Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIK KETERAMPILAN PRODUKTIF

KELURAHAN BAROS
Jalan Haji Haris No. 8B – Cimahi

Disusun oleh :

Kartika Andriyani 1617101591


Linda Pertiwi 1617101593

XII – Administrasi Perkantoran 3

Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 2 Cimahi


Kelompok Bisnis Manajemen
Jalan Encep Kartawiria No. 153
Cimahi

Tahun Ajaran 2018–2019

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PIHAK INSTANSI............................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN PIHAK SEKOLAH.............................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................................... v
BAB I (PENDAHULUAN) ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Tujuan Praktik Keterampilan Produktif................................................................... 1
1. Tujuan Umum ..................................................................................................... 1
2. Tujuan Khusus ..................................................................................................... 1
C. Manfaat PKP............................................................................................................ 2
BAB II (PROSES DAN HASIL BELAJAR) .................................................................................. 3
A. Tata Persuratan ...................................................................................................... 3
1. Penanganan Surat ............................................................................................... 3
2. Pengarsipan surat ............................................................................................... 5
B. Administrasi Kepegawaian..................................................................................... 5
1. Prosedur Perekrutan Pegawai ............................................................................ 5
2. Seleksi Pegawai ................................................................................................... 6
3. Daftar Urut Kepangkatan .................................................................................... 8
4. Pelaksanaan Disiplin di Tempat Kerja ................................................................. 9
C. Administrasi Sarana dan Prasarana ....................................................................... 9
1. Daftar Inventaris Sarana Prasarana .................................................................... 9
2. Prosedur Pengadaan ......................................................................................... 10
3. Prosedur pemeliharaan..................................................................................... 10
4. Prosedur Penghapusan ..................................................................................... 11
BAB III (PENUTUP) ............................................................................................................. 14
1. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
2. Saran ..................................................................................................................... 14
3. Daftar Pustaka ....................................................................................................... 15
4. Lampiran ............................................................................................................... 16

ii
LEMBAR PENGESAHAN PIHAK INSTANSI

Mengetahui/mengesahkan,

Lurah Baros, Pembimbing,

YANTI RETNO IRIANI, S.STP OMAN SUPRIANTO, S.STP., M.Si


NIP. 19810405 199912 2 004 NIP. 19870322 200602 1 001

iii
LEMBAR PENGESAHAN PIHAK SEKOLAH

Mengetahui/mengesahkan,

Ketua Program, Pembimbing,

Dra. SRI SUDARYANTI WIWIN MINTARSIH, S.Pd


NIP. 19630508 198710 2 001 NUPTK.7150749651300073

Mengetahui,
Kepala SMK PGRI 2 Cimahi

Drs. YOYO WALUYO


NIP. 19600120 198603 1 009

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
dan taufik-Nya kepada kita semua. Sehingga kami dapat membuat laporan dan
kami juga sadar masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam Laporan
Praktik Keterampilan Produktif (PKP) ini.

Walaupun demikian, kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin


demi kesempurnaan penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar
mengajar di sekolah, maupun dalam melaksanakan Praktik Keterampilan
Produktif di dunia kerja. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat
diharapkan oleh kami demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.

Dalam kesempatan ini, kami banyak mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik
Keterampilan Produktif ini, diantaranya:
1. Drs. Yoyo Waluyo selaku Kepala SMK PGRI 2 Cimahi
2. Dra. Sri Sudaryanti selaku Ketua Program Administrasi Perkantoran
3. Yanti Retno Iriani, S.STP. selaku Lurah Baros
4. Oman Suprianto, S.STP., M.Si selaku Pembimbing dari pihak instansi
5. Wiwin Mintarsih, S.Pd. selaku Pembimbing dari pihak sekolah
6. Rekan se-angkatan

Akhir kata, kami hanya berharap Laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca serta dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMK PGRI 2
Cimahi. Sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, semoga Allah SWT. membalas semua kebaikan kalian. Aamiin.

Cimahi, 06 Oktober 2018


Penyusun

v
BAB I
(PENDAHULUAN)

A. Latar Belakang

Menyadari akan pentingnya mengadakan program Praktik Keterampilan


Produktif (PKP) sebagai faktor mendasar dalam bidang pendidikan untuk terjun
secara langsung dalam dunia kerja dengan menambah wawasan sekaligus
pengalaman untuk siswa/siswi sebagai kontribusi secara langsung mengenal
sistem kerja dengan konkrit.

B. Tujuan Praktik Keterampilan Produktif

Kegiatan Praktik Keterampilan Produktif yang telah dilaksanakan oleh setiap


siswa/siswi SMK PGRI 2 Cimahi merupakan program keahlian yang tentunya
mempunyai tujuan yang telah direncanakan dan diharapkan dapat dicapai oleh
siswa/siswi. Adapun tujuan penyelenggaraan Praktik Keterampilan Produktif ini
adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Keahlian profesi adalah andalan utama untuk menentukan keunggulan


keahlian profesional tenaga kerja dan yang terlibat didalamnya. Dalam proses
produktif di Indonesia memerlukan tenaga kerja yang ahli dan profesional
untuk menghadapi perkembangan ekonomi global di masa kini.

Maka di Indonesia dilakukan sistem “magang” yang bertujuan untuk


saling mengisi dan melengkapi antara pendidikan sekolah dengan keahlian
produktif yang didapat melalui kegiatan Praktik Keterampilan Produktif.
Sehingga kegiatan PKP menjadi salah satu modal pendidikan yang efektif.

2. Tujuan Khusus

a) Meningkatkan efisiensi pendidikan dan pelatihan pelatihan tenaga


kerja yang berkualitas dan profesional.
b) Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja sebagai bagian proses pendidikan.
c) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan
tingkat pengetahuan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja.
d) Memperkokoh link dan match antara dunia pendidikan dan dunia
kerja.
e) Memperluas pandangan dan wawasan siswa/siswi terhadap jenis
jenis pekerjaan yang ada di bidang berkaitan dan di tempat praktik
dengan segala persyaratan.

1
f) Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan
pekerjaan yang sebenarnya di perusahaan atau instansi.
g) Menyiapkan siswa/siswi agar mampu mengaplikasikan kemampuan,
berkompetensi tinggi, dan mengembangkan diri.

C. Manfaat PKP

Dengan adanya Kegiatan Praktik Keterampilan Produktif ini memberikan


manfaat yang baik bagi para siswa/siswi SMK PGRI 2 Cimahi serta SMK Lainnya.
Ada beberapa poin manfaat yang kami dapatkan setelah melaksanakan Praktik
Keterampilan Produktif di Kantor Kelurahan Baros, diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Siswa/siswi mendapatkan kompetensi yang tidak mereka peroleh di
sekolah.
b. Siswa/siswi dapat memberikan kontribusi tenaga kerja di kantor atau
industri yang mereka tempatkan.
c. Memberikan motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa.
d. Mempererat hubungan sekolah dengan partner instansi atau industri.
e. Sebagai media promosi alumni SMK PGRI 2 Cimahi.

2
BAB II
(PROSES DAN HASIL BELAJAR)

A. Tata Persuratan
1. Penanganan Surat

a) Sistem Penanganan Surat

Penanganan surat (Mail Handling) merupakan kegiatan pemrosesan


surat yang dimulai dengan penerimaan surat masuk, pengolahan atau
penyelesaiannya sampai surat tersebut disimpan, sedangkan untuk surat
keluar dimulai dari perintah/instruksi pembuatan surat sampai surat surat
tersebut dikirimkan dan tindasannya disimpan.

Penanganan surat dapat dilakukan dengan dua sistem, yaitu:


- Sistem buku agenda
- Sistem kartu kendali

Penanganan surat di Kelurahan Baros menerapkan sistem buku


agenda, dimana setiap surat masuk maupun surat keluar harus tercatat
dalam buku agenda.

 Proses Penanganan Surat Masuk


Surat masuk dapat diterima dengan beberapa cara, diantaranya:
- Petugas kurir kantor, yang dicatat dengan menggunakan buku
ekspedisi
- Petugas kantor pos
- Diambil secara langsung oleh petugas kantor yang dituju

Langkah-langkah kegiatan penanganan surat masuk

1) Meneliti ketepatan alamat si pengirim surat


2) Menandatangani bukti pengiriman sebagai tanda bahwa surat
telah diterima
3) Mencatatnya dalam buku penerimaan tesendiri, agar dapat
diterima oleh orang yang memang berhak
4) Membuka amplop, membaca dan meneliti isi surat, agar
pimpinan dapat cepat menangkap maksud dari isi surat
dengan cara menyimpulkan kalimat yang dianggap penting
untuk dicatat pada lembar disposisi
5) Memberikan surat kepada yang berhak menerima surat
tersebut seperti sekretaris
6) Sekretaris memparaf lembar disposisi dan menggaris bawahi
kalimat yang di anggap penting, apabila surat merupakan

3
undangan maka akan di catat pada papan kegiatan yang
selanjutnya surat diberikan kepada pimpinan/lurah.
7) Setelah surat diketahui oleh pimpinan/lurah disposisi diisi
apabila memang harus di tindak lanjuti dan kemudian
diberikan kepada pihak yang diberi instruksi/perintah.

 Proses penanganan surat keluar

Langkah – langkah kegiatan penanganan surat keluar

1) Setelah mendapat instruksi selanjutnya melakukan pengetikan


surat secara manual atau menggunakan aplikasi yang ada.
2) Setelah selesai pengetikan surat di buat dua rangkap, satu
untuk arsip dan satu untuk dikirimkan, lalu surat dimintai
persetujuan kepada pihak yang berwenang untuk
membubuhkan parafnya.
3) Setelah mendapat paraf, surat ditandatangani oleh pimpinan
atau pihak yang berwenang.
4) Setelah ditandatangani surat diregistrasi untuk melengkapi
nomor surat dan membubuhkan cap instansi dan nama pihak
yang menandatangani surat tersebut.
5) Setelah itu surat dikirimkan atau diberikan kepada pihak yang
bersangkutan.

b) Sistem Penomoran Surat

Sitem penomoran surat di tuliskan berdasarkan daftar klasifikasi


yang telah ditentukan yang tercatat di buku indeks kemudian
menuliskan nomor urut sesuai urutan penulisan di buku agenda atau
buku registrasi sesuai isi surat dan menambahkan tahun di akhir
penulisan nomor surat.

4
2. Pengarsipan surat

a) Pola Pengarsipan
Pola pengarsipan yang digunakan di Kelurahan Baros merupakan
Pola Desentralisasi yaitu pola penanganan berkas dengan semua surat
masuk dan surat keluar di urus atau di tangani oleh masing masing
unit pada suatu organisasi atau perusahaan.

b) Sistem Pengarsipan
Sistem pengarsipan yang digunakan di Kelurahan Baros
merupakan sistem tanggal, dimana setiap surat di simpan dan
diurutkan sesuai tanggal pada surat tersebut. Apabila tanggal surat
ada yang sama maka di susun berdasarkan nomor surat. Untuk surat
yang paling awal datang disimpan pada urutan palin bawah dan yang
terakhir datang disimpan pada urutan paling atas.

c) Prosedur Peminjaman Arsip


Peminjaman arsip di Kelurahan Baros tidak terikat dengan
prosedur yang ditentukan, sehingga apabila meminjam arsip tak harus
menulis di buku peminjaman atau membuat bon peminjaman.

Hal ini dikarenakan kurangnya staf atau bagian khusus (Arsiparis)


yang menangani masalah arsip dan tidak adanya tempat khusus untuk
menyimpan arsip sehingga arsip atau surat disimpan pada masing
masing pihak dan tidak terpusat.

B. Administrasi Kepegawaian
1. Prosedur Perekrutan Pegawai
Pegawai di Kelurahan Baros terdiri atas 2 kelompok pegawai, yaitu:
- PNS (Pegawai Negeri Sipil)
- THL (Tenaga Harian Lepas)

Tatacara perekrutannya berbeda, yaitu sebagai berikut:


a) PNS, diatur melalui PPRI No. 11 Tahun 2017 tentang
manajemen PNS. yang kegiatannya meliputi:
a. penyusunan dan penetapan kebutuhan;
b. pengadaan;
c. pangkat dan Jabatan;
d. pengembangan karier;
e. pola karier;
f. promosi;
g. mutasi;
h. penilaian kinerja;

5
i. penggajian dan tunjangan;
j. penghargaan;
k. disiplin;
l. pemberhentian;
m. jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan
n. perlindungan.
Memperhatikan keterangan diatas jelas bahwa dalam proses
pengadaan pegawai terutama PNS di kota Cimahi termasuk
Kelurahan Baros mengikuti aturan tersebut.

Pengisian jabatan/pegawai direncanakan, disusun dan


dikelola oleh badan kepegawaian daerah kota Cimahi. Jadi, dalam
hal penambahan, mutasi dan pengurangan PNS di lingkungan
kota Cimahi termasuk Baros, sepenuhnya tergantung pada
kebijakan pejabat pengelola kepegawaian dalam hal ini walikota
Cimahi.

b) THL, diatur berdasarkan kebijakan walikota Cimahi, yang


mengacu kepada UU No. 5 Tahun 2014 tentang Asparatul Sipil
Negara.dimana istilah Tenaga Harian Lepas diganti menjadi
P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang
dibuat satu tahun sekali. Proses pengadaan P3K disusun
berdasarkan analisa kebutuhan kerja di instansi yang diajukan
ke badan kepegawaian daerah.

2. Seleksi Pegawai
Berdasarkan PPRI No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS,
yaitu sebagai berikut:
Bagian Kelima
Seleksi dan Pengumuman Hasil Seleksi

Pasal 26
(1) Seleksi pengadaan PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
huruf d terdiri atas 3 (tiga) tahap:
a. seleksi administrasi;
b. seleksi kompetensi dasar; dan
c. seleksi kompetensi bidang.
(2) Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dilakukan untuk mencocokkan antara persyaratan administrasi
dengan dokumen pelamaran yang disampaikan oleh pelamar.
(3) Seleksi kompetensi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b dilakukan untuk menilai kesesuaian antara kompetensi dasar
yang dimiliki oleh pelamar dengan standar kompetensi dasar PNS.

6
(4) Standar kompetensi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
meliputi karakteristik pribadi, intelegensia umum, dan wawasan
kebangsaan.
(5) Seleksi kompetensi bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c dilakukan untuk menilai kesesuaian antara kompetensi bidang
yang dimiliki oleh pelamar dengan standar kompetensi bidang sesuai
dengan kebutuhan Jabatan.

Pasal 27
(1) Panitia seleksi instansi pengadaan PNS melaksanakan seleksi
administrasi terhadap seluruh dokumen pelamaran yang diterima.
(2) Panitia seleksi instansi pengadaan PNS wajib mengumumkan hasil
seleksi administrasi secara terbuka.
(3) Dalam hal dokumen pelamaran tidak memenuhi persyaratan
administrasi, pelamar dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi.

Pasal 28
(1) Pelamar yang lulus seleksi administrasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 mengikuti seleksi kompetensi dasar.
(2) Seleksi kompetensi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh panitia seleksi instansi pengadaan PNS bersama
panitia seleksi nasional pengadaan PNS.
(3) Pelamar dinyatakan lulus seleksi kompetensi dasar apabila
memenuhi nilai ambang batas minimal kelulusan yang ditentukan dan
berdasarkan peringkat nilai.

Pasal 29
(1) Pelamar yang dinyatakan lulus seleksi kompetensi dasar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 mengikuti seleksi kompetensi
bidang.
(2) Seleksi kompetensi bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh panitia seleksi instansi pengadaan PNS.
(3) Jumlah peserta yang mengikuti seleksi kompetensi bidang
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan paling banyak 3
(tiga) kali jumlah kebutuhan masingmasing Jabatan berdasarkan
peringkat nilai seleksi kompetensi dasar.

7
Pasal 30
Dalam hal diperlukan, panitia seleksi instansi pengadaan PNS dapat
melakukan uji persyaratan fisik, psikologis, dan/atau kesehatan jiwa
dalam pelaksanaan seleksi kompetensi bidang sesuai dengan
persyaratan Jabatan pada Instansi Pemerintah.

Pasal 31
(1) Hasil seleksi kompetensi bidang disampaikan oleh panitia seleksi
instansi pengadaan PNS kepada panitia seleksi nasional pengadaan
PNS.
(2) Panitia seleksi nasional pengadaan PNS menetapkan hasil akhir
seleksi berdasarkan integrasi dari hasil seleksi kompetensi dasar dan
hasil seleksi kompetensi bidang.

Pasal 32
PPK mengumumkan pelamar yang dinyatakan lulus seleksi pengadaan
PNS secara terbuka, berdasarkan penetapan hasil akhir seleksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31.

3. Daftar Urut Kepangkatan


Dalam melaksanakan tugasnya kelurahan baros dipimpin oleh seorang
lurah yang membawahi terdiri dari:
1. Sekretaris lurah
2. Seksi pemerintahan dan ketentraman ketertiban umum seksi
ekonomi dan pembangunan
3. Kasi ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan kesejahteraan social
4. Kasi sarana dan prasarana lingkungan

8
4. Pelaksanaan Disiplin di Tempat Kerja
Diatur berdasarkan PP No. 53 Tahun 2010 yang didalamnya berbicara
tentang jenis sanksi bagi PNS dan berlaku bagi THL sebagaimana berikut:

Bagian Kedua
Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin
Pasal 7
(1) Tingkat hukuman disiplin terdiri dari:
a. Hukuman disiplin ringan;
b. Hukuman disiplin sedang; dan
c. Hukuman disiplin berat.
(2) Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdiri dari:
a. Teguran lisan;
b. Teguran tertulis; dan
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis.
(3) Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b terdiri dari:
a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;
b. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan
c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.
(4) Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
terdiri dari:
a.Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
c. Pembebasan dari jabatan;
d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS;
dan
e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

5. Dasar Pemutusan Hubungan Kerja


Dasar pemutusan hubungan kerja di Kelurahan Baros apabila seorang
pegawai melakukan pelanggaran berat dan tidak masuk kerja dalam waktu
yang telah ditentukan. Sebagaimana diatur dalam PP. No. 53 Tahun 2010.

C. Administrasi Sarana dan Prasarana


1. Daftar Inventaris Sarana Prasarana
Daftar inventaris sarana prasarana di Kelurahan Baros berisi tentang
semua barang yang ada pada unit tertentu dimulai dari jenis barang, merk
barang, jumlah, sampai keadaan barang tersebut.

9
2. Prosedur Pengadaan
Prosedur pengadaan barang di Kelurahan Baros dengan melakukan
pengajuan kepada pihak yang bertanggung jawab dalam bagian pengadaan
barang atau bendahara di instasi, setelah pengajuan diterima dan disetujui
kemudian melakukan pembelian barang yang diminta atau dibutuhkan,
dengan melampirkan bon pembelian sebagi bukti pengeluaran.

3. Prosedur pemeliharaan
Kelurahan Baros melakukan pemeliharaan sarana prasarana berdasarkan
PERMENDAGRI NO. 19 TAHUN 2016 tentang pengelolaan barang milik daerah,
pemeliharaan barang milik daerah harus menyusun RKBMD (Rencana
Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah) yang tata cara penyusunannya
sebagai berikut :
Bagian Keempat
Tata Cara Penyusunan RKBMD Pemeliharaan Barang Milik Daerah
Pada Pengguna Barang

Pasal 30
(1) Kuasa Pengguna Barang menyusun usulan RKBMD Pemeliharaan
barang milik daerah di lingkungan Kuasa Pengguna Barang yang
dipimpinnya.
(2) Kuasa Pengguna Barang menyampaikan usulan RKBMD Pemeliharaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Pengguna Barang
selambat-lambatnya minggu kedua bulan Mei.

Pasal 31
(1) Pengguna Barang melakukan penelaahan atas usulan RKBMD
Pemeliharaan yang disampaikan oleh Kuasa Pengguna Barang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) pada minggu ketiga
bulan Mei.
(2) Dalam penelaahan usulan RKBMD pemeliharaan usulan RKBMD
Pemeliharaan yang disampaikan oleh Kuasa Pengguna Barang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengguna Barang
mengikutsertakan Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang dan
Pengurus Barang Pengguna untuk melakukan penelitian terhadap
kebenaran dan kelengkapan usulan RKBMD pemeliharaan.
(3) Penelaahan atas usulan RKBMD Pemeliharaan yang disampaikan oleh
Kuasa Pengguna Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diutamakan untuk memastikan kebenaran data masukan (input)
penyusunan RKBMD pemeliharaan yang sekurang-kurangnya mengacu
pada daftar barang Kuasa Pengguna Barang yang memuat informasi
mengenai barang yang dipelihara. (4) Hasil penelaahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) digunakan oleh Pengguna Barang dalam
menyusun RKBMD Pemeliharaan barang milik daerah tingkat
Pengguna Barang yang sekurang-kurangnya memuat informasi:
a. nama Kuasa Pengguna Barang;

10
b. nama Pengguna Barang;
c. nama barang yang dipelihara;
d. usulan kebutuhan pemeliharaan; dan
e. rencana kebutuhan barang milik daerah yang disetujui.

Pasal 32
(1) Hasil penelaahan Pengguna Barang atas usulan RKBMD Pemeliharaan
yang disampaikan oleh Kuasa Pengguna Barang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 31 ayat (4) ditandatangani Pengguna Barang.
(2) Kuasa Pengguna Barang menyusun RKBMD Pemeliharaan barang milik
daerah berdasarkan hasil penelaahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) untuk disampaikan kepada Pengguna Barang paling lambat
minggu keempat bulan Mei.

Pasal 33
(1) Pengguna Barang menghimpun RKBMD Pengadaan dan RKBMD
Pemeliharaan dari Kuasa Pengguna Barang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 29 ayat (2) dan Pasal 32 ayat (2) untuk disampaikan
kepada Pengelola Barang.
(2) Penyampaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi surat
pengantar RKBMD yang ditandatangani oleh Pengguna Barang dan
data barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (4).
(3) Penyampaian RKBMD Pengadaan dan RKBMD Pemeliharaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh Pengguna Barang kepada
Pengelola Barang dilakukan selambat-lambatnya minggu kesatu bulan
Juni.

4. Prosedur Penghapusan
Kelurahan Baros menerapkan prosedur penghapusan berdasarkan
PERMENDAGRI No. 19 Tahun 2016 tentang pengelolaan barang milik
daerah, yaitu:
BAB XII
PENGHAPUSAN
Bagian Kesatu
Prinsip Umum

Pasal 431
Penghapusan barang milik daerah meliputi:
a) penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang
Kuasa Pengguna;
b) penghapusan dari Daftar Barang Pengelola; dan
c) penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah.

Pasal 432
1) Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang
Kuasa Pengguna sebagaimana dimaksud dalam Pasal 431 huruf a,

11
dilakukan dalam hal barang milik daerah sudah tidak berada dalam
penguasaan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang.
2) Penghapusan dari Daftar Barang Pengelola sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 431 huruf b, dilakukan dalam hal barang milik daerah
sudah tidak berada dalam penguasaan Pengelola Barang.
3) Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 431 huruf c dilakukan dalam hal terjadi
penghapusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
disebabkan karena:
a. pemindahtanganan atas barang milik daerah;
b. putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan
sudah tidak ada upaya hukum lainnya;
c. menjalankan ketentuan undang-undang;
d. pemusnahan; atau
e. sebab lain.

Pasal 433
1) Barang milik daerah sudah tidak berada dalam penguasaan
Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna
Barang disebabkan karena:
a. penyerahan barang milik daerah;
b. pengalihan status penggunaan barang milik daerah;
c. pemindahtanganan atas barang milik;
d. putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap dan
sudah tidak ada upaya hukum lainnya;
e. menjalankan ketentuan peraturan perundangundangan;
f. pemusnahan; atau
g. sebab lain.
2) Sebab lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g
merupakan sebab-sebab yang secara normal dipertimbangkan
wajar menjadi penyebab penghapusan, seperti, hilang karena
kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair, kadaluwarsa, mati,
dan sebagai akibat dari keadaan kahar (force majeure).

Pasal 434
(1) Penghapusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 433 ayat (1) untuk
barang milik daerah pada Pengguna Barang dilakukan dengan
menerbitkan keputusan penghapusan oleh Pengelola Barang setelah
mendapat persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota.
(2) Penghapusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 433 ayat (1) untuk
barang milik daerah pada Pengelola Barang dilakukan dengan
menerbitkan keputusan penghapusan oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
(3) Dikecualikan dari ketentuan mendapat persetujuan penghapusan
Gubernur/Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah untuk barang milik daerah yang dihapuskan karena:
a. pengalihan status penggunaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 54 sampai dengan Pasal 60;

12
b. pemindah tanganan; atau
c. pemusnahan.
(4) Gubernur/Bupati/Walikota dapat mendelegasikan persetujuan
penghapusan barang milik daerah berupa barang persediaan kepada
Pengelola Barang untuk Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar
Barang Kuasa Pengguna.
(5) Pelaksanaan atas penghapusan barang milik daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (4) dilaporkan kepada
Gubernur/Bupati/Walikota.

13
BAB III
(PENUTUP)

1. Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan ini adalah :
Dari Praktik Keterampilan Produktif (PKP) yang kami jalani selama 2 (dua)
bulan di Kelurahan Baros ini, kami mendapat banyak pengalaman dan ilmu baru
yang tidak kami dapatkan di sekolah baik dalam segi materi maupun praktik yang
kami lakukan di sekolah.
Praktik Keterampilan Produktif (PKP) sangat bermanfaat bagi seluruh
siswa yang menjalankannya karena bisa menambah pengalaman baru dan
mengenal dunia kerja secara langsung juga meningkatkan kepercayaan diri untuk
berinteraksi secara langsung dengan masyarakat luas.
Dengan demikian kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung dan membantu dalam pelaksanaan Praktik
Keterampilan Produktif (PKP) ini dan telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk melaksanakan kegiatan PKP di Kelurahan Baros.

2. Saran
o Untuk SMK PGRI 2 CIMAHI:
a. Kami mengharapkan agar untuk ditahun selanjutnya siswa/i PKP dapat di
salurkan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
b. Kami mengharapkan agar pihak sekolah untuk aktif memberikan
peninjauan, agar dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada
pada diri siswa yang sedang melaksanakan PKP maupun instansi tempat
siswa melaksanakan PKP.
c. Kami mengharapkan agar pihak sekolah lebih meningkatkan kualitas SDM
dan kurikulum pendidikan, agar dapat menghasilkan pekerja yang handal.
o Untuk Kantor Kelurahan Baros
a. Semoga lebih maju, sukses dan lancar .
b. Kami mengucapkan banyak terima kasih. Banyak pengetahuan
serta pengalaman yang luar biasa yang tidak Kami peroleh di sekolah.
c. Kami juga minta ma’af, jika ada kesalahan. Baik yang Kami sengaja
maupun tidak disengaja.

14
3. Daftar Pustaka
Pemksm. Jabarprov.go.id.Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 Tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Itjen.Ristekdikti.go.id.Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
www.Jdih.kemenkeu.go.id, Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang
Jenis Sanksi Bagi PNS.
Dra. Sri Sudaryanti.2016.Modul Standar Kompetensi Menangani Surat/Dokumen
Kantor (Mail Handling).SMK PGRI 2 Cimahi.

15
4. Lampiran

16

Anda mungkin juga menyukai