Anda di halaman 1dari 5

II.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Resiko defisit volume cairan b/d pengeluaran yang berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat
berlebihan.
2.

Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma perineum dan saluran kemih.

3.
Perubahan pola eleminasi BAB (konstipasi) b/d kurangnya mobilisasi; diet yang tidak seimbang;
trauma persalinan.
4.
Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d peregangan perineum; luka episiotomi; involusi uteri;
hemoroid; pembengkakan payudara.
5.

Resiko infeksi b/d trauma jalan lahir.

6.

Resiko gangguan proses parenting b/d kurangnya pengetahuan tentang cara merawat bayi.

7.

Gangguan pemenuhan ADL b/d kelemahan; kelelahan post partum .

III. RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa Keperawatan
Resiko defisit volume cairan b/d
pengeluaran yang berlebihan;
perdarahan; diuresis; keringat
berlebihan.

Tujuan dan Kriteria Hasil


Pasien dapat mendemostrasikan status
cairan membaik.
Kriteria evaluasi: tak ada manifestasi
dehidrasi, resolusi oedema, haluaran
urine di atas 30 ml/jam, kulit kenyal/turgor
kulit baik.

Rencana Intervensi
-

Pantau:
Tanda-tanda vital setiap 4 jam.
Warna urine.
Berat badan setiap hari.
Status umum setiap 8 jam.
Beritahu dokter bila: haluaran urine < 30
haus, takikardia, gelisah, TD di bawah r
normal, urine gelap atau encer gelap.
Konsultasi dokter bila manifestasi keleb
cairan terjadi.

Pantau: cairan masuk dan cairan keluar


8 jam.
Perubahan pola eleminasi BAK
(disuria) b/d trauma perineum dan
saluran kemih.

Pola eleminasi (BAK) pasien teratur.


Kriteria hasil: eleminasi BAK lancar,
disuria tidak ada, bladder kosong, keluhan
kencing tidak ada.

Kaji haluaran urine, keluhan serta ketera


pola berkemih.

Anjurkan pasien melakukan ambulasi di

Anjurkan pasien untuk membasahi perin


dengan air hangat sebelum berkemih.

Anjurkan pasien untuk berkemih secara

Anjurkan pasien untuk minum 2500-300


jam.

Kolaborasi untuk melakukan kateterisas


pasien kesulitan berkemih.
Perubahan pola eleminasi BAB
(konstipasi) b/d kurangnya
mobilisasi; diet yang tidak
seimbang; trauma persalinan.

Pola eleminasi (BAB) teratur.


Kriteria hasil: pola eleminasi teratur, feses
lunak dan warna khas feses, bau khas
feses, tidak ada kesulitan BAB, tidak ada
feses bercampur darah dan lendir,

Kaji pola BAB, kesulitan BAB, warna, ba


konsistensi dan jumlah.
Anjurkan ambulasi dini.

konstipasi tidak ada.

Anjurkan pasien untuk minum banyak 2


3000 ml/24 jam.

Kaji bising usus setiap 8 jam.

Pantau berat badan setiap hari.

Anjurkan pasien makan banyak serat se


buah-buahan dan sayur-sayuran hijau.
Kaji toleransi pasien terhadap aktifitas

Gangguan pemenuhan ADL b/d


immobilisasi; kelemahan.
-

ADL dan kebutuhan beraktifitas pasien


terpenuhi secara adekuat.
Kriteria hasil:
Menunjukkan
peningkatan
dalam
beraktifitas.

Kelemahan dan kelelahan berkurang.


Kebutuhan ADL terpenuhi secara mandiri
atau dengan bantuan.
frekuensi jantung/irama dan Td dalam

batas normal.
- kulit hangat, merah muda dan kering

menggunakan parameter berikut: nadi 2


atas frek nadi istirahat, catat peningakta
dispnea, nyeri dada, kelelahan berat,
kelemahan, berkeringat, pusing atau pin
Tingkatkan istirahat, batasi aktifitas pad
nyeri/respon hemodinamik, berikan aktif
senggang yang tidak berat.
Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktifi

contoh: penurunan kelemahan/kelelaha


stabil/frek nadi, peningaktan perhatian p
aktifitas dan perawatan diri.
Dorong memajukan aktifitas/toleransi
perawatan diri.

Anjurkan keluarga untuk membantu


pemenuhan kebutuhan ADL pasien.

Jelaskan pola peningkatan bertahap da

aktifitas, contoh: posisi duduk ditempat


tidak pusing dan tidak ada nyeri, bangun
tempat tidur, belajar berdiri dst.
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
b/d peregangan perineum; luka
episiotomi; involusi uteri;
hemoroid; pembengkakan
payudara.

Pasien mendemonstrasikan tidak adanya


nyeri.
Kriteria hasil: vital sign dalam batas
normal, pasien menunjukkan peningkatan
aktifitas, keluhan nyeri terkontrol,
payudara lembek, tidak ada bendungan
ASI.

Kaji tingkat nyeri pasien.

Kaji kontraksi uterus, proses involusi ute

Anjurkan pasien untuk membasahi perin


dengan air hangat sebelum berkemih.
Anjurkan dan latih pasien cara merawat
payudara secara teratur.

Jelaskan pada ibu tetang teknik merawa


perineum dan mengganti PAD secara te
setiap 3 kali sehari atau setiap kali loche
keluar banyak.
Kolaborasi dokter tentang pemberian an
bial nyeri skala 7 ke atas.
Resiko infeksi b/d trauma jalan
lahir.

Infeksi tidak terjadi.


Kriteria hasil: tanda infeksi tidak ada, luka
episiotomi kering dan bersih, takut
berkemih dan BAB tidak ada.

Pantau: vital sign, tanda infeksi.

Kaji pengeluaran lochea, warna, bau da


jumlah.
Kaji luka perineum, keadaan jahitan.

Anjurkan pasien membasuh vulva setiap


berkemih dengan cara yang benar dan
mengganti PAD setiap 3 kali perhari ata
kali pengeluaran lochea banyak.

Pertahnakan teknik septik aseptik dalam


merawat pasien (merawat luka perineum
merawat payudara, merawat bayi).
Resiko gangguan proses
parenting b/d kurangnya
pengetahuan tentang cara
merawat bayi.

Gangguan proses parenting tidak ada.


Kriteria hasil: ibu dapat merawat bayi
secara mandiri (memandikan, menyusui).

Beri kesempatan ibu untuk melakuakn


perawatan bayi secara mandiri.
Libatkan suami dalam perawatan bayi.

Latih ibu untuk perawatan payudara sec


mandiri dan teratur.

Motivasi ibu untuk meningkatkan intake


dan diet TKTP.
Lakukan rawat gabung sesegera mungk
tidak terdapat komplikasi pada ibu atau

Anda mungkin juga menyukai