PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit tidak lagi harus dipandang sebagai suatu lembaga yang hanya
bersandar pada norma dan etika dokter, namun lebih mengarah pada suatu lembaga yang
harus hidup secara bermutu, berkembang dan mempunyai dasar etika berbagai profesi dan
mempunyai etika bisnis. Dengan demikian rumah sakit bukanlah lembaga yang
menggunakan prinsip kedokteran atau kesehatan. Rumah sakit merupakan lembaga multiprofesional yang menghasilkan berbagai produk pelayanan kesehatan yang bermutu namun
harus tetap memperhatikan aspek sosialnya.
Untuk mengembangkan institusi layanan kesehatan diperlukan perencanaan. Tanpa
perencanaan, pengembangannya hanya berjalan dengan menggunakan model trial and error.
Perencanaan didalam cara berfikir manajemen strategis disebut sebagai perencanaan
strategis yang membutuhkan kertampilan khusus untuk melalukannya.
Perencanaan strategis merupakan analisis rasional tentang kesempatan yang
dijanjikan oleh lingkungan, melalui kekuatan dan keterbatasan rumah saki, dilanjutkan
dengan pemilihan strategis yang sesuai dengan peluang dan ancaman serta kemampuan
mencapai tujuan rumah sakit yang tertuang dalam visi dan misi. Perencanaan strategis ini
berisi program untuk dikomunikasikan agar pihak lain yang berkaitan dengan rumah sakit
ikut mengerti, memahami, dan berpartisipasi.
Perencanaan sebagai bagian dari proses manajemen (stratejik), mutlak dilakukan
oleh suatu organisasi sebagai upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanaan
yang disusun dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan melalui
suatu perumusan strategi tertentu. Perumusan strategi yang berupa visi, misi, tujuan dan
sasaran tersebut bersifat permanen dan jangka panjang antara 5 sampai 20 tahun. Untuk
menentukan bagaimana perumusan strategi dicapai diperlukan strategi yang lebih
operasional berupa program dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta jumlah alokasi
sumber daya yang akan dibutuhkan. Untuk menentukan alternatif strategi opersional, harus
dilakukan melalui proses sistematis yang memiliki prosedur yang jelas. Hal tersebut tidak
terlepas dari faktor internal organisasi berupa kekuatan dan kelemahannya serta adanya
faktor eksternal berupa ancaman dan peluang.
Rumah sakit tidak lagi harus dipandang sebagai suatu lembaga yang hanya
bersandar pada norma dan etika dokter, namun lebih mengarah pada suatu lembaga yang
harus hidup secara bermutu, berkembang dan mempunyai dasar etika berbagai profesi dan
mempunyai etika bisnis. Dengan demikian rumah sakit bukanlah lembaga yang
menggunakan prinsip kedoteran atau kesehatan. Rumah sakit merupakan lembaga multiprofesional yang menghasilkan berbagai produk pelayanan kesehatan yang bermutu namun
harus tetap memperhatikan aspek sosialnya.
Perlunya pembentukan RSB berkaitan dengan persiapan Rumah Sakit Umum
Rachmi Dewi menuju Rumah Sakit yang Terakreditasi dengan pelayanan yang bermutu.
Mengingat hal tersebut maka Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi menyusun Rencana
Strategis Bisnis untuk mencapai visi misi dan tujuannya.
B. Manfaat Dan Tujuan
Manfaat penyusunan Rencana Srategis Bisnis Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi:
1. Dapat menyadarkan organisasi agar memahami tentang masa depan, mendisiplinkan
organisasi,
2. Menekankan pilihan keputusan.
3. Menyadarkan para pemimpin bahwamereka harus mengelola lembaga dan membuat
manajer berpikir jauh kedepan tentang masa depan organisasi.
Penyusunan Rencana Srategis Bisnis Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi,
bertujuan :
1
organisasi.
Sebagai pedoman, landasan dan referensi dan arahan dalam menetapkan skala prioritas
C. Konsepsi Dasar
Pengertian RSB bahwa Rencana Strategis Bisnis mencakup antara lain pernyataan
visi, misi, program strategis, dan pengukuran pencapaian kinerja.
Pengelolaan keuangan dan non keuangan pada dunia bisnis merupakan sebuah
siklus yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas
perencanaan, pengukuran, evaluasi, dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk
perencanaan berikutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada rumah sakit menuntut
kecermatan, keakuratan dan kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut
kepentingan hidup matinya pelanggan. Oleh karena itu perencanaan Rumah Sakit memiliki
fleksibilitas dan elastisitas relative tinggi yang mensyaratkan pemenuhan implementasi
siklus tersebut dalam pelaksanaan pengelolaan kinerjanya. Konsepsi Dasar penyusunan
Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
D. Metodologi
Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi disusun dengan
memanfaatkan dokumen-dokumen yang tersedia, pengamatan, wawancara dan menyebarkan
formulir-formulir pengumpulan data yang dilakukan oleh Tim Fokus Rumah Sakit Umum
Rachmi Dewi. Tim Fokus tersebut terdiri dari seluruh komponen yang memiliki kompetensi
perencanaan. Seluruh isi materi Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi
telah ditelaah dan dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah-kaidah profesi
yang sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari Tim Fokus. Adapun metode penyusunan
Rencana Strategis Bisnis Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi dengan menggunakan
Balanced Score Card. Metode ini secara komprehensif melihat seluruh perspektif dalam
merumuskan strategi Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi yaitu meliputi:
1
Perspektif Pelanggan/stakeholder,
Perspektif Keuangan,
BAB II
PROFIL RUMAH SAKIT UMUM RACHMI DEWI
A. Sejarah Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi Gresik
Diresmikan menjadi sebuah Rumah Sakit tanggal 14 Desember 2015, diibawah
naungan PT. Rachmi Dewi Medika Prima. Beralamatkan di Jl. Jawa No 79 81 Gresik Kota
Baru. Dengan Lingkup Bidang Usaha Jasa Rumah Sakit Swasta.
Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi didirikan didaerah GKB Gresik dalam upaya
untuk memenuhi sarana kesehatan didaerah Gresik. Dengan adanya Rumah Sakit Umum
Rachmi Dewi diharapkan dapat meningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta
mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan
diharapkan dapat memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat luas.
Didukung oleh tenaga medis yang ahli dan berpengalam dalam bidangnya menjadi
satu Teamwork untuk memberikan pelayan terbaik dengan didukung dengan peralatan yang
modern dan canggih.
B. Aspek Legal
AKTE YAYASAN
Nomer Akte
: C-286.HT.03.01-TH.1999
Notaris
: AHU-31383.A.H.01.01.Tahun 2011
Dikeluarkan oleh
: 503.03/334/437.74/2013
Dikeluarkan Oleh
: Bupati Gresik
: 503.01/96/437.74/2011
Dikeluarkan Oleh
: Bupati Gresik
: 503.01/169/437.74/2013
Dikeluarkan Oleh
: Bupati Gresik
IZIN GANGGUAN
Nomor
: 503.02/106/437/2013
Dikelurkan Oleh
: Bupati Gresik
: 31.339.678.0-612.000
Nomor KLU
: 54/3525/IP/I/PMDN/2011
Dikeluarkan Oleh
: 445/969/437.52/2013
Dikeluarkan Oleh
: 660/09/UKL-UPL/437.75/2013
Dikeluarkan Oleh
: 445/88/HK/437.12/2013
Dikeluarkan Oleh
: Bupati Gresik
: 445/117/HK/437.12/2015
Dikeluarkan Oleh
: Bupati Gresik
C. Lokasi
Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi berlokasi Jln. Jawa no. 79-81 di tengah
perumahan Gresik Kota Baru yang mudah dijangkau dari berbagai arah baik dengan
kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum.
beberapa Rumah sakit Swasta, namun demikian Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi Gresik
masih menjadi rumah sakit rujukan bagi masyarakat bagi masyarakat di wilayah Kabupaten
Gresik terutama di wilayah Kecamatan Manyar dan sekitarnya.
D. Gambaran Produk Jasa
Beberapa produk jasa yang ditawarkan oleh pihak rumah sakit kepada masyarakat
dalam memberikan pelayanan adalah sebagai berikut :
1
Kebidanan
Klinik bedah
Klinik paru
Klinik ortopedi
Klinik Estetika
Klinik Akupuntur
Klinik urologi
Pelayanan radiologi
Pelayanan farmasi
Pelayanan gizi
10
11
Pengelolaan limbah
12
13
E. Isu-Isu Strategis
1
Peningkatan pelayanan dan pendapatan dengan kerjasama dengan pihak ketiga melalui
kerjasama operasional.
Adanya tuntutan dalam transparansi dan keamanan yang tinggi dalam pelayanan pasien.
10 Globalisasi peralatan dan obat-obatan memudahkan untuk didapatkan oleh pihak rumah
sakit.
11 Munculnya kompetitor rumah sakit yang semakin banyak dan komplet dalam sarana.
12 Peraturan perundang-undangan yang sangat mempengaruhi kebijakan rumah sakit.
13 Menurunnya loyalitas pelanggan.
14 Penggunaan tenaga spesialis/ahli oleh pihak kompetitor .
15 Perkembangan teknologi kedokteran yang membutuhkan biaya besar.
16 Tuntutan evidence base medicine (EBM) dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
medis.
BAB III
ANALISA LINGKUNGAN BISNIS
Analisa lingkungan bisnis merupakan identifikasi dan pengukuran faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan perencanaan bisnis (business plan). Analisa
lingkungan bisnis terdiri dari analisa internal dan analisa eksternal. Analisa internal merupakan
kegiatan yang mengidentifikasi kelemahan-kelemahan (weakness) dan kekuatan-kekuatan
(strength) Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi, selain itu juga harus memperhatikan analisa
eksternal yang terdiri dari ancaman-ancaman (threats) para pesaing serta peluang-peluang
(opportunities) yang ada di pasar.
Tujuan analisa lingkungan bisnis adalah menetapkan posisi Rumah Sakit Umum Rachmi
Dewi sebagai entitas usaha serta menetapkan strategi rumah sakit dalam mencapai visi dan
misinya. Setelah strategi ditetapkan, selanjutnya diwujudkan dalam pelaksanaan rinci
operasional, berupa program-program dan kegiatan-kegiatan.
A. Evaluasi Kinerja 3 Tahun Terakhir
1. Perspektif Pelanggan
a. Perolehan Kunjungan Baru (Customer Acquistion)
Merupakan pengukuran tingkat dimana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan
baru yang mengunakan jasa layanannya.
Jumlah Pasien
Tahun
Kunjungan
baru
Total pasien
Prosentase
2013
5125
22.229
23,1%
2014
3662
20.707
17,7%
2015
2.506
19.771
12,7%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat prosentase kunjungan pasien baru
dibandingkan total kunjungan cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya.
b. Perolehan Kunjungan Lama (Customer Retention)
10
Kunjungan
Ulang
Total pasien
Prosentase
2013
17.104
22.229
76,9%
2014
17.045
20.707
82,3%
2015
17.265
19.771
87,3%
2014
2015
2016
SMT I
SMT II
97%
Dari data tersebut belum dapat dinilai tingkat kepuasan pelanggan terkait dengan
kriteria kinerja spesifik. Di Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi baru dilakukan
pengukuran IKM pada semester II tahun 2016.
11
Dalam perspektif Proses Bisnis akan diukur kualitas pelayanan yang diberikan
rumah sakit baik kualitas tempat maupun mutu pelayanan. Kualitas tempat diukur dari
pemanfaatan tempat tidur yang juga menggambarkan tingkat efisiensi rumah sakit.
Sedangkan mutu menggambarkan kualitas pelayanan/ tindakan yang diberikan kepada
pasien. Masing-masing tercermin pada indikator sebagai berikut:
a.
Performance
Standar
Indicator
1
BOR
65 85 %
2
BTO
40 50
3
TOI
13
Sumber: Standar Depkes RI
2013
2014
2015
21,24%
1,65
17,03
15,03%
2,03
11,38
20,24%
2,39
10,28
Pengelolaan rumah sakit dari tahun ke tahun cenderung makin efisien ditandai
dengan makin meningkatnya kunjungan rawat inap sehingga BOR (Bed Occupancy
Ratio) meningkat yang berarti prosentase pemakaian tempat tidur naik meskipun masih
dibawa standart, BTO (Bed Turn Over) cenderung meningkat yang berarti frekwensi
pemakaian tempat tidur meningkat meskipun masih dibawa standart, dan TOI (Turn
Over Interval) menurun yang berarti hari tempat tidur kosong semakin sedikit meskipun
masih dibawa standart.
b.
KPI
Angka infeksi luka operasi
Angka komplikasi pasca
2013
0
0
2014
0
0
2015
0
0
Standar
< 1,5 %
<6%
3
4
bedah
Kematian ibu melahirkan
Angka kematian ibu
0
0
0
0
0
0
<1%
<1%
5
6
karena eclampsia
Angka sectio caesaria
Angka kematian ibu
75%
0
86%
0
88%
0
< 20 %
<1%
karena perdarahan
Angka kematian ibu
< 0,2 %
karena sepsis
Perpanjangan masa rawat
<5%
ibu melahirkan
12
9
10
0
0
0
0
0
0,77%
< 25 %
1%
11
BB =<2000 Gram
Angka infeksi karena
<1%
12
jarum infus
Angka infeksi karena
< 0,01 %
13
transfusi darah
Angka pasien dengan
0%
14
15
16
17
dekubitus
NDR
GDR
ALOS
Angka ketidak lengkapan
1,26%
1,43%
4 Hari
0
2,03%
2,89%
3 Hari
0
1,68%
2,63%
3 Hari
0
< 25 %
< 45 %
6 Hari
0%
diuraikan perkembangan nilai aset per tahun, serta perkembangan kondisi peralatan
medis yang berkualifikasi baik per tahun sebagai berikut:
2013
2014
2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
5.750.000.000
5.750.000.000
6.000.000.000
1.158.915.100
1.221.416.100
1.246.416.100
297.919.000
297.919.000
463.937.000
7.269.335.100
7.710.353.100
Uraian
7.206,834.100
13
Nilai aset cenderung meningkat setiap tahun, peningkatannya sebesar 1015%. Hal ini sejalan dengan kebutuhan infrastruktur yang semakin meningkat karena
pemgembangan pelayanan baru.
d.
Perkembangan
kondisi
peralatan
medis
yang
berkualifikasi baik per tahun, secara tabel data digambarkan sebagai berikut:
Uraian
Jumlah Peralatan medis dengan kualifikasi
baik
Jumlah Peralatan Medis
% Peralatan yang berkualifikasi baik
2013
2014
2015
450
600
705
500
621
731
90%
96%
97%
Kesimpulan dari uraian data diatas adalah jumlah peralatan medis dengan
kualifikasi baik meningkat setiap tahun, seiring dengan meningkatnya jumlah
peralatan medis yang dimiliki.
3. Perspektif Pertumbuhan Dan Pembelajaran
Perspektif ini menilai kemampuan (kualifikasi) serta komitmen SDM Rumah
Sakit sebagai salah satu aset yang sangat penting dan merupakan faktor kunci
keberhasilan untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit khususnya dalam menghadapi
era globalisasi dibidang kesehatan. Adapun indikator untuk pengukuran perspektif ini
serta trend selama tiga tahun sebelumnya sebagai berikut:
a. Indikator Kualifikasi (Profesionalisme) SDM
1) Rata-rata Karyawan Memperoleh Pendidikan per tahun (dengan biaya RS) secara
tabulasi data digambarkan sebagai berikut :
Jumlah Pegawai
Tahun
2013
2014
2015
Karyawan
Yang mengikuti
77
78
79
Diklat
3
% Diklat per
Tahun
6,3%
profesionalisme SDM sebagai salah satu kunci keberhasilan rumah sakit dalam
memenangkan persaingan.
2) Perkembangan Rata-rata biaya diklat SDM per tahun
Data-data secara tabel digambarkan sebagai berikut :
Tahun
Karyawan
2013
2014
2015
77
78
79
Rata-Rata Biaya
Biaya Dikat
Per Karyawan
( Rp.)
(Rp.)
7.000.000
21.000.000
Uraian
2013
2014
2015
Dr. Spesialis
Paramedis Perawatan
25
25
26
40
41
40
Jumlah
77
78
79
2013
20
72
27%
2014
19
82
23%
2015
15
85
18%
Tren
Turun
Naik
Turun
Dari data tampak bahwa jumlah karyawan yang tidak hadir menurun setiap tahun.
Hal tersebut menunjukkan komitmen SDM meningkat dan monitoring yang dilaksanakan
bagian kepegawaian semakin baik.
2. Perspektif Keuangan
a
Tahun
Pendapatan Fungsional
Target (Rp.)
Realisasi (Rp.)
2013
2.000.000.000
3.107.280.380
2014
5.000.000.000
5.385.294.827
2015
6.000.000.000
6.092.173.766
Formula
3.107.280.380 - 0
0
5.385.294.827 - 3.107.280.380
SGR
0
73,31%
16
2015
3.107.280.380
6.092.173.766 - 5.385.294.827
5.385.294.827
13,12%
SGR tiap tahun mengalami penurunan, namun secara kuantitas pendapatan rumah
sakit terus mengalami peningkatan. Kenaikan pendapatan secara umum meningkat
dikarenakan adanya penambahan layanan medis baru berupa layanan khusus.
c
2013 (Rp.)
2014 (Rp.)
2015 (Rp.)
3.107.280.380 5.385.294.827 6.092.173.766
2.985.297.765 5.581.237.359 6.219.207.523
121.982.615 (195.942.532) (127.033.757)
Dari data tersebut diatas, dapat disimpulkan Cost recovery rumah sakit sudah lebih
kecil dan masih minus. Hal ini menunjukan rumah sakit secara operasional masih
belum mampu membiayai kegiatannya.
d
berikut:
Uraian
Pendapatan Fungsional
Belanja
Piutang
Tingkat Kemandirian
2013 (Rp.)
2014 (Rp.)
2015 (Rp.)
3.107.280.380 5.385.294.827 6.092.173.766
2.985.297.765 5.581.237.359 6.219.207.523
883.768.172
773.768.172
423.768.172
104%
96%
97,95%
17
Tingkat kemandirian rumah sakit pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 8%,
kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2015 sebesar 2%. Hal tersebut karena
kenaikan pendapatan fungsional mulai meningkat dan piutang semakin berkurang.
C. Analisa Lingkungan Internal
Dari hasil data Pengukuran dan Evaluasi Kinerja 3 tahun Terakhir diatas, kemudian
faktor-faktor internal diidentifikasi dan diperhitungkan terhadap rencana pengembangan
rumah sakit berikut hasil penilaian untuk tiap indikator tersebut yaitu :
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Kekuatan
Kelemahan
(Strengths)
1
2
3
1
(Weakneses)
-1
-2 -3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
18
27
28
29
30
31
32
33
34
35
GDR
Alos
Angka ketidaklengkapan pengisian catatanmedic
Perkembangan nilai aset per tahun
Perkembangan kondisi peralatan medis
Karyawan yang memperoleh pendidikan
Rata-rata biaya diklat SDM per tahun
Perkembangan kualifikasi SDM
Perkembangan tingkat absensi
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
1
2
41
12
36
16
-16
2
-4
-20
0
0
21
D. Analisa Lingkungan Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang diperhitungkan berpengaruh terhadap perkembangan rumah
sakit adalah :
1. Peraturan Pemerintah
a. Akreditasi rumah sakit
Penatalaksanaan rumah sakit harus mengikuti kaidah-kaidah tertentu yang
dipersyaratkan agar selalu dapat menjaga kualitas pelayanannya. Hal ini sering
menyebabkan biaya operasional menjadi lebih tinggi.
b. Afta
Pada tahun 2008 telah memasuki era perdagangan bebas tingkat Asia, termasuk usaha
dalam bidang kesehatan baik perorangan maupun corporasi.
2. Jaringan kerja
a. Institusi kesehatan lain
Sebagai RS Rujukan perlu membangun kerjasama dengan institusi kesehatan lain di
wilayah rujukan agar dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mutu
penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan.
b. Perusahaan pelanggan
19
RS Semen
RS Fatma
Fisik bangunan
Dewi
Buruk.....Baik
1 2 (3) 4 5
Gresik
Buruk.....Baik
1 2 3 (4) 5
Medika
Buruk.....Baik
1 2 3 (4) 5
Reputasi
1 2 (3) 4 5
1 2 3 (4) 5
1 2 3 (4) 5
Lokasi
1 2 3 (4) 5
1 2 3 4 (5)
1 2 (3) 4 5
Orientasi konsumen
1 2 3 (4) 5
1 2 3 (4) 5
1 2 3 (4) 5
Keahlian Manajemen
1 2 (3) 4 5
1 2 3 (4) 5
1 2 3 (4) 5
Fleksibilitas
1 2 (3) 4 5
1 2 (3) 4 5
1 2 (3) 4 5
Tarif
1 2 (3) 4 5
1 2 (3) 4 5
1 2 (3) 4 5
Jaminan Kepastian
1 2 3 (4) 5
1 2 3 (4) 5
1 2 3 (4) 5
Variabel
20
Kualitas Produk
1 2 3 4 (5)
1 2 3 (4) 5
1 2 3 (4) 5
Reliabilitas Pelyn
1 2 3 (4) 5
1 2 3 (4) 5
1 2 3 (4) 5
Variabilitas Produk
1 2 (3) 4 5
1 2 3 (4) 5
1 2 3 (4) 5
Pelayanan Paripurna
Promosi
Customer Service
Penampilan SDM
Kelengkapan Alat
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
3 (4)
3 (4)
(3) 4
3 (4)
(3) 4
57
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
3 (4)
3 (4)
3 (4)
3 (4)
3 (4)
63
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
3 (4)
3 (4)
3 (4)
3 (4)
3 (4)
61
5
5
5
5
5
Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi berada pada peringkat ke 3 dari 3 rumah sakit
tersebut diatas.
b
Klinik swasta
Akhir-akhir ini bermunculan klinik swasta yang menawarkan jasa pelayanan
yang lebih spesifik, umumnya pelayanan penunjang. Karena menawarkan pelayanan
yang lebih spesifik, biasanya akan lebih disukai masyarakat.
Strategi pemasaran
Sebagai rumah sakit swasta yang masih baru, selama ini kurang dalam
melakukan strategi pemasaran aktif. Dimasa depan perlu ditingkatkan terutama untuk
menarik pasar kelas menengah keatas.
Ketenagaan
Di era persaingan jasa pelayanan kesehatan, rumah sakit harus berusaha
mampu bersaing untuk memperebutkan tenaga-tenaga kesehatan berkualitas yang
makin terbatas jumlahnya.
4. Pelanggan
a. Pelanggan perorangan
Di era persaingan jasa pelayanan kesehatan yang semakin ketat, pelanggan
bukan lagi hanya sebagai raja tetapi bahkan pelanggan adalah pemegang kendali
bisnis.
b. Pelanggan perusahaan
Perusahaan merupakan pelanggan yang sangat potensial yang harus terus
dijaga kepuasannya agar tetap menjadi pelanggan yang loyal.
21
c. Kebutuhan masyarakat
Agar rumah sakit mampu merebut pasar harus selalu mencermati kebutuhan
masyarakat dengan memperhatikan persoalan-persoalan kesehatan yang berkembang
di masyarakat.
d. Loyalitas pelanggan
Perlu dikembangkan usaha-usaha untuk terus menjaga hubungan antara
rumah sakit dengan pelanggannya, misalnya dengan kegiatan-kegiatan home visit,
baksos serta melakukan skrining.
Kesimpulan analisa lingkungan eksternal adalah berikut :
Peluang
No.
1
2
Ancaman
(Opportunity)
1
2
3
-1
(Threats)
-2
-3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
7
7
1
2
18
3
9
0
0
1
2
-5
1
3
13
E. Posisi Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi
Strength
22
Defensive
Threats
Liquidation
Offensive/Agresive
Opportunity
Weaknesess Reconsiliation
Dengan melihat hasil kesimpulan analisa internal dan eksternal diatas diperoleh posisi RS
berada di kuadran 1 (strategi pertumbuhan) menunjukkan bahwa peluang untuk tumbuh
sangat besar, kekuatan yang dimiliki cukup kuat dalam rangka untuk menangkap peluang
yang ada.
F. Faktor-Faktor Kunci Keberhasilan
Faktor-faktor kunci keberhasilan, meliputi antara lain :
1
2
Peningkatan pemanfaatan sarana dan prasarana rumah sakit yang semakin efisien, yang
terlihat dari perkembangan BOR, BTO & TOI yang baik.
23
BAB IV
RENCANA STRATEGI BISNIS RUMAH SAKIT UMUM RACHMI DEWI
A. Falsafah
Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi dalam menjalankan pelayanan kesehatan
mempunyai nilai-nilai dasar yang dianut yang berlandaskan pada etika dan profesionalisme
dalam membangun rumah sakit yang memiliki keunggulan dalam pelayanan kesehatan dan
berorientasi kepada kebutuhan masyarakat dan lingkungan sekitar.
B. Visi
Visi Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi adalah : Menjadikan rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan terbaik, professional, serta penuh kasih saying terhadap
pasien dan keluarganya.
24
C. Misi
Misi Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi adalah :
1. Memberikan pelayanan kesehatan terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga.
2. Melaksanakan pekerjaan dalam satu tim yang professional, dinamis, berdedikasi tinggi,
dan terpercaya.
D. Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kejujuran
Kerja keras
Kerendahan hati
Kesediaan dalam melayani pasien
Integritas
Profesionalisme
E. Motto
Smile and Care
F. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan kepada masyarakat umum dan lingkungan
sekitarnya
2. Tujuan Khusus
Tercapainya peningkatan derajat kesehatan bagi masyarakat umum
dan lingkungan sekitarnya dalam mendukung program Indonesia
sehat.
G. Sasaran Strategis
Sasaran Strategis yang ingin dicapai merupakan sasaran dari masing-masing
kegiatan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun, dalam kurun waktu tahun 2016-2020.
No
Perspektif pelanggan
1
Pengadaan obat & perbekalan kesehatan
1
Tercukupinya Obat & perbekalan kesehatan di RS
2
Target
100 %
100 %
100 %
25
100 %
pembersih
Tercukupinya Penyediaan bahan bakar & bahan makanan
100 %
2
3
4
5
100 %
100 %
0%
100 %
100 %
100 %
100 %
administrasi
Terpenuhinya kebutuhan data pendukung pelayanan dan
100 %
6
7
8
9
10
11
administrasi
Kelancaran pelayanan di RS
Kelancaran tugas perkantoran
Terpenuhinya kelancaran rapat / tamu
Peningkatan kelancaran program dan koordinasi RS
Terpenuhinya Kesejahteraan Pegawai RS
Peningkatan kelancaran program dan koordinasi RS
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
26
2
3
100 %
100 %
masyarakat
4
100 %
masyarakat
5
100 %
meningkat
Meningkatnya mutu pelayanan kepada masyarakat pada
100 %
Profesi Medik
Perspektif keuangan
1
Optimalisasi Pendapatan dan Biaya.
1
Terpenuhinya ketepatan dan kecepatan data keuangan RS
2
Meningkatnya pendapatan fungsional
3
Terwujudnya pengendalian biaya
2
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
dan keuangan
Penaggung jawab
Kegiatan
Perspektif pelanggan
27
1
2
Inst.Farmasi
Inst Bersalin
Pengadaan
Pengadaan
pembersih.
Pengadaan bahan-bahan logistik RS
Pengadaan
IPS
Driver
Tim PPI
penyakit menular
Kemitraan pengobatan bagi pasien kurang mampu
Marketing
Administrasi
Administrasi
3
4
5
6
dan listrik
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan barang percetakan dan penggandaan
Penyediaan komponen instalasi listrik /
CS
Pengadaan
Pengadaan
IPS
7
8
Pengadaan
Inst.Gizi
rapat/tamu
Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi/Teknis
Pengadaan
Perkantoran
2
Driver
dinas/operasional
3
1
2
IPS
Pengadaan
menyurat RS
3
IPS
RM
Manajemen
perundang- undangan
2
3
4
5
Pengadaan
Diklat
Tim Akreditasi
Komite medic
paramedis
Perspektif keuangan
1 Optimalisasi Pendapatan dan Biaya.
1
Terpenuhinya ketepatan dan kecepatan data
2
3
2
keuangan RS
Meningkatnya pendapatan fungsional
Pengendalian biaya operasional
Keuangan
Keuangan
Keuangan
Keuangan
29
Hubungan antara Tujuan dengan Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai tujuan tersebut sangat berkaitan.
BAB V
RENCANA PEMBIAYAAN 5 (LIMA) TAHUN
30
Sumber dana
Jumlah (Rp)
3.000.000.000
Program / Kegiatan
3.000.000.000
2.000.000.000
3.000.000.000
8.000.000.000
7.000.000.000
3.000.000.000
1.086.825.000
13.500.000.000
Jumlah
43.586.825.000
Tahun
Operasional
Jenis belanja
Modal
Jumlah
31
1
2
2016
2017
2.000.000.000
5.000.000.000
7.000.000.000
2.586.825.000
5.500.000.000
8.086.825.000
2018
2.500.000.000
6.000.000.000
8.500.000.000
2.000.000.000
6.500.000.000
8.500.000.000
3.500.000.000
7.500.000.000
11.000.000.000
4
5
2019
2020
30.000.000.000
Jumlah
13.586.825.000
43.586.825.000
Rencana alokasi anggaran selama 5 tahun adalah sebesar Rp 43.586.825.000
BAB VI
PENUTUP
32
Rencana strategik bisnis Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi tahun 2016 2020 yang
telah disusun ini dimaksudkan sebagai petunjuk arah yang jelas dalam menerapkan praktek
bisnis yang sehat untuk kurun waktu 5 tahun mendatang.
Untuk dapat terlaksananya rencana strategis bisnis ini perlu mendapat dukungan
(komitmen) dan partisipasi seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Rachmi Dewi serta perhatian
dan dukungan dari PT. Rachmi Dewi Medika Prima selaku owner baik bersifat materiil,
administratif, maupun politis. Apabila dalam kurun waktu pelaksanaannya terdapat suatu
aturan/ketentuan yang mengharuskan perubahan yang mendasar maka Rencana Strategis Bisnis
akan disesuaikan atau direvisi.
Saran dan kritik membangun sangat diharapkan guna sempurnanya rencana strategis
bisnis ini sehingga sasaran-sasaran stratejik dapat dicapai sesuai target yang direncanakan.
33