Anda di halaman 1dari 1

3.

4 Permasalahan lahan
Permasalahan lahan dilihat dari adanya peluang terjadinya erosi dengan tidak adanya
peluang terjadi erosi. Erosi dipengaruhi oleh kemiringan suatu lahan, erodibilitas, cover plants,
dan pengolahan tanah. Erosi yang diperbolehkan merupakan erosi yang terjadi lebih rendah dari
proses pembentukan tanahnya.
Dari data erodibilitas, kemiringan, jenis tanaman, dan pengolahan tanah dapat diperoleh
hasil pada SPL 1 dengan vegetasi pinus, wortel, dan kopi berpeluang terjadi erosi. Hal ini
diakibatkan kondisi teras bangku yang jelek, sehingga memerlukan konservasi teras.
Pada SPL 2 dengan vegetasi pinus, rumput gajah, dan kopi berpeluang terjadi erosi.hal ini
diakibatkan karena kondisi teras bangku dengan kondisi jelek. Untuk meningkatkan
produktivitas, perlu dilakukan konservasi teras atau mengganti jenis vegetasi yang sesuai pada
kondisi tersebut.
Pada SPL 3 dengan vegetasi jagung dan pinus memiliki tingkat erosi yang sangat tinggi
diakibatkan kondisi teras bangku yang buruk dan lereng yang agak curam. Apabila jagung
ditanam pada kondisi teras yang buruk, tidak akan memaksimalkan produktivitas. Sehingga perlu
dilakukan konservasi teras atau pergantian jenis vegetasi yang sesuai pada kondisi tersebut.
Pada SPL 4 dengan vegetasi pinus, singkong, talas, dan jagung berpeluang terjadi erosi
karena memiliki lereng yang curam dan kondisi teras bangku yang jelek. Untuk mendukung
pertumbuhan dan memaksimalkan produktivitas tanaman budidaya, perlu dilakukan konservasi
teras atau pergantian jenis vegetasi yang sesuai pada kondisi tersebut.
Pada SPL 5 dengan vegetasi kopi dan pinus berpeluang terjadi erosi karena memiliki
kemiringan lereng agak curam dan teras bangku yang jelek. Untuk meningkatkan produktivitas
tanaman budidaya, perlu dilakukan konservasi teras.

Anda mungkin juga menyukai