Anda di halaman 1dari 3

Amyottrophic lateral sclerosis (ALS) adalah penyakit neurodegenerative yang ditandai oleh kelemahan otot yang

progresif yang dapat menghasilkan paralisis dan kematian. Banyaknya penyebab dari kematian neuron memberikan
sebuah masalah yang berkembang dalam strategi terapi baru, termasuk terapi sel. Beberapa hipotesis telah
berkembang tentang asal dari ALS, namun tampaknya melibatkan sistem imun. Pendekatan transplantasi sel pada
ALS untuk menghasilkan suasana neuroprotektif terhadap motor neuron yang telah berdegenerasi dengan sel
transplantasi nonneuronal, dibandingkan dengan mengganti motor neuron yang hilang.
Diantara beberapa pendekatan terapi sel yang dilakukan pada penyakit motor neuron pada binatang, pemberian
injeksi secara sel monnonuklear secara sistemik telah terbukti untuk menghasilkan peningkatan jangka hidup dari
SODIG93A tikus, model yang sering mengalami ALS, meskipun sedikit sel transplan yang diteruskan pada area
yang rusak.
Bigini menunjukkan bahwa darah tali pusat manusia meningkatkan secara signifikan perkembangan gejala, dan
memperpanjang harapan hidup tikus dengan SODIG93A yang terlokalisasi di ventrikel lateral bahkan sampai 4
bulan pasca pemberian. Meskipun HCb-MNC tidak ditemukan pada spinal cord. Hasil ini memperkuat hipotesis
bahwa keuntungan dari transplantasi sel bukan disebabkan penggantian sel namun lebih berhubungan dengan
produksi dan pelepasan dari factor proteksi sirkularsi. Mereka mengamati pada penelitian ini bahwa HCb-MNc
melepaskan sebuah serial sitokin dan kemokin dengan property anti-inflamatori yang bertanggung jawab pada
perkembangan fungsi pada tikus yang mengalami penyakit motor neuron degeratif. Peneltian ini utamanya berfokus
pada penyakit Parkinson dan Alzheimer dan ALS.
2.2.5 Bone and Cartilage
Prevalensi pada osteoarthritis dan penyakit joint disease akan berkembang kedepannnya, mengarahkan pasar untuk
terapi SC pada tulang dan sendi.. Faktanya awal penggunaan stem sel untuk repair tulang dan sendi telah dilakukan
pada lingkungan kedokteran hewan, terutama injuti pada kuda balap. MSC dewasa dapat berdifferensiasi pada
tulang, ccartilago, tendon, ligament dan otot. Sekarang ini sumber pada penelitian paling banyak pada tulang dan
cartilage adalah sumsum tulang dengan lapisan yang berbeda. Pada tulang memiliki masalah yang lebih kompleks
ketika dibandingkan dengan kartilago, dikarenakan tulang adalah jaringan yang bervaskularisasi dan pembentukan
mineralisasi bone matrix saja tidak cukup untuk menjadikan sebuah jaringan yang fungsional.
Kartilago adalah jaringan mesenkimal yang terdiri dari 1 tipe sel (chondrocyte), extracellular matrix (ECM) dan air.
Chondocyte menggambarkan hanya 1-2% dari volume cartilage. ECM Cartilage terdiri dari kolagen fiber terutama
tipe II mendukung glycoprotein dan proteoglycan yang mana memiliki inti protein yang berhubungan dengan
molekul glycosaminoglycan seperti hyaluronic acid (HA) dan Chondroitin sulfate. Air berperan pada beberapa
biomekanik cartilage dan memberikan nutrisi dan bertukar dengan synovial fluid dan dengan extracellular fluid atau
jaringan lain yg berdekatan. Hyline cartilage berfungsi meminimalkan gesekan. Itu menunjukkan kemampuan yang
bagus untuk menyediakan dan adaptasi terhada kompresi dan distribusi beban di permukaan sendi.
Dikarenakan terbatasnya kemapuan self-healing pada cartilage, repair pada traumatic defect disebabkan oleh
penyakit degenerative joint atau traumatic injuri, yang masih merupakan sebuah tantangan dan terapi terbaru untuk
cartilage repair dikarenakan ketidakcukupan untuk mengembalikan bentuk dan fungsi. Pada persiapan in vitro secara
fungsional telah berkembang menggantikan biocartilage merupakan konsep yang atraktif untuk terapi masa depan
pada kerusakan dan degenerasi cartilage. Saat ini FDA telah menyetujui terapi cellular-based untuk kerusakan
cartilage degan menggunakan chondrocyte.
Pada penggunaannya, sel autolog ditanam dari biopsy dan dikembangkan secara ex vivo untuk mendapatkan jumlah
sel yang lebih banyak untuk transplantasi. Chondrocyte yang dikembangkan secara autolog memiliki resiko yang
lebih rendah terhadap penolakan imun namun memiliki kecenderungan untuk tidak membelah in vitro. Dengan kata
lain pengaruh tenaga mekanik paa fungsi sel in vitro telah di tunjukkan oleh susunan cartilage dan tulang. Pada

produksi cartilage stress mekanik yang dinamis pada chondrocyte dan MSC menaikkan pembelahan dan
meningkatkan produksi matrix.
Banyak penelitian klinis yang telah dilakukan menunjukkan potensial terapi dari MSC yg berasal dari bone marrow,
atau adiposit. Wharton jelly MS memberikan sumber lain yg telah membuktikan sebuah potensi chondrogenic dan
dapat digunakan pada konteks allogenic.
Meskipun terapi MSC menjanjikan, pemahaman yang tidak lengkap terhadap karakter biologi dan fungsi sampai
saat ini menghambat penggunaan MSC pada klinik. Peran dari growth factor, cytokine, reseptor, sinyal
transmembran, dan protein adhesive pada MSC interaksi masih sukar dipahami. Pada sebuah studi efek MSC pada
hewan kambing yang mengalami traumatic osteoarthritis menunjukkan bahwa pemberian sel autolog intraartikular
pada sendi yang memiliki meniscus memberikan hasil yang signifikan pada meniscus dan regenerasi dan
kondroproteksi. Pada percobaan klinis untuk cartilage repair utamanya focus pada osteoarthritis 29 percobaan
dengann auto/alo SC berasal dari bone marrow, umbilical cord, atau jaringan lemak.
2.2.6 Dermatology
Pada mamalia, pembaharuan sel pada permukaan eksternal kulit telh dijamin oleh keratinosit pada basal layer yang
mana membelah secara aktif dan berdiferensiasi menuju sel di stratum corneum. Aktivitas tersebut menandakan
eksistensi dari SC tidak seperti SC pada folikel rambut, the SC pada eidermidis telah menyebar sepanjang dasar
membrane. percobaan terutama pada iskemia kaki pada pasien diabetes.
2.2.7 Pancreas dan Diabetes.
The Cell Graft muncul menjadi alternative terapi pada penyakit pancreas. Usaha yg pertama pada terapi sel dengan
graft pada islet of Langerhans yang telah dipulikasikan lebih dari 10 tahun yang llu. Sumber sel linnya telah
diajkuan untuk terapi sel pancreas dan diabetes pada dewasa atau bayi. MSC, embryonic stem cells, atau bahkan
IPS, dikarenakan potensial berdiferensiasi menjadi sel produksi insulin dan imunomodulatory yg dimiliki.
Dua penelitian dengan pendekatan terapi berbeda akhir akhir ini menginvestigasi pngaruh darah tali pusat dalam
meningkatkan sel beta pancreas. Pada pendekatan pertama, anak anak dengan diabetes dilakukan pemberian infus
dengan darah tali pusat autolog tanpa kemoterapi tidak memberikan efek samping namun tidak bermakna juga pada
situasi lainnya. Semua anak2 masih tergantung pada pemberian insulin. Pada pendekatan yang kedua, pasien dewasa
yang baru terdiagosa diabetes menjalani nonmyeloablastive kemoterapi stelah mendapatkan infus stem sel dari bone
marrow autolog. Perlakuan berbeda pada diabetes tipe 1 atau 2 utmanya dilakukan dengan autolog / alogenic bone
marrow or whartoons jelly.
Pada liver terdiri dari tiga tipe sel yang berbeda yang mana tersusun pada dimensi 3 dimensi struktur, pertumbuhan
dan regenerasi sangat kompleks. Oleh karea itu ide penggunaan SC pada 3 tipe sel untuk repair liver dapat diterima.
Akhir akhir ini studi menunjukkan bahwa MCS ekstrahepatal pada dewasa yang berbeda asalnya telah
menunjukkan kemampuannya untuk mengkspresikan fenotip yang mirip dengan hepatosit setelah berdifferensiasi in
vitro.sel ini yang mana termasuk MSC yang berasal dari sumsum tulang, tali pusat, jaringan lemak telah digunakan
32 percobaan terutama untuk sirosis (setelah hepatitis, peminum alcohol, dan penerima liver transplantation.
2.2.9 Urology and Erectile Dysfunction
Kelompok Atala di USA melakukan uretra transplant pada pasien muda, dipersiapkan in vitro dari sel bladder yang
dipelihara pada sebuah collagen and polyglycol acid matrix.
Akhir ini terapi S untuk disfungsi ereksi telah dipelajari. Transplantasi of SC teah dilakukan dengan injeksi
intracavernosus. Banyak lagi studi menggunakan terapi kombinasidengan suplementasi stem cell dengan protein
angiogenic. pada studi yang berbeda lainnya dilaporkan, membaiknya disfungsi ereksi setelah SC terutama dengan
injeksi intracavernosus.

Potensi utama penggunaannya ada rostatectomy dan postradiotherapy, diabetes yang berhubungan dgn disfungsi
ereksidan Peyronies disease.
2.2.10 Retina
Terapi mata yang berbeda dengan SC (utamanya bone marrow) berhubungan dengan penyakit retna, degenerasi
macula, glaucoma, dan dystrophy herediter.
2.211. Hematology : preparasi terhadap RBC
Produksi in vivo pada rbc data menjadi menarik, akhir akhir ini preparasi RBC telah dilakukan pada in
vitroberdasarkan Cd34+ stem cell. Protokolnya ada 3 tahap: (1) proliferasi dani induksi dari diferensiasi erythoid.
(2) Kultur pada model untuk menghasilkan lingkungan fisiologis dengan sel mesenkim. (3) kultur di stromal sel itu
sendiri tanpa ada growth factor. Dengan protocol ini sel menjalani berbagai fase untuk berdiferensiasi menjadi red
blood ccell.perkembangan industry akan membutuhkan developing suitable bioreactor. Solusi lain adalah memiliki
supply dari produk darah yang permanen dan tanpa batas. Pilihan pertama adalah menggunakan embryonic SC yang
mana berdiferensiasi awalnya CD34+ stemcell, selanjutnya erytrosit. Pendekatan lainnya dengan menggunakan
induce pluripotent SC/IPS.
2.3 Stem Cell and Whole Organ Engineering.
Semua struktur organ seperti liver, ginjal, jantung, atau paru-paru, yang terutama sulit dikarenakan strukturnya yg
kompleks dan heterogenitas dari organ dan tipe sel. Tapi banyak jalan baru dari penelitian difokuskan pada matrix
untuk mendukung recellularization dan sebuah pendekaran yang langsung digunakan..

Anda mungkin juga menyukai