Anda di halaman 1dari 9

I.

II.

JUDUL

Topik

: Sterilisasi Dan Bahan Serta Cara Penggunaan

Praktikum Ke
Tanggal

Autoklaf
: II (Dua)
: 30 September 2016

PENDAHULUAN
Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan
atau benda dari

semua

bentuk

kehidupan. Pembiakan

mikroorganisme dalam laboratorium memerlukan media yang berisi


zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi organisme.
Mediah

berfungsi

untuk

menumbuhkan

mikroba,isolasi,memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat biologi


dan

perhitungan

jumlah mikroba. Dimana dalam proses

pembuatannya harus di sterilisasi dan menerapkan metode esp tis


untuk menghindari kontaminasi pada media (Pelczar, 2006).
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi)

menggunakan

suatu

saringan yang berpori sangat kecil (0.22mikron atau 0.45


mikrob) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut.
Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misal nya larutan enzim dan antibiotik.
2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan &
penyinaran.
Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat
pada

api secara langsung, contoh alat : jarum

inokulum, pinset, batang L, dll.


b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira
60-180C. Sterilisasi panas kering cocok untuk
alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer,
tabung reaksi dll.
c. Uap air panas:

konsep

ini

mirip

dengan

mengukus. Bahan yang mengandung air lebih

tepat

menggungakan

metode

ini supaya tidak

terjadi dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf
Penyinaran dengan UV Sinar Ultra Violet juga
dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya
untuk membunuh mikroba yang menempel pada
permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari
lampu UV
3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa
desinfektan antara lain alkohol.
Sterilisasi yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sterilisasi
basah yang dilakukan di dalam aoutoklaf (pada hakikatnya autoklof
adalah panci bertekanan/pressuram cooker berukuran besar) atau
sterilisasi uap yang mudah diangkat (porteble) dengan menggunakan
uap air jenuh bertekanan padasuhu 121oC selama 15 menit. Karena
naiknya titik didih air menjadi 121oC itu disebabkan oleh tekanan
1atmosfer (atm) pada kegiatan permukaan laut, maka daur sterilisasi
sering juga dinyatakan sebagai 1 atm selama 15 menit. Namun
pernyataan ini hanya berlaku pada tempat-tempat yang lebih tinggi
diperlukan tekanan lebih besar untuk mencapai suhu 121 oC. Jadi lebih
baik dinyatakan pada suhu 121oC selama 15 menit. Sterilisasi basah
dapat digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat
ditembus uap air dan tidak rusak bila dipanaskan dengan suhu yang
berkisar antara 100 oC-121oC.
Bahan-bahan yang bisa dengan cara ini antara lain, medium biakan
umum, air suling, peraalatan laboratorium, biakan yang akan dibuang,
medium tercemar, dan bahan-bahan dari karet. Ada 4 hal yang harus
diperhatikan dalam melakukan sterilisasi basah :
1. Sterilisasi bergantung pada uap, karena itu udara harus betulbetul dikosongkan dari ruang sterilisator

2. Semua bagian bahan yang disterilkan harus terkena uap, karena


itu meletakkan tabung dan labu kosong dalam posisi tidur agar
udara tidak terperangkap didasarnya
3. bahan-bahan yang berpori atau yang berbentuk cair harus
permeabel terhadap uap
4. suhu sebagaimana yang terukur oleh termometer harus
mencapai 121oC dan dipertahankan setinggi itu selama 15
menit. Setelah selesai proses sterilisasi, alat-alat akan siap
digunakan untuk dituangi medium
III.

TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa memahami cara sterilisasi alat
dan bagaimana autoklaf

IV.

ALAT
No
1
2
3
4

V.

Jumlah
3 buah
3 buah
1 buah
1 buah

BAHAN
No
1
2
3
4
5

VI.

Nama Alat
Tabung Reaksi
Cawan Petri
Autoklaf
Gelas Beker

Nama Bahan
Kapas
Alumunium foil
Kertas sampul warna coklat
Kertas label
Tissu

Jumlah
3 buah
3 buah
1 buah
1 buah
Secukupnya

CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membersihkan 3 cawan petri dengan air sampai bersih lalu dilap
dengan tisu
3. Membungkus cawan petri dengan kertas coklat sampai tidak ada
udara yang masuk
4. Memberi label nama kelompok pada cawan petri yang sudah
dibungkus dengan kertas coklat

5. Membersihkan 3 tabung reaksi dengan air sampai bersih lalu dilap


dengan tisu
6. Menutup ujung tabung reaksi yang terbuka dengan kapas hingga
tidak ada udara yang masuk
7. Melapisi tabung reaksi yang tertutupi dengan kapas tadi dengan
alumunium foil hingga rapat sehingga tidak ada udara yang masuk
8. Memberi label nama kelompok pada ketiga tabung reaksi
9. Menyusun tabung reaksi didalam gelas beker
10. Memasukkan cawan petri yang sudah dibungkus dengan kertas
coklat dan tabung reaksi yang ada didalam gelas beker kedalam
autoklaf
11. Cawan petri dan tabung reaksi yang sudah dimasukkan kedalam
autoklaf disusun rapi
12. Mengisi autoklaf dengan air sampai elemen pemanas terendam air
13. Menutup autoklaf dengan rapat, pastikan semua baut terpasang
14. Menutup pengatur katup pengaman agar udara tidak keluar
15. Mencolok kabel autoklaf pada saklar
16. Menyalakan autoklaf, lalu tunggu hingga 1 jam
17. Mematikan outoklaf setelah 1 jam
18. Membuka tutup autoklaf setelah suhu dan tekanan turun
19. Membuka tutup autoklaf dengan cara mengendurkan bautnya
kemudian tutup tutup diputar dan diangkat
20. Mengeluarkan cawan petri dan tabung reaksi yang telah
disterilkan, kudian ddidinginkan
VII.

HASIL PENGAMATAN
N

Gambar hasil pengamatan

o
1

Cawan petri

Tabung reaksi

Keterangan
1

1. Cawan petri

1. Alumunium foil dan


kapas
2. Tabung reaksi

Autoklaf

1. Penutup autoklaf
2. Badan Autoklaf
3. Tombol On Off

1
2

VIII.

PEMBAHASAN
Yang dimaksud sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses
untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau didalam
suatu benda (Hadioetomo, 1993).
Sterilisasi alatalat laboratorium untuk pengamatan mikroba
sebelum digunakan adalah penting, cara yang salah satu yang dapat
digunakan adalah autoklaf. Autoklaf adalah cara sterilisasi dengan
menggunakan uap bertekanan panas. Autoklaf merupakan sebuah alat
yang terdiri atas suatu bejana yang tahan terhadap tekanan tinggi yang
dilengkapi manometer (barometer), termometer dan klab bahaya.
Prinsip kerja alat ini sama dengan prinsip kerja kukusan hanya saja
memiliki tekanan sehingga menghasilkan panas yang lebih tinggi.
Ketika ingin menggunakan autoklaf, harus diisi dengan air sampai
batas rang atau dasar yang berlubang-lubang tempat meletakkan alat.

Alat-alat yang ingin disterilkan harus terlebih dahulu dibungkus


dengan alumunium foil dan bagian mulutnya ditutup dengan kapas.
Hal ini dilakukn untuk menghindari terbentuknya uap air didinding
dan didalam alat-alat yang dipanaskan. Alat-alat yang ingin dipanaskan
kemudian dimasukkan kedalam autoklaf, selanjutnya tutup dipasang
hingga pas. Kran pengatur tempat keluar air dibiarkan terbuka sampai
uap air saja dan semu udara terdesak keluar dengan demikian didalam
bejana hanya terdapat tekann uap air saja. Besarnya tekanan yang
digunakan tergantung pada jenis bahan atau alat yang disterilisasi.
Suhu yang digunakan pada autoklaf 121oC hal ini sesuai dengan
literatur yang menyatakan Pemanasan basah adalah sterilisasi panas
yang digunakan bersama-sama dengan uap air. Pemanasan basah
biasanya dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator uap yang mudah
diangkat dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu
121oC selama 15 menit (Hadioetomo, 1985).
Dalam pratikum ini kita telah mengenal beberapa alat mikroba
yang dimana alatalat tersebut mempunyai peranan masingmasing.
Seperti cawan yang dapat kita gunakan untuk peletakan media. Tabung
reaksi yang berguna untuk meletakkan agar miring, dan untuk
meletakan tabung ini kita bisa menggunakan rak tabung reaksi.
Dalam sterilisasi yang menggunakan autoklaf kita menggunakan suhu
121C, ini dikarenakan pada suhu ini mikroorganisme sudah mati.
Pada sterilisasi alat dibutuhkan waktu 1 jam. Dalam percobaan ini
mungkin saja teradi faktor kesalahan, contohnya seperti pada saat
pembukusan cawan petri mungkin saja akan salah pembukusan dan
terbaliknya cawan petri.
Ada 4 hal utama yang harus diingat bila melakukan sterilisasi
basah,yaitu :
a. Sterilisasi bergantung pada uap, karena itu udara harus
dikosongkan betul-betul dari ruang autoklaf (sterilisator).
b. Semua bagian bahan yang disterilkan harus terkenah iuap,
karena itu tabung dan labu kosong harus diletakan dalam
posisi tidur agar udara tidak terperangkap di dasarnya.

c. Bahan-bahan yang berpori atau berbentuk cairan harus


permeable terhadap uap.
d. Suhu sebagaimana yang

terukur

oleh

termometerharus

mencapai 121C dan dipertahankansetinggi itu selama 15


menit.
Sterilisasi dapat berjalan baik bilamana seorang praktikan
sebelumnya telah dibekali dengan pengetahuan mengenai pengenal
analat sehingga pada praktikum ini tujuan sterilisasi dapat tercapai dan
peralatan serta bahan yang disterilisasi tersebut tidak rusak dan juga
dapat dengan tepat mengambil keeputusan metode sterilisasi yang akan
dipakai.

IX.

KESIMPULAN
1. Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk
mematikan semua organisme yang terdapat pada atau didalam
suatu benda
2. Sterilisasi sangat

penting

dilakukan

dikarenakan

untuk

menghindari terjadinya kontaminasi terhadap alat maupun bahan


yang akan digunakan untuk praktikum.
3. Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi.
4. Pada praktikum ini menggunakan sterilisasi fisik, dilakukan
dengan pemanasan menggunakan autokalaf
5. Autoklaf merupakan sebuah alat yang terdiri atas suatu bejana
yang tahan terhadap tekanan tinggi yang dilengkapi manometer
(barometer), termometer dan klab bahaya. Prinsip kerja alat ini
sama dengan prinsip kerja kukusan hanya saja memiliki tekanan
sehingga menghasilkan panas yang lebih tinggi.

X.

DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D.1989.Dasar-Dasar Mikrobiologi.Malang:Djambatan
Neneng,

Liswara.2016.Penuntun

Praktikum

Mikrobiologi.Palangkaraya:Universitas Palangkaraya
Nufailah,

Dina.2011.
Sterilisasi
Alat.http://eprints.undip.ac.id/2833/1/Jurnal_Dina_Nufailah.p
df. diakses 20 Oktober 2016

Maulana.2010.Jurnal
Mikrobiologi
.http://bloguriefmaulana210210.blogspot.co.id/2014/09/jurnal-mikrobiologisterilisasi.html. diakses 20 Oktober 2016
Suriantika,Cipto.2014.

Mikrobiologi

Virologi.

https://ciptosuriantika.files.wordpress.com/2014/01/mikrobio
logi-virologi-11.pdf. diakses 20 Oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai