Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal, dengan demikian
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama.
Layanan puskesmas yang optimal, dinilai dapat memberikan
konstribusi besar bagi kesejahteraan masyarakat.
Puskesmas pada dasarnya harus berperan aktif pada tahap
promotif dan preventif suatu penyakit. Promosi kesehatan memegang
peran penting dalam mengatasi suatu penyakit. Upaya promosi yang
umum digunakan disuatu unit kesehatan masyarakat adalah
penyuluhan. Penyuluhan menjadi salah satu trategi utama dalam
pencapaian kesehatan bagi semua (health for all) melalui pelayanan
kesehatan dasar (primary health care). Meskipun di era sekarang,
pendidikan kesehatan masyarakat, dan kesadaran diri untuk menjaga
kesehatan, tetap dirasa masih kurang. Karena itu, meningkatkan
pemahaman kesehatan pada masyarakat tentu diperlukan, sehingga
pada akhirnya akan menimbulkan kesadaran diri yang cukup baik
untuk perilaku hidup sehat.
Berdasarkan data WHO, pneumonia merupakan penyebab
utama kematian balita di dunia. Penyakit ini menyumbang 16% dari
seluruh kematian anak di bawah 5 tahun, yang menyebabkan
kematian pada 920.136 balita, atau di perkirakan 2 anak Balita
2

meninggal setiap menit pada tahun 2015. Di Indonesia, data


Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa Pneumonia menduduki
peringkat kedua sebagai penyebab kematian bayi (23,8%) dan balita
(15,5%).
Di indonesia, pada tahun 2016 kementrian kesehatan
memprediksi sekitar 800.000 anak terkena penyakit radang akut yang
menyerang jaringan paru dan sekitarmya atau pneumonia. Kepala sub
Direktorat Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Kementrian
Kesehatan dr. Christina Widaningrum mengatakan “saat ini Indonesia
menduduki peringkat 10 di dunia dalam kasus kematian balita akibat
pneumonia”.
Di Puskesmas Basirih Baru, salah satu program yang cukup
berkaitan erat adalah program ISPA. Capaian program ISPA
khususnya pneumonia di Puskesmas Basirih Baru masih jauh dari
sasaran yang ingin dicapai. Pada tahun 2019, target yang ingin
dicapai adalah 90% namun di tahun 2017 hanya tercapai 48%, dan
pada tahun 2018, target hanya mampu mencapai 14%. Rendahnya
capaian target ini, menggambarkan belum optimalnya pelayanan
medik dan pemahaman masyarakat mengenai pneumonia pada balita.
Kurang maksimalnya upaya promotif oleh petugas di puskesmas di
sinyalir menjadi penyebab utama menurunnya tingkat capaian
sasaran pada tahun 2018 Karena itu, perlu dilakukannya peningkatan
pelayanan oleh petugas agar memberi pemahaman yang lebih baik
kepada masyarakat, serta mengajarkan pada masyarakat tentang
cara mengidentifikasi tanda-tanda awal pneumonia.

B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Memberikan penjelasan tujuan kegiatan aksi
mengimplementasikan nilai nilai dasar (ANEKA) yang
merupakan usaha dalam mencapai Sasaran Kerja Pegawai
3

(SKP). Penugasan dari Pimpinan dan kegiatan atas inisiatif


sendiri.
2. Sebagai syarat kelulusan Pelatihan dan Pendidikan
Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II
dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPL).
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari rancangan aktualisasi ini adalah
Memaksimalkan Upaya Promotif Dan Identifikasi Dini Kasus
Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Basirih Baru

2. Manfaat
a. Manfaat bagi penulis
Dalam hal ini manfaat yang dapat diberikan dari penulisan
laporan rancangan aktualisasi adalah penulis akan dapat
mengidentifikasikan nilai-nilai dasar profesi PNS pada setiap
kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Basirih Baru. Sehingga
penulis bisa memberikan output yang bermanfaat bagi instansi
dan masyarakat.
b. Manfaat bagi Organisasi
Organisasi yang berhasil dapat dinilai dari tercapainya visi misi
organisasi. Dengan adanya laporan rancangan aktualisasi ini,
maka penulis berharap akan terlaksananya tata kelola
organisasi yang baik yang bersumber dari nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi).
c. Manfaat bagi Masyarakat
Dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi) dalam setiap kegiatan atau pekerjaan yang
dilakukan maka dapat meningkatkan pelayanan dan
pengetahuan masyarakat mengenai Pneumonia pada balita.
4

C. Isu Aktual
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi sebagai perawat
terampil, dan karena rendahnya pencapaian target pneumonia pada
balita di wilayah Puskesmas Basirih Baru, maka berdasarkan hasil
diskusi dengan kepala Puskemas yang selaku mentor, teman sejawat
(Whole of Government) didapatkan isu dan permasalahan yang harus
diselesaikan yaitu “Belum Maksimalnya Upaya Promotif dan
identifikasi Dini Kasus Pneumonia Pada Balita Di Wilayah
Puskesmas Basirih Baru”.

D. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Puskesmas Basirih
Baru selama periode off campus tanggal 12 Agustus 2019 sampai 18
September 2019 tentang belum maksimalnya upaya promotif dan
identifikasi dini pneumonia pada balita di wilayah Puskesmas Basirih
Baru kelurahan Basirih Kota Banjarmasin berdasarkan nilai ANEKA.
Ruang lingkup kegiatan meliputi:
1. Melakukan pelayanan keperawatan di poli anak.
2. Menyiapkan materi untuk media konseling dan penyuluhan.
3. Melakukan konseling tentang pencegahan dan identifikasi dini
pneumonia pada individu di poli anak.
4. Melakukan penyuluhan pada komunitas ibu dengan balita di
posyandu.
5. Membagikan kuosioner evaluasi kepada komunitas ibu dengan
balita setelah dilakukan penyuluhan.
6. Melakukan penyuluhan dalam gedung pada komunitas ibu dengan
balita.

Anda mungkin juga menyukai