METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eskperimental dengan
desain post test only control yang dilakukan di laboratorium dengan cara
mengukur diameter daya hambat aktivitas antibakteri dan nilai KHM (Kadar
Hambat Minimum) fraksi teraktif dari ekstrak umbi bawang Dayak (Eleutherine
palmifolia (L.) Merr) terhadap bakteri Shigella boydii.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.)
Merr) yang diambil dalam keadaan segar di daerah Jln.Kolonel Haji Burlian,
Palembang kebun bapak S. Bagian tumbuhan yang digunakan adalah umbi segar
yang berbentuk bulat telur memanjang, berwarna merah dan tidak berbau, serta
berasa pahit. Umbi lapis berumur 4 bulan dan terdiri dari 5-6 lapisan, dengan
panjang umbi 4-5 cm dan diameter 1-3 cm.
46
47
Botol maserasi
Seperangkat alat destilasi vakum
Corong
Erlenmeyer
Beaker glass
Gelas ukur
Dry Head Oven (DHO)
Jarum ose
Timbangan
Anak timbangan
Tabung reaksi
l. Pipet tetes
m. Kertas saring
n. Kapas
o. Lampu spiritus
p. Corong pisah
q. Cawan petri
r. Autoclave/ Inkubator
s. Pinset
t. Penggaris milimeter
u. Cawan
v. Vial
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain,
a. Umbi bawang Dayak (Eleutherine
palmifolia (L.) Merr)
b. Etanol
c. n-heksan
d. Etil asetat
e. Aquadest
f. Biakan bakteri Shigella boydii
g. Media Mueller Hinton Agar (MHA)
h. Kloroform
i. HCl jenuh
j. Logam Mg
k. FeCl3
l. Asam asetat anhidrat
m. Asam sulfat 2N
n. Disk Siprofloksasin
o. NaCl
p.Pereaksi mayer (HgCl2+KI)
q. Kloroform ammonia
E. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Uji Pendahuluan
a. Uji Alkaloid
1) Masukkan 1 ml ekstrak kental di dalam mortir gerus
2) Basahi dengan 5 ml kloroform, tambahkan 5 ml kloroform-ammonia
0,05 M, kemudian saring dengan menggunakan kapas ambil dengan
pipet tetes simplisia yang larut dari mortir ke dalam tabung reaksi
48
49
50
51
1:1) yang bersifat non polar, kemudian dikocok, setelah itu di pisahakan
antara fraksi n-heksan dan air, dilakukan sebanyak 3 kali.
c. Kemudian fraksi air difraksinasikan dengan etil asetat (jumlah pelarut yang
digunakan untuk fraksinasi sebanding dengan jumlah air yang ditambahkan
ke dalam ekstrak etanol dengan perbandingan 1:1) yang bersifat semi polar
kemudian dikocok, setelah itu di pisahakan antara fraksi etil asetat dan
fraksi air, dilakukan sebanyak 3 kali.
d. Fraksi n-heksan, etil asetat dan air yang diperoleh kemudian ditampung dan
tiap-tiap fraksi dicuci dengan NaCl jenuh kemudian pekatkan dengan
destilasi vakum.
e. Fraksi n-heksan, etil asetat dan air yang diperoleh ditimbang beratnya
kemudian diuji kandungan kimianya dan dilakukan pengenceran dari
masing-masing fraksi untuk mendapatkan konsentrasi 50% b/v, 25% b/v,
12,5% b/v, 6,25% b/v, 3,12% b/v, 1,56% b/v, 0,78% b/v (Handayani, 2015).
5. Sterilisasi Alat
Seluruh alat yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri harus disterilkan
terlebih dahulu dengan cara :
a. Alat-alat seperti cawan petri, gelas ukur, tabung reaksi, dan pipet tetes
disterilkan dlam Dry Head Oven pada suhu 160oC selama 2 jam.
b. Alat logam seperti jarum ose dan pinset disterilkan dengan cara membakar
ujungnya pada lampu spiritus.
c. Untuk medium, disk dan aquadest dalam alat autoclave pada suhu 121oC
selama 15 menit.
6. Pengukuran Diameter Hambat
a. Pembuatan Kertas Cakram
52
53
54
Dryer
Masukkan ke dalam chamber, segera tutup.
Biarkan eluen naik sampai garis batas.
Amati dibawah lampu UV atau dengan pereaksi penampak noda.
Tentukan nilai RF (Retardian Factor).
RF = Jarak yang ditempuh substansi
Jarak yang ditempuh oleh pelarut
8. Uji Aktivitas Fraksi Aktif Dari Ekstrak Etanol Umbi Bawang Dayak
(Eleutherine palmifolia (L.) Merr) Menggunakan Uji Bioautografi
Media Mueller Hinton Agar (MHA) dituangkan ke dalam cawan petri
masing-masing 20 ml dan dibiarkan memadat sebagai lapisan dasar. Setelah itu
suspensi bakteri Shigella boydii ditorehkan pada media Mueller Hinton Agar
(MHA) secara merata dan biarkan mengering. Setelah media memadat, kemudian
noda dari fraksi teraktif yang ada di plat KLT dipotong dan dikering anginkan.
Kemudian plat KLT yang telah dipotong diletakkan di atas permukaan agar
sambil ditekan. Kemudian diinkubasi pada suhu 37 oC selama 24 - 48 jam.
55
F. Variabel Penelitian
1. Konsentrasi ekstrak umbi bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr)
fraksi n-heksan, etil asetat, air
2. Diameter zona hambat aktivitas antibakteri terhadap bakteri Shigella boydii
3. KHM aktivitas antibakteri terhadap bakteri Shigella boydii
4. Hasil kromatografi lapis tipis fraksi aktif umbi bawang Dayak (Eleutherine
palmifolia (L.) Merr)
G. Definisi Operasional
1. Konsentrasi
a. Definisi
: Fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi air dari ekstrak
umbi bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr)
yang dibuat dengan berbagai konsentrasi akan
menunjukkan daya hambat yang mempengaruhi
b. Alat Ukur
c. Cara Ukur
d. Hasil Ukur
56
asetat dan fraksi air yang diukur dari sisi sebelah kiri
sampai sisi sebelah kanan dan dari sisi atas sampai sisi
b. Alat Ukur
c. Cara Ukur
d. Hasil Ukur
:
Ardiansyah dalam penelitian Darmawi dkk, 2013. mengemukakan bahwa
ketentuan kekuatan antibakteri sebagai berikut :
1) Jika zona hambat < 5 mm maka daerah hambatan termasuk kategori
lemah
2) Jika zona hambat 5-10 mm maka daerah hambatan termasuk kategori
sedang
3) Jika zona hambat 10-20 mm maka daerah hambatan termasuk kategori
kuat
4) Jika zona hambatan > 20 mm maka daerah hambatan termasuk
kategori sangat kuat
57
c. Cara Ukur
d. Hasil Ukur
diameter hambat
: Konsentrasi terkecil yang masih mempunyai diameter
d. Hasil Ukur
58
H. Kerangka Operasional
Umbi Bawang Dayak
(Eleutherine palmifolia (L.) Merr)
Maserasi Etanol 96 %
Maserat
Destilasi vakum
Fraksinasi
Fraksi n-Heksan
Fraksi Air
Siprofloxasin
Uji Mikrobiologi
fraksi air
Keterangan :
Fraksi Aktif
: Menuju
: Menghasilkan
KLT
Noda KLT
59
: Tidak Dilakukan
Uji Bioautografi