Anda di halaman 1dari 7

PRE PLANNING PENGKAJIAN

PENYAKIT STROKE PADA ORANG DEWASA


Kelompok 1 (A.14.1):
Ali Iksan Adi Saputro
Azkiya Ulki Fadhilla
Bekti Wulandari
Desvita Arifiasti Utami
Endah Sulistyorini
Eva Handayani
Innas Khanifah
Mareta Eka SN
Mustika Suci Susilastuti
Niken Kusumaningrum
Septina Dwi Astutik
Ubaid Hanif Nasrulloh
Yana Aprilina Pratiwi

22020114140109
22020114120067
22020114120038
22020114130079
22020114140132
22020114130071
22020114120037
22020114120042
22020114140123
22020114120019
22020114130077
22020114120016
22020114130128

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
PENDAHULUAN
I.

LATAR BELAKANG

Stroke menurut WHO merupakan gangguan fungsi otak fokal maupun global
dimana gejala berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan
kematian tanpa adanya peyebab lain selain vaskuler. Dewasa ini, jumlah penderita
stroke baik di Indonesia maupun di negara lain menunjukkan peningkatan. Di
Indonesia sendiri, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, stroke merupakan
penyebab kematian utama di Indonesia. Prevalensi stroke tertinggi ada di Sulawesi
Selatan (17,9%) diikuti DIY (16,9%), Sulawesi Tengah (16,6%), diikuti Jawa Timur
sebesar 16 per mil (Riskesdas, 2013).
Tingginya kejadian stroke di kalangan masyarakat harus mendapat perhatian
lebih. Hal tersebut dikarenakan, stroke akan menimbulkan berbagai masalah
termasuk masalah keperawatan. Masalah keperawatan yang dapat timbul akibat
stroke tidak hanya masalah mobilitas fisik tapi juga masalah lain seperti kerusakan
komunikasi hingga gangguan harga diri. Masalah tersebut dapat ditegakkan setelah
dilakukan pengkajian. Pengkajian sendiri merupakan tahap awal proses keperawatan
yang bersifat sistematis dengan tujuan mengumpulkan informasi dan membuat data
dasar klien (Asmadi, 2008). Pengkajian keperawatan pada penderita stroke sendiri
merupakan tahap penting bagi perawat untuk menentukan intervensi apa yang akan
diambil nantinya.
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan berbagai cara antara lain observasi
dapat dilakukan dengan cara observasi visual. Kemudian teknik Wawancara
merupakan pengumpulan data dimana pewawancara, perawat, mendapatkan respon
klien dengan tatap muk sebelum dilakukannya wawancara pewawancara atau
perawat perlu menciptakan hubungan saling percaya terhadap klien dan keluarga
agar dalam proses wawancara memperoleh data yang sebenarnya dan berjalan
dengan lancar. Selanjutnya dengan cara konsultasi dimana seorang spesialis diminta
untuk mengidentifikasi cara-cara pengobatan dan menangani masalah klien. Serta
pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.
Pengakajian dilakukan untuk mendapatkan data berupa informasi tentang
pemahaman klien dan keluarga mengenai konsep penyakit stroke meliputi tanda
gejala yang muncul dan upaya penanganan. Selain itu perawat dapat mengetahui
informasi modifikasi lingkungan rumah klien seperti ventilasi udara, kebersihan
lingkungan, dan penataan ruang. Perawat juga dapat mengetahui hal-hal yang
mendasari masalah yang timbul pada klien dan keluarga baik berupa dari budaya dan
pola makan.

Oleh karena itu makalah ini akan membahas tentang pre planning
mendapatkan data pengkajian status kesehatan klien dan keluarga terutama pada
klien yang mengalami stroke dengan cara wawancara.
II.

TUJUAN
1. UMUM
Mendapatkan data pada klien dan keluarga sehingga dapat merumuskan
masalah keperawatan pada keluarga khususnya pada klien yang menderita
penyakit stroke
2. KHUSUS
1. Untuk mengetahui riwayat dan tahap perkembangan klien keluarga
2. Untuk mengetahui status kesehatan klien dan keluarga
3. Untuk mengetahui sumber pelayanan kesehatan yang digunakan keluarga
4. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien dan keluarga terkait penyakit
5. Untuk mengetahui modifikasi lingkungan klien, dan keluarga.

RENCANA KEGIATAN
I.

TOPIK
Penyakit Stroke

II.

METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan dalam pengkajian ini adalah menggunakan metode
wawancara. Wawancara akan dilakukan kepada klien yang menderita stroke dan
semua anggota keluarga yang mengetahui bagaimana kondisi keseharian klien.

III.

SASARAN DAN TARGET


Klien dan keluarga penderita stroke

IV.

STRATEGI PELAKSANAAN
1. Melakukan kunjungan ke keluarga dengan penderita stroke untuk meminta izin
2.
3.
4.

bahwa akan dilakukan pengkajian


Menjelaskan kepada klien dan keluarga mengenai mekanisme pengkajian
Melakukan pengkajian dengan suasana santai dan tidak memaksa
Menjelaskan hasil pengkajian yang telah dilakukan kepada klien dan keluarga

V.

MEDIA DAN ALAT BANTU


1. Alat tulis
2. Lembar pengkajian
3. Perekam

VI.

SETTING TEMPAT
Pegkajian dilakukan di rumah klien

VII.

SUSUNAN ACARA

no

Waktu
09.00-09.05
(5 menit)

Kegiatan Mahasiswa

Respon Keluarga

Orientasi
Mengucapkan salam
Perkenalan
Mengingat kontrak waktu
dan tujuan pertemuan
Menanyakan
kesediaan
keluarga

Menjawab salam
Mendengarkan
Menyepakati
kontrak
waktu

&

pertemuan
Keluarga bersedia

tujuan

09.06-09.35
(30 menit)

Kerja
Melakukan pengkajian tentang

Mendengarkan

perawatan

menyimak
Menanggapi
Menjawab pertanyaan

kesehatan

terkait

stroke:

Mengenal masalah stroke


Mengambil
keputusan

terkait stroke
Perawatan

keluarga dengan stroke


Memodifikasi lingkungan
Pemanfaatan
fasilitas

dan

anggota

kesehatan.

09.36-09.45

Terminasi

(10 menit)

Menyampaikan kesimpulan
Menyusun
kontrak

selanjutnya
Menjelaskan tujuan kontrak

selanjutnya

Menjawab salam

yang akan datang


Mengucapkan salam
VIII.

PENGORGANISASIAN

A. PERAN ROLE PLAY ( PENGKAJIAN )


1. Ali Ikhsan Adi S

: Kakek

2. Mustika Suci Susilastuti

: Perawat 1

3. Endah Sulistyorini

: Perawat 2

4. Innas Khanifah

: Anak 1

5. Niken Kusumaningrum

: Anak 2

6. Desvita Arifiasti Utami

: Perawat 3

7. Ubaid Hanif Nasrulloh

: Bapak

8. Azkiya Ulky Fadhilah

: Istri

9. Bekti Wulandari

: Perawat 4

10. Yana Aprilina P

: Adik bapak

Mendengarkan
Menyetujui kontrak

11. Eva Handayani

: Nenek

12. Mareta Eka SN

: Kakak bapak

13. Septina Dwi Astuti

: Narator

B. PENGORGANISASIAN TUGAS DI LAPANGAN

IX.

1. Ali Ikhsan Adi S

: Perawat 1

2. Mustika Suci Susilastuti

: Perawat 2

3. Endah Sulistyorini

: Naskah

4. Niken Kusumaningrum

: Notulensi

5. Bekti Wulandari

: Notulensi

6. Azkiya Ulki Fadhila

: Fasilitator

7. Innas Khanifah

: Dokumentasi

8. Desvita Arifiasti Utami

: Dokumentasi

9. Ubaid Hanif Nasrulloh

: Perizinan + Fasilitator

10. Eva Handayani

: Editor1

11. Yana Aprilina P

: Editor2

12. Mareta Eka SN

: Pengorganisasian + Property

13. Septina Dwi Astutik

: Narator

KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Klien dan keluarga bersedia dikaji.
2. Persiapan materi yang disampaikan.
3. Persiapan media yang akan digunakan.
4. Persiapan tempat yang akan digunakan.
5. Persiapan klien dan keluarga yang akan dikaji
6. Kontrak waktu dengan klien dan keluarga sebelumnya.
b. Evaluasi Proses
1. Klien dan keluarga antusias saat melakukan pengkajian
2. Klien dan keluarga tidak meninggalkan tempat pengkajian.
3. Klien dan keluarga mengajukan pertayaan dan menjawab pertayaan secara
benar.
c. Evaluasi Hasil
1. Perawat mengetahui riwayat penyakit, dan tahap perkembangan klien dan
2.
3.
4.
5.

keluarga.
Perawat mengetahui status kesehatan klien dan keluarga.
Perawat mengetahui sumber pelayanan kesehatan yang digunakan keluarga.
Perawat mengetahui tingkat pengetahuan klien dan keluarga terkait penyakit.
Perawat mengetahui modifikasi lingkungan yang digunakan oleh klien.

DAFTAR PERTANYAAN PENGKAJIAN


A. Pertemuan Ketiga
1. Daftar pertanyaan untuk pasien
- Apakah Anda mengetahui tanda dan gejala penyakit stroke?
- Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi keluhan tersebut?
- Apakah tindakan tersebut dapat mengatasi keluhan?
- Apabila keluhan tersebut belum juga teratasi, tindakan apakah yang Anda
-

lakukan?
Apa saja tindakan yang diberikan pelayanan kesehatan kepada Anda?
Dapatkah Anda ceritakan mengenai pengobatan yang Anda dapatkan?
Bagaimana cara Anda meminum obat?
Bagaimana perasaan Anda terkait pengobatan yang diberikan oleh pelayanan

kesehatan?
Apa yang anda ketahui tentang komplikasi dari penyakit stroke?
Apa saja aktifitas fisik yang sering anda lakukan?

2. Daftar pertanyaan untuk keluarga pasien


- Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala penyakit stroke?
- Apa yang keluarga lakukan untuk mengatasi keluhan klien?
- Apabila keluhan klien belum teratasi, tindakan apa yang keluarga lakukan?
- Apa saja tindakan yang diberikan pelayanan kesehatan kepada klien?
- Dapatkah keluarga menceritakan mengenai pengobatan yang klien dapatkan?
- Bisakah anda jelaskan mengenai kepatuhan minum obat klien?
- Bagaimana penilaian keluarga tentang perasaan klien terkait dengan pengobatan
-

yang diberikan oleh pelayanan kesehatan?


Apa yang ketahui tentang komplikasi dari penyakit stroke?
Bagaimana keluarga merawat klien?
Bagaimana cara keluarga menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk
klien?

Anda mungkin juga menyukai