Disusun Oleh :
Telah diperiksa oleh guru pembimbing SMK Karya Teknologi 2 Jatilawang, dengan
memperhatikan bahasa, struktur penulisan laporan serta materi, maka Pembimbing
berpendapat bahwa laporan ini berkualifikasi : Amat Baik / Baik / Cukup *)
vii
HALAMAN PENGESAHAN INSTITUSI
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Jeruklegi Pembimbing Tempat PKL
vii
HALAMAN EVALUASI
Telah diujikan di hadapan Penguji Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Teknologi 2
Jatilawang pada :
Hari : ………………………….
Tanggal : ………………………….
Dengan hasil : Amat Baik / Baik / Cukup *)
Mengetahui,
Kepala SMK Karya Teknologi 2 Pembimbing
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
taufiq dan hidayah-Nya kepada penyusun sehingga dapat melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan dan penyusunan laporan sampai selesai walaupun sangat sederhana dan banyak
kekurangan.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti ujian sekolah dan ujian
nasional dan sebagai bahan masukkan bagi sekolah dalam pengembangan materi pelajaran
dan bahan kajian di SMK Karya Teknologi 2 Jatilawang. Laporan ini disusun berdasarkan
hasil pelaksanaan praktik kerja di Puskesmas Jeruklegi.
Selanjutnya penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
bantuan yang telah diberikan kepada penyusun baik berupa tenaga maupun pikiran selama
persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan, yaitu kepada :
1. Ibu Hj. Sudjiah Soemardi selaku Pendiri/Penyelenggara SMK Karya Teknologi 2
Jatilawang.
2. Ibu dr.Retno purwati Rahayu., selaku Kepala Puskesmas Jeruklegi 1 Cilacap.
3. Bapak Warman,Skep.Ners dan Dian Rahmawati.Amd.AK., selaku pembimbing selama
mengikuti PKL di Puskesmas Jeruklegi 1 Cilacap
4. Bapak Taepur, S. Ag. M. Pd.I., selaku Kepala SMK Karya Teknologi 2 Jatilawang.
5. Ibu Amanatul Mutoharoh, S.Pd., selaku Kepala Kompetensi Keahlian Teknologi
Laboratorium Medik.
6. Bapak Agus Arifin, A.Md. AK., selaku pembimbing PKL SMK Karya Teknologi 2
Jatilawang.
7. Rekan-rekan yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Akhirnya besar harapan penyusun semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya
bagi SMK Karya Teknologi 2 Jatilawang dan pembaca pada umumnya. Penyusun
menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, untuk itu penyusun mengharap
kritik dan sumbang saran yang bersifat membangun.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
HALAMAN PEMERIKSAAN SEKOLAH................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN INSTITUSI................................................................. iii
HALAMAN EVALUASI.............................................................................................. iv
KATA PENGANTAR................................................................................................... v
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)..................................... 1
C. Struktur Organisasi................................................................................
E. Fasilitas Institusi....................................................................................
vii
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 26
B. Saran....................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 DAFTAR HADIR PESERTA PKL
LAMPIRAN 2 JURNAL HARIAN
LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI
vii
BAB I
PENDAHULUAN
vii
tempat tersebut, dan menjadi tanggung jawab bersama antara SMK dengan
industri/perusahaan pasangannya.
5. Komponen praktik keahlian profesi, yaitu berupa kegiatan bekerja secara
terprogram dalam situasi sebenarnya, untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap
kerja profesional. Komponen ini dapat dilaksanakan di instansi-instansi kesehatan
dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab instansi-instansi kesehatan pasangannya
yang disebut sebagai Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Pola penyelenggaraan pendidikan tidak lagi bertumpu kepada pola konvensional, akan
tetapi dibuat pola magang atau latihan kerja secara sistematis di dunia usaha. Dunia
usaha yang dimaksud dapat berupa perusahaan, instalasi kesehatan, institusi
pemerintah, institusi swasta atau lapangan kerja lainnya.
Latihan kerja di dunia usaha inilah yang disebut dengan Praktik Kerja Lapangan
(PKL), sebagaimana disebutkan dalam Pasal 33 Kepmendikbud Nomor 0490/U/1992
“Kerjasama SMK dengan dunia usaha, antara lain meliputi kegiatan PKL dan
magang”.
Bagi SMK Karya Teknologi 2 Jatilawang Kabupaten Banyumas, jalinan
kerjasama dengan dunia usaha dituangkan dalam bentuk PKL yang dilaksanakan pada
semester genap tingkat XI selama 6 bulan atau 120 hari kerja.
vii
BAB II
PENGENALAN INSTITUSI
A. LOKASI INSTITUSI
UPTD puskesmas jeruklegi satu merupakan salah satu puskesmas dari 36
puskesmas yang ada di kabupaten Cilacap. Puskesmas jeruklegi satu berlokasi di pusat
Kecamatan Jeruklegi tepatnya dijalan Raya Jeruklegi Wetan sebelah kanan pasar jeruklegi
dengan kondisi geografis berupa dataran tinggi serta strategis dan mudah untuk ditemukan
oleh masyarakat. Berikut merupakan batas wilayah kerja UPTD puskesmas jeruklegi 1
diantaranya:
1. Sebelah Utara : Desa Cilibang .
2. Sebelah Selatan : Kecamatan Cilacap Utara.
3. Sebelah Barat : Kecamatan Kawunganten.
4. Sebelah Timur : Kecamatan Kesugihan.
vii
vii
STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS JERUKLEGI 1
E. TUGAS MASING MASING JABATAN
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan urusan Dinas Kesehatan melalui
perumusan kebijakan teknis dan pembinaan pelaksanaan pemberantasan penyakit,
pelayanan kesehatan, pembinaan, fasilitasi kesehatan keluarga, fasilitasi kesehatan
lingkungan , pembinaan sistem informasi kesehatan, serta tugas lain yang diberikan Kepala
Dinas Kesehatan sesuai dengan perundang undangan yang berlaku. Berikut uraian
mengenai tugas tenaga kesehatan di Puskesmas Jeruklegi 1 sesuai dengan jabatanya
masing-masing:
1. Kepala Puskesmas
Kepala puskesmas mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan urusan
dinas kesehatan, dengan menyusun kebijakan teknis, melakukan pembinaan, pelayanan
kesehatan, kesehatan keluarga serta promosi dan kesehatan lingkungan,
mempertanggungjawabkan dan melaporkan hasil kinerja dinas kepada Kepala Dinas
Kesehatan.
Uraian tugas sebagaimana yang dimaksud adalah:
a. Menyusun dan merencanakan rencana operasional pembinaan puskesmas yang meliputi
program dan kegiatan puskesmas berdasarkan petunjuk teknis kegiatan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
b. Mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan urusan Dinas Kesehatan yang menjadi
tugas pokok dan fungsi puskesmas berdasarkan petunjuk teknis kegiatan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas.
c. Mengevaluasi dan menilai secara periodik hasil-hasil pelaksanaan urusan Dinas
Kesehatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi puskesmas berdasarkan peraturan dan
prosedur yang berlaku agar diperoleh hasil kerja yang benar dan akurat.
d. Mengendalikan perencanaan, pemanfaatan serta pencatatan anggaran dan kekayaan
daerah pada puskesmas berdasarkan DPA puskesmas sebagai acuan anggaran
pelaksanaan seluruh kegiatan puskesmas.
e. Melaksanakan pembinaan sikap perilaku dan disiplin pegawai peningkatan kompetensi
dan penilaian kinerja setiap pegawai, selaku individu dan dalam organisasi puskesmas
dalam urusan pemerintah daerah dibidang kesehtan berdasarkan peraturan-peraturan
tentang disiplin pegawai agar tercipta situasi kerja yang kondusif.
f. Menyajikan dan melaporkan akuntabilitas hasil kinerja dan hasil penilaian kinerja,
sebagai suatu pertanggungjawaban kepala puskesmas dalam pelaksanaan urusan dinas
kesehatan sesuai petunjuk pelaksanaan pekerjaan agar tercapai tingkat kinerja yang
diharapkan.
g. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan agar terbagi habis.
h. Melaksanakan tugas lain dalam rangka mendukung penyelenggaraan urusan dibidang
kesehatan sesuai dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi yang kondusif dibidang
kesehatan.
2. Kepala Tata Usaha Puskesmas
Kepala tata usaha puskesmas mempunyai tugas membantu mengkoordinasikan
pelaksanaan urusan dinas kesehatan, sesuai tugas pokok dan fungsi puskesmas, dengan
mensinergikan perencanaan dan pelaksanaan program-program kegiatan disetiap program
puskesmas yang mencakup pemberantasan penyakit, pelayanan kesehatan, kesehatan
keluarga, serta promosi dan kesehatan lingkungan, membina dan mengendalikan
pelaksanaan pelayanan ketatalaksanaan perkantoran, perlengkapan, kepegawaian,
keuangan, penilaian kinerja dan pelaporan serta mempertanggungjawabkan dan melaporkan
hasil kinerja tata usaha puskesmas kepada kepala puskesmas sesuai pedoman dan petunjuk
yang telah ditetapkan.
Uraian tugas sebagaimana yang dimaksud adalah:
a. Menyusun rencana kegiatan sub bagian tata usaha berdasarkan langkah-langkah
operasional puskesmas dan kegiatan tahun sebelumnya serta sumber data yang ada
sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.
b. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan dengan memberi arahan
sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing agar tercapai efisiensi
dan efektifitas pelaksanaan tugas.
c. Melaksanakan penyusunan rencana program atau kegiatan puskesmas berdasarkan
masukan data dari masing-masing seksi agar tersedia program kerja yang
partisipatif
d. Memberikan layanan administrasi umum dan teknis meliputi urusan kepegawaian,
keuangan, tata usaha, perlengkapan, rumah tangga, dan perjalanan dinas untuk
kelancaran pelaksanaan tugas sesuai juklak dan juknis kegiatan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas
e. Merencanakan dan mengontrol pelaksanaan tugas pengamanan sarana dan prasarana
kantor baik pada jam dinas maupun diluar jam dinas agar terjamin keamanan kantor
dan lingkungan.
f. Membuat laporan bulanan, tri wulan dan tahunan serta hasil pelaksanaan tugas
kedinasan lainnya berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dan sumber data yang
ada untuk dipergunakan sebagai bahan masukan atasan.
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala puskesmas baik
sesuai secara lisan maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.
vii
Tata usaha puskesmas terdiri dari:
a. Tenaga administrasi umum mempunyai tugas memberikan pelayanan,
mengagenda surat masuk dan keluar, mengetik dan mengirim surat serta
melakukan peremajaan data.
b. Tenaga administrasi kepegawaian memiliki tugas melaksanakan administrasi
kepegawaian dengan menerima, mencatat, menyampaikan surat pengajuan
cuti PNS, PPT, TKHL, dan membuat surat rekomendasi izin, tugas belajar,
PPDGS, pengurusan karis dan karsu berdasarkan peraturan perundang
undangan yang berlaku agar kegiatan berjalan dengan efektif dan lancar.
c. Tenaga Administrasi keuangan atau bendahara memiliki tugas memberikan
pelayanan administrasi keuangan dipuskesmas seperti mencatat arus
penerimaan dan pengeluaran keuangan puskesmas dalam buku kas bantu serta
dalam buku kas umum, menerima dan mencatat hasil penerimaan retribusi
puskesmas kepada bendahara kabupaten, merekap dan mendokumentasikan
laporan bulanan penerimaan dan pengeluaran retribusi puskesmas serta
membuat SPJ atas realisasi penggunaan dana operasional puskesmas,
memonitoring dan evaluasi terhadap penggunaan keuangan puskesmas
mingguan.
d. Tugas inventaris barang memiliki tugas melaksanakan atau memberikan
pelayanan mengenai pengelolaan barang dipuskesmas seperti mengelola
barang yang ada dipuskesmas, mengkoordinasikan tata cara prosedur
penyaluran barang, mencatat pengeluaran barang yang digunakan setiap
harinya, mengamankan barang yang ada dipuskesmas, serta membuat laporan
baik berkala atau periodik sesuai hasil kegiatan sebagai bahan masukan.
3. Bidan
Bidan mempunyai tugas melaksanakan urusan puskesmas dengan memberikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak, pelayanan KB, pertolongan persalinan normal, mencatat
kegiatan pada kartu ibu, KMS ibu hamil, melakukan penyuluhan kepada ibu hamil,
mempertanggungjawabkan dan melaporkan hasil kinerja kepada kepala puskesmas untuk
meciptakan masyarakat yang sehat, kuat dan sejahtera.
4. Perawat
Perawat mempunyai tugas melaksanakan urusan puskesmas dengan memberikan
pelayanan asuhan keperawatan, melakukan kunjungan pembinaan kepada masyarakat,
melaksanakan pelayanan keperawatan, melakukan koordinasi dengan petugas medis dalam
melaksanakan pelayanan terhadap pasien, penyuluhan kesehatan kepada masyarakat,
mempertanggungjawabkan dan melaporkan hasil kinerja kepada kepala puskesmas untuk
vii
menciptakan masyarakat yang sehat, kuat dan sejahtera, serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh kepala puskesmas sesuai dengan situasi yang terjadi agar tercipta situasi
yang kondusif dibidang kesehatan.
5. Ahli Gizi
Ahli gizi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan terhadap pasien yang
berhubungan mengenai masalah gizi seperti pada ibu hamil, calon pengantin untuk
persiapan kehamilan serta pada anak-anak atau balita. Melakukan penyuluhan kepada
masyarakat berdasarkan pengetahuan yang dimiliki untuk meningkatkan pengetahuan
pasien dibidang gizi dan kesehatan, serta membuat laporan kegiatan harian, mingguan,
bulanan dan tahunan berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan agar dapat dievaluasi
secara berkelanjutan.
6. Spesialis Gigi
Spesialis Gigi memiliki tugas memberikan pelayanan kesehatan gigi seperti
memberikan konsultasi terhadap pasien bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut,
melakukan tindakan medis gawat darurat gigi dan mulut kepada pasien dengan status
emergensi sesuai dengan SOP yang cepat dan tepat agar pasien dapat diselamatkan
jiwanya serta melaporkan hasil kinerja kepada Kepala Dinas Kesehatan untuk menciptakan
masyarakat yang bersih dan sehat.
7. Apoteker
Apoteker memiliki tugas melaksanakan pelayanan kepada masyarakat dengan
menerima resep, meracik dan mempersiapkan obat sesuai kebutuhan, memberikan
penjelasan tentang pemakaian obat kepada pasien, merencanakan kebutuhan untuk obat
serta vaksin, mencatat pemakaian obat, mengevaluasi pengadaan sediaan farmasi, serta
mempertanggungjawabkan dan melaporkan hasil kinerja kepada kepala puskesmas untuk
menciptakan masyrakat yang sehat, kuat, serta sejahtera.
8. Ahli Teknologi Laboratorium Medik
Pranata laboratorium memiliki tugas dengan memberikan pelayanan pemeriksaan
spesimen, organisme, BTA, parasit, sterilisasi alat, melakukan kunjungan rumah atau
pasien rawat inap untuk pengambilan spesimen yang menjadi suspek penderita suatu
penyakit sesuai dengan juklak atau juknis yang ada agar dapat dilakukan dengan cepat dan
tepat, melakukan konsultasi hasil pemeriksaan kepada petugas medis berdasarkan hasil
pemeriksaan terhadap pasien agar dapat diberikan pengobatan yang tepat, membuat laporan
kegiatan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan berdasarkan kegiatan yang telah
dilakukan agar dapat dievaluasi secara berkelanjutan serta melakukan tugas lain yang
diberikan oleh kepala puskesmas sesuai dengan situasi yang terjadi agar tercipta sesuatu
yang kondusif dibidang kesehatan.
vii
Selain tugas mengenai jabatan diatas terdapat beberapa pelayanan yang dilakukan
sebelum dapat berkonsultasi dengan hal-hal diatas yaitu:
Pelaksana Pendaftaran dan Rekam Medis
Pelaksana pendaftaran dan rekam medis memiliki tugas pokok bertanggung jawab
terhadap pelayanan pendaftaran pasien atau klien rawat jalan serta pengelolaan terhadap
rekam medis pasien rawat jalan. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pelayanan pendaftaran dan rekam medis serta memastikan pelayanan dipendaftaran dan
rekam medis sesuai dengan prosedur dan intruksi kerja, membuat laporan harian, mingguan
dan bulanan.
F. FASILITAS INSTITUSI
Setiap kegiatan pelayanan di dalam gedung UPTD Puskesmas Jeruklegi 1, telah
memiliki ruangan tersendiri dengan peralatan masing-masing yang cukup memadai.
Fasilitas yang ada di UPTD Puskesmas Jeruklegi 1 antara lain:
1. Ruang Pendaftaran
2. Ruang Rekam Medis
3. Ruang Balai Pemeriksaan
4. Ruang Pemeriksaan Gigi
5. Ruang Konsultasi Gizi
6. Ruang Gudang Obat
7. Ruang KIA
8. Ruang KB
9. Ruang Apotek
10. Ruang Laboratorium
11. Ruang IGD
12. Ruang Piket Keperawatan
13. Ruang Bersalin
14. Ruang Kepala Puskesmas
15. Ruang Kantor
16. Ruang TU
17. Ruang Imunisasi
18. Ruang Poli Paru
19. Ruang Aula
20. Ruang UKM
21. Ruang Rawat Inap
22. Dapur
23. Tempat Parkir
vii
24. Toilet
vii
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
DALAM PENDIDIKAN SISTEM GANDA
vii
Berikut berbagai jenis pemeriksaan laboratorium hematologi
1. Pemeriksaan Darah Lengkap ( DL )
2. Pemeriksaan Hemoglobin ( hb sahli & cyanmet )
3. Pemeriksaan Hematokrit
4. Pemeriksaan Jumlah Dan Kelainan Eritrosit
5. Pemeriksaan Jumlah Dan Kelainan Leukosit
6. Pemeriksaan Jumlah Dan Kelainan Trombosit
7. Pemeriksaan Laju Endap Darah
8. Pemeriksaan Retikulosit
9. Pemeriksaan Indeks Eritrosit ( MCV, MCH, MCHC )
10. Pemeriksaan Apusan Darah Tepi ( SADT )
c. Imunoserologi
Pemeriksaan imunoserologi ini bertujuan untuk mendeteksi awal adanya
infeksi virus, memperkirakan status imun dan juga menguji antibodi pada diri
seseorang yang akan diperiksa terkait dengan penyakit yang sedang dialami
Berikut beberapa jenis pemeriksaan laboratorium imunoserologi :
1. Pemeriksaan HCG
2. Pemeriksaan Widal
3. Pemeriksaan Rapid HIV
4. Pemeriksaan HbsAg
5. Pemeriksaan ASO/ASTO
6. Pemeriksaan Rf ( Rematoid Factor )
7. Pemeriksaan Anti HCV
8. Pemeriksaan Anti HBs
9. Pemeriksaan Anti HAV
10. Pemeriksaan Golongan Darah
d. Mikrobakteriologi & Mikrobiologi
Pemeriksaan mikrobiologi adalah pemeriksaan laboratorium terhadap sampel
darah, urin, feses, serta secret dan kerokan kulit yang dapat dilakukan melalui
pemeriksaan mikroskopis, pengecatan maupun pembiakan sedangkan pemeriksaan
mikrobakteriologi adalah pemeriksaan yang berkaitan dengan bakteri melalui
spesimen pada manusia maupun hewan melalui metode tertentu
Berikut beberapa jenis pemeriksaan laboratorium mikrobakteriologi dan
mikrobiologi
1. Pemeriksaan BTA
2. Pemeriksaan Isolasi Bakteri
3. Pewarnaan Gram
vii
4. Pewarnaan Spora
5. Pewarnaan Sederhana
6. Pewarnaan Kapsul
7. Pewarnaan Negatif
e. Kimia Amami
Pemeriksaan kimia amami merupakan analisa kimia yang berkaitan dengan
makanan dan minuman dengan menggunakan metode tertentu.
Berikut berbagai macam pemeriksaan laboratorium kimia amami
1. Pemeriksaan Boraks
2. Pemeriksaan Formalin
3. Pemeriksaan Siklamat
4. Pemeriksaan Sakarin
5. Pemeriksaan Kadar Klorida Pada Air
6. Pemeriksaan Senyawa Oxalat Pada Sayuran
7. Pemeriksaan Senyawa Sitrat Pada Makanan Ringan
8. Dan lain sebagainya yang berkaitan dengan makanan dan minuman
f. Kimia Analisa
Pemeriksaan kimia analisa merupakan cabang ilmu kimia yang memiliki
fokus pada analisis cuplikan material untuk dapat mengetahui komposisi, struktur,
serta juga fungsi kimiawinya. Analisis kimia tersebut diartikan sebagai suatu
rangkaian pekerjaan atau penelitian untuk memeriksa atau juga mengetahui untuk
menentukan suatu kandungan pada suatu sampel dengan tujuan tertentu.
Berikut beberapa jenis pemeriksaan laboratorium kimia analisa
1. Pemeriksaan Analisa Kualitatif Anion
2. Pemeriksaanm Analisa Kualitatif Kation
3. Titrasi Asam Basa, dan pemeriksaan kimia lainnya
g. Parasitologi
Parasitologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang parasit dalam tubuh
manusia maupun hewan dan juga pembahasan mengenai protozoa serta penyakit
yang disebabkan oleh parasit tersebut melalui pemeriksaan mikroskopis dengan
metode tertentu.
vii
B. JENIS PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS JERUKLEGI 1
Pemeriksaan laboratorium salah satunya digunakan untuk menegakan diagnosa
penyakit dan juga memantau pengembangan pengobatan pasien terhadap suatu jenis
penyakit tertentu melalui pemeriksaan yang diperlukan. Suatu instansi kesehatan wajib
untuk memiliki sebuah laboratorium untuk memantau atau memeriksa perkembangan
pasien melalui pemeriksaan diagnosa yang telah ditentukan. Berikut macam pemeriksaan
yang dilakukan di UPTD Puskesmas Jeruklegi 1
1. Pemeriksaan Hemoglobin
Pemeriksaan Hemoglobin Metode Strip HB Eassy Touch
a. Metode
Strip hb eassy touch
b. Tujuan
Untuk mengetahui kadar hb dalam darah seseorang
c. Prinsip
Darah kapiler diserap kedalam strip test, kemudian mengalir kearea tes dan
bercampur dengan reagen untuk memulai proses pengukuran.
d. Alat dan Bahan
Alat : - Blood lancet
- Auto Click
- Kapas alkohol
- Strip hb
- Alat eassy touch
Bahan : - Darah Kapiler
e. Dasar Teori
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi
sebagai media transport oksigen dari paru paru keseluruh jaringan tubuh dan
membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru- paru. Kandungan zat besi
yang terkandung dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Saat ini
pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin otomatis
selain mengukur hemoglobin mesin pengukur akan memecah hemoglobin menjadi
sebuah larutan. Hemoglobin dalam larutan ini kemudian dipisahkan zat lain dengan
menggunakan zat kimia bernama nilai sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.
(Blogdoter,2008)
f. Prosedur Kerja
1. Memberi salam kepada pasien dan mempersilahkan pasien untuk masuk dan
duduk
2. Membaca blanko permintaan laboratorium yang dibawa pasien
vii
3. Menyiapkan semua alat dan bahan
4. Melakukan pengambilan darah kapiler kemudian hapus darah tetes pertama
5. Menyerap sampel drah kapiler kedalam strip dengan cara ditempelkan pada
bagian khusus pada strip yang menyerap darah
6. Menunggu hasil keluar pada layar monitor hb selama 6 detik
7. Membaca hasil pemeriksaan kemudian mencatat pada blanko hasil
pemeriksaan laboratorium atau rujuk balik
8. Mempersiloahkan pasien untuk kembali kebidan atau dokter yang
memeriksa
g. Harga Normal
Laki-laki : 12-18 mg/dl
Perempuan : 12-16 mg/dl
Pemeriksaan Hemoglobin Metode Sahli
a. Metode
Sahli
b. Tujuan
Untuk mengetahui kadar hb dalam darah sesorang
c. Prinsip
Hemoglobin dalam darah akan diubah menjadi asam hematin oleh HCL 0,1 N
lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang
terjadi dengan batang standar warna yang ada secara visual.
d. Alat dan Bahan
Alat : - Haemometer
- Kapas alkohol
- Blood lancet
- Autoclick
Bahan : - Darah kapiler
- Aquades
e. Prosedur Kerja
1. Menyapa pasien kemudian mempersilahkan pasien untuk masuk dan duduk
2. Membaca blanko permintaan laboratorium yang dibawa pasien
3. Menyiapkan semua alat dan bahan
4. Menyiapkan HCL sebanyak 2 gr/dl
5. Melakukan pengambilan darah kapiler lalu hisap dengan menggunakan pipet
sahli sampai tanda 20 mm
6. Mengalirkan darah dari pipet sahli kedalam tabung yang berisi HCL lalu
bilas pipet dengan HCL
vii
7. Menghomogenkan darah dengan HCL supaya bersenyawa
8. Menambahkan aquades tetes demi tetes hingga warna sama dengan batang
standar
9. Membaca hasil dengan menggunakan miniskus bawah dalam g/dl
10. Menyampaikan hasil pada pasien, mencatat pada blanko permintaan
laboratorium dan register umum laboratorium
11. Mempersilahkan pasien untuk kembali kedokter atau bidan yang memeriksa
f. Harga Normal
Laki-laki : 14-18 g/dl
Perempuan : 12-14 g/dl
2. Pemeriksaan Golongan Darah
a. Metode
Slide
b. Tujuan
Untuk mengetahui golongan darah seseorang sehingga dapat digunakan untuk
memilih golongan darah yang cocok apabila orang tersebut memerlukan donor
darah.
c. Prinsip
Reaksi aglutinasi antara aglutinogen dalam antisera yang diketahui jenisnya, jika
bersesuaian maka terjadi aglutinasi.
d. Alat dan Bahan
Alat : - Blood lancet
- Auto click
- Kapas alkohol
- Objeck glass
- Sudip
Bahan : - Darah kapiler
- Reagen golongan darah
e. Dasar Teori
Golongan darah adalah ciri khusus dari suatu individu karena adanya
perbedan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah
merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan
ABO dan rhesus ( Rh). Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis
antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya. Pemeriksaan golongan
darah mempunyai berbagai manfaat dan mempersingkat waktu dalam
identifikasi. Golongan darah penting untuk diketahui dalam hal transfusi, donor
vii
yang tepat, serta identifikasi pada kasus kedokteran forensik seperti identifikasi
pada beberapa kasus kriminal.
f. Prosedur Kerja
1. Menyapa pasien serta mempersilahkan pasien untuk masuk dan duduk
2. Membaca blanko permintan laboratorium yang dibawa pasien
3. Menyiapkan semua alat dan bahan
4. Melakukan pengambilan darah kapiler pada jari pasien dengan sopan, hapus
tetes darah pertama
5. Meneteskan 4 tetes darah pada kartu golongan darah
6. Menambahkan antisera A, B, AB, dan D
7. Menghomogenkan darah dengan antisera hingga tercampur rata
8. Membaca hasil
9. Menyampaikan hasil pada pasien dan mencatat pada blanko permintaan
laboratorium serta buku register umum laboratorium
10. Mempersilahkan pasien untuk kembali ke dokter atau bidan yang memeriksa
g. Interpretasi hasil
No Antisera Antisera Antisera Golongan
A+Sampel B+Sampel AB+Sampel Darah
1 Terjadi Tidak terjadi Terjadi A
aglutinasi aglutinasi aglutinasi
2 Tidak terjadi Terjadi Terjadi B
aglutinasi aglutinasi aglutinasi
3 Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi O
aglutinasi aglutinasi aglutinasi
4 Terjadi Terjadi Terjadi AB
aglutinasi aglutinasi aglutinasi
3. Pemeriksaan Kehamilan
a. Tujuan
Untuk mengetahui adanya hormon HCG dalam urin seseorang
b. Prinsip
Strip kehamilan dicelupkan kedalam urin segar lalu tunggu sampai tanda warna
merah
c. Alat dan Bahan
Alat : - Cup uruin
vii
- Test pack atau strip kehamilan
Bahan : - Urin segar
d. Dasar Teori
Menurut Frandson ( 1993 ) Human Chorinic Gonadotropin ( HCG ) adalah
suatu glikoprotein yang mengandung galaktosa dan heksosamin. HCG yaitu
suatu hormon glikoprotein yang mempertahankan sistem reproduksi wanita dalam
keadaan cocok untuk kehamilan. Kadar HCG meningkat dalam darah dan urin
segera setelah implantasi ovum yang sudah dibuahi. Dengan demikian
ditemukannya HCG merupakan dasar bagi banyak tes kehamilan.
e. Prosedur Kerja
1. Memberi salam serta mempersilahkan pasien untuk masuk dan duduk
2. Membaca blanko permintaan laboratorium
3. Menyiapkan semua alat dan bahan
4. Memberi cup urin, kemudian mempersilahkan pasien untuk menampung
spesimen urin terlebih dahulu
5. Menerima cup urin lalu mempersilahkan pasien untuk duduk kembali
6. Memasukan strip kedalam urin lalu tunggu beberapa menit hingga muncul
garis atau tanda merah pada test pack
7. Membaca hasil
8. Menyampaikan hasil ke pasien lalu mencatat pada blanko permintaan
laboratorium serta register umum laboratorium
9. Mempersilahkan pasien untuk kembali kedokter atau bidan yang memeriksa
f. Harga Normal
Positif (+) : Bila terdapat dua strip warna merah muda
Negatif(-) : Bila terdapat satu strip warna merah muda
vii
e. Dasar Teori
Glucosa adalah suatu gula monosakarida adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi makhluk hidup. Glukosa dan
protein urin seharusnya tidak dikeluarkan bersama dengan urin, jika hal tersebut
terjadi dapat disebabkan karena kurangnya hormon insulin yaitu hormon yang
mengubah glukosa menjadi glikogen. Pemeriksaan ini sebenarnya tidak dapat
digunakan untuk menggambarkan kadar glukosa dan protein dalam darah namun
pada kasus tertentu pemeriksaan ini diperlukan untuk pemantauan.
f. Prosedur Kerja
1. Memberi salam atau menyapa pasien dan memperislahkn pasien untuk
duduk
2. Membaca blanko permintaan laboratorium
3. Menyiapkan semua alat dan bahan
4. Memberikan cup urin pada pasien dan menjelaskan tata cara pengumpulan
spesimen
5. Menerima cup uron dan mempersilahkan pasien duduk kembali
6. Memasukan strip gluco-protein kedalam urin lalu angkat dan bandingkan
dengan standar warna yang ada lalu membaca hasil
7. Menyampaikan hasil ke pasien lalu mencatat pada blanko permintaan
laboratorium serta buku register umum laboratorium
8. Mempersilahkan pasien untuk kembali kedokter atau bidan yang memeriksa
g. Harga Normal
Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan warna pada strip
Positif (+) : Terjadi perubahan warna pada strip
vii
- Cup urin
Bahan : - Urin
- Asam sulfosalisilat 20%
e. Dasar Teori
Protein adalah rangkaian asam amino yang sekuennya ditentukan oleh kode
genetik. Beberapa asam amino yang menyusun tidak dapat disintesis dalam tubuh.
Pada umumnya protein diserap dalam bentuk asam amino dan bersama-sama
dengan darah dibawa ke hati kemudian dibersihkan dari toksin. Fungsi protein
sendiri antara lain mengganti sel tubuh yang aus atau rusak, sebagai pemberi kalori
dan pemelihara netralitas tubuh, pembentukan antibodi dan sebagai sumber energi.
f. Prosedur Kerja
1. Memberi salam atau menyapa pasien dan mempersilahkan duduk
2. Membaca blanko permintaan laboratorium
3. Menyiapkan semua alat dan bahan
4. Memberika cup urin pada pasien dan menjelaskan tata cara pengumpulan
spesimen
5. Menerima cup urin dan mempersilahkan pasien duduk kembali
6. Memasukan urin kedalam 2 tabung reaksi masing-masing tabung sebanyak 2
ml
7. Menambahkan 8 tetes asam sulfosalisilat 20% kedalam salah satu tabung
8. Menghomogenkan
9. Membaca hasil dengan membandingkan kedua tabung menggunalan latar
belakang gelap pada cahaya pantul
10. Mencatat hasil pada blanko laboratorium atau rujuk balik, lalu
mempersilahkan pasien untuk kembali ke dokter atau bidan yang memeriksa
g. Interpretasi Hasil
(-) Tidak terjadi kekeruhan
(+1) Terjadi kekeruhan ringan tanpa butir-butir ( kadar protein 0,01-0,05% )
(+2) Terjadi kekeruhan berbutir halus( kadar protein 0,05-0,2% )
(+3) Terjadi kekeruhan berkeping keping ( kadar protein 0,2-0,5% )
(+4) Terjadi kekeruhanberkeping besar dan bergumpal-gumpal ( kadar >0,5% )
vii
6. Pemeriksaan Glukosa Darah
a. Metode
Strip glucosa eassy touch
b. Tujuan
Untuk mengetahui kadar glukosa darah seseorang serta untuk menganalisis
perkembangan pasien serta melakukan perawatan selanjutnya kepada pasien
c. Prinsip
Darah kapiler diserap kedalam strip test kemudian mengalir kearea tes dan
bercampur dengan reagen untuk memulai proses pengukuran
d. Alat dan Bahan
Alat : - Blood lancet
- Autoclick
- Strip glukosa & Glukosa meter eassy touch
- Kapas alkohol
Bahan :- Darah kapiler
e. Dasar Teori
Glukosa merupakan sumber tenaga kedua setelah karbohidrat. Glukosa
dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah
tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting dari organisme
tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa
lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu
protein. Reaksi ini mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim.
f. Prosedur Kerja
1. Menyapa pasien dan mempersilahkan pasien untuk masuk dan duduk
2. Membaca blanko permintaan laboratorium
3. Menyiapkan semua alat dan bahan
4. Melakukan pengambilan darah kapiler
5. Menyerap darah kapiler kedalam strip dengan cara ditempelkan pada bagian
khusus dalam strip yang menyerap darah
6. Menunggu hasil pada layar monitor selama 10 detik yang akan ditampilkan
pada layar monitor
7. Menyampaikan hasil pada pasien dan mencatat pada blanko pemintaan
laboratorium serta buku register umum laboratorium
8. Mempersilahkan pasien untuk kembali ke dokter atau bidan yang memeriksa
g. Harga Normal
Gula darah puasa : 60-100 mg/dl
Gula darah 2 jam pp : 80-140 mg/dl
vii
Gula darah sewaktu : 60-200 mg/dl
7. Pemeriksaan Cholesterol
a. Metode
Strip cholesterol eassy touch
b. Tujuan
Untuk mengetahui kadar cholesterol dalam diri seseorang
c. Prinsip
Darah kapiler diserap kedalam strip test, kemudian mengalir ke area tes dan
bercampur dengan reagen untuk memulai proses pengukuran
d. Alat dan Bahan
Alat - Blood lancet
- Autoclick
- Strip cholesterol & Cholesterol meter eassy touch
- Kapas alkohol
Bahan - Darah kapiler
e. Dasar Teori
Cholesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darah
semua binatang dan juga manusia. Cholesterol sebenarnya berguna sebagai sumber
energi, membentuk dinding-dinding sel dalam tubuh dan sebagai bahan dasar
pembentukan hormon steroid. Cholesterol memang dibutuhkan tubuh namun dapat
membentuk endapan pada dinding pembuluh darah. Sebagai cholesterol baik HDL
bertugas mengambil cholesterol jahat serta fosolipida dari darah dan menyerahkan
pada lipoprotein lain, untuk diangkut kembali kehati. Kemudian lemak akan
diedarkan kembali atau di keluarkan dari tubuh inilah mengapa kadar HDL tinggi
justru dianggap baik.
f. Prosedur Kerja
1. Menyapa pasien dan mempersilahkan pasien untuk masuk dan duduk
2. Membaca blanko permintaan laboratorium
3. Menyiapkan semua alat dan bahan
4. Melakukan pengambilan darah kapiler
5. Sampel darah kapiler dimasukan kedalam strip dengan cara ditempelkan
pada bagian khusus dalam strip yang menyerap darah
6. Menunggu hasil yang akan muncul dalam waktu 150 detik yang akan
ditampilkan pada layar monitor
7. Menyampaikan hasil kepada pasien, mencatat hasil pada blanko permintaaan
laboratorium dan buku register umum laboratorium
vii
8. Mempersilahkan pasien untuk kembali kedokter atau bidan yang memeriksa
g. Harga Normal
< 200 mg/dl
vii
g. Harga Normal
Laki-laki : 3,7-7,0 mg/dl
Perempuan : 2,4-5,7 mg/dl
9. Pemeriksaan HIV
a. Metode
Rapid test
b. Tujuan
Untuk mengetahui ada atau tidaknya status atau virus HIV dalam serum seseorang
c. Prinsip
Deteksi antibodi HIV pada serum seseorang dengan menggunakan buffer antigen
pada strip
d. Alat dan Bahan
Alat - Rapid test
- Yellow tip
- Mikropipet 10 mikroliter
- Alat APD lengkap
- Timer
- Seperangkat alat pengambilan darah vena
- Centrifuge
Bahan - Serum & Buffer HIV
e. Dasar Teori
Virus imunodefisiensi manusia atau human imunodeficiency virus ( HIV )
adalah suatu virus yang dapat menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang manusia
dan menyerang sistem kekebalan ( imunitas ) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah
dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan
menyebabkan defisiensi ( kekurangan ) sistem imun.
Pada tahun 1983 Jean Claude Chermandan francoise Barre-Sinoussi dari prancis
berhasil mengisolasi HIV untuk pertama kalinya dari seorang penderita
sindromlimfadenopati, pada awalnya virus itu disebut ALY ( limphadenopaty-
associated virus ). Bersama dengan luc montagnier mereka membuktikan bahwa
virus tersebut penyebab AIDS.
Berdasarkan susunan genetiknya HIV-1 dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu
M, N, dan O. Kelompok HIV-1 terdiri dari 16 subtipe yang berbeda. Sementara
pada kelompok N dan O belum diketahui secara jelas jumlah subtipe virus yang
tergabung didalamnya. Namun kedua kelompok tersebut memiliki 8 jenis subtipe
yang diduga berasal dari sooty mangabey yang berbeda.
vii
f. Prosedur Kerja
1. Menyapa pasien dan mempersilahkan pasien untuk masuk dan duduk
2. Membaca blanko permintaan laboratorium
3. Menyiapkan alat dan bahan serta memakai alat pelindung diri
4. Melakukan pengambilan darah vena lalu memasukan kedalam tabung EDTA
5. Mencentrifuge darah hingga menjadi serum
6. Mempersiapkan rapid test dan mengatur mikropipet sampai berukuran 10 ul
7. Mematikan alat centrifuge lalu melakukan pemeriksaan HIV dengan
meneteskan pada rapid test 10 ul serum
8. Meneteskan buffer HIV sebanyak 3 tetes lalu memasang timer selama 15
menit
9. Membaca hasil dan mencatat pada blanko pemeriksaan laboratorium dan
buku register umum laboratorium
10. Mempersilahkan pasien untuk kembali kedokter atau bidan yang memeriksa
g. Harga Normal
Negatif ( - ) : Bila strip garis merah terdapat satu
Positif ( + ) : Bila strip garis merah terdapat dua
vii
e. Dasar Teori
Penyakit malaria adalah suatu penyakit menular yang banyak diderita oleh
penduduk di daerah tropis dan subtropis. Malaria merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh ptotozoa dari genus plasmodium falciparum, plasmodium vivax,
plasmodium ovale, plasmodium malariae, dan plasmodium knowlesi. Parasit
knolwlesi ini belum banyak dilaporkannya kasus yang berhubungan dengan
protozoa jenis ini.
Penyakit malaria masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di
indonesia yang penyebarannya cukup luas terutama di indonesia bagian
timur.banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penularan penyakit
malaria,antara lain pertumbuhan dan pengembangan wilayah sejalan dengan
peningkatan pertumbuhan penduduk;kepadatan penduduk dan kecenderungan
migrasi penduduk dari daerah non edemis ke dairah edimis malaria untuk mencari
pekerjaan dan penghidupan yang lebih layak;mengakibatkan rusaknya wilayah
ekologi dan lingkungan sehingga menyebabkan timbulnya tempat
perkembangbiakan nyamuk malaria
Kepentingan untuk mendapatkan diagnosis yang cepat pada penderita yang
diduga menderita malaria merupakan tantangan untuk mendapatkan uji metode
laboratorik yang tepat, cepat, sensitif, mudah di lakukan, serta ekonomis. Maka dari
itu di gunakan dengan RDT (Rapid Diagnostcic Test) yang memiliki hasil yang
akurat dalam mendiagnosis seseorang menderita malaria dan dengan mudah
mentukan jenis plasmodium. Selain dengan menggunakan RDT dapat di lakukan
dengan membuat sediaan darah tipis. Berdasarkan hal ini atas sehingga
dilakukannya pemeriksaan laboratorium.
f. Prosedur Kerja
1. Menyapa pasien dan memepersilahkan pasien untuk masuk dan duduk
2. Membaca blanko permintaan laboratorium
3. Menyiapkan semua alat dan bahan
4. Melakukan pengambilan darah kapiler
5. Meletakan pada objek glass sebanyak 2 tetes lalu dibuat apusan darah tebal
dan tipis
6. Mengeringkan apusan hingga benar-benar kering lalu melakukan pengecatan
dengan cat giemza dengan perbandingan 1:3, 1 ml untuk cat giemza dan 3
ml untuk aquades
7. Memasang timer selama 30 menit
8. Membilas objek glass dengan air mengalir
9. Mengamati hasil pada mikroskop dengan perbesaran 100 x
vii
10. Mencatat hasil pada blanko laboratorium dan mempersilahkan pasien untuk
kembali kedokter atau bidan yang memeriksa
g. Harga Normal
Negatif (-) : Tidak ditemukannya spesies plasmodium dalam darah
Positif (+) : Ditemukannya spesies plasmodium dalam darah
vii
f. Prosedur Kerja
1. Membersihkan objek glass agar bebas lemak
2. Membuat 1preparat smear dari sampel sputum yang ada secara aseptik
3. Mengering udarakan dan memfiksasi preparat
4. Menetesi dengan cat Ziehl Neelsen A dan panaskan diatas nyala api spirtus
jangan sampai mendidih dan diamkan selama 5 – 10 menit
5. Mencuci dengan air mengalir dan tiriskan
6. Meneteskan larutan Ziehl Neelsen B sampai olesan luntur. Lalu cuci dengan air
mengalir dan tiriskan
7. Meneteskan dengan cat Ziehl Neelsen C selama 30 detik
8. Mencuci dengan air mengalir dan tiriskan
9. Mengering udarakan
10. Melakukan pemeriksaan atau pembacaan secara mikroskopis dengan perbesaran
objektif 100x dan okuler 10x
11. Mencatat hasil pada blanko hasil laboratorium atau rujuk balik, lalu
mempersilahkan pasien untuk kembali ke dokter atau bidan yang memeriksa
g. Interprestasi Hasil
(-) Negatif Tidak ditemukannya bakteri dalam 100 Lapang Pandang
Scanty ditemukannya 1-9 BTA dalam 100 Lapang Pandang
(1+) Ditemukannya 10-99 BTA dalam 100 Lapang Pandang
(2+) Ditemukannya 1-10 BTA dalam 1 Lapang Pandang minimal dihitung
50 Lapang Pandang
(3+) Ditemukannya > 10 BTA dalam 1 Lapang Pandang dihitung minimal
20 Lapang Pandang
vii
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laboratorium puskesmas merupakan laboratorium yang melayani beberapa
parameter pemeriksaan di sesuaikan dengan fasilitas laboratorium untuk mendapatkan
informasi tentang kesehatan pasien. Dengan adanya keberhasilan pelayanan
laboratorium di puskesmas akan meningkatkan keadaan kesehatan individu, keluarga
serta masyarakat pada umumnya. Puskesmas merupakan program sosialisasi Unit
Pelayanan Terpadu berbasis edukasi yang bertujuan untuk membantu masyarakat dan
puskesmas merupakan komponen yang paling penting bagi masyarakat.
B. Saran saran
1. Pelayanan terhadap masyarakat yang berkonsultasi maupun berobat di UPTD
Jeruklegi sudah sangat baik, dan harus tetap mempertahankan pelayanan yang
seperti ini
2. Kedisiplinan dan kesopanan serta keramahan dari para karyawan harus lebih
ditingkatkan lagi agar terciptanya kinerja yang baik dan kerukunan
3. Kebersihan di UPTD Puskesmas jeruklegi 1 harus tetap terjaga dan diperhatikan
agar kondisi didalam dan disekitar UPTD Puskesmas Jeruklegi 1 tetap terjaga
kebersihannya, apabila kebersihan tetap terjaga maka para karyawan dan pasien
yang berobatpun akan merasa nyaman
4. Sarana dan prasarana yang menyangkut pelayanan kesehatan sudah memadai akan
tetapi perlu ditingkatkan kembali agar kegiatan pelayanan kesehatan dapat berjalan
lebih baik lagi
vii
DAFTAR PUSTAKA
www.poltekkes.denpasar.oc.id
Diakses pada tanggal 13 Mei 2019 Jam 19.00 WIB
www.biomedika.co.id>service>pemeriksaanserologi-biomedikalabklinikutama
Diakses pada tanggal 16 Mei 2019 Jam 07.53 WIB
http;//www.scribd.com>doc
Diakses pada tanggal 16 Mei 2019 Jam 10.50 WIB
http://id.m.wikipedia.org
Diakses pada tanggal 16 Mei 2019 Jam 20.00 WIB
http://juldi.rivai.blogspot.com>2017/03/praktikumpemeriksaanmalaria.html
Diakses pada tanggal 17 Mei 2019 Jam 10.07 WIB
vii
LAMPIRAN 1
DAFTAR HADIR PESERTA PKL
vii
LAMPIRAN 2
JURNAL HARIAN
vii
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI
vii
GAMBAR 1.1 UPTD PUSKESMAS JERUKLEGI 1
vii
GAMBAR 1.3 PESERTA PKL DAN PEMBIMBING PKL
vii
GAMBAR 1.4 KEGIATAN PROLANIS
vii
vii
vii