4 5 1 SM PDF
4 5 1 SM PDF
ISSN 1978-3167
Vol V No 2 September 2012
JURNAL
ILMIAH
KESEHATAN
(JIK)
Penerbit:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH
PEKAJANGAN-PEKALONGAN
SUSUNAN REDAKSI
Penasehat
Mokhammad Arifin, SKp.MKep
Pimpinan Redaksi
Milatun Khanifah, SST
Penyunting
Siti Khuzaiyah, SST
Kontributor
Mokhammad Arifin, SKp. Mkep
Emi Nurlaela, SKp.MKep.Sp.Mat
Yuni Sandra, Skep. Ns
Firman Faradisi, Skep. Ns
Wahyu Ersila, SST
Distribusi
Halim Indra Kusuma, S.Kom
Keuangan
Yanuarti Nugrahaningsih, SE
Alamat Redaksi:
LPPM STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
d/a Kampus II, Jl.Raya Ambokembang No.8 Kedungwuni Pekalongan
telp (0285) 785179 Fax (0285) 785555
Email : lppm.stikespkj@gmail.com Web : www.stikesmuh-pkj.ac.id
Redaksi menerima tulisan artikel ilmiah dengan syarat dan ketentuan yang
berlaku. Naskah yang dikirim ke redaksi menjadi hak milik Jurnal Ilmiah
Kesehatan , kecuali jika dilakukan penarikan oleh penulis yang bersangkutan secara
resmi dan tertulis. Terimaksih
PENGANTAR REDAKSI
Assalaamualikum Wr. Wb
Ba`da salam semoga Rahmat dan Hidayah Allah senantiasa terlimpah atas kita
semua. Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada Rasulullah SAW
yang senantiasa kita nantikan Syafaatnya kelakdi Yaumil akhir. Alhamdulillah,
pada kesempatan kali ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
STIKES Muhammadiyah Pekajangan berhasil menerbitkan kembali jurnal ilmiah
kesehatan (JIK).
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada STIKES Muhamadiyah Pekajangan
yang telah memberikan dukungan secara maksimal sehingga jurnal ini dapat
terbit. Terimaksih juga kami sampaikan kepada segenap penulis yang telah
menyumbangkan tulisannya. Tidak lupa kami menyampaikan permohonan maaf
sebesar-besarnya jika dalam penyusunan JIK ini masih banyak kekurangan. Kami
mengaharapkan adanya kritikan dan saran yang membangun dari pembaca.
Kami berharap jurnal ini dapat bermanfaat, baik bermanfaat bagi STIKES
Muhammadiyah Pekajangan pada khususnya, serta bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Pekajangan, September 2012
Pimpinan Redaksi
Daftar Isi
Hal
Peneliti
Judul
Emi Nurlaela
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Jl.Raya Ambokembang No.8 Kedungwuni Pekalongan Indonesia
Telepon +6281391723670 Email: eminurlaelapkj@yahoo.co.id
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran dukungan keluarga dalam
meningkatkan kesehatan anggota keluarganya. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, dengan metode pengumpulan data studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan
adanya dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang memberikan air susu ibu,
keluarga yang memiliki anggota keluarga lanjut usia, keluarga menghadapi anggota
keluarganya yang menopause. Hasil penelitian menunjukkan keluarga yang tidak malas
mendengarkan keluhan anggota keluarganya yang mengalami masalah kesehatan 34 %,
sedangkan 12 % keluarga selalu tidak malas mendengarkan keluhan. Keluarga menyatakan
mau selalu membantu mengatasi keluhan 20 %, sedang 16 % keluarga tidak pernah
menyatakan mau membantu mengatasi keluhan. Keluarga yang selalu memperhatikan tanda
gejala masalah atau penyimpangan kesehatan anggota keluarganya 22 %, sedangkan 38 %
keluarga tidak pernah memperhatikan tanda gejala penyimpangan kesehatan yang dirasakan
oleh anggota keluarga. Keluarga yang selalu mengingatkan untuk melakukan tindakan yang
bertujuan mengurangi keluhan 18%, sedangkan 24 % keluarga tidak pernah melakukannnya.
Keluarga yang selalu tidak mengingatkan untuk menghindari kebiasaan buruk yang
mempengaruhi kesehatan 12%, sedangkan 26% tidak pernah tidak mengingatkan untuk
menghindari kebiasaan buruk. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dukungan
keluarga masih kurang kurang dirasakan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar
bagi tenaga kesehatan untuk tetap melibatkan keluarga dalam pengelolaan asuhan,
keterlibatan keluarga didasarkan bukan untuk melepaskan tugas dan tanggung jawab petugas
kesehatan namun menitik beratkan pada dukungan emosional, penghargaan, informasional,
dan instrumental dalam meningkatkan kesehatan anggota keluarganya.
Kata Kunci : Dukungan, Keluarga, Sehat
PENDAHULUAN
Keluarga merupakan unit terkecil
dalam masyarakat. Kesehatan masyarakat
tergantung dari kesehatan keluarga yang
berada di masyarakat tersebut. Pada
kondisi dimana salah satu anggota
keluarga sakit maka keluarga dan
masyarakat sekitar mengalami dampak
langsung maupun tidak langsung dirasakan
(Friedman 1998, h.176).
Keluarga berasal dari kumpulan
individu yang terikat atas dasar
perkawinan ataupun dasar ikatan lainnya
yang saling berinteraksi
dengan
METODE
Penelitian yang dilakukan ini adalah
penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan
data dalam penelitian yaitu dengan
kuesioner dan studi dokument. Sampel
penelitian ini adalah keluarga dengan
berbagai masalah kesehatan diantaranya
masalah pemberian air susu ibu secara
eksklusif, keluarga dengan masalah
kemandirian lansia, keluarga dengan
masalah reproduksi wanita berupa
menopause. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 50 orang. Penelitian
telah
dilaksanakan
di
Kabupaten
Pekalongan pada bulan Januari.
SIMPULAN
Pengelolaan
asuhan
pasien
memerlukan
keterlibatan
keluarga.
Keluarga
dapat
dilibatkan
dalam
mendukung upaya pemenuhan ASI
eksklusif. Untuk mencegah kecemasan
pada
Wanita
Menopause
dan
meningkatkan
Kemandirian
lansia
memerlukan juga dukungan dari keluarga.
Keikutsertaan
atau
keterlibatan
keluarga dalam pengelolaan asuhan pasien
jangan dijadikan suatu upaya untuk
melepaskan tugas dan tanggung jawab
pengelolaan.
Identifikasi
terhadap
intoleransi aktivitas pasien diperlukan
untuk
memastikan
aktivitas
yang
memerlukan bantuan pertolongan oleh
keluarga maupun tenaga kesehatan
ACKNOWLEDGEMENT
(PERSANTUNAN)
Persantunan kami ucapkan terhadap
beberapa orang diantaranya adalah :
Sugiarti, Fina (2010) Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Kemandirian Lansia
(Elderly) Dalam Aktivitas Dasar Seharihari Di Kelurahan Jenggot Kecamatan
Pekalongan Selatan Kota Pekalongan ;
Afriani, Nur Iza (2011) Hubungan Antara
Dukungan Sosial Keluarga Dengan
Tingkat Kecemasan Wanita Usia 45-50
tahun Menghadapi Menopause di Desa
Kesesi Kecamatan Kesesi Kabupaten
Pekalongan;
Marlia,
Eka
(2011)
Pengalaman Ibu
memberikan
ASI
Eksklusif
Di
wilayah
Kabupaten
Pekalongan
DAFTAR PUSTAKA
Buku Sumber
Achjar, Komang Ayu Henny (2010)
Asuhan Keperawatan Keluarga.
Cetakan I. CV Sagung Seto. Jakarta
Sudarto, Asuhan Keperawatan Keluarga,
dengan pendekatan keperawatan
Transkultural , cetakan I, EGC,
Jakarta
Niven, Neil (2002), Psikologi Kesehatan,
Pengantar
untuk
Perawat
&
Profesional Kesehatan lain , Cetakan
I, EGC, Jakarta
Journal Penelitian
Roustit, Christelle. Campoy, Eric.
Renahy, Emilie. King, Gary. Parizot,
Isabelle. Chuvin, Pierre. (2011).
Family Social Environment In
Childhood and Self-Rate Health In
Young Adulthhood.
Andersen, Montgomery. Borup, I. 2012.
Family Support and The Child as
Health Promoting Agent in Arctic.
Croezen, Simone. Picaver, Susan. Nies,
Haveman Annemien. (2011). Do
Positive or Negative Experiences of
Social Support Relate to Current and
Future Helath? Resulths from the
Doentinchem Cohort Study
Jackson, Erin S. Tucker, Carolyn M,
Herman, Keith. (2007). Health value,
Perceived Social Support and Health
Self-Efficacy as Factors in a HealthPromoting lifestyle
METODE
Jenis penelitian ini adalah
penelitian Quasi Eksperimen karena
mengukur kecemasan anak usia 6-8
tahun (menggunakan kuesioner)
sebelum dan sesudah dilakukan
terapi bermain hospital story
terhadap orang tua dari anak yang
akan diteliti sebanyak 28 orang.
Kemudian dilakukan perlakuan
terapi bermain hospital story
terhadap anak yang diteliti.
Variabel dalam penelitian ini
terdiri dari, variabel independen
(bebas)
dan variabel dependen
(terikat). Dalam penelitian ini
sebagai variabel independen adalah
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Anak Sebelum Terapi
Bermain Hospital Story Di Ruang Anak RSUD Kraton Pekalongan
Tahun 2009
No Tingkat
Frekuensi
Persentase
Kecemasan
(%)
1
Ringan
0
0,00
2
Sedang
17
60,7
3
Berat
11
39,3
Total
28
100
mengalami kecemasan sedang,
42,9% (12 anak ) mengalami
2. Kecemasan Anak Sesudah
kecemasan ringan dan tidak ada
Terapi Bermain Hospital Story
Sesudah dilakukan terapi
anak
yang
mengalami
bermain hospital story sebagian
kecemasan berat seperti tampak
besar anak atau 57,1% (16 anak)
pada tabel (tabel 2).
No
p
0,000
PEMBAHASAN
A. Tingkat Kecemasan Anak
Sebelum Terapi
Bermain
Hospital Story
Hasil penelitian sebelum
dilakukan terapi bermain hospital
story
17
anak
(60,7%)
mengalami kecemasan sedang,
dan 11 anak (39,3%) mengalami
kecemasan berat. Namun tidak
ada
satupun
anak
yang
menunjukan kecemasan ringan.
Hal ini menggambarkan
bahwa responden mengalami
kecemasan akibat hospitalisasi
yang
dibuktikan
dengan
menunjukan minimal 5 respon
kecemasan
yang diobservasi
dalam kuesioner, seperti : 24
orang tua dari anak yang diteliti
mengatakan anaknya menangis,
17 orang tua dari anak yang
diteliti mengatakan anaknya
menjerit-jerit, 15 orang tua dari
anak yang diteliti mengatakan
anaknya murung, 20 orang tua
dari
anak
yang
diteliti
mengatakan anaknya tidak acuh
terhadap lingkungan, 20 orang
tua dari anak yang diteliti
mengatakan anaknya
tidak
mau didekati orang asing, dan
menolak tindakan pengobatan
atau
perawatan. Keadaan
tersebut sejalan dengan pendapat
Wong bahwa respon kecemasan
anak akibat hospitalisasi lebih
didominasi
oleh
respon
kecemasan
perpisahan
(separation anxiety). Respon ini
terjadi akibat anak harus berpisah
dengan teman dan orang
terdekatnya.
Perilaku
yang
muncul
diantaranya
anak
menangis ketika pertama kali
dirawat di rumah sakit, menjerit-
(misalnya
:
mengompol,
menghisap
ibu
jari,
mengeluarkan air liur), tidak
menolak ketika perawat atau
dokter
melakukan
tindakan
keperawatan pada dirinya, dan
tidak menangis ketika ada
keinginanya
yang
tidak
terpenuhi. (Utaminingsih,2006)
Menurut
Suliswati,
terdapat beberapa faktor yang
dapat mencetuskan kecemasan
pada
anak,
diantaranya
hospitalisasi yang diakibatkan
perubahan status kesehatan anak,
dimana kondisi sakit tertentu
mengharuskan
anak
untuk
dirawat di rumah sakit. Hal ini
selalu
menimbulkan
respon
cemas pada anak, karena anak
harus
menghadapi
kondisi
sakitnya, perubahan lingkungan,
dan perpisahan dengan teman
serta orang-orang terdekatnya.
Kecemasan anak yang yang
dirawat
di
rumah
sakit
ditanggulangi
secara
lintas
disiplin
dengan
melibatkan
berbagai
modalitas
terapi
meliputi: terapi lingkungan,
terapi relaksasi, dan terapi
bermain, khususnya hospital
story. (Hart, 1999)
C. Pengaruh Terapi Bermain
Hospital Story Terhadap
Kecemasan Anak.
Hasil
analisa
data
menggunakan
uji
statistic
Wilcoxon diperoleh skor Z
sebesar 4,596 dengan nilai p
sebesar 0,000 dimana p<0,05.
Selisih rerata (mean) kecemasan
anak sebelum dan sesudah terapi
bermain hospital story diperoleh
perbedaan sebesar 3,5. Hal ini
HASIL PENELITIAN
Jenis Kelamin
Berdasarkan
distribusi
jenis kelamin 30 pasien Rumah
Sakit Islam
Muhammadiyah
Pekajangan diperoleh
hasil
seperti pada gambar (gambar 1).
12
10
12
10
80%
73,30%
66,70%
Frekuensi
70%
50%
33,30%
40%
Musik
26,70%
Murotal
30%
6
Seb
Ses
20%
Tidak
Cemas
10%
Ringan
Sedang
Berat
0%
Laki-laki
2.
1. Tingkat Kecemasan Pasien
Sebelum
dan
Sesudah
mendapatkan Terapi Musik
Berdasarkan hasil distribusi
tingkat kecemasan pasien sebelum
dan sesudah mendapatkan terapi
musik diperoleh hasil bahwa
sebelum mendapatkan terapi
musik diketahui Sebagian besar
termasuk
kategori
sedang.
Sedangkan
hasil
distribusi
mengenai tingkat kecemasan
pasien Rumah Sakit Islam
Muhammadiyah
Pekajangan
sesudah
mendapatkan
terapi
musik diketahui sebagian besar
termasuk kategori ringan seperti
tampak pada gambar (gambar 2).
10
10
8
7
Frekuensi
Frekuensi
60%
5
4
Sebelu
m
3
2
1
1
0
0
Tidak Cemas
Ringan
Sedang
Berat
Kelompok
1.
Musik
2.
Murotal
Variabel
Pre Test
Post Test
Pre Test
Post Test
Kolmog
orov
Smirnov
Z
0,490
0,458
0,510
0,758
0,970
0,985
0,957
0,613
Tingkat
Terapi
Murotal
Adapun untuk lebih jelas
mengenai
perbedaan
tingkat
kecemasan antara sebelum dan
sesudah pemberian terapi musik
dapat dilihat pada gambar (gambar
4).
Kelompok
N
Mean
thitung
Pre Test
15
19,33
10,920
Post Test
15
6,73
Sumber: data primer diolah,
2011
Tabel 2 di atas merupakan
hasil uji beda tingkat kecemasan
responden untuk kelompok yang
dilakukan terapi dengan murotal.
Berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan bantuan
program komputer SPSS 15.0 for
windows diperoleh nilai thitung
sebesar 10,920 (p = 0,000 < 0,05)
STIKES Muhammadiyah Pekajangan
P
0,000
Tingkat Kecemasan
25,00
20,00
19,33
15,00
10,00
6,73
5,00
0,00
Pre test
Post test
Perlakuan
N
Mean
15
10,33
15
6,73
primer diolah,
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
tentang perbedaan tingkat efektivitas
antara pemberian terapi musik
dengan terapi pembacaan Al-Quran
terhadap
penurunan
tingkat
kecemasan pasien pre-operasi di
Rumah Sakit Islam Pekajangan dapat
ditarik simpulan: tingkat kecemasan
antara sebelum dan sesudah terapi
musik terdapat perbedaan yang
signifikan,
sehingga
pemberian
terapi musik efektif menurunkan
tingkat kecemasan pasien, tingkat
kecemasan antara sebelum dan
sesudah terapi murotal terdapat
perbedaan yang signifikan, sehingga
pemberian terapi murotal efektif
menurunkan tingkat kecemasan
pasien, tingkat kecemasan antara
sesudah mendapatkan terapi musik
dan murotal terdapat perbedaan yang
signifikan,
sehingga
pemberian
terapi
murotal
lebih
efektif
menurunkan tingkat kecemasan
pasien dibandingkan dengan terapi
musik.
Perlu
dipertimbangkan
berbagai hal untuk pasien pra operasi
sebagai berikut: bagi profesi
keperawatan
diharapkan
untuk
senantiasa
melaksanakan
dan
meningkatkan peran mandirinya
dalam upaya mengatasi masalah
kecemasan pada pasien sebelum
pembedahan melalui pemberian
terapi musik atau terapi Al-Quran;
bagi institusi pendidikan kesehatan
diharapkan terus mengkaji berbagai
terapi yang lebih efektif dalam
penanganan cemas dan untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan
khususnya dibidang keperawatan;
bagi Rumah Sakit terkait, diharapkan
setelah
diperoleh
hasil
yang
signifikan maka dapat diterapkan
PENDAHULUAN
Belajar merupakan proses yang
aktif yang harus melibatkan siswa
dalam kegiatan belajar sebagai
respon siswa terhadap stimulus
pengajar, yang diharapkan dapat
mencapai
hasil
belajar
yang
dikehendaki (Dalyono. M, 2005).
Hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah
dalam sikap dan tingkah lakunya
(Winkel, dalam Purwanto, 2009).
Proses pengajaran merupakan sebuah
aktivitas sadar untuk membuat siswa
belajar.
Salah
satu
metode
yang
menunjang
pembelajaran
yang
memberdayakan mahasiswa adalah
metode Problem Based Learning,
yang merupakan metode belajar yang
menantang
mahasiswa
untuk
bekerjasama dalam kelompok untuk
mencari solusi dari masalah dengan
mengaitkan rasa keingintahuan serta
analisis mahasiswa untuk berfikir
kritis dan analitis dan mencari
sumber pembelajaran yang sesuai
(Amir T, 2009).
Dari studi pendahuluan
diperoleh keterangan bahwa Askeb
nifas merupakan mata kuliah yang
didapat mahasiswa kebidanan pada
semester III, materi manajemen
kebidanan pada ibu nifas adalah
pokok bahasan ke delapan dari mata
kuliah Askeb nifas. Poltekkes
Surakarta merupakan Institusi
kebidanan yang masih menerapkan
metode ceramah dan belum
menerapkan metode pembelajaran
Problem Based Learning secara
penuh pada setiap mata kuliah yang
ada, untuk itu penerapan metode ini
untuk meningkatkan hasil belajar
berdasarkan pada masalah-masalah
Di bawah
55
Tidak
tuntas
55 - 64
Tidak
tuntas
65 - 79
13
Tuntas
80 - 89
13
Tuntas
90 - 100
Tuntas
Tabel 2.
No
1
Tidak
tuntas
55 - 64
Tidak
tuntas
65 - 79
21
Tuntas
80 - 89
Tuntas
90 100
Tuntas
Tabel 3. Nilai hasil pre tes dan post tes dengan metode PBL siklus II
No
Interval nilai
Frekuensi
Kriteria
1
Di bawah 55
Tidak tuntas
55 - 64
Tidak tuntas
65 - 79
13
Tuntas
80 - 89
14
Tuntas
90 - 100
Tuntas
Tabel 4. Nilai hasil pre tes dan post tes dengan metode Ceramah siklus II
No
Interval nilai
Frekuensi
Kriteria
Di bawah 55
Tidak tuntas
55 - 64
Tidak tuntas
65 - 79
23
Tuntas
80 - 89
Tuntas
90 - 100
Tuntas
SIMPULAN
Prosentase ketuntasan belajar
siswa pada siklus I dengan metode
PBL sebesar 74,36% (29 mahasiswa
dari 39 mahasiswa tuntas dalam
belajarnya), sedangkan untuk metode
ceramah sebesar 65,64% (25
mahasiswa dari 38 mahasiswa tuntas
dalam belajarnya. Pada siklus II
prosentase
ketuntasan
dengan
metode PBL sebesar 87,18% (34
mahasiswa dari 39 mahasiswa tuntas
dalam belajarnya) sedangkan untuk
metode ceramah sebesar 76,32% (29
mahasiswa dari 38 mahasiswa tuntas
dalam belajarnya). Dengan demikian
terdapat peningkatan ketuntasan
belajar siswa dari siklus I ke siklus
II, dan dapat dilihat peningkatan
prosentase ketuntasan untuk PBL
lebih tinggi bila dibandingkan
dengan ceramah.
Ketertarikan mahasiswa yang
diajarkan dengan metode PBL dan
ceramah,
sesuai
pernyataan
mahasiswa lebih banyak yang
tertarik dengan metode pembelajaran
PBL. Perbedaannya tampak pada
pernyataan mahasiswa bahwa dalam
metode ceramah saat pembelajaran
menjemukan,
dan
membuat
mengantuk saat belajar. Selain itu
juga diperoleh pernyataan bahwa
keaktifan mahasiswa saat belajar
lebih tampak pada PBL.
Untuk meningkatkan hasil belajar
mahasiswa, maka metode PBL bisa
dijadikan metode alternatif untuk
meningkatkan
prestasi
belajar
mahasiswa karena terbukti dapat
meningkatkan nilai pre tes dan post
test saat pembelajaran.
Metode PBL ini hendaknya dapat
diterapkan untuk materi yang lain
yang mempunyai karakteristik yang
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
2)
3)
4)
Setiap unsur hendaknya dituangkan dalam kalimat aktif yang singkat dan
jelas. Dengan demikian keseluruhan abstrak tidak terlalu panjang.
d) Kata kunci (keywords).
Kata kunci merupakan kata-kata yang mengandung konsep pokok yang
dibahas dalam artikel. Jumlah bervariasi (3-6 kata tunggal) dituliskan urut
dari yang berifat spesifik ke umum.Sebagai catatan kaki (footnote)
dituliskan Program Studi dan Bidang Kajian Utama, serta alamat
korespondensi penulis,
e) Pendahuluan
Memberikan pengantar mengenai substansi artikel sesuai dengan topik dan
masalahnya, terutama lasan-alasan baik teoritis maupun empiris yang
melatarbelakangi kegiatan penulisan artikel. Pendahuluan memuat secara
eksplisit dengan singkat dan jelas tentang arah, maksud dan tujuan serta
kegunaan artikel. Dengan demikian tidak menimbulkan kerancuan
pengertian, pemahaman dan penafsiran makna bagi pembacanya. Pada
peneliti.
Pembahasan
hendaknya
tidak
berisi
bukan
pengulangan
hasil
penelitian
tetapi
merupakan
tahun penerbitan. (3) judul termasuk sub judul. (4) tempat penerbitan. (5)
nama penerbit.
Contoh cara penulisan
Format rujukan dari buku: nama pengarang. Tahun. Judul buku. Edisi. Kota
Terbit: nama penerbit.
Jika penulis sebagai editor tunggal, ditulis (Ed). (tahun). Judul tulisan atau
karangan. Judul buku. Hlm atau pp. Kota terbit: nama penerbit.
Format rujukan artikel dalam jurnal/majalah/koran: nama pengarang (tahun).
Judul tulisan/karanagan. Nama jurnal/majalah/koran. Volume (nomor):
halaman. Jika rujukan koran tanpa penulis, nama koran ditulis diawal.
Format rujukan dari internet, tanggal akses dicantumkan.
12. Referensi online yang dianjurkan dalam penggunaan bahasa Indonesia:
Glossarium kata baku dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Indonesia:
http://pustakabahasa.diknas.go.id/glossarium/
Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional Indonesia:
http://pustakabahasa.diknas.go.id/kbbi/
Kamus Besar Bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
Nasional Indonesia:
http://pustakabahasa.diknas.go.id/kbbi/
Pedomam umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD): http://
pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv4/sites/default/files/EJD-KKP-PBNBID.PENGEMBANGAN.pdf
13. Naskah artikel diserahkan dalam bentuk soft-copy dan file elektroniknya
(disket atau CD) bersamaan, dengan berkas pendaftaran ujian tesis atau
disertasi ke Sub Bagian Akademik.
14.)
Naskah yang masuk akan diseleksi, diberi catatan dan dikirimkan kepada
redaktur ahli (penyunting ahli) untuk dikoreksi dan diberi catatan.
Selanjutnya penulis melakukan pembetulan naskah dan mengirimkan
kembali naskah yang telah dibetulkan.
15.)
Penulis yang naskahnya dimuat dalam jurnal akan menerima terbitan satu
eksemplar.
Korespondensi
:.....................................................................................................
.....................................................................................................
E-mail
:.....................................................................................................
Judul Naskah Artikel
:.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
Mengajukan permohonan pemuatan artikel dengan judul seperti tersebut di
atas dan bersedia memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah dtetapkan oleh dewan
redaksi
Jurnal
Ilmiah
Kesehatan
STIKES
Muhammadiyah
Pekajangan
Pekalongan.
Pekajangan, .......................................
Pemohon
(....................................)