Anda di halaman 1dari 69

Modul

Arc gis
Dasar

Laboratorium Komputasi dan Analisis Perencanaan

Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

DAFTAR ISI

PENGENALAN DAN DASAR ARC GIS ................................................................................ 1


INPUT DATA GPS KE ARC GIS ............................................................................................ 6
REKTIFIKASI PETA .............................................................................................................. 17
DIGITASI PETA ..................................................................................................................... 25
INPUT DATA PETA ............................................................................................................... 34
LAYOUTING PETA ............................................................................................................... 55

PENGENALAN DAN DASAR ARC GIS


1.1 Membuka Data Spasial yang Sudah Ada dengan ArcMap

Memulai ArcMap dengan membuka aplikasi ArcMap 10.1

Pada saat ArcMap dijalankan, maka akan muncul kotak dialog Getting Started berisi
pilihan untuk memulai windows ArcMap. Pilihannya antara lain: membuka project
baru (Blank Map), membuka Template yang sudah disediakan, dan membuka project
yang sudah ada (Existing Map).

Pilih Blank Map kemudian OK, untuk membuat project document baru.

Kemudian pilih Add Data untuk membuka data yang akan dimasukan dalam ArcMap.

Kemudian arahkan pada directory ArcGIS Tutorial 2016\Pengenalan dan Dasar


kemudian pilih file Batas_Kecamatan.shp, Jaringan_Jalan.shp, dan Landuse.shp

Data yang telah dipilih tadi akan tampil pada layar. Dalam tampilan layar ArcMap,
terdiri dari dua bagian, yaitu:
o

Windows Table of Content, yang berada di bagian kiri layar dan berisi
tentang informasi layer

Windows Data Frame, di bagian kanan layar. Berfungsi untuk


menunjukkan tampilan peta.

1.2 Penyusunan Layer

Pada windows Tabel of Contents, aktifkan tampilan layer dengan mencentang tiap
layer

Dalam penyusunan Layer pada Table of Contents, kita dapat menempatkan urutan dari
Layer yang bawah dengan atasnya.

Klik Layer untuk Batas_Kecamatan, kemudian klik-tahan (drag) dan pindahkan


Layer tersebut sehingga berada di atas Layer Jaringan_Jalan.

Pilih dan drag Layer Landuse ke bagian paling atas windows Table of Contents dan
perhatikan apa yang berubah pada tampilan Layer Landuse.

1.3 Mengubah Tampilan Layer

Pada layer Landuse klik kanan lalu pilih Properties, kemudian pilih tab Symbology
dan klik Categories.

Double klik unsur yang akan dirubah untuk merubah symbology dari masing-masing
unsur yang terdapat pada tiap layer. Sesuaikan dengan keperluan dan keinginan.

Untuk mengubah tampilan layer lainnya seperti Polyline dan Point menggunakan cara
yang sama.

1. INPUT DATA GPS KE ARC GIS


Seringkali kita dihadapkan pada keharusan untuk mengambil data di lapangan dengan
menggunakan alat survey GPS. Salah satu tujuannya adalah untuk memperoleh informasi real
di lapangan yang nantinya informasi tersebut dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan di
lingkungan kerja kita. Pada prakteknya, data GPS merupakan salah satu sumber data yang
dapat digunakan sebagai input data ketika kita bekerja dengan SIG, hal ini dikarenakan
karakteristik data GPS yang selalu dilengkapi dengan informasi koordinat geografis dari data
tersebut.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menginput data GPS ke dalam ArcGIS :
2.1 Input Data Point Dari GPS Ke ArcGIS

Dalam praktek ini, data GPS yang disediakan sudah dikonversi kedalam format .kml / .kmz,
jika anda memiliki data mentah dari GPS dapat dikonversi terlebih dahulu kedalam format
.kml / .kmz dengan menguikuti beberapa tutorial yang disediakan oleh masing-masing
perangkat GPS yang anda gunakan.

Buka aplikasi ArcMap pada desktop anda

Input data shp Desa dan Sawah_Eksisting_PerDesa_06092016 dengan cara klik Add
Data lalu sesuaikan tampilannya se-representatif mungkin.

Langkah Selanjutnya Adalah Klik Tools ArcToolbox, lalu pilih menu Conversion Tools
From KML KML To Layer

Masukkan data KML/KMZ pada menu Input KML File, Pilih File plywood pada folder
Input Data GPS / Data Point lalu klik Open.

Pilihlah Folder yang akan dijadikan sebagai output dari proses ini pada menu Output
Location Pilih Folder Data Point lalu klik Open

Tuliskan nama file output dari proses ini pada menu Output Data Name (Optional) jika
ingin merubah defaultnya biarkan kosong pada menu Include Ground Overlay
(Optional) jika sudah tekan OK

Jika output tidak terlihat pada window data view dapat melakukan langkah : Klik Kanan
Layer Plywood pada Table Of Contents lalu pilih menu Zoon To Layer

Data yang tersaji dari proses tersebut masih berupa file .gdb, jika user ingin mengkonversi
data tersebut ke dalam file .shp maka langkah yang harus dilakukan adalah : Klik Kanan
Layer Plywood Pilih menu Data Export Data

10

Pilihlah lokasi output file pada menu Output Feature Class lalu tuliskan nama file yang
diinginkan, missal Point Lokasi Plywood jika sudah tekan OK

11

Ulangi langkah-langkah tersebut untuk data Renc. Lokasi PT. Nepi

2.2 Input Data Gambar/Foto Dari GPS Ke ArcGIS

Pada Praktek ini, data yang digunakan adalah data foto/gambar yang diambil dari kamera
GPS, dimana untuk memulai langkah tersebut kumpulkan file foto yang akan di
dimasukkan kedalam ArcGIS kedalam satu folder (Dalam praktek ini file tersimpan dalam
folder Foto Survey).

Langkah awal dalam proses ini adalah membuat file .gdb yang berfungsi sebagai tempat
untuk output file, dengan langkah-langkah : Klik ArcCatalog Pilih folder yang
digunakan untuk menaruh file .gdb tersebut (missal : Folder Input Data GPS) Klik
kanan Folder Input Data GPS Pilih menu New File Geodatabase Beri nama
file .gdb yang keluar dengan nama Data_Survey.gdb

12

Setelah membuat file .gdb, Klik Arctoolbox Pilih Data Management Tools Photo
GeoTagged Photo To Points

Masukkan folder yang berisi file foto GPS (missal : Folder Foto Survey) pada menu
Input Folder

13

Pada menu Output Feature Class, cari file Data_Survey.gdb yang telah dibuat
sebelumnya lalu double Klik Tulis output file didalam file Data_Survey.gdb dengan
nama Foto Jika Sudah Klik SAVE

14

Pada menu Invalid Photos Table (Optional), ketikkan nama file sembarang (misal : Foto2)
Jika Sudah Klik SAVE

Unchek Pada pilihan menu Include Non-Geo Tagged Photos (optional) dan Add
Photo As Attachments (Optional) Jika Sudah Klik OK

Output akan keluar berupa point

Jika ingin melihat detail dari masing-masing titik dapat mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut : Klik tombol Identify Pilih salah satu point lalu klik dan klik tanda
untuk melihat foto.

15

16

2. REKTIFIKASI PETA
Rektifikasi adalah proses transformasi data, dari data yang belum mempunya koordinat
geografis menjadi data yang mempunyai koordinat geografi (Georeferencing).
3.1 Menampilkan Tool Georeferencing

Buka

aplikasi

ArcMap,

pada

tampilan

windows

ArcMap

pilih

Costumize=>Toolbars kemudian pilih Georeferencing.

3.2 Membuka Data Raster

Buka data raster (Peta Prigen.jpeg) yang akan direktifikasi dengan klik Add Data

Tambahkan peta dari folder ArcGIS Tutorial 2016\Rektifikasi Peta\sidoarjo.jpg

17

18

Kemudian pilik OK untuk membuat Image Pyramid

3.3 Melakukan Rektifikasi

Zoom In kanan atas peta sampai terlihat jelas titik dalam peta dan angka yang
menunjukkan koordinat peta yang sebenarnya.

19

Perhatikan, akan ada perbedaan antara koordinat yang terdapat dalam peta dengan
koordinat dalam ArcMap. Hal tersebut karena peta tersebut belum memiliki georeference.

Pada Toolbars Georeferencing, non aktifkan pilihan Auto Adjust dengan


menghilangkan centang pada pilihan Auto Adjust.

Pada Toolbars Georeferencing, pilih Add Control Point untuk memberikan titik
Georeferencing pada peta. Cara pemberian titikya adalah setelah memilih Add Control

20

Point, klik kiri pada titik yang diketahui dalam Image Peta, tanda silang akan
ditinggalkan pada titik yang telah dipilih.

Kemudian klik kanan lalu pilih Input X and Y, isi kolom dengan angka koordinat
sesuai yang ditunjukan pada Image Peta.

Ulangi lagi tahapan tersebut untuk 2 atau 3 titik control lagi di titik yang diketahui.
Untuk peta Peta Prigen.jpg ini, titik control cukup ditambahkan pada pojok-pojok peta
tersebut.

Kemudian untuk merubah koordinat peta raster sesuai dengan koordinat pada titik
kontrol, klik View Link Table.

21

Perhatikan angka pada koordinat titik kontrol. Angka yang tertera harus sudah konsisten.
Pada kolom yang sama (X atau Y), angkanya harus memilki keseragaman unit (ratusan,
ribuan, dsb). Jika ada perbedaan yang terlalu mencolok berarti ada kesalahan pada saat
memasukan titik koordinat. Jika semuanya sudah sesuai, pilih Adjust kemudian centang
Auto Adjust.

Kemudian peta akan menghilang dari layar karena berpindah ke posisi koordinat yang
sebenarnya.

Untuk memunculkannya kembali, pada Table of Content klik kanan pada layer Peta
Prigen.jpeg lalu pilih Zoom To Layer.

22

Setelah itu peta akan muncul kembali ke layar

Zoom In salah satu titik koordinat pad apeta, kemudian cocokan dengan koordinat pada
Arc Map.

3.4 Menyimpan Hasil Rektifikasi

Hasil rektifikasi bisa disimpan dalam bentuk file baru. Yaitu dengan klik Toolbar
Georeferencing lalu pilih Rectify.

23

Ubahlah Cell Size menjadi 5, kemudian tentukan Output Location yaitu folder tempat
menyimpan hasil rektifikasi pada folder Digitasi Peta. Ubahlah Name dengan Peta
Prigen_rectify dan ubahlah Compression Type menjadi .JPEG. Kemudian klik Save.

24

3. DIGITASI PETA
4.1 Membuka Data yang akan di digitasi

Buka data raster yang telah di rektifikasi, ArcGIS Tutorial 2016\Digitasi Peta,
kemudian pilih Peta Prigen_rec.jpg.

4.2 Membuat Layer atau Shapefile

Klik menu Catalog pada Toolbars.

Kemudian masuklah pada folder dimana shapefile akan disimpan. Contoh: ArcGIS
Tutorial 2016\Digitasi Peta.

Klik kanan pada folder yang dipilih, kemudian akan ada banyak pilihan. Klik New
kemudian shapefile.

25

Kemudian akan muncul kotak dialog Create New Shapefile. Name diganti
Batas_Wilayah dan ganti Feature Type dengan Polygon jika akan membuat suatu
bentuk polygon.

Klik Edit, pada kotak dialog Spatial Reference Properties yang berguna untuk
menentukan sistem koordinat shapefile yang akan dibuat.

Pilih Projected Coordinate Properties, selanjutnya pilih UTM\WGS 1984\Southern


Hemisphere

26

Cari WGS 1984 UTM Zone 49S, kemudian OK.

Lihat pada Layer atau Shapefile baru akan langsung berada di Table of Content.

4.3 Proses Digitasi

Digitasi dilakukan pada shapefile yang telah dibuat.

Untuk memulai proses digitasi, pada toolbar pilih Editor kemudian Start Editing.

27

Setelah itu Zoom In pada bagian peta yang akan di digitasi.

Pada pinggir kanan windows buka Create Features, Construction Tools dipilih
Polygon.

28

Untuk mendigitasi, arahkan kursor pada garis batas yang akan di digitasi. Klik mengikuti
garis batas sampai kembali ke titik awal kemudian klik dua kali.Usaha saat proses
digitasi zoom berada pada skala yang paling detail dan jangan berubah skalanya.

Pilih toolbar Editor lagi kemudian Stop Editing dan Yes untuk mengakhiri digitasi
dan menyimpan hasil digitasi.

29

4.4 Memotong Polygon

Polygon yang telah didigitasi dapat dipotong menjadi beberapa bagian sesuai yang
diinginkan.

Pada Table of Content, klik kanan pada layer Batas_Wilayah. Pilih Data\Export
Data untuk menduplikat shapefile untuk dipotong.

30

Untuk memulai memotong, pada Toolbar Editor pilih Start Editing.

Pada toolbar Editor pilih Edit Tool selanjutnya klik Polygon yang akan dipotong.

Kemudian pada Toolbar Editor pilih Cut Polygons Tool

Ubah urutan layer untuk Peta_Prigen_rec.jpeg ditempatkan paling atas pada Table of
Content

31

Potong polygon mengikuti garis batas sampai selesai.

Jika sudah selesai, toolbar Editor pilih Stop Editing untuk mengakhiri pemotongan dan
menyimpan hasilnya.

Selain shapefile polygon, masih ada bentuk shapefile lain seperti point dan polyline.
Point untuk membuat titik di suatu peta, dan polyline untuk membuat garis pada peta.

32

Cara membuatnya sama seperti membuat polygon

Buka Catalog, pada folder yang diinginkan klik kanan\New\Shapefile

Pada dialog, Name diisi dengan nama point yang diinginkan, contoh: sekolah.

Feature Type diganti Point

Spatial Reference diganti WGS 1984 UTM Zone 49S

Kemudian OK

Untuk memulai digitasi Point, aktifkan Start Editing pada toolbar Editor. Kemudian
target dipilih shapefile point yang telah dibuat.

Kemudian pilih Point pada toolbar Editor.

Zoom In peta kemudian klik pada bagian yang diinginkan untuk membuat titik Point.

Jika sudah, bisa diakhiri dengan Stop Editing.

Kemudian cara membuat shape file Polyline sama seperti membuat Polygon dan Point,
yang membedakan adalah Feature Type nya yang dipilih adalah Polyline.

Dan cara digitasinya juga sama langkah-langkahnya, hanya Polyline ini adalah
membuat suatu garis.

33

4. INPUT DATA PETA


5.1 Buka Shapefile

Pilih Add Data, kemudian buka folder ArcGIS Tutorial 2016\Input Data Peta
kemudian pilih file kelurahan_prigen.shp

5.2 Mengelola Data Atribut

Pada Table of Content, klik kanan pada layer kelurahan_prigen.shp kemudian


pilih Open Attribute Table

34

Klik Table Option kemudian pilih Add Field untuk membuat Field baru pada Attrbute
Table.

Pada dialog Add Field, ketikkan nama untuk Field kemudian ubah Type menjadi Text
untuk data huruf kemudian OK

35

Aktifkan Start Editing pada toolbar Editor untuk mengisi/mengedit data pada Field di
Attribut Table.

36

Kemudian isi Field sesuai dengan data yang akan dimasukkan.

Dalam ArcGIS juga dapat digunakan untuk menghitung luas suatu wilayah.

Add Field untuk menghitung luas wilayah

Pada Type diganti dengan Double untuk mengisikan data berupa angka.

37

Klik kanan pada judul Field kemudian pilih Calculate Geometry untuk menghitung
luas.

38

Ganti Units sesuai dengan satuan luas yang diinginkan. Seperti Hectare (Ha).
Kemudian OK.

39

5.3 Menggunakan Join and Relates


Join and Relates digunakan untuk mengabungkan data yang berbentuk
Microsoft Excel kedalam Atribute Tables. Syarat untuk dapat melakukan Join ini
ialah pada File Excel dan Atrubut Table terdapat satu baris yang sama isinya sebagai
patokan untuk mengabungkan.

Klik Table Option kemudian pilih Join and Relates kemudian Join

Pada Form nomor 1 pilih DESA untuk menjadikan kolom DESA sebagai patokan.

40

Pada Form nomor 2 pilih file Excel yang akan digabungkan pada ArcGIS Tutorial
2016/Input

Data/FAS

PERIBADATAN.xlsx

kemudian

pilih

sheet

FAS

PERIBADATAN.

Pada Form nomor 3 pilih kolom pada File yang akan gabungkan dengan Atribut
Table. Bila Benar seharusnya nama kolomnya sama dengan form nomor 1. Kemudian
Ok

41

Join and Relates hanya mengabungkan data sementara jadi apabila File Excel dihapus
atau dipindah maka kolom yang berasal dari file excel akan hilang pada Atribute
Table.

42

Export data untuk mengabungkan data Join and Relates secara permanen.

Pada Table of Content, klik kanan pada layer kelurahan_prigen.shp kemudian


pilih Data selanjutnya Export Data.

Ganti Directory Output Feature Class dengan ArcGIS Tutorial 2016/Input Data.
Ganti nama dengan kelurahan_prigen_exp.shp kemudian OK

43

5.5 Menghapus Data/Kolom Atribute

Aktifkan Start Editing untuk mengedit/menghapus data.

Kemudian klik kanan baris atau kolom yang akan dihapus pada Attribut Table,
kemudian klik Delete

44

5.6 Melakukan Analisa Sederhana Evaluasi Sarana melalui Select By Atribute


Select By Atribute ialah menyeleksi baris berdasarkan attribute data yang terdapat didalam
baris tersebut.

Pada layer kelurahan_prigen.shp buka Atribute Table kemudian buka Select By


Atribute

45

Memulai menyeleksi dengan menuliskan formulanya

Pilih MUSHOLA ,kemudian >= selanjutnya Get Unique Values pilih 5.


Artinya akan menyeleksi hanya Desa yang memiliki lebih atau sama dengan 5
Mushola.

Kemudian untuk menambahkan formula penyeleksian pilih And dan lanjutkan untuk
seluruh fasilitas peribadatan.

46

Formula diatas artinya akan menyeleksi Desa yang memiliki lebih atau sama dengan 5
Mushola, 1 Masjid,1 Gereja Protestan, 1 Gereja Katolik.

Kemudian OK.

Desa yang terseleksi menandakan bahwa fasilitas peribadatanya sudah memadai


secara kuantitas

Tambahkan field baru dengan nama Keterangan. Kolom baru ini untuk menandai Desa
yang memiliki fasilitas peribadatan memadai.

Kemudian klik kanan pada Kolom Keterangan pilih Field Calculator. Kemudian
Ketik Memadai Kemudian OK.

47

48

Kemudian untuk menyeleksi Desa yang memiliki fasilitas peribadatan kurang


memadai.

Pilih Switct Selection untuk membalik baris yang terseleksi.

Desa yang terseleksi menandakan bahwa fasilitas peribadatanya

Kemudian klik kanan pada Kolom Keterangan pilih Field Calculator. Kemudian Ketik
Kurang Memadai Kemudian OK.

49

Untuk membersihkan yang terseleksi pilih Clear Selection.

5.8 Melakukan Symbologi

Pada Table of Content, klik kanan pada layer kelurahan_prigen_exp kemudian


pilih Properties.

Pada dialog Properties, pilih tab Symbology.

Kemudian pilih Categories dan Unique Values

Pada Value Field diganti dengan Field yang telah diedit sebelumnya. Kemudian pilih
Add All Values, lalu OK.

50

Maka warna Shapefile akan berubah sesuai dengan kategori yang dipilih dengan
Symbology.

51

5.9 Menampilkan Labels

Pada Table of Content, klik kanan pada layer Kecamatan_Sidoarjo kemudian


pilih Properties.

Pilih tab Labels.

Ganti Label Field dengan Data Attribut yang akan ditampilkan pada peta.

Ubah ukuran dan jenis font dengan yang diinginkan.

Kemudian centang Label features in this layer.

Peta telah menampilkan Labels.

52

5.10 Menampilkan Grafik dengan data statistic

Pada Table of Content, klik kanan pada layer kelurahan_prigen_exp kemudian


pilih Properties.

Pada dialog Properties, pilih tab Symbology.

Kemudian pilih Chart dan Pilih bentuk garfik sperti Pie, Bar, Stacked

Masukan data statistik yang harus bertipe double.

Pilih warna yang akan digunakan dan atur ukuran grafik pada Properties. Kemudian
Ok.

53

54

6. LAYOUTING PETA
6.1 Membuka dan Mengatur Peta

Pilih Add Data, kemudian buka folder ArcGIS Tutorial 2016\Layouting Peta
kemudian pilih file Batas_Kecamatan.shp, Jaringan_Jalan.shp, dan Landuse.shp

55

Pilih View\Data Frame Properties

Pada Data Frame Properties, pilih tab Coordinate System kemudian pilih WGS 1984
UTM Zone 49S lalu OK.

Ubah tampilan ArcMap ke Layout View . Pilih View/Layout View

Buka lagi Data Frame Properties, lalu pilih Grids.

56

Pada tab Grid, klik tombol New Grid. Selanjutnya akan muncul kotak dialog Grids
and Graticules Wizards. Pilih Measured Grid, kemudian klik Next.

Berikutnya muncul jendela Create a measured grid, kemudian Next.

Pilih Grid and Labels. Klik Next dan kemudian OK.

57

Kemudian sesuaikan luasan peta dan attribute peta lainya seperti judul legenda dan
sebagainya.

58

6.2 Layouting Peta

Aktifkan toolbars Draw.

Pada toolbar Draw, pilih Rectangle untuk membuat kotak sebagai unsur-unsur peta
pada layout

59

Gambar Rectangle pada sebelah peta untuk membuat unsur peta.

Klik kanan pada Rectangle, pilih Properties kemudian ganti warna Rectangle sesuai
dengan kebutuhan.

60

61

Beri tulisan dengan mengklik Text pada toolbar Draw

Menambahkan gambar logo ITS dengan Insert/Picture pada directory ArcGIS Tutorial
2016/Lay Outing/Logo ITS.jpeg

Menambahkan Legenda dengan Insert/Legend

Masukan layer yang ingin dimasukan keterangannya dalam legenda.

Atur sedemikian rupa. Kemudian OK.

62

63

Menambahkan Skala pada Peta dengan Insret/Scale Text dan Scale Bar

Menambahkan Arah Mata Angin dengan Insert/North Arrow. Pilih Model arah mata
angina yang di inginkan kemudian Ok.

64

Export Hasil Layouting ke dalam bentuk file gambar maupun document.

Pilih File kemudian Export Map.

65

66

Anda mungkin juga menyukai