Anda di halaman 1dari 32

Januario J.

Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
PROYEK DAN TEKNIK PELAKSANAAN

2.1 Proses Pengadaan Tender


Proses pengadaan dalam tender proyek Pembangunan Gedung Baru Kantor Gubernur
NTT ini ialah dengan melalui pelelangan umum, yaitu dengan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE). LPSE merupakan unit kerja

(Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja

Perangkat Daerah/Institusi lainnya) yang menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan


barang/jasa secara elektronik. Penyelenggaraan pengadaan barang/jasa pemerintah secara
elektronik diatur dalam Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
Melalui LPSE, Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi NTT menawarkan tender
lelang pengadaan barang dan jasa Pembangunan Gedung Baru Kantor Gubernur NTT
dengan nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) sebesar Rp 164.954.000.000,00 (nilai pagu paket
sebesar Rp 164.954.873.000,00). Informasi pelelangan dapat dilihat pada gambar 2.1 di
bawah ini.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Gambar 2.1 Pengumuman Pelelangan Proyek Pembangunan Gedung Sekolah


Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan ) di LPSE

Proses tahapan lelang dapat dilihat pada Gambar 2.2 dibawah ini.

Gambar 2.2 Tahapan Pelelangan Proyek Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan


Olahraga ( Lanjutan ) LPSE

2.2 Standar-Standar Umum Dalam Pelaksanaan Pekerjaan


Dalam pelaksanaannya terdapat standar-standar umum tercantum di Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat (RKS). Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan ini
berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan yang disebut di bawah ini, dan Pemborong
dianggap mengetahui dan memahaminya termasuk (apabila ada) segala perubahanperubahan dan tambahan-tambahan lainnya berpedoman terhadap peraturan dan ketentuan
berikut ini:
1. Algemene Voorwarden voor de aaneming bij openbare Warken In Indonesia 28 Mei
1941 disingkat A.V.41 ditamabah dengan UNdang-undang RI Nomor 28 Tahun 2002
tentang bangunan Gedung
2. Peraturan Umum Pemeriksanaan Bahan-bahan Bangunan (PUBBI 1960).

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

3. Keputusan Presiden RI Nomor 80 tahun 2003


4. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor : 339/Kpts/M/2003,
tanggal 31 Desember 2003
5. Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971).
6. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI 1961).
7. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983 (PPBBI 1983)
8. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 1981 (PPI 1981).
9. Peraturan-peraturan Pembangunan Daerah setempat.
10. Peraturan lain yang berhubungan dengan pembangunan yang berlaku di Indonesia.
11. Petunjuk serta perintah tertulis dari Direksi pada saat pelaksanaan pekerjaan.

2.3. Struktur Organisasi Proyek


Pelaksanaan pekerjaan di proyek pembangunan gedung Sekolah Keberbakatan
(Lanjutan) ini ditangani oleh tenaga-tenaga dari PT. Global Abadi Jaya yang memenuhi
kualifikasi dan berpengalaman.
2.3.1.

Manajemen Tanggung Jawab Organisasi


Struktur organisasi Proyek dapat dilihat pada Gambar 2.1 sebagai berikut :

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Sumber Data : PT. Global Abadi Jaya


Gambar 2.1 Struktur Organisasi Proyek PT. Megah Gelora Sejahtera
Tugas dan kewajiban masing-masing pihak tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

1) Pemilik Proyek (Owner)


Owner atau pemilik proyek adalah seseorang atau instansi yang memiliki
proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain. Owner
mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
a) Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.
b) Mengadakan kegiatan administrasi proyek.
c) Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan pekerjaan
proyek.
d) Meminta pertanggungjawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemen konstruksi (MK)
e) Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.
f) Membuat surat perintah kerja (SPK)

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

g) Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah


direncanakan
h) Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas
hasil pekerjaan konstruksi
i) Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat
perjanjian kontrak misalnnya pelaksanaan pembangunan dengan
bentuk dan material yang tidak sesuai dengan RKS.
2) Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas
untuk

melaksanakan

pekerjaan

perencanaan,

perencana

dapat

berupa

perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Konsultan


Pengawas mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:

a) Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan


pemilik bangunan.
b) Membuat gambar kerja pelaksanaan.
c) Membuat Rencana kerja dan syarat sayarat pelaksanaan bangunan
( RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan.
d) Membuat rencana anggaran biaya bangunan.
e) Memproyeksikan keinginan keinginan atau ide ide pemilik ke
dalam desain bangunan.
f) Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan desain terwujud di
wujudkan.
g) Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika
terjadi kegagalan konstruksi. kemudian proses pelaksanaanya
diserahkan kepada konsultan pengawas. Konsultan pengawas ini
sendiri adalah orang/instansi yang menjadi wakil pemilik proyek di
lapangan.
h) Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak pihak pelaksana
bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
i) Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

3) Kontraktor
Kontraktor adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk
melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Atau dalam
definisi lain menyebutkan bahwa pihak yang penawarannya telah diterima dan
telah diberi surat penunjukan serta telah menandatangani surat perjanjian
pemborongan kerja dengan pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan
proyek. Kontraktor bertanggung jawab secara langsung pada pemilik proyek
(owner) dan dalam melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas dari
owner serta dapat berkonsultasi secara langsung dengan tim pengawas terhadap
masalah yang terjadi dalam pelaksanaan. Kontraktor mempunyai tugas dan
kewajiban sebagai berikut:
a) Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan
spesifikasi yang telah direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak
perjanjian pemborongan.
b) Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi
laporan harian, mingguan, serta bulanan kepada pemilik proyek.
c) Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan,
dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi
dan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu,
biaya, kualitas dan keamanan pekerjaan.
d) Bertanggungjawab sepenuhnya atas kegiatan konstruksi dan metode
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
e) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual (time schedule) yang
telah disepakati.
f) Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap
kehilangan dan kerusakan sampai pada penyerahan pekerjaan.
g) Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap
kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kendaraan proyek yang
mengangkut peralatan dan material ke tempat pekerjaan.
h) Mendapat kepastian pekerjaan pelaksanaan proyek dalam artian
bahwa pemilik proyek tidak akan membatalkan pelaksanaan proyek

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

10

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

secara sepihak selain ketentuan-ketentuan yang tertulis di dalam


kontrak yang telah disetujui oleh kedua belah pihak;
i) Mendapat kepastian pembayaran setelah pelaksanaan pekerjaan
proyek selesai tepat waktunya
j) Mendapat jaminan asuransi kepada tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan proyek.
2.3.2. Hubungan Kerja Unsur-Unsur Proyek
Hubungan kerja/koordinasi dalam pengelolaan proyek sangatlah diperlukan
adanya suatu ketegasan didalam pembagian kerja sesuai dengan fungsi dan tugas
masing-masing, dimana satu sama lainnya harus dapat bekerjasama dengan baik. Agar
pelaksanaan pekerjaan dapat teratur dan berjalan lancar, maka dalam pelaksanaan
dilapangan dibuat uraian pekerjaan (job description) sehingga masing-masing unsur
dapat mengetahui tugasnya dengan jelas dan tidak ada tugas yang tumpang tindih antar
pihak yang terkait.

Keterangan:
: Garis Konsultasi / Koordinasi
: Garis Komando

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

11

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Gambar 2.2 Bagan Hubungan Kerja Sama


Hubungan kerja antara unsur-unsur yang berperan dalam pelaksanaan proyek ini adalah
sebagai berikut:

1.

Owner dengan Konsultan QS (Quantity Surveyor)


Konsultan QS ditunjuk oleh owner untuk mengatur kontrak dengan
kontraktor maupun konsultan. Konsultan QS akan bernegosiasi dengan penyedia jasa
(kontraktor dan konsultan) untuk mencapai kesepakatan sehingga dibuat kontrak
kerja yang berisikan tentang biaya, waktu pelaksanaan, tugas dan tanggung jawab.

2.

Owner dengan Konsultan Perencana


Konsultan perencana ditunjuk oleh owner dan dipercaya untuk merencanakan
dan mendisain bangunan tersebut secara keseluruhan, sehingga Konsultan Perencana
wajib menunjukkan perencanaan bangunan tersebut kepada owner dan dapat
merencanakan bangunan sesuai yang diinginkan oleh owner.

3.

Owner dengan Kontraktor


Terdapat ikatan kontrak antara keduanya. Kontraktor berkewajiban
melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik dan hasil yang memuaskan serta harus
mampu dipertanggung jawabkan kepada owner. Sebaliknya owner membayar semua
biaya pelaksanaan sesuai dengan yang tertera didalam dokumen kontrak kepada
Kontraktor agar proyek berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi
kesepakatan diantara kedua belah pihak. Biasanya koordinasi ini dilakukan secara
rutin seminggu sekali, terutama jika terdapat perubahan rencana baik bermula dari
owner maupun sebaliknya.

4.

Kontraktor dengan Konsultan Perencana


Kontraktor wajib melaksanakan pembangunan proyek tersebut dengan
mengacupada desain rencana yang dibuat oleh Konsultan Perencana. Jika terjadi hal-

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

12

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

hal yang akan merubah perencanaan, maka dikonsultasikan kepada Konsultan


Perencana.
2.4.

Teknik Pelaksanaan Pekerjaan


Berdasarkan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat maka teknik pelaksanaan pekerjaan
adalah sebagai berikut :

2.4.1. Pekerjaan Pendahuluan


Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time
schedule telah dibuat, dan kontraktor telah membuat Shop Drawing dari gambar
konsultan perencana. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini
meliputi :
1. Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan
perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan
mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Dalam
Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang dilakukan
terdiri dari:
o
o
o
o
o
o
o

Excavator 80 140 Hp
Generator set
Water Tanker
Dump truck 3 -4 m3
Water tanker
Concrete Mixer
Stamper

Personil terdiri dari:


o
o
o
o
o
o
o
o

Kepala Proyek
Site Manager
Quality Control
Koordinator HSE
Logistik
Surveyor
Operator-operator alat berat
Tenaga harian

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

13

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang
digunakan harus memiliki perlengkapan yang memadai.
Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan
yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah
digunakan sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain
sebaginya kembali ke kondisi awal.
2. Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan
lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu
pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan bantuan
alat berat excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan ini
dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru
diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat
pembuangan sampah akhir. Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama
proyek, papan nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan
mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai
proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll. Setelah pekerjaan
pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan pengukuran lokasi.
Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench
Mark). Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran
ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai
dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang 1m
yang ditancapkan kedalam tanah.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

14

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Gambar 2.3 Pengukuran dan penempatan titik-titik bore pile


3. Pekerjaan Pemasangan Bouplank
Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran
dilakukan. Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak
Proyek, Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan. Bowplank
terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang
tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank
secara rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku),
sedangkan untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap
titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran
pada papan bouwplank agar mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank
dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok
patok yang terlebih dahulu ditancapkan kedalam tanah.
Gambar 2.4 Contoh pelaksanaan Pekerjaan Bouplank

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

15

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

4. Pembuatan Direksi Keet


Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor ukuran
5x10m, Ruang rapat Ukuran 4x4m, gudang ukuran 6 x 10m, barak pekerja ukuran
3x10m (2 Lantai), rumah genset, serta Toilet. Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat
didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time schedule, struktur organisasi
proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan
harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai
sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja. Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal
sementara tenaga kerja selama proyek berlansung. Gudang penyimpanan bahan ini
dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan
tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung
dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus kuat
dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah. Letak direksi keet dibuat pada
tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material
yang akan digunakan.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

16

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Gambar 2.5 Gambar direksi kit dan gudang material di lokasi proyek
5. Pembuatan Papan Nama Proyek dan Atribut Pendukung
Papan nama proyek dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan
nama proyek ini dibuat dari tripleks dengan ditopang kayu usuk.

Informasi yang

ditampilkan antara lain nama proyek, tahun anggaran, tanggal kontrak, nilai kontrak,
waktu pelaksanaan, waktu pemeliharaan, kontraktor pelaksana, dan konsultan pengawas.
Papan nama proyek dipasang pada lokasi yang mudah dilihat oleh masyarakat serta tidak
mengganggu lalu lintas. Pembuatan spanduk atau banner peringatan kerja juga dilakukan
guna memberi informasi bagi masyarakat sekitar.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

17

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Gambar 2.6 Papan nama proyek dan properti pendukung


6. Pembuatan Jalan Kerja Proyek.
Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas kendaraan yang masuk ke
dalam lokasi proyek, sehingga pengangukatan material dapat berjalan lancar. Jalan
tersebut terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan
permukaan jalan kering maka dapat dilakukan pennyiraman dengan menggunakan water
tanker. Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan pekerjaan Direksi Keet. Selain
Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap orang dilokasi
proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang berada di dalam lokasi proyek
harus selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasi mematuhi peraturan K3 yang
ada di lokasi.
7. Penyediaan Air dan Listrik Kerja
Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan menyuplai dari luar. Air
harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia
lainnya yang merusak. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan
Konsultan Pengawas. Air digunakan untuk kebutuhan pekerjaan pengecoran, serta
perawatan beton (curing).

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

18

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Instalasi listrik sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan proyek, sebagai


penerangan lokasi baik dalam ruang direksi maupun di lokasi pekerjaan di malam hari
serta peralatan lain yang menggunakan listrik. Pada proyek ini sumber listrik yang
digunakan adalah Genset. Ketersediaan listrik sangat diperlukan untuk lampu
penerangan, dispenser, peralatan kantor seperti printer, computer, penggunaan alat bantu
di lapangan seperti alat potong besi. Dalam hal ini penempatan masing-masing alat juga
diperhitungkan, sehingga untuk kebutuhan kabel listrik baik ukuran dan panjang yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Gambar 2.7 Penyediaan dan penampung air kerja

2.4.2. PEKERJAAN STUKTUR


1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi
Setelah pekerjaan pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai dilakukan,
hal yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah
pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi plat. Pengalian dilakukan sesuai
dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat persetujuan dari pengawas.
Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak yang lebih besar dari lebar
pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan pemasangannya, penopangan dan
lain-lain. Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana. Tanah hasil galian
ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena tanah tersebut akan
dipakai kembali.
2. Pekerjaan Lantai Kerja
Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerja
dengan campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran beton diletakkan, dasar
tanah diratakan terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai
kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi Plat Setempat.
Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

19

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

3. Pekerjaan Urugan Pasir


Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian
dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk
menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir
dipadatkan perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan
gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 7 cm.
4. Pekerjaan Urugan Tanah
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras.
Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi.
Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau
menggunakan alat stamper. Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan
lantai. Bagian lantai yang perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug
yang dipakai dapat berasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan.
Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan
kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
5. Pekerjaan Pondasi
Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi
tiang pancang dan Pondasi Plat Setempat, yang mana metode pelaksanaan kedua
pondasi tersebut berbeda. Pondasi Plat Setempat dipakai pada bangunan Pos Jaga,
Pagar dan Bangunan Utama, sedangkan Pondasi Tiang Pancang Digunakan pada
Gudang, bangunan Utama dan Pagar Luar. Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Tiang
Bor Pile yaitu :
a) Pondasi Tiang Bor Pile
Bor pile dikerjakan dengan cara tanah di bor atau di buatkan lubang terlebih
dahulu lalu dimasukan besi tulangan yang sudah di install, kemudian dimasukan
adukan beton atau pengecoran setempat.
Pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut :
Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk mendapatkan titiktitik yang akan dipancang dan sesuai dengan gambar kerja. Setelah didapatkan
titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya diatur posisi untuk pengeboran
dengan system dry driling : Tanah dikikis dengan menggunakan mata bor cross

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

20

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

bit. Pengikisan tanah dibantu dengan tiupan air lewat lubang stang bor yang
dihasilkan pompa sentrifugal 3. Hal ini menyebabkan tanah yang terkikis
terdorong keluar dari lubang bor. Setelah mencapai kedalaman rencana,
pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi beban
penekanan dihentikan dan air sirkulas tetap berlangsung terus sampai cutting
atau seirpihan tanah betul-betul terangkat seluruhnya. Selama pembersihan ini
berlangsung, besi tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan di dekat lubang bor.
Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya
lubang bor diharapkan pengecoran akan baik hasilnya.
Setelah pekerjaan pengeboran selesai dimasukkan besi tulangan yang sudah di
install
Pengecoran adalah tahap terakhir dalam pekerjaan jasa bor pile, pengecoran
menggunakan pipa tremie sebagai pengantar cor agar tidak bercampur dengan
lumpur serta hasil beton yang berkualitas yaitu dengan cara pipa tremie
dimasukan hingga dasar lobang bor, saat pengecoran berlansung pipa tremie
bergerak naik dan turun perlahan, hal ini bertujuan agar air lumpur terdorong
keatas permukaan oleh adonan beton.

GGambar 2.8 Proses Pelaksanaan bore pile


b) Pondasi Plat Setempat
Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu beton K-250. Hal pertama dilakukan
yaitu merakit tulangan dan bekisting pondasi sesuai dengan gambar kerja. Perakitan
dan pembuatan mal ini dapat dilakukan bersamaan dengan pengalian tanah pondasi.
Setelah itu bekisting diletakkan diatas lantai kerja dan besi tulangan dimasukkan ke
dalam bekisting. Sebelum besi tulangan diletakkan di dalam bekisting, diatas lantai
kerja di berikan beton tahu dengan mutu beton yang sama. Beton tahu ini berfungsi

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

21

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

agar kedudukan tulangan pas berada di tengah dan memberikan ruang untuk selimut
beton yang cukup. Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran beton
dapat dituang. Ketinggian curahan harus diperhatikan agar seluruh rongga dapat
tertutupi oleh material. Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton harus
sesuai dengan job mix design yang ada. Bebas dari material organik, debu dan telah
mendapat persetujuan dari pengawas.
6. Pekerjaan Cor Balok Sloof
Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap
selesai dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan
Pondasi Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai
dengan shop drawing. Setelah itu barulah campuran beton dituangkan, campuran
beton yang digunakan sama dengan campuran beton Pondasi yaitu mutu beton K250. Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan
nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini
perlu adanya persetujuan dari pengawas.
7. Pekerjaan Cor Beton Kolom
Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi
yang digunakan yaitu besi D13, D16 sebagai tulangan utama dan besi 8
sebagai sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop
drawing.
Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat
dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol
kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi
kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan
pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking
(Beton tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan, posisi penempatan water stop.
Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas

saat pengecoran. Pada saat

berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil


sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

22

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan


pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
Kegiatan Curing (perawatan)
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan
basah.

11

22

33

44

Gambar 2.9 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom


8. Pekerjaan Cor Beton Balok & Ring Balok
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja
dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini
berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya
(tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm.
Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan
Pelat lantai. Dalam proyek ini tulangan yang digunakan yaitu besi 16 & 13 sebagai
tulangan utama dan besi 8 sebagai sengkang (begel).
9. Pekerjaan Cor Beton Plat Lantai
Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.
Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai
bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

23

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran tersebut maka
bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah
yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan
mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini
dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi
tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok
dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai.
Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.
Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi
perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran.
Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukan pada
beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak
lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan waterpass dan diukur pada
level sesuai gambar desain.
Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan
pada pekerjaan kolom.
Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan
Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan
pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete
Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan
campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar
karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan lantai.
Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari
setelah dilakukan pengecoran.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

24

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Hose Concrete Pump


Pengecoran
Pas. Bekisting Pas.
plat Besi beton
Pas. Horrybeam
Pas. Bekisting balok

Gambar 2.10 Proses Pelaksanaan Pekerjaan Balok & Pelat Lantai


2.4.3.

PEKERJAAN ARSITEKTURAL

A. Pekerjaan Dinding
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera
dimulai. Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu di rendam
di dalam air sebentar. Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :
Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang terdapat pada
gambar kerja dan spesifikasi teknis.
Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.
Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang
Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

25

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru dipasang.
Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan.
Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini
bertujuan untuk melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan, pacul,
dan cetok.

B. Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat juga
dilakukan sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran
yaitu :
Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk
menghilangkan sampah-sampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses
pengacian dengan menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga halus.
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang digunakan
pada pekerjaan dinding.

C. Pekerjaan Lantai
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai,
pekerjaan Plint Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan
keramik dinding kamar mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius. Proses pelaksanaan
Pekerjaan Lantai yaitu :

Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.

Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah. Campuran


beton yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

26

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan pengawas. Setelah
beton mengeras barulah dapat dipasang keramik.

Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.

Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih dahulu.

Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik lainnya.

Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan

Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik.

Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.

Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan cara sedikit
memukul keramik agar tepat menempel.

D. Pekerjaan Kusen Pintu Dan Jendela


Kusen Pintu dan Jendela menggunakan bahan UPVC, pemasangan kusen pintu
dilakukan setelah pengecatan, sewaktu pemasangan bata harap di perhatikan besaran
lubang pintu dan jendela, atau Sedangkan untuk pemasangan pintu dan jendela dapat
dilakukan kemudian, atau ketika pekerjaan lantai selesai dilakukan namun tetap
memperhatikan gambar detail yang ada pada shop drawing. Bersamaan dengan
pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesoris dari pintu dan jendela seperti,
kunci tanam, handle jendela, handle pintu.

E. Pekerjaan Plafond
Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu plafond gypsum dan
plafond beton ekspose. Plafond gypsum digunakan pada bangunan Pos jaga, Gedung
kantor, dan storage. Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi hollow.
Sedangkan untuk plafond beton ekspose digunakan pada bangunan Mekanikal &
Elektrikal. Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop
Drawing). Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan dengan
pemasangan rangka atap baja ringan.
Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu.
Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki roda
supaya tidak merusak keramik.
Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

27

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.


Sedangkan untuk plafond beton ekspose, dilakukan oleh orang yang mengerti akan
pekerjaan tersebut. Pekerjaan ini bertujuan mempercantik tampilan dari beton , dengan
menggunakan bahan semen portlang dan pasir pasang.

F. Pekerjaan Pengecatan
Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan pekerjaan pengecatan
dengan cat air dengan terlebih dahulu membersihkan permukaan dari kotoran-kotoran,
dinding-dinding diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum dicat dengan cat air
dilakukan pengecatan dengan cat dasar. Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri,
lisplank, Kozen kayu dan Pintu panel dilakukan pengecatan dengan cat minyak, sebelum
dicat permukaan bahan -bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi alkali
kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak. Untuk
bahan-bahan dari Besi seperti : railing tangga, penutup besi, pagar, dan lain sebagainy.
sebelum dicat permukaan bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi
minayk cat kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat
minyak. Jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan pengecatan disesuaikan dengan
spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

G. Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih
dan air kotor, pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor Drain,Kloset, dan lain
sebagainya. Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan
pengawas.

2.4.4. Pekerjaan Elektrikal & Mekanikal


Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contoh-contoh
material, tipe dan juga merek yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan.
Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi terdekat
dengan area pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan kerusakan material
menyebabkan benturan perangkat keras, sedangkan material lain disimpan di gudang
tertutup.
Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS dan spesifikasi
teknis pekerjaan elektrikal dan mekanikal.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

28

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan dan


membutuhkan kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang
berkompeten di bidangnya.
Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm dilakukan sebelum
plesteran dan dinding dan pemasangan plafond.
Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai
penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi titik api dan
instalasi stop kontak dan saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan
spesifikasi teknis dan gambar-gambar rencana.

2.4.5

Pekerjaan Atap
Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung Kantor dan Gudang memakai rangka
atap yang terdiri dari baja Ringan yang dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan
kolomkolom selesai dikerjakan, rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh
dan rapi, agar atap penutupnya dapat dipasang dengan baik dan sempurna, dimensi
rangka baja dan penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar
rencana.
Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35 mm dan atap
spandek, setelah itu dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama dengan
atap penutup, kemudian talang jurai dari genteng metal juga dipasang, ukuran dimensi
disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana. Pada proyek ini juga
digunakan canopy atap grill aluminium dan canopy kaca mika, dimana pemasangan
material tersebut dilakukan oleh orang yang berpengalaman dalam mengerjakannya.

2.4.6

Pekerjaan Sarana Luar Bangunan


Pekerjaan sarana luar yang dilakukan meliputi pekerjaan taman, pembuatan
jalan lingkungan, pembuatan saluran drainase lingkungan kantor, serta pembuatan pagar
keliling. Pekerjaan ini dibagi ke beberapa kelompok dalam pengerjaannya sehingga di
dapat hasil yang baik.
Pekerjaan Saluran Drainase
Saluran drainase terbuat dari beton berbentuk U. Pada awalnya tanah digali dengan
kedalam yang sesuai spesifikasi. Kemudian diberikan urugan pasir dan dipadatkan
setiap lapisnya. Lantai kerja diletakkan diatas urugan pasir dengan mutu beton K-175.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

29

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Saluran beton U ditch diletakkan diatas lantai kerja, jika panjang saluran tidak cukup
maka disambung dengan mengunakan campuran semen dan pasir. Bagian atas saluran
diberikan Grill penutup dari besi untuk mengurangi resiko orang atau sesuatu jatuh ke
dalamnya.
Pembuatan Jalan Lingkungan
Ada tiga jenis perkerasan yang digunakan untuk pembuatan jalan disekitar lingkungan
kantor yaitu Perkerasan jalan lentur, perkerasan beton, dan perkerasan dengan
menggunakan conblok. Dalam pelaksanaannya pada mulanya tanah diratakan dan
dipadatkan. Jika belum didapatkan kepadatan tanah yang diinginkan maka tanah urug
didatangkan dari luar dan kembali diratakan, dipadatkan dan mulai dibentuk
permukaan badan jalan. Untuk perkerasan lentur setelah tanah dipadatkan, material
base lalu dihamparkan dan dipadatkan sampai didapatkan kepadatan dan ketebalan
yang sesuai spesifikasi. Pasir urug didatangkan dan dipadatkan diatas lapisan
permukaan base. Setelah padat permukaan lapisan tersebut disiram dengan campuran
aspal dan kerosin dengan perbandingan 70:30 (Tack Coat). Campuran hotmix pun
dapat langsung dihamparkan diatas permukaan badan jalan yang sudah diberi lapisan
tack Coat kemudian dipadatkan. Dalam pekerjaan ini Penghamparan material
menggunakan alat Motor Grader, penghamparan aspal menggunakan asphalt sprayer,
pemadatan material menggunakan alat tandem roller, dan alat-alat bantu lainnya.
Untuk perkerasan beton, setelah tanah diratakan,dipadatkan dan dibentuk sesuai
spesifikasi bekisting beton dapat langsung dipasang, tulangan yang sudah difabrikasi
diletakkan ke dalam bekisting. Sebelum tulangan diletakkan permukaan tanah
diberikan beton tahu (Beton Decking) untuk menjaga posisi tulangan tepat di tengah
dan memperoleh tebal selimut beton yang sesuai dengan spesifikasi. Setelah bekisting
dan tulangan terpasang, campuran beton dapat dituangkan, dan dipadatkan
menggunakan vibrator. Sehari setelah beton mengeras perlu dilakukan perawatan
terhadap beton dengan cara ditutupi dengan goni basah atau disirami air.
Untuk Perkerasan dengan Conblok, setelah tanah dipadatkan, conblok disusun dengan
rapi diatas permukaan tanah. Penyusunan harus memperhatikan sudut-sudut dari
pertemuan conblok, agar saling bertemu. Urugan pasir diletakkan diatas conblok,
kemudian diratakan sehingga mengisi setiap bagian yang kosong dari pertemuan sisisisi conblok.
Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

30

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Pembuatan Pagar Keliling


Pagar keliling menggunakan pondasi strauss pile dan plat setempat. Proses
pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan bangunan struktur lainnya.
Dimulai dari pembuatan pondasi, dilanjutkan dengan pembuatan balok sloof dan
kolom serta balok. Setelah struktur selesai, maka pekerjaan dinding pagar dapat
dilakukan

Pembuatan Taman (Land Scape)


Landscape dalam proyek ini meliputi pembuatan landscape pada median jalan dan
taman di sekitar lingkungan gedung kantor. Penanaman pohon dilakukan pada titik
yang telah ditentukan dengan jenis yang sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Pada
bagian tengah jalan dipasang kansten dan dibuat penghijauan untuk mengisinya.
Dihiasi dengan tanaman-tanaman kecil dan beberapa pohon. Disekitar area gedung
juga diletakkan beberapa jenis tanaman dalam pot sehingga memberikan efek sejuk
pada setiap orang.

2.4.7

Serah Terima Pertama Dan Masa Pemeliharaan


Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan semua (100%) akan diajukan
permohonan untuk diadakan pemeriksaan terhadap pekerjaan, setelah dinyatakan
pekerjaan yang dilakukan bagus dan cukup akan dilakukan permohonan serah terima
pertama (I). Setelah diadakan serah terima pertama barulah masa pemeliharaan dapat
dilaksanakan. Selama masa pemeliharaan 100 hari kalender pekerjaan jika terdapat
kerusakan pada bangunan maka akan dipertanggung jawabkan.

2.5 PEKERJAAN BETON


2.5.1. Lingkup Pekerjaan
a. Beton bertulang untuk pondasi bor pile
b. Beton bertulang untuk pondasi pile cap
c. Beton bertulang untuk sloof k-250
d. Beton bertulang untuk kolom k-250

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

31

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

e. Beton bertulang untuk plat lantai 2 k-250


f.

Beton bertulang untuk balok k-250

g. Beton bertulang untuk ring balok dan kanopi k-250


2.5.2

Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah ditentukan dalam pasal
beton bertulang yang disyaratkan dalam PBI71.
1. Beton
Bahan yang digunakan, pada dasarnya semua jenis bahan yang digunakan dalam
pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan diantaranya :

PC/semen : digunakan Portland Cement Jenis I Merk Setara Bosowa atau


Tonasa yang memenuhi ketentuan NI-8 tahun 1975 dan memenuhi S-400
menurut Standar Cement Portland yang digariskan oleh Asosiasi Semen

Indonesia (NI 8 tahun 1972).


Semen yang telah mengeras sebagian / seluruhnya,tidak diperkenankan untuk

digunakan.
Tempat penyimpanan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga semen

bebas dari kelembapan.


Pasir Beton harus terdiri dari pasir dengan butir-butir yang bersih dan bebas
dari bahan - bahan organis,Lumpur dan lain sebagainya,serta memenuhi

komposisi butir dan kekerasan seperti yang tercantum dalam NI - 2 PBI 1971.
Koral yang digunakan harus bersih dan bermutu baik serta mempunyai gradasi
dan kekerasan sesuai persyaratan yang tercantum dalam NI-2 PBI 1971 ,koral

yang digunakan ukuran 2/3 cm


Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak ,asam,garam alkalis serta bahan-bahan organis/bahan lain yang dapat

merusak beton.
2. Baja Tulangan
-

Baja tulangan yang dipakai harus dari mutu U-32 untuk baja diameter lebih
besar atau sama dengan 12 dan U-24 untuk baja diameter lebih kecil 12, kecuali
untuk diameter 16 keatas harus menggunakan U-32 (ulir) sesuai dengan PBI
1971, JIS SR 24 British Standard No 785 atau ASTM Designation A-15. dan
harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

32

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Konsultan Pengawas berhak meminta kepada kontraktor,surat keterangan


tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang disediakan
untuk persetujuan konsultan pengawas sesuai dengan persyaratan mutu untuk
setiap bagian konstruksi seperti tercantum dalam gambar rencana

Baja tulangan Beton harus bersih dari lapisan minyak/lemak dan bebas dari
cacat-cacat seperti serpih-serpih,karat dan zat kimia lainnya yang dapat
mengurangi/merusak daya lekat antara baja tulangan dengan beton.

Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan tidak
diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran.diameter besi ulir adalah
diameter dalam.

Ukuran baja tulangan tersebut harus sesuai dalam Gambar Kerja, penggantian
dengan diameter lain harus dengan persetujuan tertulis dari Direksi. Segala biaya
yang diakibatkan oleh penggantian tulangan terhadap yang digambar sejauh
bukan kesalahan Gambar Kerja adalah tanggung jawab Kontraktor.

Semua baja tulangan harus disimpan pada tempat yang bebas lembab,
disesuaikan diameter serta asal pembelian. Semua baja tulangan harus dilindungi
terhadap semua macam kotoran dan lemak serta sejauh mungkin dilindungi
terhadap karat.

Mutu baja/besi beton adalah jenis besi/baja yang digunakan jenis besi/baja lunak
dengan mutu U-24 (tegangan leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2) dengan
profil polos pada gambar rencana dinotasikan dengan . Daya lekat baja tulangan
harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak, karat lepas dan bahan lainnya.

Pembengkokan, Penyambungan dan pengangkeran besi tulangan harus sesuai


dengan PBI 1971

3. Bahan Campuran Tambahan (Additives)


-

Pemakaian bahan tambahan kimiawi (Concrete admixture / Additives) kecuali


yang disebut tegas dalam Gambar Kerja atau RKS harus seijin tertulis dari
Konsultan Pengawas/Direksi.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

33

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Bahan tambahan yang mempercepat pengerasan awal (initial set) tidak boleh
dipakai. Sedangkan untuk beton kedap air di bawah tanah (hydrostatic pressure)
tidak boleh bahan kedap air yang mengandung garam stearate.

Bahan campuran tambahan beton harus sesuai dengan iklim tropis dan
memenuhi AS 1978 & ASTM C 494 Type B dan Type D sekaligus sebagai
pengurang air adukan dan penunda pengerasan awal.

Semua Admixture yang akan digunakan, ditentukan berdasarkan hasil pekerjaan


benda uji / contoh-contoh yang dibuat dan telah mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas / Direksi.

Untuk penyambungan kembali akibat terhentinya suatu pengecoran beton


dipakai bahan perekat CALBOND sebelum dicor dengan beton baru, serta
permukaannya harus dikasarkan. Jumlah pemakaian untuk 1 m2 adalah 0,3 liter
calbond dicampur dengan larutan semen/PC sekitar 25% nya dengan cara
ditaburkan.

4. Bekisting
-

Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm atau papan borneo tenal minimal 2
cm dengan rangka penguat penyokong dan penyangga dibuat dari kayu borneo
5/7, 5/10 secukupnya, sehingga mampu mendapatkan kekuatan dan kekakuan
mendukung beton sampai selesai proses ikatan beton. Untuk kolom struktur
dipakai papan borneo tebal 3/20.

Steger cetakan / Bekisting dipakai kayu borneo dengan ukuran minimum 5/10
cm atau pipa besi (scaffolding). Tidak diperkenankan memakai bamboo.

Khusus cetakan bekisting untuk beton pracetak harus dibuat lebih kokoh dan
lebih kaku, permukaan panel lurus, halus sehingga menghasilkan bidang yang
rata dan halus.

5. Pasir Beton
Pasir beton yang digunakan adalah pasir beton dari quarry setempat, harus berupa
butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan sejenisnya
serta memenuhi komposisi butir serta kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang
tercantum dalam PBI 1971.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

34

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

6. Kerikil
Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi
dan kekerasan sesuai yang disyaratkan dalam PBI 1971.
7. Air
Harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan
organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja tulangan.

8. Tahu Beton
Dimensi tahu beton adalah diameter 5 cm dan tebal 10 cm terbuat dari campuran
1PC : 5Pasir.

Gambar 2.11 Pembuatan tahu beton


9. Mutu beton
Mutu beton yang digunakan untuk elemen bangunan non struktur (sloof praktis,
kolom praktis dan Ring Balok Praktis) dipasang beton dengan mutu berdasarkan
komposisi campuran perbandingan volume 1PC : 2 Psr : 3Krl.
10. Adukan Beton
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2.5.3

Persyaratan Pelaksanaan
a. Pengecoran
- Sebelum pelaksaaan pengecoran dimulai kontraktor wajib menunjukkan
perhitungan dimensi kotak takar untuk pasir dan krikil/batu pecah. Kotak takar
dibuat setelah perhitungan dimensi kotak takar disetujui oleh konsutan

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

35

Januario J. Djami Bara ( 1206012041 )

Laporan Kerja Praktek

Pengawas. Kotak takar dibuat dari papan yang kuat dan mudah diangkat ke
-

beton molen.
Sebelum pengecoran dilaksanakan Pihak Kontraktor bersama-sama dengan
Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan melakukan pengecekan terakhir atas
begisting, tulangan, pipa-pipa dan sebagainya yang terpasang untuk memastikan

bahwa sudah benar sesuai gambar rencana.


Pengecoran dapat dilakukan apabila begisting, besi tulangan, pipa-pipa dan

sebagainya disetujui oleh konsultan pengawas


Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis Konsultan

pengawas.
Apabila pengecoran beton harus dihentikan, maka tempat penghentiannya harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.

b. Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelembaban untuk
paling sedikit 28 (dua puluh delapan) hari.

Pembangunan Gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga ( Lanjutan )

36

Anda mungkin juga menyukai