Anda di halaman 1dari 8

BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Landasan Teori
Rancangan aktualisasi adalah rancangan yang dibuat sebelum
pelaksanaan habituasi yang telah diseminarkan pada seminar
aktualisasi dan juga rancangan aktualisasi yang dibuat setelah
pelaksanaan habituasi melalu persetujuan mentor dan coach.
Pembuatan rancangan aktualisasi dilakukan dengan cara
identifikasi dan internalisasi nilai-nilai dasar yang wajib dimiliki seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) melalui
pengalaman belajar dengan cara membaca materi, diskusi,
presentasi, studi kasus dan menonton film pendek.
Nilai dasar merupakan landasan utama dalam bersikap dan
berkegiatan yang sejalan dengan visi, misi dan tujuan organisasi serta
unit dimana Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut bekerja. Setelah
dibekali dalam tahap internalisasi pada saat proses pembelajaran,
diharapkan peserta latihan dasar dapat mengimplementasikan nilai-
nilai dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatan secara
profesional sebagai pelayan masyarakat. Penjabaran nilai-nilai dasar
yang dimaksud sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya.
Adapun nilai-nilai dasar Akuntabilitas yaitu :
a) Kepemimpinan (lead by example, berkomitmen tinggi dalam
pelaksanaan tugas);
b) Transparansi;
c) Integritas;
d) Tanggungjawab (responsibilitas);]

11
12

e) Keadilan;
f) Kepercayaan;
g) Keseimbangan;
h) Kejelasan;
i) Konsistensi.

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau rasa cinta yang wajar
sebagai warga negara Indonesia terhadap bangsa dan negara serta
sekaligus menghormati bangsa lain yang didasarkan pada nilai-nilai
pancasila. Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai
Aparatur Sipil Negara (ASN), bahkan tidak sekedar wawasan saja
tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya. Aparatur Sipil
Negara (ASN) diharapkan tidak berfikir sektoral tetapi memiliki
orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan
negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam nasionalisme sebagai
berikut:
a) Aparatur Sipil Negara mengimplementasikan nilai-nilai pancasila.
b) Aparatur Sipil Negara sebagai pelayan masyarakat atau publik
 Profesional
 Yang Melayani Publik
 Memenuhi Hak-hak Pelanggan (Pasal 18 UU No. 25 Tahun 2009;
 Berintegritas Tinggi
c) Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan publik
 Berintegritas Tinggi;
 Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Kejujuran, Keadilan, Tidak Korupsi,
Transparan, Akuntabel, Dan Memuaskan Publik;
 Mengutamakan Kepentingan Publik Dan Masyarakat Luas;
 Mengutamakan Pelayanan Yang Berorientasi Pada
Kepentingan Publik.
13

d) Aparatur Sipil Negara sebagai pemersatu bangsa dan negara


 Pemersatu Bangsa (Dilandasi Nilai-nilai Semangat Sumpah
Pemuda dan Bhineka Tunggal Ika);
 Menjaga Kondisi Damai.

3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi atas standar yang menentukan baik
atau buruk, benar atau salah tindakan keputusan perilaku untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung
jawab sebagai pelayan publik. Adapun nilai-nilai dasar etika publik
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Aparatur Sipil
Negara (ASN), yakni sebagai berikut:
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara pancasila.
b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah pelaksanaan pelayanan publik di mana
masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
Aparatur Sipil Negara (ASN). Masyarakat semakin menyadari haknya
untuk mendapatkan layanan terbaik dari Aparatur Sipil Negara (ASN)
sehingga diperlukan komitemen mutu harus dilakukan secara
14

terintegrasi dengan melibatkan seluruh komponen pihak-pihak yang


terlibat agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga tentang layanan
publik di pemerintah.
Adapun nilai-nilai dasar komitmen mutu sebagai berikut:
a) Efektivitas dan efisiensi;
b) Inovasi;
c) Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/
clients;
d) Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customers/clients tetap setia;
e) Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat,
tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan;
f) Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan
dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/clients
maupun perkembangan teknologi;
g) Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan;
h) Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui
berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan
ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dan memiliki tujuan memperoleh keuntungan pribadi serta
merugikan negara.
Adapun nilai-nilai dasar Anti Korupsi adalah sebagai berikut :
a) Jujur
b) Peduli
c) Mandiri
d) Disiplin
e) Tanggung jawab
f) Kerja keras
15

g) Sederhana
h) Berani
i) Adil

Membentuk Pegawai Negeri Sipil yang profesional yang mampu


melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan masyarakat
diperlukan juga pembentukan karakter yang didasarkan pada nilai-nilai
kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia sehingga terealisasikan. Nilai-nilai dasar selain
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) meliputi Manajemen ASN dan Whole of Goverment,
Pelayanan Publik pejabaran ketiga nilai dasar tersebut sebagai berikut:
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No.5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
a) Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
 PNS merupakan pegawai berstatus tetap dan memiliki Nomor
Induk Pegawai (NIP)
 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),
merupakan pegawai dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan
instansi dalam jangka waktu tertentu.
 Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah dan serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan politik.
 Kedudukan ASN berada dipusat, daerah, dan luar negeri.
Namun demikian merupakan satu kesatuan.
a. Fungsi pegawai ASN adalah:
 Pelaksana Kebijakan Publik
16

 Pelayan Publik
 Perekan dan Pemersatu Bangsa
b. Pegawai ASN bertugas:
 Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
 Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
 Mempererat persatuan dan kesatuanNKRI.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan
baik, dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Setelah
mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya.
2. Whole of Government
Whole of Governement atau disingkat WoG adalah sebuah
pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan
upaya- upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup kordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan
sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan.
a) Praktek WoG dalam Pelayanan Publik
a. Berdasarkan Jenis
 Pelayanan yang bersifat administrative
 Pelayanan jasa
 Pelayanan barang
 Pelayanan regulative
b. Berdasarkan Pola
 Pelayanan Teknis Fungsional
17

 Pelayanan Satu Atap


 Pelayanan Satu Pintu
 Pelayanan Terpusat
 Pelayanan Elektronik
c. Prasyarat Best Practice dan penerapan WoG
 Budaya dan filosofi
 Cara Kerja yang Baru
 Akuntabilitas dan insentif
 Cara baru Pengembangan Kebijakan, Mendesain
 Program dan pelayanan Collegate approach.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Unsur penting
dalam pelayanan adalah:
a) Unsur pertama,adalah organisasi penyelenggara pelayanan;
b) Undur kedua,adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang
atau masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan;
c) Unsur ketiga adalah kepuasan yang diterima oleh penerima
layanan (pelanggan).
Ada 12 unsur pelayanan publik, yaitu:
 Kepentingan umum
 Kepastian hukum
 Kesamaan hak
 Keseimbangan hak dan kewajiban
 Keprofesionalan
 Parsitipatif
 Persamaan perlakuan atau tidak diskriminatif
 Keterbukaan
 Akuntabilitas
18

 Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan


 Ketepatan waktu
 Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan
Dimensi pelayanan publik yaitu:
 Ketepatan waktu
 Akurasi
 Kesopanan dan keramahan
 Tanggung jawab
 Kelengkapan
 Kemudahan
 Variasi model
 Pelayanan pribadi
 Kenyamanan

Anda mungkin juga menyukai