Anda di halaman 1dari 2

Penilaian kinerja PNS dengan pendekatan SKP membawa harapan baru dalam pengembangan

karir dan kualitas kinerja PNS. Apabila diterapkan secara objektif, adil, tanpa diskriminasi tentu
akan membawa dampak positif bagi kemajuan organisasi. Para pegawai akan termotivasi bekerja
dengan sebaik-baiknya, karena diberi penghargaan berupa paket remunerasi (tambahan
penghasilan). Bagi organisasi juga bermanfaat dalam rangka pengembangan program human
resources development (pengembangan SDM), diantaranya dapat menempatkan pegawai pada
posisi yang tepat.
Menurut ketentuan PP Nomor 46 Tahun 2011, penilaian prestasi kerja PNS dilaksanakan dengan
tujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi
kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Dengan adanya
objektivitas tersebut, penilaian prestasi kerja dapat menjadi masukan dalam pembinaan pegawai
secara umum dan memberikan umpan balik kepada pegawai tentang pelaksanaan kerja mereka.
Oleh karena itu, dengan diterapkannya PP Nomor 46 Tahun 2011, beberapa manfaat yang dapat
diambil dari penilaian prestasi kerja, antara lain:
1. Memperbaiki prestasi kerja.
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan pegawai, pimpinan unit kerja dan pengelola
kepegawaian untuk dapat memperbaiki kegiatan-kegiatan mereka.
2. Menyesuaikan kompensasi,
Penilaian prestasi kerja membantu para pengambil keputusan dalam menentukan peningkatan
pendapatan dalam bentuk penambahan tunjangan kinerja, pemberian bonus, dan bentuk
kompensasi lainnya. Pegawai yang menunjukkan prestasi kerja yang lebih baik akan diberi
penghargaan dengan pemberian tunjangan kinerja yang lebih besar.
3. Manjadi pertimbangan dalam mutasi jabatan dan wilayah kerja,
Mutasi wilayah kerja, promosi, dan demosi turut didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau
antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.
4. Mengarahkan pendidikan dan latihan,
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan pegawai akan pendidikan dan latihan
terkait dengan kegiatan tugasnya. Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan
potensi yang harus dikembangkan. Pendidikan dan latihan dapat meningkatan kompetensi
pegawai dalam mencapai sasaran bahkan mengembangkan potensi lainnya.
5. Mengarahkan perencanaan dan pengembangan karier,
Umpan balik dari penilaian prestasi kerja dapat mengarahkan perencanaan dan pengembangan
karier selanjutnya bagi pegawai tersebut, yaitu tentang jalur karier tertentu yang harus lebih
ditekuni oleh pegawai.
6. Mendeteksi penyimpangan proses penempatan pegawai,
Hasil penilaian prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan proses
penempatan pegawai sehingga dapat menjadi pertibangan dalam melakukan penempatan ulang
ke posisi yang lebih menguatkan.
7. Menunjukkan kelemahan standar operasional prosedur (SOP),
Hasil penilaian prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kelemahan dalam
desain pekerjaan/standar operasional prosedur (SOP). Penilaian prestasi kerja dapat membantu
pimpinan unit kerja dan pihak-pihak lain untuk mendiagnosa letak kelemahan tersebut.
8. Meningkatkan keadilan,

Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-keputusan penempatan internal
diambil tanpa diskriminasi dan jauh dari subjektivitas para pengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai