5W3) dan DHA, asam doksohesanoat (22:6W3).
E. Pengelompokan Asam Lemak
Asam lemak dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated), asam lemak kelompok ini umumnya dalam
keadaan padat pada temperatur
kamar
2. Asam lemak tunggal tak jenuh (mono saturated), asam lemak ini mempunyai
satu ikatan rangkap.
Asam lemak ini umumnya dalam keadaan cair pada temperatur kamar
3. Asam lemak majemuk tak jenuh (polyunsaturated) mempunyai dua atau lebih
ikatan rangkap.
Untuk mengidentifikasi macam-macam asam lemak dipakai rumus sebagai
berikut: Cx : Y, di mana x adalah banyaknya atom karbon dan Y adalah
banyaknya ikatan rangkap. Untuk lemak jenuh berarti Y = 0
Contoh asam lemak jenuh:
Miristat (C14 : 0)
Palmitat (C16 : 0)
Stearat (C18 : 0)
Oleat (C18: 1)
(C18: 1W9)
: CH3 CH2 - CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2 CH = CHCH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2 COOH
Linoleat
(C18:2W 6)
Jaringan lemak
Trigliserida
Asam lemak + Gliserol
Umumnya sel
Terutama urat daging
Asam lemak bebas
Enersi
Keton
Gliserol
Asetil CoA
gliserol
Keton
Glucosa
Hati
Asam stearat
Rasio antara volume CO2 yang terbentuk terhadap volume O2 yang
digunakan dapat diukur dalam suatu eksperimen yang dikenal dengan sebutan
respiratory quotient (R.Q).
Volume CO2 yang dihasilkan
RQ =
Volume O2 yang dikonsumsi
H. Indikator Penilaian
Indikator yang digunakan untuk penilaian adalah kemampuan menjelaskan
konsep,
keaktifan
mahasiswa
dalam
berdiskusi,
serta
menyelesaikan tugas-tugas
I.
kemampuan
komponen pelindung dinding sel, pelarut vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,
komponen pelindung dinding sel serta melindungi organ-organ tertentu.
Terdapat tiga bentuk utama lemak yang didapatkan dalam pakan, yaitu
gliserida, fosfolipid dan sterol. Di antara ketiga bentuk lipid tersebut 95-98% adalah
dalam bentuk gliserida (trigliserida).
Asam lemak merupakan senyawa pembangun berbagai lipid.. Perbedaan
sifat asam lemak terletak pada panjang rantai hidrokarbon dan posisi ikatan
rangkap. Asam lemak dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu asam lemak jenuh,
asam lemak tunggal tak jenuh dan asam lemak majemuk tak jenuh.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, P.N. and A.D. Smith. 1982. Biochemistry Illustrated. Churchill
Livingstone, Edinburg London Melbourne and New York.
Girindra, A. 1993. Biokimia I. Penerbit P.T. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
153 pp.
Anwar, H.M. and W.G. Piliang. 1992. Biokimia dan Fisiologi Gizi. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Pusat Antar
Universitas Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor, 153 pp.
Linder, M.C. 2006. Nutrisi dan Metabolisme Protein.. Dalam Biokimia Nutrisi dan
Metablolisme Dengan Pemakaian Secara Klinis, M.C. Linder (Ed).
Diterjemahkan oleh A. Parakkasi. Penerbit Universitas Indonesia (UI Press).
Hal: 89 117.