Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang, mengakibatkan
kesakitan dan kematian, terutama anak-anak, dan juga dapat menjadi suatu
wabah bahkan Kejadian Luar Biasa (KLB). (Soegjanto, 2006: 39 dalam
Sitorus, Rotua Sumihar: 2009). Kasus untuk penyakit ini telah menyebar luas
ke penjuru negara Indonesia, karena negara Indonesia merupakan negara
subtropis dan tropis sehingga sangat cocok untuk menjadi tempat
perkembangbiakkan nyamuk tersebut.
Demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya
mobilitas dan kepadatan penduduk, jumlah penderita dan luas daerah
penyebarannya semakin bertambah. Di Indonesia, demam berdarah pertama
kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang
terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia, dengan Angka kematian
(AK) mencapai 41,3 %. Sejak saat itu, penyakit ini, menyebar luas keseluruh
Indonesia. (Kementrian Kesehatan RI, 2016: 2).
Pada tahun 2015 jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak
129.650 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 1.071 orang (IR/Angka
kesakitan= 50.75% per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian= 0.83%).
Dibandingkan tahun 2014 dengan kasus sebanyak 100.347 serta IR 39.80
terjadi peningkatan kasus pada tahun 2015. Target Renstra Kementrian
Kesehatan untuk angka kesakita DBD tahun 2015 sebesar kurang dari 49 per
100.000 penduduk dengan demikian Indonesia belum mencapai target
Renstra 2015. (Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015 dalam Kementrian
Kesehatan RI, 2016: 187).
Peningkatan dan penyebaran kasus DBD dari tahun 1968 sampai tahun
2015 terjadi karena perubahan iklim yang menyebabkan perubahan curah
jumlah kasus kejadian penyakit DBD pada tahun berikutnya. Berdasarkan hal
tersebut, maka penulis ingin mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan
sehat dengan kejadian DBD, maka penulis mengambil judul Hubungan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Demam Berdarah
Dengue (DBD)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah Apakah ada Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan
Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD)?
C. Tujuan Makalah
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan
Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Cibeureum
Kota Tasikmalaya
2. Tujuan khusus
Mendeskripsikan teori atau hasil penelitian mengenai hubungan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan kejadian demam berdarah dengue
(DBD).
D. Manfaat Makalah
Makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi program
kesehatan, masyarakat dan ilmu pengetahuan.
1. Bagi Penulis
Mengetahui upaya pencegahan untuk mengurangi kejadian demam
berdarah dengue.
2. Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk
penyusunan makalah selanjutnya tentang upaya pencegahan untuk
mengurangi kejadian demam berdarah dengue dan sebagai informasi
untuk mahasiswa fakultas ilmu kesehatan.
3. Bagi Masyarakat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi pada masyarakat
tentang hubungan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan